62 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian awal dilakukan pada periode 10 September 2012 dengan menghimpun data PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar tahun 2012 dan melakukan pengamatan langsung di lapangan. 2. Tempat Penelitian Di bawah ini merupakan peta administratif Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 Kecamatan. Adapun lokasi penelitian berada di daerah pelayanan PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar yang memanfaatkan air baku dari empat Mata Air untuk melayani kebutuhan Air Bersih di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu dan Kecamatan Jaten. Penelitian ini kami lakukan di beberapa tempat jaringan transmisi, sebelum masuk Popongan, jembatan pipa maupun Bak Pelepas Tekan (BPT) yang ditapping airnya untuk pelayanan. Saat pengukuran waktu itu merupakan puncak kemarau dan agar bisa diketahui fluktuasinya berapa debit Mata Air terkecil diwaktu musim kemarau. Sumber data: PDAM Tirta Lawu Karanganyar 2012 Gambar 11. Peta Lokasi Penelitian di Kecamatan Karanganyar, Tasikmadu dan Jaten
63 B. Tata Laksana Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan secara: a. Pengumpulan data dari instansi terkait b. Pengumpulan data dari studi literatur c. Pengamatan lapangan. Dari 3 metode pengumpulan data tersebut maka data yang diperoleh dikelompokkan menjadi 2 bagian : 1) Data Primer Data primer yang diambil meliputi data mengenai keadaan sosial masyarakat dan data kondisi lapangan melalui pendokumentasian. Dengan adanya analisis mengenai keadaan sosial masyarakat ini dapat dilihat kemampuan serta kemauan masyarakat untuk menunjang perancangan sistem penyediaan air bersih. 2) Data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh berdasarkan kajian laporan, jurnal, ataupun data dari instansi terkait antara lain : BAPPEDA, BPS, PDAM, DPU Kabupaten Karanganyar. Adapun data penunjang yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a) Data kependudukan dan sosial ekonomi. b) Data sistem penyediaan air bersih eksisting, meliputi daerah pelayanan, tingkat pelayanan, kapasitas produksi eksisting, dan rencana pengembangan. c) Data sumber air baku yang akan digunakan, meliputi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, serta pemanfaatan saat ini. d) Peta lokasi air baku dan lokasi penempatan sistem penyediaan air bersih rencana. e) Peta topografi lokasi sekitar sistem penyediaan air bersih rencana. f) Peta dan data hidrologi. 2. Tahap Penelitian Pada tahap persiapan penelitian ini, disusun hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu: a. Studi pustaka, mengumpulkan dan mempelajari literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan judul penelitian
64 b. Pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan cara melakukan pengukuran langsung di lapangan pada unit air baku dan produksi. c. Dari hasil pengumpulan data dilakukan analisis melalui dua tahapan yaitu analisis teknis sistem eksisting dan analisis optimalisasi sistem setelah dilakukan berbagai macam modifikasi dan alternatif pengembangan sistem. d. Menggambarkan jaringan transmisi eksisting dengan memasukkan data panjang pipa, diamater pipa, jenis pipa, kekasaran pipa dan reservoir, elevasi dan data Bak Pelepas Tekan (BPT). e. Running jaringan eksisting untuk mengetahui permasalahan pada jaringan yang ada, sehingga didapat solusi perbaikan jaringan baik secara teknis maupun ekonomis. f. Modifikasi jaringan bila hasil running belum optimal sesuai kriteria dan kebutuhan pelayanan di masa mendatang. 3. Kebutuhan Data Ada dua jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu : a. Data Primer Merupakan data yang secara langsung bersumber dari observasi lapangan, pengukuran debit pada unit air baku dan unit produksi. b. Data Sekuder Merupakan data yang bersumber dari data yang telah dihimpun oleh instansi-instansi terkait. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, baik yang berupa data primer maupun data sekunder, melalui survei yang dilakukan pada wilayah penelitian. Adapun survei yang dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan tersebut adalah: a. Survei Primer Bertujuan untuk mencari data yang sifatnya tidak tertulis, ataupun merupakan data yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Survei yang dilakukan tersebut antara lain untuk menghasilkan data yang hanya bisa didapatkan dengan pengamatan secara langsung mengenai kondisi sistem penyediaan air bersih PDAM Kabupaten Karanganyar. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa pengukuran tekanan air, debit, kontinuitas.
65 b. Survei Sekunder Merupakan kegiatan pencarian data melalui kajian literatur, hasil penelitian terdahulu, peta-peta yang dibutuhkan, data kependudukan, kondisi wilayah penelitian, ataupun data tertulis lainnya, yang didapatkan langsung dari instansi yang terkait. Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan data-data instansional yang selanjutnya akan diolah dengan alat analisis yang telah tersedia. 5. Teknik Pengolahan dan Penyajian Data Teknik ini dibutuhkan untuk mempermudah peneliti dalam mengolah data, dan membuat target-target yang dibutuhkan dalam penelitian. Baik data primer maupun data sekunder yang berhasil dikumpulkan, dipisahkan sesuai karakteristik datanya. Data deskriptif dipisahkan dari data yang berbentuk angka atau data kualitatif dipilah dari data kuantitatif dan kemudian siap dianalisis. Data disajikan dalam beberapa bentuk, yang meliputi: a. Tabulasi Data Digunakan terutama untuk data yang berbentuk angka. Namun tidak menutup kemungkinan adanya data non angka, yang berisikan data tentang permasalahan yang diperoleh dari berbagai sumber sebagai persepsi yang berkaitan langsung dengan sistem distribusi air bersih. b. Data Naratif sebagai Data Kualitatif Data ini bersumber dari data yang berbentuk jawaban berupa cerita atau argumentasi sebagai wujud dari persepsi, aspirasi, dan keinginan, baik dari pengelola sistem penyediaan air bersih maupun masyarakat sebagai konsumen. 6. Prosedur Penelitian Kegiatan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengecekan terhadap data-data yang telah diperoleh, yaitu data topografi, data jaringan, data inflow, data debit, data tekanan air, data kontinuitas aliran, data kualitas air, serta karakteristik pemakaian air. b. Melakukan analisis sistem eksisting sistem penyediaan air bersih berdasarkan data debit bulanan pada rumah-rumah yang dijadikan sampel minimal satu tahun, untuk dapat mengetahui tingkat pelayanan air bersih. Tingkat layanan air bersih pada pelanggan diidentifikasikan berdasarkan debit aliran yang sampai ke pelanggan,
66 dengan asumsi bahwa jumlah air yang tercatat pada meter air tiap pelanggan mencerminkan kemampuan layanan jaringan PDAM serta proyeksi kebutuhan masa depan dapat dipenuhi oleh sistem terpasang tersebut. c. Melakukan simulasi pengoperasian jaringan air bersih menggunakan program EPANET 2.0 berdasarkan data yang telah diperoleh, yaitu kondisi konfigurasi jaringan dan topografi, dengan input data yang meliputi data fisik jaringan, interkoneksi jaringan, sumber-sumber air, serta aksesoris jaringan pipa. Input data terdiri dari : 1) Tabel Pipa Data yang dimasukkan meliputi nomor pipa, panjang pipa, diameter pipa, kekasaran dalam pipa, serta titik (node) pada ujung hulu dan hilir. Output yang dihasilkan meliputi kecepatan aliran dalam pipa 2) Tabel Titik (node) Node merupakan input data mengenai koneksi antar node dan parameter tiap node tersebut. Input data meliputi nomor node, elevasi node, kebutuhan (demand) pada node tersebut, serta koordinat lokasi node 3) Tabel Inflow Merupakan data masukan mengenai sumber-sumber air yang memasok air ke jaringan. Sumber air dapat berupa reservoir ataupun tangki, serta termasuk di dalamnya adalah pompa. Input data yang diperlukan meliputi besarnya debit inflow ke jaringan. d. Melakukan analisis dan optimasi terhadap pelayanan jaringan air bersih berdasarkan data primer maupun sekunder tentang debit air, tekanan, kontinuitas aliran dan kualitas air sebagai parameter untuk mendapatkan hasil optimal dari sistem penyediaan air bersih. 7. Metode Penelitian Lapangan Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data yang meliputi : a. Data sumber dan fluktuasinya, serta kapasitas produksi
67 b. Data jalur pipa transmisi ke reservoir, serta data jalur pipa distribusi dari reservoir ke pelanggan c. Data batas wilayah daerah pelayanan d. Data jumlah pelanggan dan jenis pelanggan e. Data pemakaian air pelanggan PDAM menurut kategori pelanggan f. Data sekunder diperoleh dari data PDAM, sedangkan data primer dari pengukuran langsung di lapangan Pengumpulan data pemakaian pelanggan dilakukan dengan pengambilan data sekunder tentang data pemakaian air bulanan pelanggan PDAM yang merupakan hasil pembacaan kubikasi air selama 12 bulan, dari bulan Januari-Desember 2012. 8. Analisis Data Data primer dan data sekunder diolah untuk mendapatkan data pelayanan dan penyediaan air PDAM serta sistem yang digunakan. Hasil data olahan tersebut kemudian dianalisis dan digunakan sebagai dasar optimasi sistem eksisting. a. Analisis Daerah Layanan Analisis daerah layanan meliputi analisis kondisi Kabupaten Karanganyar pada umumnya dan daerah yang perlu penyediaan air baku khususnya, baik kondisi fisik maupun non fisik. Dasar pertimbangan penentuan prioritas daerah perencanaan antara lain: 1) Rasio tingkat pelayanan air bersih dengan jumlah penduduk daerah perencanaan, sebagai pertimbangan peningkatan pelayanan air bersih. 2) Tingkat kebutuhan air bersih. 3) Masalah teknis yang dihadapi dalam penyediaan air bersih. b. Analisis Wilayah Sumber Mata Air Analisis wilayah sumber mata air berguna untuk mengetahui besaran debit potensi yang dapat dimanfaatkan, sehingga dapat diketahui apakah kuantitas atau ketersediaan air baku masih mencukupi bila diambil untuk keperluan penyediaan air bersih di masa mendatang. Dasar dalam perhitungan ketersediaan air baku adalah: 1) Debit atau volume maksimum dan minimum air baku selama beberapa tahun terakhir berdasar data produksi PDAM. 2) Pemanfaatan sumber air baku.
68 c. Sistem Penyediaan Air Bersih Eksisting Sistem penyediaan air bersih yang ada saat ini meliputi kondisi mata air, sistem pengaliran, tingkat pelayanan, kapasitas produksi eksisting, dan rencana optimalisasi. Evaluasi kondisi sistem penyediaan air bersih eksisting digunakan sebagai salah satu acuan untuk menentukan optimalisasi sistem. d. Analisis Kebutuhan Air Analisis kebutuhan air bersih digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan air selama beberapa tahun mendatang sebagai dasar untuk menentukan spesifikasi dari optimalisasi sistem yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air tersebut. Aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah kebutuhan air bersih daerah perencanaan adalah: 1) Pertumbuhan jumlah penduduk dan fasilitas-fasilitas umum selama periode perencanaan. 2) Tingkat pemakaian air, meliputi pemakaian domestik dan non domestik. 3) Tingkat pelayanan air bersih. 4) Jumlah kebocoran, kebutuhan harian rata-rata, dan kebutuhan harian maksimum.