BAB I PENDAHULUAN. Duvall dan Logam (dalam Ihromi 1999 : 54 ) mengatakan keluarga adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anakanaknya,

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

BAB I PENDAHULUAN. tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan berperan untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antara sekianbanyak ciptaan-nya, makhluk ciptaan yang menarik, yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, di dalam suatu pembelajaran harus ada motivasi belajar, agar

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB V HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembinaan dan pengembangan generasi muda terus-menerus ditingkatkan sejalan

BAB I PENDAHULUAN. dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasar kan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kolektif bagi tujuan-tujuan kolektif. Politik juga melekat dalam lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. didalam mewujudkan suatu tujuan bersama-sama diantara masyarakat. anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai suatu kelompok kecil yang disatukan dalam ikatan perkawinan, darah,

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

BAB I PENDAHULUAN. dan mengandung sangsi terhadap pelanggarnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. ke arah positif maupun negatif, maka intervensi edukatif dalam bentuk

13 PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sasaran yang sangat penting untuk. mencapai pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. itu berlangsung seumur hidup dimulai dari keluarga kemudian di teruskan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan mereka telah dilukai dengan senjata. Guru-guru banyak mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan. hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesiapan Kerja. mempraktekkan sesuatu. Pendapat yang hampir sama dikemukakan Kartono dan

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengubah atau mengembangkan karakter individu. Karakter yang dimaksud

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

2015 POLA ASUH KELUARGA PEDAGANG IKAN DI PASAR CIROYOM KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. laku. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa sampai tua manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi orang lain untuk ikut merasakan atau lebih jauh melakukan apa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang ditinjau dari segi ekonomi, gambaran itu seperti tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mereka adalah milik seseorang atau keluarga serta diakui keberadaannya.

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

Cynthia Dewi Sudarno Putri. Universitas Sebalas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara garis besar masih lebih

BAB IV ANALISIS PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN BERINFAK SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dialami oleh negara lain, seperti perubahan sistim pendidikan, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

1. PENDAHULUAN. Peningkatan kemajuan teknologi merupakan suatu proses yang terjadi dalam

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB V PENUTUP. Reguler 61 Universitas Ahmad Dahlan tertanggal dari 26 Januari 24 Februari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan (palawija), merupakan makanan pokok bagi masyarakat. total pendapatan domestik bruto (id.wikipedia.org).

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan oleh seluruh mahasiswa baru di perguruan tinggi. Rata-rata usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu sistem, pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nida Sholiha, 2015

Transkripsi:

0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Duvall dan Logam (dalam Ihromi 1999 : 54 ) mengatakan keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk fisik,mental,emosional,serta sosial dari tiap anggota keluarga. Keluarga merupakan agen sosialisasi yang pertama membentuk kepribadian serta pola tingkah laku anak. Proses sosialisasi yang terjadi di keluarga anak akan mengenal figur orang tua, saudara maupun kerabaat terdekat yang memiliki tugas untuk mendidik anak memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang baik, melalui penanaman disiplin, kebebaasan serta penyerasiannya. Setiap anak diberikan pola pendidikan keluarga sesuai dengan fase-fase perkembangannya. Pada fase perkembangan remaja penanaman nilai kedisiplinan, pengetahuan, perhatian serta pemberian kebebasan dalam pengawasan orang tua untuk menunjang keberhasilan studi anak, orang tua memiliki peranan penting yaitu menumbuhkan motivasi anak, menanamkan nilainilai pendidikan agar anak memiliki pengetahuan, memberikan pengertian, serta memberikan tambahan pelajaran untuk anak di luar sekolah. Setiap orang tua berbeda-beda dalam menerapkan sosialisasi terhadap anak. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pendidikan, lingkungan dan pendapatan orang tua. Tingkat pendidikan orang tua yang tinggi akan memiliki kecerdasan serta mampu menerapkan pola asuh yang sesuai kepada si anak. Lingkungan 1

1 berpengaruh besar terhadap pola tingkah laku anak, ketika keluarga tinggal di lingkungan yang kurang baik sangat banyak peluang bagi si anak untuk melakukan tindakan yang kurang baik. Pendapatan orang tua merupakan faktor yang sangat penting karena kemampuan orang tua menjadikan kecerdasan anak di dukung dengan biaya yang banyak. Hal inilah menjadi masalah bagi anak, seharusnya anak pada usia remaja harus menikmati masa-masa perkembangannya belajar dengan giat,mengikuti tambahan pelajaran di luar sekolah,bermain dengan teman serta mengekspresikan dirinya sesuai dengan bakat yang dimiliki. Akibat ketidakberdayaan serta kemiskinan orang tua anak tidak menikmati hal tersebut. Pada tahun 1973, WHO/FAO merekomendasikan tentang jumlah kalori dan protein untuk penduduk Indonesia yang besarnya masing-masing 1.900 kalori dan 40 gram protein per orang per hari. Berdasarkan ukuran tersebut batas dan klasifikasi kemiskinan sebagai berikut: untuk daerah perkotaan, seseorang disebut miskin apabila mengkonsumsi beras kurang dari 420 kilogram per tahunnya. Untuk daerah pedesaan, seseorang yang dikatakan miskin apabila mengkonsumsi beras 320 kilogram, miskin sekali apabila mengkonsumsi 240 kilogram dan paling miskin apabila mengkonsumsi beras kurang dari 180 kilogram per tahun. Kanarji( 2011: 7) Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Kemiskinan akan mempengaruhi psikologi seseorang karena orang yang berasal dari keluarga miskin cendrung di marjinalkan atau di asingkan di dalam masyarakat maupun pergaulannya. Adanya

2 pembedaan status sosial di dalam masyarakat, dimana orang yang berasal dari status atas atau orang kaya lebih dipandang dan di berikan kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat, sedangkan orang yang berasal dari status sosial bawah di posisikan di bawah. Tidak hanya di masyarakat di lingkungan sekolah,lingkungan pekerjaan juga terlihat perbedaan, sehingga mereka yang berada di posisi miskin harus melakukan beberapa strategi untuk tetap bertahan. Dunia pendidikan meliputi lingkungan sekolah juga terdapat peserta didik yang berasal dari berbagai macam keluarga dan kelas sosial yang berbeda pula. Perbedaan itu berpengaruh terhadaap tingkah laku, pola interaksi siswa yang berasal dari keluarga yang kaya dan miskin. Jika siswa yang berasal dari keluarga kaya mudah berinteraksi dan punya teman banyak, memiliki fasilitas lengkap sebagai pendukung atau media untuk belajar. Sedangkan anak yang berasal dari keluarga miskin hanya memiliki peralatan seadanya dan memanfaatkan kemampuan berpikir serta karakter yang baik agar bisa diterima di lingkungannya. Keterbatasan yang dialami anak diakibatkan oleh kurangnya kemampuan orang tua secara ekonomi, orang tua yang berpenghasilan Rp 500.000 / bulan bahkan di bawahnya, sehingga tidak mampu memberkan fasilitas anak dalam pembelajaran. Untuk mengantisipasi hal tersebut siswa yang berasal dari keluarga miskin melakukan banyak hal agar tetap mempertahankan prestasinya. Dengan cara belajar dengan giat, aktif dalam organisasi siswa intra sekolah. Selain aktif dalam pembelajaran siswa tersebut juga melakukan beberapa kegiatan untuk tetap bertahan yaitu bekerja setelah pulang sekolah dengan membantu orang tua, bekerja dengan orang lain untuk mendapatkan tambahan biaya sekolah. Strategi

3 inilah yang digunakan siswa tersebut untuk tetap mempertahankan sekolah serta bertahan juga dalam prestasi dilakukan anak tersebut dengan sangat sulit meskipun tidak semudah yang dirasakan teman-temannya. Kesulitan yang dialami siswa tersebut adalah salah satu bentuk perjuangan yang mereka lalukan agar tetap mendapatkan pendidikan dan keinginan di masa yang akan datang mendapatkan kehidupan yang layak dan tidak merasakan seperti halnya orang tuanya. Keseluruhan strategi yang dilakukan mereka menjadi salah satu kekuatan mereka dalam mempertahankan prestasi tersebut. Meskipun beberapa strategi yang mereka lakukan bertentangan dengan keluarga dan harus meluangkan waktu yang sangat banyak untuk menyelesaikan kegiatan tersebut dengan baik. Pertentangan yang mereka alami tersebut tidak menjadi halangan terlihat bahwa siswa tersebut memiliki prestasi di sekolah meskipun kegiatan beljar di sekolah harus dilaksanakan dan kegiatan di luar sekolah juga dilakukan. Berdasarkan hal itulah peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Strategi Siswa Dari Keluarga Miskin Dalam Mempertahankan Prestasi di SMA Pembangunan Galang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

4 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peran Keluarga sebagai pembentuk pola tingkah laku anak 2. Sosialisasi pembentukan tingkah laku anak dalam keluarga miskin 3. Strategi siswa dari keluarga miskin dalam mempertahankan prestasi di sekolah 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana peran orang tua dalam proses sosialisasi dan pendidikan anak? 2. Apa strategi yang dilakukan siswa dalam mempertahankan prestasi di sekolah? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam proses sosialisasi dan pendidikan anak? 2. Untuk mengetahui apa saja strategi siswa dalam mempertahankan prestasi di sekolah

5 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Penulis dapat berbagi ilmu dan memberikan informasi terkhusus buat mata kuliah sosiologi keluarga dan masalah-masalah sosial yang ada di jurusan Pendidikan Antropologi. 2. Secara Praktis Secara praktis, memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi pemerintah terkhusus pemerintahan kabupaten Deli Serdang agar memperhatikan situasi siswa yang memiliki prestasi yang berasal dari keluarga miskin. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi beberapa sekolah termasuk kepala sekolah dan guru agar mampu melihat situasi dan psikologis anak yang berasal dari keluarga miskin ketika proses belajar mengajar berlangsung.