EVALUASI SISTEM DRAINASE KOTA TANAH GROGOT, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Surendro NRP : 311 0040 707
Latar Belakang Terjadinya genangan dibeberapa titik di wilayah kota Tanah Grogot Perumusan Masalah 1. Identifikasi saluran eksisting 2. Mengevaluasi saluran apa sudah bekerja dengan baik 3. Strategi penyelesaian masalah
Peta Lokasi daerah studi
Kondisi Eksisting wilayah studi 1. Keadaan Geografis 116 0 11 54 Bujur Timur dan 01 0 54 46 Lintang Utara. 2. Kondisi fisik wilayah Ketinggian elevasi 7 30 meter diatas permukaan laut Kemiringan lahan 0 15 %
Lokasi Rawan Banjir Daerah pusat kota Jl Jend. Sudirman Jl Diponegoro seluas kurang lebih 2 Ha. Sekitar Jl. Modang dan Jl. Bhayangkara seluas + 2 Ha. Daerah Sekitar Jl. Noto Sunardi + 1,5 Ha. Daerah sekitar Jl. Singa Maulana + 2 Ha Derah sekitar Jl. Hasanuddin dan Jl. Kandilo Bahari + 2,5 Ha.
Peta daerah genangan INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM DRAINASE KOTA TANAH GROGOT KETERANGAN : = DAERAH GENANGAN JUDUL GAMBAR PETA DAERAH GENANGAN U SUMBER : DINAS BINA MARGA KABUPATEN PASER GAMBAR 4.2
Eksiting sistem Drainase Saluran Makro Sungai Seratai dan Sungai Kandilo Saluran Mikro di bagi dalam beberapa sub sistem 1. Sub Sistem Seratai 1 2. Sub Sistem Seratai 2 3. Sub Sistem Seratai 3 4. Sub Sistem Seratai 4 5. Sub Sistem Kandilo
Peta pembagian Sub Sistem INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA S. III K.I TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM DRAINASE KOTA TANAH GROGOT KETERANGAN : = SUB SISTEM SERATAI 1 S. II S. I S. IV = SUB SISTEM SERATAI 2 = SUB SISTEM SERATAI 3 = SUB SISTEM SERATAI 4 = SUB SISTEM Kandilo 1 JUDUL GAMBAR SUB SISTEM DRAINASE PERKOTAAN U SUMBER : DINAS BINA MARGA KABUPATEN PASER GAMBAR 4.3
SKEMA ALIRAN SISTEM DRAINASE KOTA TANAH GROGOT 7,5 Ha 15 Ha 3 Ha 7,5 Ha JL GAJAH MADA 4,5 Ha 7,5 Ha 8 Ha 8 Ha 4 Ha 9 Ha 4 Ha JL NOTOM SUNARDI JL MODANG 7,5 Ha 16.5 Ha 7 Ha 5 Ha JL AGUS SALIM 3 Ha 5 Ha JL COKROAMINOTO 27 Ha 6 Ha 6 Ha 6 Ha JL PADAT KARYA 10 Ha 7 Ha 12 Ha 7,5 Ha 7 Ha 7,5 Ha 8 Ha 7 Ha T a m a n B er m ai n
Analisa dan Perhitungan No Tahun Curah Hujan Harian Maksimum ( mm) 1 1993 64 2 1994 57 3 1995 55 4 1996 325 5 1997 115 6 1998 124 7 1999 105 8 2000 69 9 2001 92 10 2002 52 11 2003 82 12 2004 51 13 2005 27 14 2006 226 15 2007 84 16 2008 79 Sumber : Kantor Kecamatan Pasir Belengkong KDA Paser
Hasil perhitungan untuk menentukan metode mana yang dipakai
Metode yang di pakai Metode Pearson Type III Metode Log Pearson Type III Uji distribusi Frekuensi Uji Chi Kuadrat Uji Smirnov - Kolmogorov
Berdasar kan hasil pengujian didapatkan
Metode yang di gunakan adalah Metode Log Pearson Type III Karena : Memiliki penyimpangan lebih kecil dan peluang yang lebih besar, metode Log Pearson Type III memiliki Dmax lebih kecil dari pada Pearson Type III
Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum
Analisa Hidrolika Perhitungan debit rencana Perhitungan Koefisien Pengaliran Contoh perhitungan : Sub Sistem Seratai 1 terdiri dari : Rumah Tunggal C = 0,40 A= 48 Ha Jalan Aspal C = 0,70 A = 4 Ha Pertokoan C = 0,60 A = 4 Ha Total = 56 Ha C rata-rata = (A 1 xc 1 ) + (A 2 xc 2 ) +(A 3 xc 3 ) A total = = 0,44
Maka di dapat
Contoh perhitungan jalan HOS Cokroaminoto sebelah kanan n = 0,02 m = 0.3 S = 0,00042 A = H(B + mh) = 0,71 m 2 P = B + 2H 1 + m² 2,25 m R = t o = 0,0195 t o = 0,0195 = 8,28 mnt V = 0.5 R = = 0,43 m/dtk td = = = 5 menit Tc = 0,22 jam Rumus intensitas hujan I = I = = 46,72 mm/jam Debit limpasan Q = 0,278.β.C.I.A Q = 0,278 x 0,44 x 46,72 x 0,06 = 0,343 m 3 /detik
Evaluasi Debit Saluran Eksisting Perhitungan kapasitas jalan HOS Cokroaminoto sebelah kanan Ba = 0,7 m, Bb = 0,5 m H = 0,8 m n = 0,02 m = 0.3 S = 0,00042 A = ((Ba+Bb)/2 )+(m x H)H = 0,672 m 2 P = B + 2H 1 + m² =2,27 m R = = = 0.296 m V = = = 1,439 Q = A xv = 0.672 x 1,439 = 0,967 = 0,967 < 0,344 ( mencukupi ) Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Lanjutan Tabel 5.16
Normalisasi Saluran Eksisting Normalisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya : 1. Merubah dimensi saluran dengan melakukan pelebaran jika lahannya memungkinkan 2. Merubah bentuk saluran dari trapesium kebentuk segi empat agar kapasitas air terpenuhi. 3. Membersihkan saluran dari sedimentasi dan kotoran
Contoh perhitungan pada saluran yang tidak mencukupi. Data saluran eksisting Jl Noto Sunardi -3 (Padat Karya) Ba = 2,7 m Bb = 1.8 m H = 1,5 m A = 3,42 m 2 n = 0,02 P = 4,96 m V = 1,748 m/det S = 0,002 Q = 5,529 m 3 /det Berdasarkan perhitungan daqri debit banjir rencana pada tabel 5.15didapat Q r = 6,819 m 3 /det Direncanakan saluran berbentuk segi empat maka : A = B x H Lebar B adalah perencanaan sedang H adalah tinggi muka air : B = 3,3 m H = 1,2 m A = 3,3 x 1,2 = 3.96 m 2 P = B + (2xH) = 3,3 + (2 x 1.2) = 5.7 m R = A/P = 3.52 / 5.4 = 0.695 m
Check kecepatan maksimum V = 1/n R 2/3 S 1/2 = 1/0,02 x (0,57) 2/3 (0,002) 1/2 = 1,754 m/det Kapasitas Saluran Q = V x A = 1,754 x 3,96 = 6,946 M 3 /det Q sal > Q renc. 6,964 > 6,819 ( mencukupi ) Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel Berikut :
Saluran Eksisting jl Noto Sunardi 3 270 cm 30 cm 30 cm 120 cm 30 cm 180 cm
Normalisasi Saluran 30 cm 270 cm 30 cm 120 cm 30 cm
Perubahan bentuk dan dimensi saluran 30 cm 270 cm 30 cm 30 cm30 cm 120 cm 120 cm 30 cm 30 cm 180 cm
Kesimpulan Kondisi eksisting penyebab genangan karena terdapat beberapa saluran yang tidak mencukupi Dimensi saluran cukup namun terdapat endapan dan sampah Perbaikan saluran Melakukan rehabilitasi saluran dengan merubah dimensi dan bentuk saluran melakukan perencanaan ulang inlet sehingga kecepatan aliran terpenuhi dan genangan cepat kering