GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dari Kecamatan Berbah, 24 km dari Kantor Kabupaten Sleman, dan 8 km dari

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

BAB IV GAMBARAN UMUM

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20,2 km dari ibukota provinsi daerah istimewa

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

GAMBARAN UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Lokasi kelurahan Kampung Sawah. beberapa keterangan penduduk kampung sawah yang berdomisili di Bandar

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai berikut :

SUMBER DAYA MANUSIA. A. Penduduk

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N P A G E R W O J O 2012

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB IV GAMBARAN UMUM

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB I PENDAHULUAN. program yang ada di lokasi KKN tersebut. Yogyakarta. Kelurahan Seloharjo, dibatasi oleh:

BAB III DISTRIBUSI RASKIN DI DESA PURWOKERTO KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

dirasakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang mempermudah penelitian dan juga hemat biaya.

BAB IV PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Daerah Penelitian. geografis berada di koordinat 07 o LS-7 o LS dan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

P R O F I L DESA DANUREJO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Katalog : pareparekota.bps.go.id

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang


IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Sendangtirto Desa Sendangtirto adalah salah satu desa di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Sendangtirto terletak 2 km dari Kecamatan Berbah, 24 km dari Kantor Kabupaten Sleman, dan 8 km dari Pusat Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara administrasi Desa Sendangtirto memiliki batas wilayah sebagai berikut : a. Utara : Bandara Adisucipto b. Timur : Desa Tegaltirto, Berbah c. Selatan : Desa Potorono dan Desa Sitimulyo, Bantul d. Barat : Desa Baturetno, Bantul Luas wilayah Desa Sendangtirto adalah 522.730 Ha. Berdasarkan penyebaran penduduk, Desa Sendangtirto terbagi dalam 18 dusun yaitu dusun : Cepor, Dawukan, Gamelan, Gandu, Jetak, Kadipolo, Karangasem, Kemasan, Klakah, Klodangan, Maredan, Minggiran, Munggon, Noyokerten, Sekarsuli, Sendang, Sribit, dan Tampungan. Secara fisik Desa Sendangtirto dipisahkan oleh jalan provinsi yang menghubungkan antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Gunung Kidul. Jalan tersebut merupakan jalan alternatif selatan menuju Jawa Timur melalui Wonogiri, Jawa Tengah. Desa Sendangtirto juga dilalui oleh Sungai Kuning dari Utara 31

32 menuju Selatan, biasanya air sungai tersebut digunakan untuk mengairi sawah, kolam ikan, dan keperluan lainnya. B. Keadaan Penduduk 1. Struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia Struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat menunjukkan seberapa banyak jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang ada di Desa Sendangtirto. Apabila sudah diketahui jumlah penduduk laki-laki dan perempuan maka dapat dihitung Sex Ratio (SR). Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktifitas. Usia dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu usia produktif dan non produktif. Penduduk dengan usia 15-60 tahun termasuk dalam golongan usia produktif, sedangkan penduduk yang usianya diluar kelompok tersebut disebut penduduk usia non produktif. Struktur penduduk berdasarkan usia sangat penting karena berkaitan dengan jumlah angkatan kerja. Untuk mengetahui struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia di Desa Sendangtirto dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia di Desa Sendangtirto tahun 2016 Usia (Tahun) Jenis kelamin Persentase Jumlah Laki-laki Perempuan (%) 0 14 1.763 1.687 3.450 21 15 60 5.708 5.728 11.436 68 >60 945 950 1.895 11 Jumlah 8.416 8.365 16.781 100

33 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk perempuan dengan selisih 51 jiwa dan sebanyak 68% penduduk Desa Sendangtirto termasuk dalam usia produktif yaitu rentang usia 15 60 tahun. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan jenis kelamin atau Sex Ratio (SR) dan besarnya angka ketergantungan atau Burden Dependency Ratio (BDR). Perhitungan Sex Ratio (SR) dapat dirumuskan sebagai berikut : SR = - SR = SR =, Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa angka perbandingan jenis kelamin atau sex ratio di Desa Sendangtirto adalah 101%. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk wanita terdapat 101 penduduk laki-laki. Berikut ini perhitungan angka ketergantungan atau Burden Dependency Ratio (BDR) di Desa Sendangtirto : BDR = BDR = BDR =,7 7 Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa angka ketergantungan atau Burden Dependency Ratio (BDR) di Desa Sendangtirto adalah 47%. Hal tersebut

34 menunjukkan bahwa setiap 100 orang berusia produktif akan menanggung 47 orang berusia non produktif. 2. Struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat pendidikan suatu penduduk secara umum berkaitan dengan sumber daya manusia yang dihasilkannya. Selain itu, pendidikan juga berperan penting dalam proses pembangunan suatu daerah. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka akan sangat menunjang proses kemajuan pembangunan daerah tersebut. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Sendangtirto dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Sendangtirto tahun 2016 Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) Tidak / Belum Sekolah 2.601 15 Belum Tamat SD 1.999 12 Tamat SD 2.812 17 Tamat SLTP 2.408 14 Tamat SLTA 5.079 30 Tamat Perguruan Tinggi 1.882 12 Jumlah 16.781 100 Tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tertinggi penduduk Desa Sendangtirto adalah tamat SLTA yaitu 5.079 orang atau 30% dari jumlah penduduk dan tingkat pendidikan terendah adalah perguruan tinggi yaitu 1.882 orang atau 12% dari jumlah penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (perguruan tinggi) masih kurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah ekonomi, mengingat biaya perkuliahan cukup mahal.

35 3. Struktur penduduk berdasarkan pekerjaan Struktur penduduk berdasarkan pekerjaan dapat menunjukkan jenis lapangan kerja yang ada di suatu daerah, hal tersebut untuk melihat mayoritas jenis pekerjaan penduduknya. Untuk mengetahui struktur penduduk berdasarkan pekerjaan di Desa Sendangtirto dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan di Desa Sendangtirto tahun 2016 Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) Pelajar / Mahasiswa 3.186 19 Belum / Tidak Bekerja 3.083 18 Karyawan Swasta 2.745 16 Ibu Rumah Tangga 2.462 15 Buruh Harian Lepas 1.951 12 PNS 859 5 Wiraswasta 857 5 Pedagang 518 3 Petani / Perkebunan 423 3 Pensiunan 266 2 Buruh Tani / Perkebunan 234 1 TNI / POLRI 197 1 Jumlah 16.781 100 Sumber : Monografi Desa Sendangtirto Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan yang ada di Desa Sendangtirto sangat beragam. Terdapat lima jenis pekerjaan dengan jumlah tertinggi yaitu pelajar / mahasiswa (19%), belum / tidak bekerja (18%), karyawan swasta (16%), ibu rumah tangga (15%), dan buruh harian lepas (12%). Melihat jenis-jenis pekerjaan di atas, nampaknya jenis pekerjaan petani sudah mulai tergeser dengan jenis pekerjaan yang lainnya. Melihat tabel di atas diketahui bahwa penduduk yang bekerja sebagai petani hanya 423 orang atau 3% dari jumlah penduduk.

36 C. Fasilitas di Desa Sendangtirto 1. Fasilitas pendidikan Salah satu faktor penunjang dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan berperan langsung terhadap kemajuan pola pikir dan pengetahuan manusia. Oleh karena itu diperlukan fasilitas penunjang pendidikan baik formal maupun non formal. Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Sendangtirto dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Fasilitas pendidikan di Desa Sendangtirto tahun 2016 Uraian Jumlah (unit) TK 8 SD 6 SLTP / MTS 3 SLB 1 SLTA / MA 2 TPA 18 Pondok Pesantren 3 Fasilitas pendidikan di Desa Sendangtirto tergolong cukup lengkap, mulai dari tingkat TK sampai dengan SLTA/MA semuanya tersedia. Bahkan terdapat fasilitas pendidikan non formal berbasis agama yaitu TPA dan pondok pesantren. Seluruh dusun di Desa Sendangtirto terdapat fasilitas pendidikan TPA, sedangkan fasilitas pendidikan pondok pesantren hanya ada di beberapa dusun saja. Sehingga masyarakat di Desa Sendangtirto tidak perlu khawatir terhadap fasilitas pendidikannya. 2. Fasilitas kelompok usaha dan profesi Masyarakat tergabung dalam kelompok-kelompok tertentu khususnya pada kelompok usaha dan profesi. Kelompok tersebut berisikan masyarakat yang

37 memiliki jenis pekerjaan atau profesi yang sama. Oleh karena itu diperlukan fasilitas penunjang dari setiap kelompok. Jenis-jenis kelompok usaha dan profesi yang ada di Desa Sendangtirto dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Fasilitas kelompok usaha dan profesi di Desa Sendangtirto tahun 2016 Uraian Jumlah (kelompok) Kelompok Tani 30 Kelompok Industri Kecil 19 Kelompok Peternakan 13 Kelompok Perikanan 9 Koperasi 6 Pada tabel 7 di atas menunjukkan bahwa kelompok usaha terbanyak yang ada di Desa Sendangtirto adalah kelompok tani yaitu 30 kelompok. Walaupun mayoritas penduduk di Desa Sendangtirto bukanlah petani, namun dengan jumlah kelompok tani yang ada menunjukkan bahwa penduduk masih mempertahankan sektor pertanian sebagai mata pencahariannya. Selanjutnya sebanyak 19 kelompok jenis usaha industri kecil seperti produksi olahan mete dan olahan pisang. Jenis kelompok usaha lainnya adalah kelompok peternakan yaitu sebanyak 13 kelompok. Peternakan yang ada di Desa Sendangtirto yaitu sapi dan kambing. Kemudian terdapat 9 kelompok perikanan. Jenis ikan yang dibudidayakan kelompok perikanan di Desa Sendangtirto adalah ikan nila, bawal, udang galah, lele, patin, dan gurame. Dalam satu kelompok perikanan jenis ikan yang dibudidayakan bermacam-macam, tidak terfokus pada satu jenis komoditi ikan saja.

38 3. Fasilitas Kesehatan Kesehatan merupakan faktor penting dalam menjaga kualitas tubuh manusia. Kesehatan dapat berhungan langsung dengan aktivitas manusia. Tubuh yang sehat tentu saja dapat mempermudah segala aktivitas. Oleh karena itu diperlukan fasilitas penunjang kesehatan. Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Sendangtirto dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Fasilitas kesehatan di Desa Sendangtirto tahun 2016 Uraian Jumlah (unit) Puskesmas 1 Posyandu 18 Dokter Umum 5 Dokter Gigi 4 Mantri Kesehatan 2 Bidan 6 Dukun Bayi Berijazah 6 Rumah Sakit 1 Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Sendangtirto umumnya cukup lengkap. Terdapat Puskemas, Posyandu, dokter umum, dokter gigi, mantri kesehatan, bidan, dukun bayi berijazah, dan rumah sakit. Berdasarkan tabel 8 di atas, fasilitas kesehatan yang jumlahnya cukup banyak adalah Posyandu. Dengan cukup lengkapnya fasilitas kesehatan yang ada di Desa Sendangtirto masyarakat tidak perlu khawatir terhadap jaminan kesehatan mereka.