BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi Tenggara ) awal mula Bapak Muzain selaku pemilik koperasi ingin memperluas usahanya. Melihat kota Gorontalo sebagai daerah potensial karena memiliki begitu banyak pengusaha mikro yang membutuhkan modal usaha tanpa persyaratan rumit, hanya dengan persyaratan fotocopy KTP nasabah sudah dapat modal sehingga para anggota koperasi bisa langsung menjalankan usahanya. Tepat tanggal 20 April 2008 Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri resmi membuka unit di kota Gorontalo yang beralamat di Jalan Anggrek Kelurahan Pulubala Kec. Kota Tengah. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri memberikan 2 pilihan kepada para anggota koperasi atau nasabah dalam mengembalikan angsuran yaitu pinjaman harian dan pinjaman mingguan. Dalam pinjaman harian jangka waktu yang diberikan selama 30 hari dengan bunga sebesar 20%, sedangkan pinjaman mingguan jangka waktu yang diberikan selama 10 minggu dengan bunga sebesar 30%. 3.1.2 Struktur Organisasi Struktur adalah cara bagaimana sesuatu disusun atau dibangun, sedangkan organisasi adalah kesatuan yang terdidri atas bagian-bagian perkumpulan untuk mencapai
suatu tujuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang bekerja sama tentang bagaimana sesuatu disusun atau dibangun untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, adanya struktur organisasi merupakan cermin dari pembagian tugas masing-masing karyawan yang ada pada koperasi tersebut. Berdasarkan hasil observasi penulis pada objek penelitian tersebut bahwa struktur organisasi pada Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Kota Gorontalo dapat digambarkan sebagai berikut: Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Unit Gororntalo KETUA
MANAGER SEKRETARIS BENDAHARA KOLEKTOR
3.1.3 Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab Berdasarkan struktur organisasi diatas, dapat dijelaskan tugas dan wewenang masing-masing sebagai berikut: 1. Ketua Sebagai pimpinan koperasi simpan pinjam Nur Asri Kota Gorontalo dan pengawas yang mengendalikan kegiatan kerja, mengatur penyusunan tata kerja antar pengelola koperasi serta penanggung jawab yang mengkoordinir semua rekan kerja. 2. Manager Mengadakan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang dan pelaksanaannya serta meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha koperasi secara optimal. 3. Sekretaris Mencatat semua angsuran masuk dan pencairan dana ( drop ) per harian dan mingguan berdasarkan data yang diberikan kolektor dan menyelenggarakan segala kegiatan dan pekerjaan, dokumentasi serta tata pengelolaan administrasi di lingkungan koperasi. 4. Bendahara Menerima dan mengeluarkan modal yang di pinjamkan kepada anggota sesuai dengan yang di butuhkan dan membukukan setoran yang diberikan kolektor serta mencatat semua pengeluaran kas untuk biaya operasional dan konsumsi. 5. Kolektor Petugas lapangan yang menagih angsuran kepada anggota koperasi atau nasabah. 3.1.4 Keadaan Karyawan atau Pengelola
Karyawan atau pihak yang mengelola koperasi, memiliki cakupan tugas meliputi pengelolaan organisasi koperasi maupun pengelolaan modal kerja usaha koperasi dan masa pengurusannya berlaku untuk satu periode selama tiga tahun. Tugas karyawan atau pengelola koperasi dalam garis besarnya adalah sebagai berikut: 1) Mengelola organisasi dan usaha koperasi. 2) Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas. 3) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi. 4) Menyelenggarakan rapat anggota. 5) Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. 3.1.5 Keanggotaan Koperasi Anggota koperasi simpan pinjam Nur Asri Kota Gorontalo sejak mulai beroperasi tanggal 20 April 2008 dan memiliki 463 anggota dengan modal awal Rp.100.000.000,00 kemudian pada tahun-tahun berikutnya anggota koperasi simpan pinjam Nur Asri terus bertambah. Berikut ini dapat disajikan keadaan jumlah anggota beserta total modal tahun 2008 sampai dengan tahun 2011: Tabel 1: Perkembangan modal pada tahun 2008-2011 Jumlah Anggota Tahun Modal 463 2008 Rp.100.000.000,00 608 2009 Rp.134.000.000,00 841 2010 Rp.162.000.000,00
1.113 2011 Rp.205.000.000,00 TOTAL RP. 601.000.000,00 Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Anggota koperasi simpan pinjam Nur Asri Kota Gorontalo pada tahun 2008 memiliki anggota sebanyak 463 orang yang terdiri dari anggota lancar 359 orang dan anggota yang macet 104 orang, pada tahun 2009 terjadi penambahan anggota sebanyak 608 orang yang terdiri dari 380 anggota lancar dan anggota yang macet 228 orang, pada tahun 2010 memiliki anggota sebanyak 841 orang, dimana anggota yang macet menurun menjadi 201 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan anggota yang lancar 640 orang, sedangkan pada tahun 2011 memiliki anggota sebanyak 1.113 orang yang terdiri dari anggota lancar 830 orang dan anggota yang macet 283 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja koperasi simpan pinjam Nur Asri tidak berjalan dengan baik hal ini disebabkan karena bertambahnya anggota yang macet dari tahun ke tahun. 3.2 Deskripsi Hasil Penelitian 3.2.1 Pengelolaan Modal Kerja Pada Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri. Sebagaimana kita ketahui bahwa modal kerja merupakan aspek penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional usaha begitupun dengan modal kerja koperasi simpan pinjam Nur Asri bersumber dari simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela, sesuai dengan data penerimaan dan pengeluaran koperasi tersebut bahwa kegiatan-kegiatan koperasi dibiayai oleh modal yang berasal dari modal sendiri dan modal dari luar.
Tabel 2 : Data Penerimaan dan Pengeluaran pada Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Kota Gorontalo tahun 2011. Bulan Penerimaan Pengeluaran Januari Rp.27.000.000 Rp.19.785.000 Februari Rp.34.800.000 Rp.22.250.000 Maret Rp.17.3500.000 Rp.16.275.000 April Rp.30.000.000 Rp.26.547.000 Mei Rp.27.811.000 Rp.24.874.000 Juni RP.12.318.000 Rp.26.697.000 Juli Rp.45.650.000 Rp.30.419.000 Agustus Rp.23.570.000 RP.28.200.000 September Rp.18.600.000 Rp.18.540.000 Oktober Rp.36.450.000 Rp.22.413.000 November Rp.45.000.000 Rp.24.250.000 Desember Rp.38.650.000 Rp.32.831.000
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri Kota Gorontalo. Dari data tersebut sebagai pembanding untuk dapat mengetahui kemampuan koperasi dalam menjalankan kegiatan usaha koperasi tetapi dalam pengelolaan modal kerjanya, koperasi simpan pinjam Nur Asri Kota Gorontalo memiliki kendala yang menjadi penghambat dalam pengelolaan modal kerja, hal ini disebabkan kurangnya modal kembali dari pinjaman anggota koperasi sehingga tidak mengalami perputaran tetap yang bisa saja mengakibatkan koperasi tidak dapat menjalankan pengelolaan modal kerja dengan baik dan efektif sesuai yang diharapkan. Dalam pemberian simpan pinjam kepada anggota harus melalui kriteria sebagai berikut: 1. Anggota penuh (sudah menyetor simpanan pokok dan simpanan wajib). 2. Batas pinjaman harian untuk anggota baru maksimal Rp.200.000,00 dapat di angsur 30 kali dan untuk anggota lama maksimal pinjaman Rp.1.000.000,00. 3. Apabila anggota lama meminjam lebih dari Rp.1.000.000, maka harus menandatangani surat pernyataan sebagai barang jaminan. 4. Bunga pinjaman 2% menurun, di tambah biaya administrasi dan asuransi pada saat meminjam masing-masing 1%. 5. Bagi anggota yang ada pinjaman lain, akan diperhitungkan dengan kemampuan membayar. 6. Setiap peminjam harus menandatangani kontrak pinjaman. Dari beberapa kriteria di atas, apabila anggota koperasi melaksanakannya dengan baik/disiplin terhadap kriteria tersebut, tentunya usaha koperasi akan meningkat dengan melalui perputaran modal pinjaman.
1.3 Pembahasan 1.3.1 Pengelolaan Modal Kerja Koperasi Modal kerja pada dasarnya digunakan untuk menjalankan suatu aktivitas usaha koperasi dalam setiap harinya. Oleh karena itu, setiap koperasi harus tetap berusaha memupuk modal intern sebesar-besarnya walaupun seringkali terpaksa menerima modal ekstern, hal ini untuk menghindari ketergantungan dari pihak luar, sebab dana dari pihak luar tersebut harus tetap sebagai pelengkap dari keseluruhan modal koperasi. (Sudarsono, 2002:6) Pengelolaan modal dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen modal sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas, atau dengan kata lain uang/dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi lambatnya perputaran modal kerja: a. Anggota tidak disiplin dalam pengembalian pinjaman. Dalam artian bahwa anggota meminjam tidak sesuai dengan kontrak pinjaman, belum selesai pinjaman pertama anggota yang bersangkutan meminjam lagi, maka jumlah angsuran tetap, tetapi hanya bunga yang bertambah sehingga akan mempengaruhi modal usaha koperasi. b. Adanya kredit macet.
Dalam hal ini kredit macet diakibatkan karena (a).anggota tidak mampu mengembalikan pinjaman dimana anggota yang bersangkutan memiliki banyak pinjaman pada koperasi lain, sehingga pada saat penagihan piutang yang bersangkutan tidak mempunyai lagi kemampuan untuk membayar, (b)anggota yang sudah pindah tempat tinggal, tanpa sepengetahuan pengurus sehingga angsuran piutang tidak dapat tertagih/macet. Dengan demikian untuk menghindari kredit yang bermasalah, koperasi simpan pinjam Nur Asrin kota Gorontalo perlu melakukan analisis 5C dengan baik. Adapun analisis 5C sebagai berikut: 1. Character. Karakter merupakan salah satu pertimbangan yang terpenting dalam memutuskan pemberian pinjaman, dengan melihat karakter/ watak dari calon nasabah. Sebagai pengurus koperasi harus yakin bahwa calon nasabah termasuk orang yang bertingkah laku baik atau selalu memegang teguh janjinya, selalu bersedia melunasi hutang-hutangnya pada waktu yang telah di tetapkan. 2. Capacity. Bagaimana kapasitas calon nasabah dalam mengatur keuangannya, bagaimana keuntungan yang diperoleh setelah memperoleh pinjaman dan mampukah calon nasabah dalam melakukan pembayaran atas pinjaman yang diberikan. 3. Capital. Berapa besar modal keuangan dari calon nasabah, apakah modal yang dimiliki benar benar milik sendiri atau modal nya berupa modal kerjasama.
4. Collateral. Merupakan jaminan yang di berikan oleh calon nasabah yang bersifat fisik maupun non fisik, jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang di berikan sehingaa dapat mengurangi terjadinya penyelewengan yang mengakibatkan kredit macet. 5. Condition. Bagaimana kondisi usaha calon nasabah saat ini apakah memiliki prospek yang bagus di kemudian hari, apakah usahanya dalam bentuk musiman atau tidak dan bagaimana usahanya apabila dihubungkan dengan kondisi ekonomi saat ini. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi lambatnya perputaran modal kerja: 1. Anggota yang meminjam harus memenuhi kriteria dalam pemberian pinjaman dengan melalui akad kredit baik untuk pengurus maupun anggota. 2. Apabila anggota yang belum selesai kontrak pinjaman, kemudian yang bersangkutan meminjam baru maka harus membuat surat pernyataan yang sesuai dengan ketentuan yang ada pada koperasi. 3. Nasabah yang meminjam melebihi pinjaman yang sebelumnya maka harus ada barang jaminan yang dipegang oleh pihak koperasi.