PENGEMBANGAN MODEL PROSES BISNIS PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DENGAN METODE BPR UNTUK MENDUKUNG PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
BIRO ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN BAGIAN KEPEGAWAIAN. Nomor UN PM38 Tanggal Terbit 01 Juni 2012 Revisi 00 Halaman 1/10

Prosedur Usulan Kenaikan Jabatan Dosen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANUAL PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BIRO ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN BAGIAN KEPEGAWAIAN. Nomor UN PM37 Tanggal Terbit 01 Juni 2012 Revisi 00 Halaman 1/13

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNDANA. Judul : Manual Prosedur Pengajuan Angka Kredit Dosen Tanggal dikeluarkan : 1 April 2013

DOSEN STAF PERSONALIA KAJUR DEKAN

Standard Operating Procedure PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN AKADEMIK DOSEN

10/7/2012 PENJELASAN TEKNIS PENGUSULAN JABATAN AKADEMIK OLEH: Sudarman, M.Si KEPALA BAAK STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG DASAR HUKUM

KENAIKAN PANGKAT PNS

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Umum

BAB II LANDASAN TEORI

Standard Operating Procedure ADMINISTRASI PENGUSULAN SK TUGAS BELAJAR PNS DOSEN

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PROSEDUR MUTU KENAIKAN PANGKAT PILIHAN DOSEN

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

TATA CARA DAN JADWAL PELAKSANAAN PEMILIHAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BALI PERIODE

MANUAL PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT ATAU JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL (DOSEN)

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

Munifah, Retno Wulan Damayanti, Haryono Setiadi Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/HUK/2015 TENTANG

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENGUSULAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

MANUAL PROSEDUR. Pemantauan Dan Pemrosesan Kepangkatan

MANUAL PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II LANDASAN TEORI

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

Rekayasa Ulang Proses Bisnis Administrasi Tugas Akhir dan Wisuda

PROSEDUR USULAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN Sesuai dg Permenpan & RB No. 17 th 2013 dan 46 th 2013)

IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN

Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

BAB II LANDASAN TEORI

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan

SENAT UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

JOB DESCRIPTION. ( Rincian Tugas )

Bagian : Biro adminisrasi Dibuat oleh : Sariyati, SE., JABATAN FUNGSIONAL & PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT DOSEN Tgl. Pembuatan:

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI KENAIKAN PANGKAT STUDI KASUS FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM SKRIPSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

16) PROSEDUR PENGUSULAN KARIS/KARSU PNS

MANUAL PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar Berbahasa Mandarin yang bernama Xun Bao yang terbit setiap hari.

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentan

II. TATA TERTIB PELAKSANAAN PENJARINGAN BAKAL CALON DIREKTUR, PENYARINGAN CALON, DAN PEMILIHAN CALON DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Manual Prosedur Kenaikan Jabatan Fungsional dan Pangkat Tenaga Pendidik PNS (Asisten Ahli - Guru Besar)

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

METODOLOGI PENELITIAN

Ditetapkan 17 September 2014

MANUAL PROSEDUR PANDUAN IJIN BELAJAR

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 29134/UN4/OT. 10/2014 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN GURU BESAR KETUA SENAT UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN SENAT POLITEKNIK NEGERI MADIUN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN DIREKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEM INFORMASI PENILAIAN ANGKA KREDIT UNTUK TENAGA BIDAN DI DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN KLATEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

5) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.25/MEN/2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UJIAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 UNIVERSITAS TADULAKO PALU

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

2015, No Kompetensi Pejabat Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perli

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI

Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 614/P/SK/HT/2012 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DIREKTUR DAN PENGANGKATAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH VOKASI

STANDARD OPERATING PROCEDURE SKRIPSI. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

STANDARISASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI DAN DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN TRI DHARMA. Kenaikan Jabatan Akademik Dosen

BAB I PENDAHULUAN. Dosen merupakan sumber daya utama di perguruan tinggi dan

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JASA BERBASIS LAYANAN PELANGGAN (STUDI KASUS PT. GLORA KARYA MAKMUR, BAWEN)

III. PENGAWAS BENIH IKAN

MANUAL PROSEDUR PEMBUATAN SURAT KEPUTUSAN MENGAJAR

PENGUMUMAN No. 0037/PL1.R5/OT/2018 PENDAFTARAN CALON DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG MASA BAKTI

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PROSES BISNIS PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DENGAN METODE BPR UNTUK MENDUKUNG PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Retno Wulan Damayanti, Haryono Setiadi Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret e-mail : yanti_ftuns.ac.id Abstrak Perguruan tinggi yang memiliki dosen-dosen dengan jabatan akademik tinggi, merupakan refleksi bahwa mutu SDM-nya baik. Universitas Sebelas Maret (UNS) adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan dan menjamin mutu pendidikan tinggi, termasuk mutu SDM-nya. Namun, rata-rata 50 % dosen di UNS terlambat mengajukan kenaikan jabatan akademik lebih dari 5 tahun. Delapan puluh persen alasan keterlambatan tersebut adalah karena masalah teknis, yaitu terkait dengan proses pengurusan jabatan akademik yang rumit dan lama. Gejala ini mengindikasikan bahwa pengurusan jabatan akademik di UNS saat ini kurang efisien, karena melalui prosedur birokrasi yang melibatkan banyak unit dan entitas. Proses bisnis pengurusan pengajuan jabatan akademik di UNS saat ini perlu diperbaiki agar lebih efisien. Perbaikan dilakukan dengan mengembangan model proses bisnis kenaikan jabatan akademik menggunakan konsep rethink, redesign, dan retool dari metode Bussiness Process Reengineering (BPR). Model proses bisnis kenaikan jabatan akademik hasil pengembangan memiliki prosedur birokrasi yang lebih ringkas. Pada awalnya, untuk mengajukan kenaikan jabatan akademik di UNS harus melalui 20 entitas dengan 67 proses dan 112 aktivitas. Model proses bisnis baru hasil perbaikan berhasil meringkasnya menjadi 15 entitas dengan 43 proses dan 50 aktivitas. Kata kunci : kenaikan jabatan akademik, proses bisnis, BPR 1. Pendahuluan Dosen atau tenaga pengajar adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi dengan tugas utama mengajar pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Tugas pokok dosen adalah melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta melasanakan kegiatan penunjang Tridharma Perguruan Tinggi. Terkait dengan tugas pokok tersebut, dosen berhak menyandang jabatan akademik. Jabatan akademik dosen terdiri dari pangkat/golongan ruang dan jabatan fungsional, dimana keduanya berfungsi untuk mengontrol kualitas dosen di Indonesia. Hal ini diperlukan mengingat perguruan tinggi di Indonesia terdiri dari berbagai macam status, oleh karena itu pemerintah memberlakukan pola tunggal bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta, yaitu menetapkan bahwa setiap tenaga akademik wajib memperoleh penetapan jabatan akademik dari pemerintah. Proses pengurusan jabatan akademik dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS) selama ini mengikuti prosedur birokrasi yang melibatkan banyak pihak. Pihak yang terlibat dalam proses ini adalah dosen yang bersangkutan, tim Penilai Angka Kredit (PAK) tingkat Jurusan, tim PAK tingkat Fakultas dan tim PAK tingkat Universitas. Proses ini juga berkaitan dengan pelacakan berkas, file, dan dokumen pengajuan jabatan akademik yang masih dilakukan secara manual. Hal ini membuat proses pengajuan jabatan akademik menjadi rumit dan lama. Universitas Sebelas Maret (UNS) saat ini terdiri dari 9 fakultas dengan 1578 dosen. Berdasarkan data kepegawaian UNS, rata-rata 50 % dosen dari fakultas-fakultas di UNS terlambat mengajukan kenaikan jabatan akademik lebih dari 5 tahun. Berdasarkan wawancara awal dengan 35 dosen di UNS yang terlambat mengajukan kenaikan jabatan akademik lebih dari 5 tahun, mengaku pada dasarnya mereka telah memenuhi angka kredit komulatif kenaikan jabatan, namun belum mengajukan kenaikan jabatan akademiknya. Alasan keterlambatan pengajuan kenaikan jabatan tersebut yang dipaparkan oleh para dosen antara lain: 39

- Empat puluh persen dosen menganggap sistem untuk mengurus kenaikan jabatan akademik saat ini terlalu rumit. Makna rumit disini menurut para dosen tersebut yaitu terkait dengan banyaknya dokumen yang harus dikumpulkan untuk proses pengajuan kenaikan jabatan akademik, form angka kredit yang berubah-ubah (tidak standar), dan dosen tidak bisa memantau proses kenaikan jabatannya. - Dua puluh lima persen dosen enggan mengurus kenaikan jabatan karena memakan waktu lama sehingga mereka tidak sempat melakukannya. Alasan ini terkait dengan proses pengajuan kenaikan jabatan akademik melalui birokrasi yang panjang. - Lima belas persen dosen bingung dengan aturan kenaikan jabatan akademik atau dengan perubahan peraturan tersebut, termasuk kalkulasi angka kreditnya. - Dua puluh persen dosen tidak bisa mengajukan ke jabatan fungsionalnya yang lebih tinggi karena keterbatasan pendidikan (untuk jabatan fungsional Guru Besar mensyaratkan untuk mempunyai pendidikan S3 (Doktor)). Berdasarkan fakta ini, 80 % dosen di UNS terlambat mengajukan kenaikan jabatan akademik karena faktor teknis, yaitu prooses pengajuan kenaikan jabatan saat ini dianggap rumit, lama, dan tidak efisien. Selain pendapat dari para dosen, dilakukan pula kros cek dengan tim PAK di tingkat jurusan dan fakultas, antara lain dari fakultas teknik, kedokteran, ekonomi, dan tim PAK universitas, yang hasilnya menyatakan bahwa proses dan sistem kenaikan jabatan akademik dosen di UNS saat ini tidak efisien. Analisis proses bisnis pengajuan jabatan akademik di UNS perlu dilakukan untuk mengetahui proses-proses tidak bernilai tambah yang mengakibatkan pengurusan jabatan akademik menjadi tidak efisien. Setelah permasalahan proses bisnis pengajuan jabatan akademik saat ini teridentifikasi, selanjutnya perlu dibangun model proses bisnis baru berdasarkan analisis proses bisnis lama dengan mengganti atau mengeliminasi proses tidak bernilai tambah menjadi proses bernilai tambah. 2. Tinjauan Pustaka Menurut Hammer dan Champy (Indrajit, 2002), rekayasa ulang proses bisnis (bussiness process reengineering) adalah: Business process reengineering is the fundamental rethinking and radical redesign of business system to achieve dramatic improvement in critical, contemporary measures of performance, such as cost, quality, service and speed. Berdasarkan definisi ini menurut Hammer dan Champy (Indrajit, 2002), terdapat empat faktor kunci dalam melakukan rekayasa ulang, yaitu fundamental, radikal, dramatis dan proses. Perubahan dalam arti perbaikan proses dapat dilakukan dalam bentuk, yaitu menghilangkan proses, menyederhanakan proses, menyatukan proses, dan melakukan otomatisasi. Bentuk-bentuk yang lebih konkrit dari perbaikan proses antara lain beberapa pekerjaan digabung menjadi satu, karyawan ikut dalam pengambilan keputusan, prosesnya berbentuk ganda, pengendalian dikurangi, rekonsiliasi seminimum mungkin, sentralisasi atau desentralisasi sesuai dengan kebutuhan. Tahapan dasar dalam rekayasa ulang proses bisnis terdiri atas 3R, yaitu sebagai berikut: 1. Rethink, Memikirkan kembali tujuan yang akan dicapai saat sekarang dengan asumsi yang diperlukan untuk menentukan apakah tujuan tersebut masih dapat digunakan pada komitmen yang baru untuk memenuhi kepuasan pelanggan di waktu yang akan datang. 2. Redesign, Mencakup analisis tentang cara organisasi dalam memproduksi barang dan jasa, bagaimana struktur kerjanya, siapa yang menyelesaikan suatu tugas tertentu dan apa yang dicapai dari masing-masing prosedur tersebut. 3. Retool, Mencakup evaluasi tentang keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari teknologi mutakhir yang digunakan, khususnya pada electronic word dan data processing system untuk menentukan kemungkinan merubah teknologi tersebut agar kualitas meningkat. 40

BPR dapat dipergunakan sebagai metode untuk memperbaiki proses bisnis kenaikan jabatan akademik dosen yang berdasarkan eksplorasi awal adalah kurang efisien. Berdasarkan Peraturan Rektor UNS No : 825/H27/KP/2007, jenjang jabatan dan pangkat/golongan ruang diperoleh dengan mengumpulkan angka kredit. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang diberikan/ditetapkan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang dosen dan yang dipergunakan sebagai salah satu syarat dalam rangka pembinaan karier dalam jabatan fungsional/kepangkatan dosen. Dosen merupakan SDM perguruan tinggi yang menjadi bagian dari mutu pendidikan tinggi. juga mengisyaratkan jabatan akademik adalah refleksi mutu perguruan tinggi, dengan menetapkan poin dalam standar akreditasi program studi. (BAN PT, 2008). Untuk memperbaiki proses bisnis, pertama yang harus dilakukan adalah memahami sistem yang berjalan saat ini. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefenisikan sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald, Warren D. Stalling, Jr (Jogiyanto, 2001), pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya oleh adalah: Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemennya oleh Jogiyanto (2001) adalah : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 3. Pemecahan Masalah Upaya perbaikan proses bisnis kenaikan jabatan akademik dosen dilakukan melalui mekanisme yang dipaparkan pada Gambar 1. PROSES OUTPUT IDENTIFIKASI MASALAH Observasi awal di lapangan Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Studi Literatur Permasalahan proses pengajuan kenaikan jabatan akademik akibat proses yang tidak efisien dan sistem yang masih manual ANALISIS MASALAH (BPR) Analisis sistem manual saat ini Analisis proses bisnis saat ini Teridentifikasi prosesproses non added value dan kelemahan sistem saat ini PERBAIKAN PROSES BISNIS (BPR) Mengeliminasi dan atau meminimumkan proses-proses non added value dengan konsep Rethink, Redesign, Retool Mengembangkan model proses bisnis baru Model Proses Bisnis Pengajuan Kenaikan Jabatan Akademik yang baru PEMBAHASAN Pembahasan terhadap model proses bisnis dan sistem informasi Alternatif perbaikan model proses bisnis & SI KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Saran Gambar 1. Tahapan Pemecahan Masalah 41

4. Analisis Sistem saat ini dianalisis sesuai dengan tahapan yang telah diuraikan diatas. Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua entitas yang terlibat pada proses pengajuan kenaikan jabatan akademik di UNS. Terdapat 3 entitas di level jurusan, 8 entitas di level fakultas dan 9 entitas di level universitas yang terlibat dalam proses pengajuan kenaikan jabatan akademik di UNS. Pada setiap entitas terdapat prosedur kerja untuk proses pengajuan kenaikan jabatan akademik. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi permasalahan yang sering terjadi pada setiap proses dari masing-masing entitas. Identifikasi permasalahan dilakukan melalui wawancara dan brainstroming dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses kenaikan jabatan akademik antara lain dengan dosen, PAK jurusan, PAK fakultas, kepala sub bagian kepegawaian fakultas, kepala Tata Usaha fakultas, PAK universitas, dan kepala sub bagian kepegawaian universitas. Proses yang menimbulkan permasalahan selanjutnya ditandai sebagai proses yang tidak bernilai tambah. Setelah proses-proses yang tidak bernilai tambah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mencari alternatif solusi dari permasalahan agar menghilangkan atau meminimalkan proses yang tidak bernilai tambah. Alternatif solusi diperoleh melalui wawancara, brainstorming dan diskusi dengan dosen, PAK jurusan, PAK fakultas, PAK universitas, serta observasi di lapangan untuk memperoleh gambaran kemungkinan alternatif-alternatif solusi perbaikan diimplementasikan di UNS. Hasil wawancara, brainstorming, diskusi serta observasi selanjutnya dikumpulkan untuk kemudian dianalisis dengan BPR. Berdasarkan analisis dengan metode BPR, terdapat proses yang diperbaiki, proses yang digabung dengan proses yang lain, dan proses yang dieliminasi baik di level jurusan, fakultas, maupun universitas. Secara ringkas perbaikan proses bisnis kenaikan jabatan akademik level jurusan dan fakultas ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Ringkasan Hasil Perbaikan Proses Bisnis di Level Jurusan dan Fakultas ACTION ENTITAS PROSES KETERANGAN Pencarian bukti fisik yang berupa SK dosen disiapkan oleh Dosen SK (Surat Keputusan) administrasi jurusan & fakultas Kalkulasi angka kredit Verifikasi dokumen fisik dan Standarisasi angka kredit & PAK jurusan kalkulasi angka kredit dosen pembangunan sistem informasi Diperbaiki Verifikasi dokumen fisik dan kalkulasi angka kredit. kalkulasi angka kredit dosen PAK fakultas Persiapan rapat senat termasuk Standarisasi form & form-form untuk rapat senat pembangunan sistem infomasi Pembuatan form KJA administrasi KJA Pembuatan jadwal rapat senat Senat fakultas Penjadwalan rapat senat yang fix untuk KJA Digabung Dihilangkan Sekretaris senat Ketua senat Kepala Sub Bagian Kepegawaian Fakultas Kepala Bagian Tata Usaha Penerimaan, verifikasi, dan pemberian paraf persetujuan pada form pengantar KJA. Penerimaan, verifikasi, dan pemberian tanda tangan persetujuan pada form pengantar KJA. Penerimaan, verifikasi, dan pengiriman form pengantar KJA Penerimaan, verifikasi, dan pengiriman form pengantar KJA Proses verifikasi & pemberian paraf/tanda tangan digabung saat penyelenggaraan rapat senat Dihilangkan karena merupakan perulangan proses yang telah dilakukan oleh PAK jurusan & fakultas dengan dibangunnya sistem informasi administrasi. Model proses bisnis kenaikan jabatan akademik dosen di UNS hasil perbaikan untuk level jurusan dan fakultas ditampilkan pada Gambar 2. 42

Gambar 2. Model Proses Bisnis Kenaikan Jabatan Akademik Dosen di UNS Hasil Perbaikan Untuk Level Jurusan dan Fakultas Perbaikan proses bisnis kenaikan jabatan akademik di level universitas baik di bawah lektor kepala maupun lektor kepala keatas ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Ringkasan Perbaikan Proses Bisnis di Level Universitas ACTION ENTITAS PROSES KETERANGAN PAK Universitas Persiapan rapat senat dan persiapan form KJA untuk rapat senat Standarisasi form dan pembangunan sistem informasi administrasi KJA Diperbaiki Pembuatan jadwal rapat komisi F Komisi F Universitas Rapat komisi F universitas yang fix untuk KJA. Pembuatan jadwal rapat komisi F Senat Universitas Rapat senat universitas yang fix untuk KJA Digabung - - - Dihilangkan PAK Universitas Staf kepegawaian bagian verifikasi berkas. Kepala kepegawaian univeristas. Kepala Biro AUK. Penerimaan & pengiriman berkas KJA kepada bagian verifikasi berkas. Penerimaan, verifikasi dan pengiriman berkas KJA. Penerimaan, verifikasi, & pengiriman konsep SK/ konsep form pengantar ke Penerimaan, verifikasi, & pengiriman konsep SK/ konsep form pengantar ke Proses ini dihilangkan karena berkas KJA dari fakultas langsung diperiksa oleh PAK universitas, sehingga tidak perlu dikirim ke staf bagian berkas. Proses ini dihilangkan, karena tugas-tugas sudah tertangani oleh PAK universitas. Dihilangkan karena merupakan perulangan proses yang telah dilakukan oleh PAK universitas dengan dibangunnya sistem informasi administrasi KJA. 43

Model proses bisnis kenaikan jabatan akademik dosen di UNS hasil perbaikan level universitas ditampilkan pada Gambar 3 untuk kenaikan jabatan akademik di bawah lektor kepala, serta untuk kenaikan jabatan akademik lektor kepala ke atas. Hasil Perbaikan Proses Kenaikan Jabatan Akademik level Lektor Kepala ke atas di Universitas Menerima hasil persetujuan, membuat dan mengirim Pengantar KJA Menerima dan mengirim form B Menerima Form Tidak verifikasi Ya Memberi paraf & Mengirim Form Menerima Form Menandatangani dan Mengirim Form Menerima berkas KJA dan form usulan KJA dari Universitas END Gambar 3 Model Proses bisnis kenaikan jabatan akademik hasil perbaikan diatas Lektor Kepala/IV/a level universitas 44

5. Kesimpulan 1. Proses bisnis kenaikan jabatan akademik yang berjalan selama ini di UNS tidak efisien karena melalui prosedur birokrasi yang panjang dengan proses yang berulang serta sistem pemrosesan yang manual. Prosedur birokrasi kenaikan jabatan akademik di UNS saat ini melalui 20 entitas, dengan 67 proses dan 114 aktivitas. 2. Proses bisnis yang berlaku selama ini diperbaiki dengan metode Bussiness Process Reengineering menghasilkan model proses bisnis kenaikan jabatan akademik yang lebih ringkas prosedur birokrasinya yaitu hanya melalui 15 entitas, dengan 43 proses dan 50 aktivitas. 6. Saran Pengembangkan model proses bisnis kenaikan jabatan akademik ini dilakukan dengan metode Bussiness Process Reengineering (BPR) karena proses kenaikan jabatan akademik saat ini perlu dirubah secara mendasar, dengan melibatkan perubahan yang radikal serta dampak yang dramatis. Apabila model proses bisnis ini telah disepakati untuk diimplementasikan di UNS, perbaikanperbaikan pada proses tidak hanya berlaku sesaat melainkan harus terpelihara, sehingga perlu dilakukan analisis mengenai continoues improvement pada proses bisnis ini. Berdasarkan uraian ini, untuk penelitian lanjutan analisis proses bisnis dapat dilanjutkan dengan metode Bussiness Process Improvement (BPI), yang pada dasarnya memelihara dan meningkatkan terus menerus proses bisnis yang telah diperbaiki. Selain dengan metode BPI, penelitian lanjutan disarankan fokus untuk menganalisis proses bisnis kenaikan jabatan akademik di level, karena pada penelitian ini, model proses bisnis kenaikan jabatan akademik hanya mengakomodasi proses bisnis internal UNS. 7. Daftar Pustaka Anoname, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 36/D/O/2001 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Dosen. Anoname, Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor : 825/H27/KP/2007 Tentang Tata Cara dan Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan dan Pangkat Dosen Universitas Sebelas Maret. Anoname, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi.l BAN PT, 2008, Borang dan Instrumen Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Indrajit, RE., Djokopranoto, 2002, Konsep dan Aplikasi Business Process Reengineering: Strategi Meningkatkan Kinerja Bisnis secara Dramatis dan Radikal, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Jogiyanto, HM., 2001, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta. 45