BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

a) Menambah jumlah anggota atau nasabah b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota c) Meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KRANGGAN CABANG MUNJUL JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB IV. A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan Mud{a<rabah di Koperasi. Penerapan referensi yang dilakukan di Koperasi BMT Nurul Jannah

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dari penjualan asset perusahaan maupun pinjaman kredit ke bank.rata-rata

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 39 SERI E

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

Bab 7 Manajemen Piutang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN KEPADA UPDB-KUMKM DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROSEDUR PEMINJAMAN DANA KOPERASI SIMPAN PINJAM KOPUSMA. : Ezra Catherine NPM : Pembimbing : Dr. Teddy Oswari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan yang. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari anggotanya,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dinegara. kita diperlukan adanya pembangunan ekonomi yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2013

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

By : Angga Hapsila, SE.MM

POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab.

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB IX MANAJEMEN PIUTANG

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Risiko Pembiayaan dengan Akad Murabahah di BTM Wiradesa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MUHAMMAD FEBRI YOGA PURNOMO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB V PENUTUP. Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

BAB III GAMBARAN UMUM. Gambaran Umum Unit Pengelola Keuangan (UPK) Di Kelurahan. Gumawang Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

BAB I PENDAHULUAN. ini hampir seluruh kegiatan ekonomi yang terjadi, berkaitan dengan bank. Untuk

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

Transkripsi:

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi Tenggara ) awal mula Bapak Muzain selaku pemilik koperasi ingin memperluas usahanya. Melihat kota Gorontalo sebagai daerah potensial karena memiliki begitu banyak pengusaha mikro yang membutuhkan modal usaha tanpa persyaratan rumit, hanya dengan persyaratan fotocopy KTP nasabah sudah dapat modal sehingga para anggota koperasi bisa langsung menjalankan usahanya. Tepat tanggal 20 April 2008 Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri resmi membuka unit di kota Gorontalo yang beralamat di Jalan Anggrek Kelurahan Pulubala Kec. Kota Tengah. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri memberikan 2 pilihan kepada para anggota koperasi atau nasabah dalam mengembalikan angsuran yaitu pinjaman harian dan pinjaman mingguan. Dalam pinjaman harian jangka waktu yang diberikan selama 30 hari dengan bunga sebesar 20%, sedangkan pinjaman mingguan jangka waktu yang diberikan selama 10 minggu dengan bunga sebesar 30%. 3.1.2 Struktur Organisasi Struktur adalah cara bagaimana sesuatu disusun atau dibangun, sedangkan organisasi adalah kesatuan yang terdidri atas bagian-bagian perkumpulan untuk mencapai

suatu tujuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang bekerja sama tentang bagaimana sesuatu disusun atau dibangun untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, adanya struktur organisasi merupakan cermin dari pembagian tugas masing-masing karyawan yang ada pada koperasi tersebut. Berdasarkan hasil observasi penulis pada objek penelitian tersebut bahwa struktur organisasi pada Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Kota Gorontalo dapat digambarkan sebagai berikut: Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Unit Gororntalo KETUA

MANAGER SEKRETARIS BENDAHARA KOLEKTOR

3.1.3 Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab Berdasarkan struktur organisasi diatas, dapat dijelaskan tugas dan wewenang masing-masing sebagai berikut: 1. Ketua Sebagai pimpinan koperasi simpan pinjam Nur Asri Kota Gorontalo dan pengawas yang mengendalikan kegiatan kerja, mengatur penyusunan tata kerja antar pengelola koperasi serta penanggung jawab yang mengkoordinir semua rekan kerja. 2. Manager Mengadakan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang dan pelaksanaannya serta meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha koperasi secara optimal. 3. Sekretaris Mencatat semua angsuran masuk dan pencairan dana ( drop ) per harian dan mingguan berdasarkan data yang diberikan kolektor dan menyelenggarakan segala kegiatan dan pekerjaan, dokumentasi serta tata pengelolaan administrasi di lingkungan koperasi. 4. Bendahara Menerima dan mengeluarkan modal yang di pinjamkan kepada anggota sesuai dengan yang di butuhkan dan membukukan setoran yang diberikan kolektor serta mencatat semua pengeluaran kas untuk biaya operasional dan konsumsi. 5. Kolektor Petugas lapangan yang menagih angsuran kepada anggota koperasi atau nasabah. 3.1.4 Keadaan Karyawan atau Pengelola

Karyawan atau pihak yang mengelola koperasi, memiliki cakupan tugas meliputi pengelolaan organisasi koperasi maupun pengelolaan modal kerja usaha koperasi dan masa pengurusannya berlaku untuk satu periode selama tiga tahun. Tugas karyawan atau pengelola koperasi dalam garis besarnya adalah sebagai berikut: 1) Mengelola organisasi dan usaha koperasi. 2) Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas. 3) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi. 4) Menyelenggarakan rapat anggota. 5) Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. 3.1.5 Keanggotaan Koperasi Anggota koperasi simpan pinjam Nur Asri Kota Gorontalo sejak mulai beroperasi tanggal 20 April 2008 dan memiliki 463 anggota dengan modal awal Rp.100.000.000,00 kemudian pada tahun-tahun berikutnya anggota koperasi simpan pinjam Nur Asri terus bertambah. Berikut ini dapat disajikan keadaan jumlah anggota beserta total modal tahun 2008 sampai dengan tahun 2011: Tabel 1: Perkembangan modal pada tahun 2008-2011 Jumlah Anggota Tahun Modal 463 2008 Rp.100.000.000,00 608 2009 Rp.134.000.000,00 841 2010 Rp.162.000.000,00

1.113 2011 Rp.205.000.000,00 TOTAL RP. 601.000.000,00 Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Anggota koperasi simpan pinjam Nur Asri Kota Gorontalo pada tahun 2008 memiliki anggota sebanyak 463 orang yang terdiri dari anggota lancar 359 orang dan anggota yang macet 104 orang, pada tahun 2009 terjadi penambahan anggota sebanyak 608 orang yang terdiri dari 380 anggota lancar dan anggota yang macet 228 orang, pada tahun 2010 memiliki anggota sebanyak 841 orang, dimana anggota yang macet menurun menjadi 201 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan anggota yang lancar 640 orang, sedangkan pada tahun 2011 memiliki anggota sebanyak 1.113 orang yang terdiri dari anggota lancar 830 orang dan anggota yang macet 283 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja koperasi simpan pinjam Nur Asri tidak berjalan dengan baik hal ini disebabkan karena bertambahnya anggota yang macet dari tahun ke tahun. 3.2 Deskripsi Hasil Penelitian 3.2.1 Pengelolaan Modal Kerja Pada Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri. Sebagaimana kita ketahui bahwa modal kerja merupakan aspek penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional usaha begitupun dengan modal kerja koperasi simpan pinjam Nur Asri bersumber dari simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela, sesuai dengan data penerimaan dan pengeluaran koperasi tersebut bahwa kegiatan-kegiatan koperasi dibiayai oleh modal yang berasal dari modal sendiri dan modal dari luar.

Tabel 2 : Data Penerimaan dan Pengeluaran pada Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Kota Gorontalo tahun 2011. Bulan Penerimaan Pengeluaran Januari Rp.27.000.000 Rp.19.785.000 Februari Rp.34.800.000 Rp.22.250.000 Maret Rp.17.3500.000 Rp.16.275.000 April Rp.30.000.000 Rp.26.547.000 Mei Rp.27.811.000 Rp.24.874.000 Juni RP.12.318.000 Rp.26.697.000 Juli Rp.45.650.000 Rp.30.419.000 Agustus Rp.23.570.000 RP.28.200.000 September Rp.18.600.000 Rp.18.540.000 Oktober Rp.36.450.000 Rp.22.413.000 November Rp.45.000.000 Rp.24.250.000 Desember Rp.38.650.000 Rp.32.831.000

Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Kota Gorontalo. Dari data tersebut sebagai pembanding untuk dapat mengetahui kemampuan koperasi dalam menjalankan kegiatan usaha koperasi tetapi dalam pengelolaan modal kerjanya, koperasi simpan pinjam Nur Asri Kota Gorontalo memiliki kendala yang menjadi penghambat dalam pengelolaan modal kerja, hal ini disebabkan kurangnya modal kembali dari pinjaman anggota koperasi sehingga tidak mengalami perputaran tetap yang bisa saja mengakibatkan koperasi tidak dapat menjalankan pengelolaan modal kerja dengan baik dan efektif sesuai yang diharapkan. Dalam pemberian simpan pinjam kepada anggota harus melalui kriteria sebagai berikut: 1. Anggota penuh (sudah menyetor simpanan pokok dan simpanan wajib). 2. Batas pinjaman harian untuk anggota baru maksimal Rp.200.000,00 dapat di angsur 30 kali dan untuk anggota lama maksimal pinjaman Rp.1.000.000,00. 3. Apabila anggota lama meminjam lebih dari Rp.1.000.000, maka harus menandatangani surat pernyataan sebagai barang jaminan. 4. Bunga pinjaman 2% menurun, di tambah biaya administrasi dan asuransi pada saat meminjam masing-masing 1%. 5. Bagi anggota yang ada pinjaman lain, akan diperhitungkan dengan kemampuan membayar. 6. Setiap peminjam harus menandatangani kontrak pinjaman. Dari beberapa kriteria di atas, apabila anggota koperasi melaksanakannya dengan baik/disiplin terhadap kriteria tersebut, tentunya usaha koperasi akan meningkat dengan melalui perputaran modal pinjaman.

1.3 Pembahasan 1.3.1 Pengelolaan Modal Kerja Koperasi Modal kerja pada dasarnya digunakan untuk menjalankan suatu aktivitas usaha koperasi dalam setiap harinya. Oleh karena itu, setiap koperasi harus tetap berusaha memupuk modal intern sebesar-besarnya walaupun seringkali terpaksa menerima modal ekstern, hal ini untuk menghindari ketergantungan dari pihak luar, sebab dana dari pihak luar tersebut harus tetap sebagai pelengkap dari keseluruhan modal koperasi. (Sudarsono, 2002:6) Pengelolaan modal dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen modal sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas, atau dengan kata lain uang/dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi lambatnya perputaran modal kerja: a. Anggota tidak disiplin dalam pengembalian pinjaman. Dalam artian bahwa anggota meminjam tidak sesuai dengan kontrak pinjaman, belum selesai pinjaman pertama anggota yang bersangkutan meminjam lagi, maka jumlah angsuran tetap, tetapi hanya bunga yang bertambah sehingga akan mempengaruhi modal usaha koperasi. b. Adanya kredit macet.

Dalam hal ini kredit macet diakibatkan karena (a).anggota tidak mampu mengembalikan pinjaman dimana anggota yang bersangkutan memiliki banyak pinjaman pada koperasi lain, sehingga pada saat penagihan piutang yang bersangkutan tidak mempunyai lagi kemampuan untuk membayar, (b)anggota yang sudah pindah tempat tinggal, tanpa sepengetahuan pengurus sehingga angsuran piutang tidak dapat tertagih/macet. Dengan demikian untuk menghindari kredit yang bermasalah, koperasi simpan pinjam Nur Asrin kota Gorontalo perlu melakukan analisis 5C dengan baik. Adapun analisis 5C sebagai berikut: 1. Character. Karakter merupakan salah satu pertimbangan yang terpenting dalam memutuskan pemberian pinjaman, dengan melihat karakter/ watak dari calon nasabah. Sebagai pengurus koperasi harus yakin bahwa calon nasabah termasuk orang yang bertingkah laku baik atau selalu memegang teguh janjinya, selalu bersedia melunasi hutang-hutangnya pada waktu yang telah di tetapkan. 2. Capacity. Bagaimana kapasitas calon nasabah dalam mengatur keuangannya, bagaimana keuntungan yang diperoleh setelah memperoleh pinjaman dan mampukah calon nasabah dalam melakukan pembayaran atas pinjaman yang diberikan. 3. Capital. Berapa besar modal keuangan dari calon nasabah, apakah modal yang dimiliki benar benar milik sendiri atau modal nya berupa modal kerjasama.

4. Collateral. Merupakan jaminan yang di berikan oleh calon nasabah yang bersifat fisik maupun non fisik, jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang di berikan sehingaa dapat mengurangi terjadinya penyelewengan yang mengakibatkan kredit macet. 5. Condition. Bagaimana kondisi usaha calon nasabah saat ini apakah memiliki prospek yang bagus di kemudian hari, apakah usahanya dalam bentuk musiman atau tidak dan bagaimana usahanya apabila dihubungkan dengan kondisi ekonomi saat ini. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi lambatnya perputaran modal kerja: 1. Anggota yang meminjam harus memenuhi kriteria dalam pemberian pinjaman dengan melalui akad kredit baik untuk pengurus maupun anggota. 2. Apabila anggota yang belum selesai kontrak pinjaman, kemudian yang bersangkutan meminjam baru maka harus membuat surat pernyataan yang sesuai dengan ketentuan yang ada pada koperasi. 3. Nasabah yang meminjam melebihi pinjaman yang sebelumnya maka harus ada barang jaminan yang dipegang oleh pihak koperasi.