STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

TINGKAT KETELITIAN PADA REDESIGN ALAT UJI IMPAK TERHADAP SKALA LABORATORIUM METALURGI FISIK Agus Suyatno 1), Suriansyah S 2) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Material paduan adalah memadukan dua unsur material atau lebih untuk. mendapatkan sifat yang lebih baik dari unsur penyusunnya.

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

Pengaruh Perlakuan Panas Dengan Air Dan Oli Terhadap Kekuatan Impact (Benturan) Bahan Piston Dan Cylinder Liner ABSTRAK

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

PENINGKATAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM BEKAS YANG DIDAUR ULANG MELALUI INOKULASI UNSUR TEMBAGA

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. yaitu logam besi (ferro) dan logam bukan besi (non ferro). Logam ferro yaitu

ISSN hal

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) TERHADAP TINGKAT KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN IMPACT PADA VELG ALUMINIUM (Al - 0,5% Si)

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

PRAKTIKUM UJI KETANGGUHAN BAHAN

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP SIFAT MEKANIS BAHAN PADUAN Al-Zn

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

PENGARUH PENAMBAHAN 12%Mg HASIL REMELTING ALUMINIUM VELG BEKAS TERHADAP FLUIDITY DAN KEKERASAN DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

Gugun Gumilar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma Depok. Abstraksi

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL MODUL 3 - PENGUJIAN IMPAK DELIANA RAMDANIAWATI KELOMPOK: 7

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

ANALISIS SIMULASI UJI IMPAK BAJA KARBON SEDANG (AISI 1045) dan BAJA KARBON TINGGI (AISI D2) HASIL PERLAKUAN PANAS. R. Bagus Suryasa Majanasastra 1)

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

PERANCANGAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY KAPASITAS 100 JOULE. Yopi Handoyo 1)

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

PENGOLAHAN LIMBAH TEMBAGA DAN TIMAH SEBAGAI BAHAN KOMPONEN RADIATOR

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

PROSES MANUFACTURING

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

DYAN YOGI PRASETYO I

PENGARUH KADAR CLAY PADA KOMPOSIT SERBUK AL-SI/CLAY

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg Rusnoto Program Studi Teknik Mesin Unversitas Pancasakti Tegal E-mail: rusnoto74@gmail.com Abstrak Piston merupakan material paduan Al-Si yang mempunyai karakteristik kekuatan dan kekerasan tinggi, tahan korosi, dan ringan. Tetapi setelah mengalami kerusakan akibat overheating maka beberapa sifat mekanik tadi akan mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan unsur Mg pada pengecoran piston bekas terhadap kekuatan impak. Bahan yang digunakan adalah paduan Al-Si ( piston bekas ), Mg (magnesium) yang digunakan sebagai unsur penambah berbentuk waffle ingot dengan komposisi penambahan 0%, 5%, 10% dan 15%, cetakan yang digunakan menggunakan cetakan pasir. Material piston bekas sebelum dilebur dibersihkan dari kotoran terutama kerak dengan menggunakan larutan pembersih dan digosok dengan menggunakan kertas amplas. Kemudian memotong dan menimbang piston bekas dan Mg dengan komposisi yang sudah ditentukan. Piston bekas yang sudah ditimbang dimasukkan kedalam tungku pemanas untuk dilebur. Setelah piston bekas lebur barulah unsure Mg dimasukkan. Hal ini dilakukan karena paduan Al-Si (piston) memiliki titik lebur yang tinggi dibandingkan dengan Mg. Setelah kedua bahan tercampur kemudian diaduk selama 1 menit. Hasil campuran dituang kedalam cetakan dan didinginkan pada temperatur kamar. Uji yang dilakukan adalah pengujian impak. Dari hasil penelitian menunjukkan kekuatan impak meningkat seiring dengan penambahan unsure Mg pada paduan Al-Si berbasis material piston bekas. Harga Impak rata-rata terbesar terjadi pada penambahan unsur Mg sebesar 15% yaitu sebesar 0,035 J/mm 2. Sedangkan pada penambahan 0% Mg kekuatan impak sebesar 0,021 J/mm 2. Kata kunci : Paduan Al-Si, unsur Mg, pengecoran, uji impak. 1. PENDAHULUAN Pemakaian aluminium khusus pada industri otomotif juga terus meningkat sejak tahun 1980 dan terus meningkat seiring meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia. Banyak komponen otomotif yang terbuat dari paduan aluminium, diantaranya adalah piston, blok mesin, cylinder head, valve dan lain sebagainya. Aluminium memiliki beberapa kelebihan daripada logam lainnya. Aluminium relatif lebih ringan dari pada baja, tembaga, maupun kuningan. Sebagai konduktor listrik dan panas yang baik, tahan korosi. Aluminium juga memiliki titik lebur yang rendah, sehingga lebih mudah difabrikasi. Silikon (Si) merupakan unsur yang umum digunakan dalam paduan aluminium. Hal ini dikarenakan penambahan unsur silikon meningkatkan karakteristik pengecoran seperti meningkatkan mampu alir (fluidity), ketahanan terhadap retak panas (hot tearing), dan feeding characteristic. Paduan Al-Si memiliki sifat mampu cor yang baik, tahan korosi, dapat diproses dengan permesinan dan dapat dilas. Paduan Al-Si yang telah diperlakukan panas dinamakan Silumin. Sifat sifat silumin sangat diperbaiki oleh perlakuan panas dan sedikit diperbaiki oleh unsur paduan. Paduan Al-Si umumnya dipakai dengan 0,15% 0,4%Mn dan 0,5 % Mg. Paduan Al-Si yang memerlukan perlakuan panas ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni untuk memberikan kekerasan pada saat panas. Bahan paduan ini biasa dipakai untuk torak motor (Tata & Saito, 2005). Magnesium adalah unsur yang dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan pada paduan heat-treated Al-Si dan umumnya digunakan pada paduan Al-Si kompleks yang mengandung Cu, Ni dan elemen lain yang berfungsi sama. Mg adalah unsur logam, 24

berwarna putih dengan titik lebur 648,8 C dan titik didih 1.107 C. Selain meningkatkan kekuatan dan kekerasan, unsur Mg juga meningkatkan ketahanan terhadap korosi paduannya. Eddy (2008), melakukan penelitian tentang perlakuan panas T6 terhadap kekerasan dan struktur mikro pada paduan AL-Si-Mg dengan waktu tahan 4 jam dengan suhu yang bervariasi, yaitu 30 o C, 150 o C, 180 o C, 210 o C, dan 240 o C, ternyata mampu meningkatkan nilai kekerasan dari 63,3 HVN menjadi 93,30 HVN dan kekuatan impak 5,13 J/cm 2 pada suhu 210 o C. Tjokorda (2010), dalam penelitiannya tentang studi struktur mikro silikon dalam paduan Aluminium-Silikon pada piston dari berbagai merk, menyimpulkan bahwa struktur mikro silikon dari masing-masing merk sepeda motor ternyata berbeda-beda yang menunjukkan piston tersebut dibuat melalui proses dan komposisi yang berbeda. Perbedaan ditemukan khusunya dalam ukuran dan bentuk silikon. Perbedaan ini selanjutnya menentukan sifat-sifat dari masing-masing piston tersebut dihubungkan dengan ketahanan aus. Pengujian kuat impak merupakan suatu pengujian yang mengukur ketahanan bahan terhadap beban kejut. Dasar pengujian impak adalah penyerapan energi potensial dari pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami deformasi. Sejumlah uji impak batang uji bertakik dengan berbagai desain telah dilakukan dalam menentukan perpatahan rapuh pada logam. Metode yang telah menjadi standar untuk uji impak ini ada 2, yaitu uji impak metode Charpy dan metode Izod. 2. METODE PENELITIAN Bahan penelitian : - Paduan Al-Si yang digunakan pada penelitian ini menggunakan material piston bekas. - Magnesium sebagai bahan utama untuk ditambahkan pada paduan Al-Si (piston bekas) dengan komposisi penambahan fraksi berat 0%, 5%, 10% dan 15%. Tujuannya untuk mendapatkan data yang relevan perihal sifat mekanis (kekuatan impak) paduan Al-Si berbasis material piston bekas setelah diberi penambahan unsur Mg. Pada penelitian ini yang digunakan adalah Mg dengan bentuk waffle ingot. - Cetakan pasir untuk pasir cetakan dicampur tanah lempung sebagai pengikat, pembuatan cetakan dengan tangan dari pasir basah. - Amplas untuk membersihkan piston dari kerak. Alat penelitian : Alat uji impak charpy digunakan untuk menguji kekuatan impak material. Usaha yang dilakukan pendulum waktu memukul benda uji atau energi yang diserap benda uji sampai patah menggunakan persamaan Energi yang diserap= m. g. λ (cos β cos α) (1) Dimana : m = Berat Pendulum (Kg) g = Gravitasi 9,81 m/s 2 λ = Jarak lengan pengayun (m) cos α = Sudut ayunan tanpa benda uji cos β = Sudut ayunan mematahkan benda Gambar 1. Pembebanan metode charpy dan metode izod Besarnya Kekuatan impak dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini : 25

HI = (2) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN (2) Dimana : HI = Kekuatan Impak (J/mm 2 ) A = Luas penampang dibawah takikan (mm 2 ) Standar yang digunakan pada pembuatan specimen impak adalah ASTM E23 05, seperti pada gambar di bawah ini : Gambar 2. Sketsa spesimen uji impak Charpy Metode Penelitian : Material piston bekas sebelum dilebur dibersihkan dari kotoran terutama kerak dengan menggunakan larutan pembersih dan digosok dengan menggunakan kertas amplas. Kemudian material piston bekas dipotong dan unsur Mg juga dipotong lalu ditimbang dengan komposisi fraksi berat Mg adalah 0%, 5%, 10% dan 15%. Paduan Al-Si (piston bekas) dimasukkan terlebih dahulu kedalam tungku pemanas untuk dilebur. Setelah piston bekas tadi lebur barulah unsur Mg dimasukkan sesuai komposisi tadi. Hal ini dilakukan karena paduan Al-Si (piston) memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan Mg. Setelah kedua bahan tersebut lebur dan tercampur kemudian diaduk selama 1 menit. Hasil campuran tadi dituang ke dalam cetakan dan kemudian didinginkan pada temperatur kamar. Setelah itu spesimen dilakukan uji impak. Dalam perhitungan, langkah yang pertama adalah menghitung besarnya energi yang diserap sebelum patah (Pers.1). Kemudian langkah berikutnya adalah menghitung kekuatan impak (Pers.2). Dari hasil pengujian impak dan perhitungan didapatkan table dan gambar di bawah ini : Tabel 1. Kekuatan impak rata-rata pada penambahan unsu Mg Penambahan Kekuatan Impak spesimen unsur (J/mm 2 ) 1 0,019 0% Mg 2 0,019 3 0,025 Rata-rata 0,021 5% Mg 2 0,025 3 0,02875 Rata-rata 0,0283 10% Mg 2 0,035 3 0,03125 Rata-rata 0,0325 15% Mg 2 0,0375 3 0,0375 Rata-rata 0,035 Kekuatan Impak (J/mm²) 0.04 0.035 0.03 0.025 0.02 0.015 0.01 0.005 0 0% Mg 5% Mg 10% Mg 15% Mg Variasi penambahan Mg Gambar 3. Grafik pengaruh penambahan unsur Mg terhadap kekuatan impak 26

Gambar 4. Struktur mikro paduan Al-Si (piston bekas) ditambah 0% Mg Dari Tabel 1 dan Gambar 3. Hasil uji impak paduan Al-Si berbasis material piston bekas dengan variasi penambahan unsur Mg didapatkan bahwa Harga Impak material meningkat seiring dengan penambahan Mg. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji impak material dengan penambahan Mg 0% kekuatan impak sebesar 0,021 J/mm 2. Setelah ditambahkan Mg sebesar 5% kekuatan impaknya meningkat menjadi 0,0283 J/mm 2. Penambahan Mg sebesar 10% didapat kekuatan impak 0,0325 J/mm 2 dan penambahan Mg sebesar 15% didapat kekuatan impak sebesar 0,035 J/mm 2. Dari hasil foto mikro seperti pada Gambar 4 (0% Mg), Gambar 5 (5% Mg) dan Gambar 6 (15% Mg) menunjukkan bahwa penyebaran partikel unsur paduan semakin banyak dan merata dengan bertambahnya unsur paduan Mg. 4. KESIMPULAN Gambar 5. Struktur mikro paduan Al-Si (piston bekas) ditambah 5% Mg Gambar 6. Struktur mikro paduan Al-Si (piston bekas) ditambah 15% Mg Dari hasil uji impak dapat disimpulkan pada material paduan Al-Si (piston bekas) dengan menambahkan unsure Mg dapat meningkatkan kekuatan impak pada piston bekas tersebut. Kenaikan tersebut seiring dengan meningkatnya penambahan fraksi berat Mg. Harga Impak rata-rata terbesar terjadi pada penambahan Mg sebesar 15% yaitu sebesar 0,035 J/mm 2. Tanpa penambahan (Mg 0%) sebesar 0,021 J/mm 2. DAFTAR PUSTAKA Abdillah Fuad, 2010, Perlakuan Panas Paduan Al-Si pada Prototipe Piston Berbasis Material Piston Bekas. Tesis, Jurursan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang. Duskiardi dan Soejono Tjitro, 2002, Pengaruh Tekanan Dan Temperatur Die Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Material Piston Komersial Lokal, Volume 4, No. 1. Eddy Djatmiko dan Budiarto, 2008, Pengaruh Perlakuan Panas T6 Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Paduan Al-Si- Mg. Indriyati Martha, 2008, Pengaruh Penambahan Modifier Fosfor Terhadap Struktur Mikro 27

dan Sifat Mekanik Paduan Aluminium AC8A Hipereutektik. Skripri, Program Studi Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Iniversitas Indonesia, Depok. Putu Hadi Setyarini, 2011, Perilaku Impak Dan Porositas Paduan Al-Si-Mg Pada Pengecoran Sentrifugal Akibat Temperatur Pemanasan Awal Cetakan, Volume 2, No. 1. Surdia, T. dan Shinroku S. 2005, Pengetahuan Bahan Teknik, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Surdia, T. dan Chijiiwa K, 2006, Teknik Pengecoran Logam, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Tjokorda Gde Tirta Nindhia, 2010, Studi Struktur Mikro Silikon Dalam Paduan Al- Si Pada Piston dari Berbagai Merk Sepeda Motor, Volume 4, No. 1. 28