BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

dokumen-dokumen yang mirip
2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

PENGEMBANGAN RUANG RAWAT INAP DAN FASILITAS PENUNJANG RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

darah tidak berfungsi dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

I I SKRIPSI

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. menguraikan, menjabarkan, dan menjelaskan latar belakang dan tujuan bangunan

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

BAB III METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB I. PENDAHULUAN. umat manusia tanpa termakan oleh waktu. Bentuk tertulis ini membutuhkan sebuah media,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dan pengumpulan data dari masyarakat dan sumber-sumber dari beberapa artikel.

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Women and Child Center di Semarang

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi situasi tersebut. Salah satu kiat tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. rumah susun bisa menjadi alternatif yang baik bagi penggunaan lahan di Jakarta dan

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III METODE PERANCANGAN. merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang membutuhkan informasi sebagai suatu hal yang hakiki. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

Sudirman Green Office

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit

BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I: PENDAHULUAN. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek. Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki

BAB I: PENDAHULUAN Latar belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek Pembangunan pada era globalisasi saat ini berkembang sangat pesat, didorong dari peningkatan pertumbuhan masyarakat tentunya. pembangunan tersebut di tujukan untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada masyarakat di suatu kota. Masyarakat memiliki harapan terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik, khususnya peningkatan pelayanan kesehatan menyangkut penyakit kanker. Dari data WHO diketahui, setiap tahun jumlah penderita kanker di dunia bertambah menjadi 6,25 juta orang. Di negara maju, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit-penyakit kardiovaskuler. Sepuluh tahun mendatang, diperkirakan 9 juta orang diseluruh dunia akan meninggal karena kanker setiap tahunnya 1. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Gumawan Achmad seorang ginekolog menyatakan bahwa dua pertiga dari penderita kanker di dunia berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia 2. Dari hasil riset tersebut bisa disimpulkan bahwa Indonesia sangat membutuhkan Rumah Sakit yang menangani penyakit kanker. Jakarta yang merupakan ibukota dari Indonesia, di mana seharusnya mempunyai fasilitas yang memadai untuk menangani penyakit kanker yang berskala nasional. Pada tahun 1993 berdirilah rumah sakit khusus menangani penyakit kanker yang terletak di jalan Letnan Jendral S. Parman Slipi, Jakarta bernama Rumah Sakit Kanker Dharmais. Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan rumah sakit rujukan tertinggi untuk penyakit kanker di Indonesia. Di Indonesia, setiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Hal ini menuntut Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai rumah sakit rujukan nasional dalam penanganan kanker untuk melakukan pengembangan. Pengembangan di lakukan karena keadaan eksisting Rumah Sakit Kanker Dharmais pada saat ini tidak dapat menampung penderita kanker yang nantinya terus bertambah. 1 Familiy s Doctor, 2006 2 Gumawan Achmad seorang ginekolog, Kompas, 2001 1

Dengan pengembangan tersebut di harapkan untuk di masa yang akan datang Rumah Sakit Kanker Dharmais dapat memfasilitasi para pasiennya dengan baik sehingga dengan pengembangan rumah sakit ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. I.2. PERMASALAHAN Pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais terkait akan tuntuan kemajuan jaman dan semakin bertambahnya penderita kanker yaitu dengan meningkatkan kuantitas fungsi atau pelayanannya minimal 40%. Peningkatan kuantitas tersebut di antaranya adalah penambahan kemampuan menerima jumlah pasien, penambahan tenaga kerja medis dan keperawatan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penambahan fisik bangunan dengan ketentuan tapak tidak diperbesar, memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku, meminimalisir penghancuran bangunan eksisting dengan mempertahankan 70% bangunan yang ada termasuk struktur, tetapi dimungkinkan untuk dialih fungsikan 3 I.3. MAKSUD DAN TUJUAN Rumah Sakit Kanker Dharmais ini di pilih sebagai kasus tugas akhir di maksudkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari pelayanan rumah sakit sehingga para pasien yang datang ke Rumah Sakit Kanker Dharmais merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Adapun tujuan pengembangannya adalah sebagai berikut : Menyediakan Fasilitas Ruang Rawat Inap yang baru untuk menampung jumlah pasien yang semakin bertambah dengan menyesuaikan dengan konsep dan tema yang sesuai dengan keadaan pasien dan lingkungan yang ada. Menghasilkan wadah pelayanan kanker yang lebih baik sehingga dapat menekan jumlah penderita kanker dan mengurangi angka kematian akibat penyakit kanker. Menyediakan fasiitas penunjang untuk penderita kanker yang mengacu terhadap ruangan-ruangan yang ada dengan menerapkan konsep dan tema yang sesuai di dalamnya tanpa melupakan fungsi dan kebutuhannya. Menghasilkan konsep bangunan baru yang berhubungan baik dengan bangunan lama sehingga aktivitas yang terjadi di dalamnya dapat berjalan dengan baik. 3 Soal Skripsi & TA Angkatan 68 2

Menghasilkan rancangan baru yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan semua pengguna ruangan dan fasilitas dari Rumah Sakit Kanker Dharmais. I.4. LINGKUP PEMBAHASAN Metode pembahasan menggunakan tiga aspek utama sebagai panduan dalam menyatakan permasalahan dan analisis. Tiga aspek tersebut adalah aspek manusia, aspek bangunan, dan aspek lingkungan. Pembahasan pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais ini dengan menggunakan pendekatan ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut ; Aspek Manusia : Dalam pengembangan ruang rawat inap dan fasilitas penunjang sangat berkaitan dengan manusia sebagai penggunanya. Aktivitas dan kebutuhan pengguna tersebut menentukan kesesuaian bentuk dan desain dari ruangan yang akan dibuat. Aspek Bangunan : Studi ini merupakan proyek pengembangan dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, dimana bangunan yang akan dibangun harus menyesuaikan dengan lingkungan yang ada dan tidak mengabaikan ketentuan dan peraturan yang sudah ada. Aspek Lingkungan : Hasil dari pengembangan bangunan dapat memberikan dampak positif kepada lingkungan yang ada didalam maupun diluar Rumah Sakit Kanker Dharmais. 3

I.5. KERANGKA BERFIKIR LATAR BELAKANG PROYEK : Permasalahan: Pengembangan kuantitas fungsi atau pelayanannya minimal 40%. Penambahan fisik bangunan dengan ketentuan tapak tidak diperbesar, memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku, meminimalisir penghancuran bangunan eksisting dengan mempertahankan 70% bangunan yang ada termasuk struktur, tetapi dimungkinkan untuk dialih fungsikan Judul Proyek : PENGEMBANGAN RUANG RAWAT INAP DAN FASILITAS Tema : MAKSUD Rumah Sakit Kanker Dharmais ini di pilih sebagai kasus tugas akhir di maksudkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari pelayanan rumah sakit sehingga para pasien yang datang ke Rumah Sakit Kanker Dharmais merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan PERMASALAHAN Bagaimana mengembangkan bangunan baru di area yang padat,sehingga dapat menyatu dengan baik fungsi maupun sirkulasi dengan bangunan lama dan membuat nyaman penggunanya. SASARAN Penderita Kanker di Indonesia BATASAN Peraturan Pemerintah Luas tapak dan Batas Intesitas Pemanfaatan lahan Tipologi Green Arsitektur Kenyamanan Ruang Penderita Kanker TINJAUAN Tinjauan Umum : Data Eksisting Bangunan Tinjauan Khusus: Prinsip dan Penerapan Green Building ANALISA DATA Survey Wawancara Studi Banding Kepustakaan ASPEK MANUSIA Analisa Pelaku Kebutuhan Ruang Fungsi Ruang ASPEK LINGKUNGAN Prinsip Green Arsitektur Penataan Lingkungan ASPEK BANGUNAN Prinsip Green Building Penerapan dan Teknologi Green Arsitektur KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar Tata lingkungan/tapak Tata bangunan FEED BACK DESAIN FEED BACK 4

I.6. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam perencanaan pengembangan dibutuhkan pendekatan terhadap permasalahan untuk memperoleh gambaran situasi dan kondisi yang ada saat ini, maka dilakukan langkah-langkah seperti berikut : Survei lokasi Suvei pada lokasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, mempelajari lingkungan yang ada didalam dan sekitarnya, menganalisa batas-batas dan potensi yang ada pada tapaknya yang nantinya akan membantu dalam proses mendesain. Studi Banding Membandingkan bangunan yang memiliki fungsi atau tema yang sama, dengan cara menganalisa kekurangan dan kelebihan yang ada pada bangunan lain tersebut, dapat menjadi acuan pada desain yang akan dikembangkan. Studi Literatur literatur merupakan referensi data bersumber dari buku-buku, koran, karya desain Rumah Sakit Kanker yang telah dibangun oleh para Arsitek yang ada di dunia. Wawancara Wawancara dilakukan dengan penanggung jawab Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu bagian Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Media informasi lain Informasi mengenai proyek pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais ini adalah melalui Internet. 5

I.7. SISTEMATIKA LAPORAN BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang dari kasus yang dibahas dalam Skripsi dan Tugas Akhir, pemahaman tentang judul dan tema, tujuan dan sasaran perancangan pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais, lingkup pembahasan agar tidak keluar dari jalur yang sudah ditentukan, metode dalam pengumpulan data, serta pendekatan perancangan yang dilakukan. BAB II TINJAUAN UMUM Bab ini merupakan penjelasan tentang rumah sakit dan penyakit kanker, di lanjutkan dengan data eksisting proyek, berisi penjelasan lokasi tapak dan bangunan eksisting, batasan intensitas pemanfaatan lahan, ketenagaan kerja dan kinerja ruang rawat inap, studi lapang dan studi literatur rumah sakit kanker, dan studi banding rumah sakit kanker. BAB III TINJAUAN KHUSUS Bab ini berisi penjelasan tentang tema yang akan di aplikasikan dalam pengembangan rumah sakit tersebut, pengembangan arsitektur hijau menurut para pakar dari arsitektur hijau, dan penerapan arsitektur hijau yang sesuai dengan keadaan manusia, lingkungan dan bangunan yang ada. BAB IV ANALISA Bab ini berisi analisis data yang telah di kumpulkan, mencakup analisa tapak, analisa kegiatan pengguna Rumah Sakit Kanker Dharmais, ruang dan bentuk, struktur, utilitas bangunan serta kebutuhan ruang, dan penzoningan. BAB V KONSEP Bab ini berisi tentang konsep perancangan Pengembangan Ruang Rawat Inap dan Fasilitas Penunjang, menguraikan ide awal perancangan pengembangan, konsep pengembangan berkaitan dengan tema. 6