BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN MENEJEMEN PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KBIH NAHDLOTUL ULAMA KAB. KUDUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG

BAB IV ANALISIS PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN PADA KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN YANG DIGUNAKAN OLEH KBIH NAHDLATUL ULAMA DAN KBIH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Haji adalah rukun Islam kelima yang pelaksanaannya hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

Gambaran Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji di Kementerian Agama Kabupaten Demak tahun 2016

BAB IV PEMBAHASAN. dan berorientasi pada masa depan untuk berinteraksi pada suatu. tujuan, karena dengan adanya strategi yang dibuat atau

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan

BAB IV PROFIL KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MASJD RAYA BUKITTINGGI. A. Sejarah Berdiri Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Masjid Raya

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMA AH HAJI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB V PENUTUP Kesimpulan

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PADA BIMBINGAN IBADAH HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AR-RAHMAH MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PIMPINAN ANAK CABANG MUSLIAMAT NU TODANAN BLORATAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama, dalam hal teknis

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

A. Analisis Penyelenggaraan Pelayanan Prima (Excellent Service) di. pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat khusus bagi calon tamutamu

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENGORGANISASIAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MUHAMMADIYAH DAN NAHDHATUL ULAMA KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

BAB V APLIKASI, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan salah satu bagian dari rukun Islam yang. adalah mampu secara fisik (jasmani), rohani, ekonomi dan keamanan.

BAB III PROFIL DAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AL-ANWAR REMBANG TAHUN 2015

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasawarsa ini perkembangan organisasi, semakin pesat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

BAB I. Pendahuluan. dengan cara yang efektif dan efisien melalui Planning (menentukan tujuan

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MANASIK HAJI PADA KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AR-RAHMAH KOTA DEMAK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bidang manajemen. Menurut Skiner dan Ivancevich (1992) management will be. yang paling efesien untuk mencapai sasaran).

1. Gambar Kantor Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah kota Semarang

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam terbesar di dunia. Terkait dengan penyelenggaraan ibadah

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Lembaga Tempat Praktik

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

Salinan NO : 9/LD/2013 NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

STRATEGI PEMASARAN (MARKETING MIX) PT.ALKISAI BINA INSANI CITRA WISATA (ALBIN TOUR&TRAVEL) Fauziah Arni DD02

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes

MUATAN SUBSTANSI RUU PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH

I. PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi karena ditangannyalah segala pelimpahan tugas dan. penuh tantangan di masa-masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, baik secara individu maupun antar kelompok dalam unit organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2008 TERHADAP PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KENMENAG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, Tetapi organisasi harus dapat menciptakan juga lingkungan kerja yang

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 3 TAHUN 2016

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB III PEMBAHASAN. telah penulis lakukan di Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas

1) Identitas Sekolah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial,

BAB III GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN KEAGAMAAN DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN DAKWAH DI RUMAH SAKIT ISLAM PATI TAHUN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KBIH AL-FATTAH DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) merupakan sebuah layanan bagi

BAB IV ANALISIS PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN KEMASJIDAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang

Transkripsi:

59 BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN MENEJEMEN PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KBIH NAHDLOTUL ULAMA KAB. KUDUS A. Analisis Penerapan Manajemen Pelayanan Jama ah Haji Di KBIH NU Kab. Kudus Untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam suatu lembaga, maka di perlukan kerja yang sungguh-sungguh serta berdasarkan peraturan. Hal ini merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan bersama dalam memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan standar operasional pelayanan (SOP). Dan juga di dasari dengan manajemen yang baik, oleh karena itu peranan manajemen sangatlah diperlukan. KBIH NU merupakan lembaga organisasi yang dikelola oleh pengurus PCNU Kudus yang bertujuan memberikan pelayanan ibadah haji. KBIH NU merupakan mitra kerja pemerintah dalam hal memberikan bimbingan ibadah haji bagi calon jama ah haji. Kegiatan yang dilaksanakan oleh KBIH NU mengunakan prinsip-prinsip manajemen agar mampu dalam mencapai tujuan yang ditetapkan lembaga KBIH NU. Sebagai lembaga bimbingan ibadah haji KBIH NU selalu dapat dipercaya oleh masyarakat yang berahlussunah waljama ah ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji demi tercapainya haji yang mabrur.

60 KBIH NU telah memberikan fasilitas pelayanan ibadah haji bagi jama ah berupa bimbingan di tanah air (pra mansik) meliputi: pengajian, pelatihan serangkaian ibadah haji, tata cara memakai baju ihram bagi lakilaki, dan melakukan pendampingan ditanah suci dengan melakukan kegiatan ibadah haji dan umroh yang wajib maupun sunnah secara langsung. Pendampingan ini juga dilakukan sampai pulang ke Indonesia. Jama ah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh KBIH NU (wawancara dengan jama ah Ibu Hj. Kholidah, tanggal 10 Agustus 2014, pukul 20.00 WIB). Lembaga KBIH NU mempunyai tujuan dan orientasi dalam meningkatkan pelayanan ibadah haji kedepanya lebih baik agar mencapai tujuan efektif dan efesien tidak lepas dari keberadaan manajemen. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka KBIH NU menggunakan peranan manajemen dalam mengelola semua aktifitas pelayanan ibadah haji di KBIH NU agar berjalan dengan baik. Adapun analisis penerapan manajemen sebagai berikut: 1. Analisis tentang penerapan perencanaan (Planning) Suatu kegiatan jika diawali dengan perencanaan yang matang, maka akan memberikan hasil yang bagus bagi organisasi tersebut. Fungsi perencanaan harus diterapkan, karena dengan perencanaan yang menungkinkan sehingga tepat dan sesuai dengan kondisi yang dialami pada saat itu. Hal ini sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Hasibuan

61 (2001: 21), perencanaan adalah keseluruhan proses untuk merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efesien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya suatu tujuan yang direncanakan. Tujuan perencanaan sumber daya manusia pelayanan ibadah haji di organisasi KBIH NU Kudus adalah agar tercapainya tenaga kerja yang dapat bekerja dengan kedudukanya, bertanggung jawab dan mengerjakan pekerjaan tepat waktu, guna menentukan kualitas pelayanan terhadap jama ah haji. Para penggurus KBIH NU selalu merencanakan terlebih dahulu dalam melakukan kegiatan pelayanan jama ah haji di tanah suci, wujud perencanaan itu sendiri adalah dengan pembagian kamar baik laki-laki dan perempuan, memberikan pelayanan jama ah yang sedang sakit atau yang kurang mampu dalam melaksanakan ibadah haji. Semua perencanaan bimbingan ibadah jama ah haji dilakukan secara langsung, adapun bentuk perencanaan yang dilakukan oleh KBIH NU untuk mewujudkan dalam meningkatkan mutu pelayanan jama ah haji adalah: a. Meningkatkan kualitas pelayanan jama ah haji di tanah air sampai di tanag suci. b. Membentuk jama ah yang mandiri. c. Memberikan bimbingan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

62 d. Memberikan keselamatan dan keamanan bagi jama ah. Melihat dari program kerja atau kegiatan oleh KBIH NU baik dari jangka pendek maupun jangka panjang dapat diketahui bahwa semua kegiatan mengarah pada usaha pencapaian tujuan KBIH NU. Dan perumusan program tujuannya juga melibatkan berbagai pihak pengurus dan perwakilan anggota MWC sehingga dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan program dapat disesuaikan dan diketahui oleh seluruh pengurus dan anggota. Perencanaan merupakan salah satu langkah manajemen yang sangat penting untuk di laksanakan sebelum upaya dan aktivitas organisasi dilaksanakan. Perencanaan menerapkan landasan fundamental dan primer agar fungsi-fungsi manajemen yang lain dapat diwujudkan. 2. Analisis penerapan pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian merupakan langkah setelah diadakannya perencanaan. Pengorganisasian ini berarti membagi kerja kedalam tugastugas yang kecil dan struktural sehingga dapat berjalan dengan baik. Lembaga KBIH NU merupakan organisasi non pemerintah sebagai wadah bagi warga NU yang membutuhkan pelayanan dalam hal bimbingan ibadah haji. Sebagaimana yang telah dinyatakan Hasibuan (2001: 22), pengorganisasian adalah keseluruhan proses kegiatan untuk mengelompokkan orang-orang, alat-alat tugas, tangung jawab atau

63 wewenang sedemikian rupa sehingga tercapai suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai sutu-kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun pengorganisasian KBIH NU pelayanan terhadap jama ah haji adalah para pengurus saling bekerja sama antara pengurus satu dengan yang lain, hal ini terlihat dari dimulainya ketua, seketaris, bendahara, koordinator perkecamatan, dan MWC yang diikutsertakan dalam satu langkah kekompakan dalam melayani jama ah haji. Tanpa didukung adanya pengorganisasi SDM yang baik maka kegiatan tidak akan berjalan dengan baikdan efektif (hasil wawancara dengan Bp. H. Suyitno, seketaris, tanggal 24 September 2014, pukul 10.00 wib). Berdasarkan wawancara dengan Bapak H. Shodiqun, (selaku ketua KBIH NU, tanggal 24 September 2014, pukul 10.15 WIB) bahwa sistem pembagian kerja dalam meningkatkan mutu pelayanan haji adalah semua anggota selalu dikoordinasikan untuk memusyawarahkan setiap pembagian kerja sesuai bidang masing-masing. Adapun pengorganisasian pelayanan jama ah haji adalah. 1. Karyawan harus mempunyai skill yang mampu dan cakap dalam melayani jamaah. 2. Setiap kegiatan yang dilakukan organisasi para pengurus dan pembimbing telah dikelompokkan sesuai dengan bidangnya masingmasing.

64 3. Pada mekanisme Pembagian kerja,ketua KBIH NU dalam mengambil keputusan tidak dilakukan secara sepihak, namun dengan cara musyawarah secara mufakat dengan pengurus yang lain guna membahas pembagian kerja yang sesuai dengan tujuan yang ada. Hali ini bertujuan agar tidak menimbulkan masalah yang membuat orang tersebut tidak berjalan secara efektif. 4. Pada pendelegasian wewenang, setiap pengurus dan pembimbing memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kewenangan setiap bidang yang didasarkan pada kesanggupan dan kemampuan masingmasing. 5. Pada pengelompokan kerja, KBIH NU telah mengelompokkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam hal pengambilan kewenangan bagi para pembimbing dan karyawan, maka pengurus inti akan musyawarah untuk mencapai kesepakatan. KBIH NU dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan ibadah haji telah menjalankan fungsi manajemen dengan baik, hal ini terbukti dengan adanya struktur organisasi dan pembagian kerja pembimbing, materi pembimbing juga disampaikan oleh pembimbing yang menguasai dan kompeten di bidangnya (wawancara dengan Bp. H. Suyitno, selaku seketaris, tanggal 24 September 2014, pukul 10.30 WIB).

65 3. Analisis penerapan penggerakan (Actuating) Langkah selanjutnya setelah perencanaan dan pengorganisasian adalah mengerakan dan memberi dorongan kepada para pembimbing dan karyawan maupun para jama ah haji agar mau bekerja sama sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Hasibuan (2001: 22). penggerakan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efesien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. Pengarahan fungsi KBIH NU menurut Bapak H. Shodiqun (wawancara, tanggal 24 September 2014, pukul 11.00 WIB) dalam bentuk rapat selapanan dan berkoordinasi dengan para pengurus yang lain, dari proses itu yang digunakan dalam memberikan pengarahan yang positif untuk memajukan KBIH NU kedepanya bisa lebih baik. Dan memberikan pengarahan kepada jama ah yang mengikuti bimbingan di KBIH NU dalam melaksanakan ibadah haji sesuai dengan ilmu yang telah diperoleh ketika manasik haji di tanah air untuk dijadikan pedoman ketika pelaksanaan ibadah haji di tanah suci. Bimbingan yang dilakukakn pembimbing dan karyawan mempunyai dampak yang positif bagi jama ah. Proses pembimbingan lebih menarik dengan cara memberikan materi yang mudah untuk disampaikan dan berkomitmen pembimbing dan karyawan agar lebih giat,

66 sehingga jama ah menjadi lebih paham dan mampu dengan sempurna dalam melaksanakan ibadah haji. Adanya penerapan fungsi penggerakan KBIH NU terutama pembimbng dan karyawan, maka para jama ah dapat dikondisi menjadi lebih baik. Bentuk penggerakan yang dilakukan oleh Bapak H. shodiqun kepada jama ah yang mengikuti bimbingan di KBIH NU adalah jama ah disarankan untuk mengikuti pengajian-pengajian manasik yang di adakan oleh Kemenag Kota agar jama ah mendapatkan wawasan yang luas terkait dengan ibadah haji (hasil wawancara dengan Bp H. Muntohar pengurus, tanggal 25 September 2014, pukul 08.00 WIB). 4. Analisis penerapan pengawasan (Controlling) Pengawasan dalam sebuah kegiatan sangatlah penting dan diperlukan guna mengetahui hasil yang diperlukan. Pengawasan juga bertujuan untuk mengetahui hasil dari suatu kegiatan agar sesuai dengan tujuan organisasi. Adanya pengawasan dalam sebuah kegiatan sangat diperlukan guna mengetahui hasil yang diperoleh, akan terlihat hasilnya apakah berhasil atau tidak sesuai dengan misi suatu organisasi. Suatu rencana atau program adalah untuk dilaksanakan dan digerakkan kemudian sebagai tindakan akhir apakah sudah memenuhi target yang telah ditetapkan atau belum sama sekali. Pengawasan ini bertujuan agar segala sesuatu yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Hal ini

67 dimaksudkan agar kelemahan yang ditemukan dapat diatasi dan dicegah sehingga tidak terulang kembali. Pengawasan ini merupakan salah satu bentuk terwujudnya suatu proses kegiatan untuk mengetahuai kekurangan atau kelebihan yang terjadi dalam meningkatkan pelayanan jama ah haji. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Hasibuan (2001: 22), pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. KBIH NU selalu mengendalikan semua kegiatan yang telah direncanakan oleh pengurus. Pada tahap pembimbingan di tanah air dan pelayanan yang diberikan oleh KBIH kepada jama ah, pengawasan yang dilakukan oleh ketua secara langsung dengan cara ketua terjun dilapangan dalam melakukan pengawasan serta memberikan bimbingan kepada jama ah. Ketua juga mengontrol kegiatan bimbingan di tanah suci lewat telephone kepada pembimbing yang memberikan bimbingan jama ah di Arab Saudi. Pengawasan ini dilakukan sehingga kegiatan lebih terarah serta berjalan dengan efektif, efesien dan menciptakan pelayanan yang baik bagi jama ah. Dan setiap sebulan sekali diadakan evaluasi atau musyawarah berangkat dari pengawasan yang dilakukan oleh pengurus KBIH NU terhadap segala kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pengurus dibidangnya masing-masing maupun kegiatan dalam

68 memberikan pelayanan ibadah haji kepada jama ah (wawancara Bapak. Shodiqun, tanggal 24 september 2014, pukul 11.00 WIB). B. Analisis Faktor Pendukung Dan Penghambat Penerapan Manajemen Pelayanan Jama ah Haji di KBIH NU Kab. Kudus. KBIH NU merupakan lembaga dakwah yang memberikan fasilitas bimbingan dan pelayanan ibadah haji kepada warga NU yang dikelola oleh PCNU cabang Kudus. Dalam pelaksanaan pelayanan terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat berjalannya kinerja KBIH NU dalam mencapai tujuan secara efektif. Adapun faktor pendukung dan penghambat penerapan manajemen pelayanan jama ah haji di KBIH NU sebagai berikut : 1. Faktor pendukung a. Sarana prasarana kantor KBIH NU mempunyai seketariat sendiri meskipun satu tempat dengan SMA AL-MA RUF Kudus. KBIH NU sudah memiliki kantor yang lokasinya strategis dan mudah dijangkau berada ditengah kota satu lokasi dengan SMA Al- Ma ruf Kudus Jl. AKBP. Agil Kusumadya NO. 2. Didukung dengan sarana prasarana yang memadahi dengn cara pemberian materi dengan menggunakan laptop, monitor, LCD, dan auditoriumnya dilengkapi dengan sound system dan AC, sehingga mempermudah pelayanan pelayanan ibadah haji (wawancara Bapak H. Shodiqun ketua KBIH NU, tanggal 24 September, pukul 10.15 WIB).

69 b. Sumber Daya pembimbing dan karyawan yang profesional dan berpengalaman. Pembimbing dan karyawan di KBIH NU Sumber Daya Manusia (SDM) sudah professional dan berpengalaman. Maka sudah mempunyai bekal dan kemampuan dalam membimbing dan melayani yang baik pada saat di tanah air maupun di tanah suci. Pembimbing memiliki tangung jawab yang ditanggung demi pengelolaan lembaga KBIH yang nantinya dalam melayani pembimbingan kepada jama ah yang nantinya bisa berjalan dengan baik dan lancar (wawancara Bapak H. Shodiqun ketua KBIH NU, tanggal 24 September, pukul 10.15 WIB). c. Dana untuk meningkatkan pelayanan jama ah KBIH NU mempunyai dana sendiri untuk meningkatkan pelayanan jama ah dengan melengkapi sarana dan prasarana untuk kelengkapan kantor, jama ah dan juga untuk pembimbing yang berangkat ke tanah suci untuk membimbing para jama ah haji (wawancara Bapak H. Muntaha pengurus KBIH NU, Tanggal 25 September, Pukul 08.30 WIB). d. Dukungan instansi pemerintah Pihak pemerintah juga mendukung pelayanan KBIH NU, karena KBIH NU adalah mitra kerja pemerintah yang dapat mewujudkan lembaga dalam memberikan pelayanan kepada jama ah

70 haji agar menjadi rasa aman dan nyaman (wawancara Bapak H. Muntaha pengurus KBIH NU, tanggal 25 September, pukul 08.30 WIB). 2. Faktor penghambat KBIH NU sejak awal pembimbingan pada tahun 2000 sampai sekarang masih terdapat hambatan dalam memberikan pelayanan yang di hadapi KBIH. Adapun faktor penghambat yang mengganggu jalanya pelayanan jama ah haji antara lain: a. Tingkat kedisiplinan pengurus Kesibukan para pengurus KBIH NU Kudus, Kurangnya tanggung jawab satu dengan yang lain, dan para pembimbing yang rumahnya jauh bisa menibulkan hambatan dalam membimbing tidak tepat waktu. Sikap para pengurus yang kurang disiplin dalam arti pada waktu musyawarah tidak hadir semua, pembabgian undangan secara manual (wawancara Bapak H. Muntaha pengurus KBIH NU, tanggal 25 September, pukul 08.40 WIB). b. Faktor usia yang berbeda-beda KBIH NU Kudus mendapatkan jama ah yang sudah tua menyebabkan hambatan dalam pelayanan. Faktor usia jama ah yang sudah tua sangat mempengaruhi pembimbing dalam memberikan pelayanan sehingga pembimbing bertanggung jawab secara penuh. Kesulitan pengurus dan pembimbing terletak dalam memberikan

71 informasi kepada jama ah yang rumahnya jauh dan sulit untuk dijangkau (wawancara Bapak H. Muntaha pengurus KBIH NU, tanggal 04 Oktober, pukul 08.35 WIB).