Sensor Ketinggian Permukaan Oli Berbasis Sensor Pergeseran Fiber Coupler

dokumen-dokumen yang mirip
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

Sensor Ketinggian Air Menggunakan Concentric Bundle Probe

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI INDIKATOR KETINGGIAN CAIRAN DENGAN METODE DETEKSI RUGI DAYA OPTIS AKIBAT PELENGKUNGAN DAN PEMOLESAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diperlihatkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

DAFTAR PUSTAKA. Gelatin. Makara, Teknologi, Vol. 10, No. 1, April 2006: 45-50

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

Studi Teori dan Eksperimen Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler dengan Target Cermin Cekung

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang

BAB III METODE PENELITIAN. karakterisasi tegangan keluaran detektor terhadap pergeseran cermin. Selanjutnya,

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO

Kata kunci : laju aliran udara, tabung venturi dan fiber coupler.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan dan manfaat dari penelitian ini. teknologi telekomunikasi, terutama dalam era moderen seperti sekarang ini.

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA

Fabrikasi Directional Coupler Serat Optik Multimode

Rancang Bangun Directional Coupler Konfigurasi 3x3 Planar Step Index Multimode Fiber Optic sebagai Sensor Kemolaran dan ph

BAB III METODE PENELITIAN

Evaluasi Perancangan Sensor Fiber Optik Plastik untuk Pengukuran Stress dan Strain

P out P in. Power(dB) = 10 Log 10. NA out = n 2 1 n2 2 (2) NA out = n 2 1 2a

PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK

Aplikasi Sensor Pergeseran Serat Optik untuk Mengukur Lapisan Tipis Hidroxiapatit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNOLOGI SERAT OPTIK

KAJIAN RUGI-RUGI AKIBAT MAKROBENDING PADA SERAT OPTIK PLASTIK BERBASIS PC

ISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 163 Oktober 2013

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-38

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

Analisis Sensor Pengukuran Konsentrasi Glukosa Prinsip Macrobending Pada Serat Optik Multimode Step-Index

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

Sistem Pengembangan Pendeteksian Indeks Bias Zat Cair Menggunakan Serat Optik Singlemode Berbasis Otdr (Optical Time Domain Reflectometer)

RANCANG BANGUN SENSOR KADAR UREA MEMANFAATKAN RUGI DAYA ANTAR UJUNG DUA SERAT OPTIK SAMIAN, MOH. YASIN, A. S. PRATIWI

Analisis Efisiensi Daya Pada Transmisi Daya Optik Lewat Bundel Serat Optik

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28

DESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE

KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER

Pengembangan Sensor Napas Berbasis Serat Optik Plastik dengan Cladding Terkelupas untuk Aplikasi di Bidang Medis

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

PEMBUATAN PROTOTIPE SENSOR TANAH LONGSOR BERBASIS FIBER OPTIK POLIMER DENGAN KONFIGURASI KOIL MENGGUNAKAN PIRANTI LINIER MEKANIK

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index

Desain Sensor Serat Optik pada Uji Aspal dengan Marshall Stability Testing untuk Pengukuran Stabilitas

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.6, No.1, (2017) ( X Print) B-9

Sensor Fiber Optik Dari Bahan Fiber Optik Polimer Untuk Pengukuran Refractive Index Larutan Gula

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

PERANCANGAN PENYEBARAN DAYA PADA SINGLE-MODE FIBER DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN LITHIUM NIOBATE (LiNbO 3 ) DAN PARAFIN (C 20 H 42 )

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Absorbansi Probe Sensor terhadap Variasi Konsentrasi Gas H 2 S

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Metode Difraksi

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI RUGI LENGKUNGAN SERAT OPTIK DENGAN OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER UNTUK PENGGUNAANNYA SEBAGAI SENSOR PERGESERAN TANAH

APLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph

DESAIN SENSOR PENGUKUR INDEK BIAS LARUTAN BERBASIS FIBER OPTIK

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014.

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

PROPOSAL SKRIPSI PERANCANGAN DIRECTIONAL COUPLER VARIABLE MENGGUNAKAN DUA JENIS SERAT OPTIK MULTIMODE

BAB II ISI MAKALAH A. PENGIRIM OPTIK

TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI

Kajian Rugi-Rugi Akibat Macrobending pada Serat Optik Plastik Berbasis PC

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINERJA PLASTIC OPTICAL FIBER (POF) TERHADAP PENGARUH TEMPERATUR DAN FREE SPACE LOSSES

PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK

ANALISA PENGGUNAAN LENSA SILINDER UNTUK MENGUBAH BENTUK BERKAS LASER DIODA MENJADI BENTUK GARIS

PENGEMBANGAN SENSOR KETINGGIAN FLUIDA BERBASIS POLYMER OPTICAL FIBER (POF) BERBENTUK NON-BENDED

PENERIMA OPTIK OPTICAL RECEIVER

PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN FIBER OPTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Menggunakan Metode Difraksi

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL COUPLER KONFIGURASI 3 3 SUSUNAN SEGITIGA BERBAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

Transkripsi:

Sensor Ketinggian Permukaan Oli Berbasis Sensor Pergeseran Fiber Coupler Hadi Suntaya, Samian, Supadi Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya Kampus C Unair Jl. Mulyorejo, Surabaya 60115 ABSTRAK Terwujudnya aplikasi fiber coupler sebagai sensor pergeseran menginspirasi pengembangan selanjutnya sebagai sensor ketinggian permukaan oli karena sifatnya yang mudah serta dapat dimonitor jarak jauh. Dengan berbasis pada prinsip deteksi pergeseran target yang bersifat reflektif, ketinggian permukaan oli dideteksi melalui mekanisme tekanan hidrostatisnya terhadap membran yang berada di bagian bawah tangki oli. Dengan menempelkan alumonium foil pada membran sehingga bersifat seperti cermin yang dapat berubah bentuk, perubahan tekanan oli yang bergantung pada perubahan ketinggian permukaannya akan merubah bentuk membran dari bentuk cermin datar ke cembung atau sebaliknya. Perubahan bentuk membran tersebut akan memberikan perubahan daya optis cahaya pantulan dari membran yang masuk ke kanal sensing fiber coupler. Karena detektor optis digunakan untuk mendeteksi perubahan daya optis cahaya, perubahan ketinggian permukaan oli akan terdeteksi melalui perubahan tegangan keluaran detektor optis. Dengan menggunakan laser He-Ne (10 mw), fiber coupler, silicon detector (Newport), mikrovoltmeter (Leybold), membran berbahan nitrile polymer, tangki oli dengan tinggi 75 cm dan perangkat pendukung eksperimen lainnya, konstruksi sensor menghasilkan deteksi ketinggian terkecil sebesar 0,5 cm. Untuk jangkauan, daerah linier serta sensitivitas sensor yang dihasilkan masing-masing sebesar 4 74 cm, 24 74 cm, dan 38.51 V/cm. Kata kunci: fiber coupler, sensor pergeseran fiber coupler, sensor ketinggian permukaan oli

1. Pendahuluan Deteksi ketinggian zat cair secara umum menggunakan prinsip kapasitif, ultrasonik, gelombang mikro, inframerah, elektro-mekanik, radiometri dan optik. Aplikasi dengan prinsip gelombang ultrasonik telah berhasil dikembangkan untuk mengukur ketinggian air (Negara.dkk, 2 009). Gelombang ultrasonik dipancarkan oleh transmitter Tx, kemudian gelombang pantulan diterima receiver Rx dan diumpankan ke sistem up-counter. Selisih waktu tempuh penjalaran gelombang ultrasonik dari transmitter Tx sampai dengan diterima kembali oleh receiver Rx berbanding lurus dengan ketinggian air. Kemudian, teknik opto-fluidic dengan electronically controlled variable fokus lens atau ECVFL juga berhasil dikembangkan (Reza.dkk, 2010). Deteksi dilakukan dengan merekam profil spasial intensitas berkas cahaya berdaya rendah yang merupakan pantulan dari permukaan cairan sebagai fokus lensa (ECVFL). Ketinggian cairan ditentukan dengan cara membandingkan ukuran spot berkas dengan panjang fokus lensa pada tabel ECVFL. Untuk metode optic, penggunaan serat optic telah dikembangkan untuk mendeteksi ketinggian zat cair dengan berbagai konfigurasinya. Penggunaan serat optic dengan menggunakan serat optic serta probe berupa prisma (Hossein, 2004) maupun elemen sensitive berbentuk kerucut (Pekka et al., 1997). Teknik yang lebih sederhana juga berhasil dilakukan dengan mendeteksi rugi daya optis cahaya dalam serat optik yang dipoles dan dilengkungkan sebagai sensor yang kontak secara langsung dengan zat cair (Lomer et al., 2007). Disamping itu, deteksi ketinggian zat cair melalui pergeseran panjang gelombang Bragg yang dihasilkan dari Fiber Bragg Grating (FBG) telah berhasil dilakukan (Kyung-Rak et al., 2009). Teknik lain yang berhasil dikembangkan adalah menggunakan dua buah serat optic sebagai pemancar dan penerima berkas cahaya melalui sebuah lensa (C. Vazquez et al., 2004). Penggunaan fiber coupler berhasil dikembangkan sebagai sensor ketinggian air dengan prinsip hidrostatis. Perubahan ketinggian zat cair terdeteksi melalui perubahan tekanan pada membrane yang terletak pada dinding bagian bawah

tangki zat cair. Dalam hal ini, membran difungsikan sebagai reflector. Fiber coupler, melalui salah satu kanal keluarannya (kanal sensing) memancarkan sekaligus menerima cahaya pantulan dari membrane tersebut. Dengan demikian ketinggian zat cair terdeteksi melalui perubahan daya optis yang diterima oleh kanal sensing. Dalam makalah ini, metode tersebut digunakan untuk mendeteksi ketinggian permukaan oli dengan mengganti membrane yang sebelumnya berbahan latex dengan bahan nitrile polymer. Bahan nitrile polymer tidak rusak ketika berinteraksi dengan oli dan bahan bakar lainnya. 2. Desain dan Prinsip Kerja Sensor Rancangan multimode fiber coupler sebagai sensor ketinggian zat cair berdasarkan prinsip hidrostatis serta sensor pergeseran yang berbasis modulasi intensitas diperlihatkan pada gambar berikut : Gambar 1. Rancangan sensor level ketinggian Pada gambar tersebut, berkas cahaya masukan dari laser (Pin) sebagian dipancarkan melalui kanal sensing (Pe) menuju membran yang dilapisi bahan reflector pada bagian tengahnya. Berkas cahaya pantulan dari membrane sebagian akan masuk kembal ke kanal sensing sebagai berkas balik (Pb). Berkas balik tersebut kemudian sebagian akan terkopel menuju ke kanal deteksi (Pd) dan terbaca oleh detector optis. Besarnya daya optis berkas balik bergantung pada posisi membrane terhadap kanal sensing. Di

sisi lain, tekanan zat cair pada bagian bawah tangki akan mendorong membrane menjadi lebih cembung, sehingga terjadi pergeseran permukaan pantul membrane terhadap kanal sensing (z), dalam hal ini jika diameter pipa tempat membrane berada jauh lebih kecil dari ketinggian zat cair, maka dapat diasumsikan bahwa tekanan zat cair pada seluruh bagian membrane homogen. Kemudian, posisi permukaan membrane tersebut akan menyebabkan perubahan daya optis berkas balik. Seperti diketahui bahwa tekanan zat cair bagian bawah tangki dipengaruhi oleh ketinggian zat cair. Dengan demikian ketinggian zat cair dapat dideteksi melalui perubahan daya optis yang terbaca pada detector optis. 3. Eksperimen Susunan peralatan eksperimen diperlihatkan pada Gambar 2. Peralatan yang digunakan terdiri dari laser He-Ne (Klasse DIN 58126, 632,8 nm, Uniphase) dengan daya keluaran 30 mw, multimode fiber coupler, silicon detector (Newport), mikrometer posisi beresolusi 5 µm (Uniphase), mikrovoltmeter (Leybold), dan tangki air dari bahan gelas berdiameter 5,7 cm dan tinggi 76 cm yang dilengkapi dengan skala (skala terkecil 1 mm). Pada bagian dasar tangki terdapat pipa yang dilengkapi dengan membran dari bahan nitrile polymer (tebal 80 µm dan berdiamter 14,625 mm) serta keran yang berfungsi untuk mengeluarkan zat cair dari tangki. Dibagian tengah membran direkatkan reflektor dari bahan aluminium foil berdiameter 5 mm. Multimode Fiber coupler yang digunakan berstruktur 2 x 2 dari bahan serat optik plastik berdiameter 1 mm (diameter core 960 µm, tebal cladding 20 µm) dan panjang 50 cm. Nilai coupling ratio, directivity, dan exces loss dari Multimode Fiber coupler yang digunakan masing-masing sebesar 0,25, 25 db, dan 1,37 db. Sebelum melakukan pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan setup alat seperti gambar berikut

Gambar 2. Setup alat percobaan Selanjutnya, mendekatkan mikrometer posisi berhimpit dengan membran, sehingga diperoleh posisi awal mikrometer adalah 2,84 mm. Kemudian, menggeser mundur mikrometer posisi hingga beberapa milimeter lalu mengisi tangki dengan zat cair yang digunakan sampai dengan ketinggian 74 cm. Setelah itu, menggeser kembali mikrometer posisi sampai berhimpit dengan membran, sehingga diperoleh posisi mikrometer setelah membran bergeser akibat tekanan oli yakni 4,63 mm. Langkah berikutnya adalah menggeser mundur mikrometer sejauh sejauh 0,27 mm, sehingga diperoleh posisi akhir mikrometer sebesar 4,9 mm. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil dari penelitian aplikasi multimode fiber coupler sebagai sensor ketinggian permukaan oli berbasis sensor pergeseran adalah berupa data tegangan keluaran detektor sebagai fungsi ketinggian oli dapat dilihat pada Gambar 3. Hubungan linier antara tegangan keluaran detektor terhadap ketinggian oli diperlihatkan oleh grafik pada Gambar 4. Rentang daerah linier yang dihasilkan nilainya 24 cm 74 cm.

Gambar 3. Grafik Tegangan Keluaran Detektor terhadap Perubahan Ketinggian Permukaan Oli. Gambar 4. Grafik Hubungan linier Tegangan Keluaran Detektor terhadap Perubahan Ketinggian Permukaan Oli. Dari grafik pada Gambar 3 menunjukkan rentang pengukuran ketinggian yang dilakukan sebesar 4 cm 74 cm. Batas bawah yang terukur sebesar 4 cm dikarenakan pada rentang pengukuran 0 cm 4 cm membrane tidak mengalami perubahan bentuk (cembung) secara signifikan sebab tekanan pada ketinggian ini terlalu kecil sehingga tegangan keluaran detector tidak mengalami perubahan. Sedangkan batas atas sebesar 74 cm dikarenakan tangki yang tersedia memiliki ketinggian tersebut. Dari analisa data yang dilakukan didapatkan hasil plot tegangan keluaran terhadap ketinggian oli pada ketinggian 24 cm 74 cm memiliki hubungan linier yang terbaik yang ditunjukkan dengan nilai liniaritas (R 2 ) mendekati 1. Rentang

daerah linier yang dihasilkan nilainya 24 cm 74 cm. Nilai tersebut menunjukkan daerah kerja sensor yang dihasilkan. Sensisivitas sensor sebesar 38.51 (V/cm), hasil ini diperoleh dari nilai kemiringan grafik pada Gambar 4. Parameter fiber coupler sebagai sensor ketinggian oli hasil penelitian ini diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik Multimode Fiber Coupler sebagai Sistem Sensor Ketinggian Permukaan Oli. Parameter Nilai Resolusi (cm) 0,5 Rentang pengukuran (cm) 4 74 Daerah Linier (cm) 24 74 Sensitivitas (V/cm) 38.51 5. Kesimpulan Dengan menggunakan prinsip hidrostatis, multimode fiber coupler dan membrane nitrile polymer, dapat mendeteksi ketinggian oli secara kontinyu dengan rentang deteksi 4 cm 74 cm dan resolusi sebesar 0,5 cm. Metode yang telah dihasilkan tersebut sangat memungkinkan dikembangkan sebagai sensor ketinggian oli. 6. Daftar Pustaka C. Vázquez, A.B. Gonzalo, S. Vargas, J. Montalvo, 2004, Multi-sensor System Using Plastic Optical Fibers For Intrinsically Safe Level Measurements, Sensors and Actuators, A 116: 22 32. Hossein Golnabi, 2004, Design and Operation of A Fiber Optic Sensor For Liquid Level Detection, Optics and Lasers in Engineering, 41: 801 812. Kyung-Rak Sohn, Joon-Hwan Shim, 2009, Liquid-Level Monitoring Sensor Systems Using Fiber Bragg Grating Embedded In Cantilever, Sensors and Actuators, A 152: 248 251. Lomer, M., J. Arrue, C. Jauregui, P. Aiestaran, J. Zubia, J.M. L opez-higuera, 2007, Lateral Polishing of Bends In Plastic Optical Fibres Applied to A Multipoint Liquid-Level measurement sensor, Sensors and Actuators, A 137: 68 73.

Negara, Anugrah P., Ashariyanto, Rudy, 2009, Aplikasi Gelombang Ultrasonik Untuk Mengukur Level Ketinggian Air. Pekka Raatikainen, Ivan Kassamakov, Roumen Kakanakov, Mauri Luukkala, 1997, Fiber-Optic Liquid-Level Sensor, Sensors and Actuators, A 58: 93 97. Reza, S. A., N. A. Riza, 2010, Agile Lensing-Based Non-Contact Liquid Level Optical Sensor For Extreme Environments, Optics Communications, 283: 3391 3397.