Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
A. Pengantar. Perkembangan Industri perawatan kecantikan dan perdagangan yang pesat

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR

PRESTASI KERJA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PT.CIPTA MANDIRI PERKASA

PRESTASI KERJA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PT.CIPTA MANDIRI PERKASA

Jurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI. Naskah Publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. menggunakan metode penelitian kuantitatif.

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA

ABSTRACT. Keywords: brand image, consumer purchasing intentions. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL,CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

ABSTRAK. Kata kunci : customer engagement,word of mouth, brand loyalty. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti:

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

PERILAKU KONSUMEN REMAJA MENGGUNAKAN PRODUK FASHION BERMEREK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini,

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL. Dalam penelitian ini korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang. ada di dalam penelitian ini (Azwar, 2004, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April sampai dengan september 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri

BABV PENUTUP. dunia psikologi dan jelas terlihat dalam penelitian ini, bahwa perempuan yang

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional

ABSTRACT. Key words: marketing costs, premium income. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dan dalam bab ini akan diuraikan

Key Words: Interpersonal Communication, Self Concept. Alumni Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa 2

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTON DAN SWITCHING BARRIER TERHADAP CUSTOMER RETENTION (Studi pada Konsumen Kosmetik Wardah di Purworejo)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian Tahap berikutnya dalam penelitian setelah pada bab sebelumnya

Transkripsi:

MOTIVASI MEMBELI PRODUK PEMUTIH WAJAH PADA REMAJA PEREMPUAN Maria Sriyani Langoday Flora Grace Putrianti, S.Psi., M.Si Abstract The purpose of this study is to determine the relationship of self-concept and motivation to buy whitening products among girls. Subjects in this study were young woman using cosmetic whitening facial at the University Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. The sampling technique was purposive sampling with the Product Moment Correlation analysis method. The results of the self-concept of variable data with the motivation to buy whitening products shows the value of (r) 0.725 with P = 0.000 (P <0.01). Based on the results of the analysis can be stated that the hypothesis is accepted. This means that self control variables contribute effectively to the motivation to buy whitening products by 52.5% and 47.5%. Influenced by other factors. Keywords: Motivation Buy Face Whitening Products, Self Concept. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan motivasi membeli produk pemutih wajah pada remaja perempuan. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja perempuan pengguna kosmetik pemutih wajah di lingkungan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan metode analisis Korelasi Product Moment. Hasil data variabel konsep diri dengan motivasi membeli produk pemutih wajah menunjukan nilai (r ) 0,725 dengan P = 0,000 (P< 0,01). Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima. Artinya variabel control diri memberikan sumbangan efektif terhadap motivasi membeli produk pemutih wajah sebesar 52,5% dan sisahnya sebesar 47,5% dipengaruhi faktor lain. Kata Kunci: Motivasi Membeli Produk Pemutih Wajah, Konsep Diri. PENDAHULUAN Perkembangan industri perawatan kecantikan dan perdagangan yang pesat mengakibatkan banyak produk yang berupa barang dan jasa membanjiri pasar. Para produsen berupaya menarik perhatian konsumen dengan mempromosikan produk dan jasa dengan berbagai strategi pemasaran. Salah satu strategi pemasaran dalam menarik minat konsumen dengan mengetahui keinginan yang diharapkan oleh konsumen dengan membeli produk tersebut. Motivasi membeli menurut Markin (dalam Marpaung, 2003) menyatakan secara terperinci sebagai suatu aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan senang Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November 2015. ISSN: 2087-7641 7

terhadap suatu objek yang diinginkan. Perasaan senang akan sesuatu yang menarik perhatiannya akan mendorong individu untuk berusaha melibatkan diri atau melakukan aktivitas tertentu terhadap objek secara wajar dan tanpa paksaan, kemudian direalisasikan dengan membelinya, proses untuk sampai pada membeli objek tersebut bisa disebut perilaku membeli. Pada penelitian ini produk yang dimaksud adalah produk kosmetik pemutih wajah. Kosmetik memang dapat membuat wajah menjadi lebih cantik dan menarik, dengan menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan. Banyaknya produk kosmetik pemutih wajah di pasaran sering kali membuat remaja putri kebingungan dalam memilih produk kosmetik tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya produk kecantikan yang mengandung bahan-bahan yang mungkin tidak sesuai dengan kulitnya. Keberadaan produk-produk kosmetik yang dilarang BPOM di pasaran menyebabkan konsumen lebih selektif dalam membelinya, namun beberapa kasus mengungkap bahwa sebagian besar remaja putri tidak mengerti kandungan dari kosmetik yang mereka gunakan, berdasarkan hasil wawancara peneliti tanggal 4 Januari 2014 pada salah seorang konsumen kosmetik pemutih wajah yang bernama M, mengungkapkan bahwa demi memeroleh wajah yang putih bersih seperti beberapa artis idolanya, M rela membayar mahal demi kosmetik tersebut. Tetapi ironisnya apa yang diharapkan M tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, M mengalami iritasi yang cukup parah sehingga harus memperoleh perawatan yang intensif. Motivasi membeli merupakan tahapan dalam suatu proses yang menimbulkan perilaku membeli. Motivasi membeli dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis (Kotler, 1997). Motivasi membeli produk pemutih wajah dipengaruhi oleh konsep diri, remaja puteri memiliki konsep diri yang berbeda-beda, konsep diri terbantuk melalui pengalaman dari individu tersebut (Hurlock, 1973). Konsep diri bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan dibentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan individu lainnya. Pada interaksi tersebut individu akan menerima tanggapan, tanggapan yang diberikan akan dijadikan cermin bagi individu untuk menilai dan memandang dirinya, apabila individu merasa puas akan kondisi fisiknya maka akan membenrtuk konsep diri positif, sebaliknya bila individu merasa kurang, maka mengganggu perkembangan konsep dirinya yang dapat mengakibatkan konsep diri negatif. Perkembangan kognitif yang terjadi di masa remaja membuat remaja putri melihat dirinya dengan pemahaman yang berbeda, pemahaman tersebut didapatkan melalui pengamatan terhadap perubahan-perubahan yang dipahami sebagai perubahan diri yang disebabkan oleh perubahan fisik yang kompleks dalam perubahan sistem sosial. Remaja putri menggunakan produk pemutih wajah dengan harapan akan tampil menarik dan cantik. Grinder (dalam Anggraini 2001), mengatakan bahwa perlakuan remaja akan tubuhnya mempengaruhi konsep dirinya, bentuk fisik yang tidak dapat diterima dapat menimbulkan konsep diri negatif, konsep diri yang negatif akan menyebabkan remaja putri mencari penilaian berdasarkan standar eksternal. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang akan diajukan oleh penulis adalah ada hubungan positif antara konsep diri dengan motivasi membeli produk pemutih wajah pada remaja perempuan. Semakin tinggi konsep diri yang dimiliki remaja perempuan, maka semakin Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November 2015. ISSN: 2087-7641 8

rendah motivasi membeli produk pemutih wajah, sebaliknya semakin rendah konsep diri remaja perempuan, semakin tinggi motivasi untuk membeli produk pemutih wajah. METODE PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja perempuan pengguna produk kosmetik pemutih wajah di UST. Usia 18-23 tahun, slatar belakang pendidikan dan sosial yang beragam. Penelitian ini akan dilakukan dengan cara memberikan Skala Motivasi Membeli Produk dan Skala Konsep Diri pada masing-masing individu. 2. Metode Pengumpulan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive Sampling dengan metode analisis Korelasi Product Moment. 3. Alat Ukur Alat ukur berupa Skala Motivasi Membeli Produk Pemutih Wajah dan Skala Konsep Diri dikembangkan dengan model likert, skala disajikan kedalam kalimat pernyataan favourable dan unfavourable dengan menyediakan empat pilihan respon yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai). 4. Teknik Analisis Data Data akan dianalisis menggunakan analisis Korelasi Product Moment untuk menguji hubungan konsep diri dengan motivasi membeli produk pemutih wajah pada remaja perempuan. Komputasi dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan SPSS. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukan adanya kesesuaian dengan hipotesis yaitu ada hubungan yang positif antara antara konsep diri dengan motivasi membeli produk pemutih wajah pada remaja perempuan, hal tersebut ditunjukan dari hasil koefisien antara motivasi membeli produk pemutih wajah dengan konsep diri adalah r= 0,725, membuktikan bahwa tanpa adanya konsep diri yang kuat pada individu dalam motivasi membeli produk pemutih wajah, akan mengakibatkan pengaruh yang tidak baik terhadap individu tersebut. Salah satu faktor motivasi membeli produk adalah konsep diri (Kotler, 1997). Konsep diri merupakan cara individu dalam menilai, memandang dan memahami dirinya sendiri. Motivasi remaja putri terhadap kosmetik pemutih wajah dipengaruhi oleh konsep diri fisik, yang merupakan gambaran mengenai diri sendiri yang dibentuk dalam pikirannya sendiri (Jersild, 1979). Remaja putri memiliki konsep diri yang berbeda-beda, cara individu memaknai bentuk fisiknya maka akan membentuk konsep dirinya. Remaja putri akan merasa bahagia apabila memiliki penampilan yang menarik, kulit wajah yang bersih, putih dan mulus, apabila semakin ideal dan memiliki warna kulit sesuai dengan keinginan mereka, maka remaja putri akan semakin merasa bahagia. Menurut Hurlock (1973), remaja menyadari bahwa hal yang menyenangkan memiliki fisik yang menarik dan tubuh yang ideal. Selain itu Sharabany (2000), penampilan fisik yang ideal merupakan hal yang paling penting bagi remaja putri di dalam lingkungan sosialnya. Hasil analisis product Moment didapatkan koefisien determinasi (r 2 ) sebesar 0,525. Hal ini menunjukan bahwa sumbangan efektif motivasi membeli pemutih wajah terhadap konsep diri adalah sebesar 52,5%. Berarti masih ada faktor-faktor lain sebesar 47,5% yang dapat memengaruhi motivasi membeli produk pemutih wajah, faktor lain tersebut adalah lingkungan, pendidikan, status sosial dan ekonomi. Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November 2015. ISSN: 2087-7641 9

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang sangat signifikan antara antara variabel motivasi membeli pemutih wajah dengan variabel konsep diri. Semakin tinggi konsep diri yang dimiliki remaja putri, maka semakin rendah motivasi membeli produk pemutih wajah, sebaliknya semakin rendah konsep diri remaja putri, semakin tinggi motivasi untuk membeli produk pemutih wajah. Hasil analisis product Moment didapatkan koefisien determinasi (r 2 ) sebesar 0,525. Hal ini menunjukan bahwa sumbangan efektif motivasi membeli pemutih wajah terhadap konsep diri adalah sebesar 52,5%. Berarti masih ada faktor-faktor lain sebesar 47,5% yang dapat memengaruhi motivasi membeli produk pemutih wajah, faktor lain tersebut adalah lingkungan, pendidikan, status sosial dan ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, D. 2001. Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Minat Membeli Produk Bermerek Terkenal Pada Remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas psikologi. Universitas Gadjah Mada. Aswi. 2008. 50 Cara Ampuh Mengatasi Stres. Jakarta: Hi Fest Publishing. Azwar, S. 2010. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar..-------- 2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar..-------- 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Berzonsky. M. D. 1981. Adolescent Development. New York: Mac Milan Publissng. Effendi, K. 2004. Hubungan Antara Konsep Diri dan Kemampuan Verbal denganprestasi Belajar pada Siswa Kelas Lima Sekolah Dasar Muhammadiyah Hadi, S. 2000. Statistika: jilid II. Yogyakarta: Andi Offset. Hurlock. E. B. 1973. Development Psychology. New York: MMc Grow Hill Book Company. Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Control. Edisi Bahasa Indonesia. jilid 1. Jakarta: PT Prenhallindo. Kotler, P. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. Jilid 1. Terjemahan. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Marpaung. F.S. 2005. Kepercayaan konsumen Terhadap Kualitas dan Minat Membeli makanan Ditinjau dari Pencantuman Label Layanan Konsumen pada Kemasan. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Gadjah Mada. Mapppiare.A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November 2015. ISSN: 2087-7641 10

Mardias, Y. 2005. Hubungan Antara Citra Raga Dengan Sikap Berjilbab. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UII. Pricilia, M. 2010. Faktor Konsep Diri yang Memengaruhi Minat Membeli Produk Kosmetika pada Remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. UII. Shaila, K. 2009. Pengaruh Psikologi Konsumen Terhadap Motivasi membeli Kosmetik. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. USU. Sharabay, 2000. Physical Appearance and intimate Friendship in Adolescence, Review, ISSN.1548-6613. USA. Volume2, No:6. Serial No:7. Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November 2015. ISSN: 2087-7641 11