PENGARUH JUMLAH TELUR TERHADAP BOBOT TELUR, LAMA MENGERAM, FERTILITAS SERTA DAYA TETAS TELUR BURUNG KENARI

dokumen-dokumen yang mirip
IMBANGAN JANTAN- BETINA TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS DAN KEMATIAN EMBRIO PADA BURUNG PUYUH

EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER

Irawati Bachari, Iskandar Sembiring, dan Dedi Suranta Tarigan. Departemen Perternakan Fakultas Pertanian USU

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS AYAM BALI DENGAN POLA SELEKSI PRODUKSI

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas,

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelompok Tani Ternak Rahayu merupakan suatu kelompok peternak yang ada di

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Hewan Percobaan Bahan dan Peralatan

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR HASIL PERSILANGAN ANTARA PUYUH ASAL BENGKULU, PADANG DAN YOGYAKARTA

PERFORMA TELUR TETAS BURUNG PUYUH JEPANG PERBEDAAN BOBOT TELUR

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

CIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN ABSTRACT ABSTAAK

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO METIONIN DAN LISIN DALAM RANSUM TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS DAN MORTALITAS TELUR BURUNG PUYUH

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

1. PENDAHULUAN. Salah satu produk peternakan yang memberikan sumbangan besar bagi. menghasilkan telur sepanjang tahun yaitu ayam arab.

PELUANG USAHA PENGEMBANGBIAKAN BURUNG LOVE BIRD

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA

III. BAHAN DAN MATERI. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada Desember 2014 Januari 2015,

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

PENGARUH UMUR DAN BOBOT TELUR ITIK LOKAL TERHADAP MORTALITAS, DAYA TETAS, KUALITAS TETAS DAN BOBOT TETAS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada1 Maret--12 April 2013 bertempat di Peternakan

PERFORMA TELUR TETAS BURUNG PUYUH JEPANG (Coturnix coturnix japonica) BERDASARKAN PERBEDAAN BENTUK TELUR

PENGARUH FREKUENSI PEMUTARAN DAN PEMBILASAN DENGAN LARUTAN DESINFEKTANTERHADAP DAYA TETAS, MORTALITAS DAN BOBOT TETAS AYAM ARAB

PENGARUH JENIS BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) DENGAN PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI PERIODE BERTELUR

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April November 2016 di Desa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan

PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

Karakteristik Telur Tetas Puyuh Petelur Silangan... M Billi Sugiyanto.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Inseminasi Buatan pada Ayam Arab

Pengaruh Umur dan Pengelapan Telur terhadap Fertilitas dan Daya Tetas

(PRODUCTIVITY OF Two LOCAL DUCK BREEDS: ALABIO AND MOJOSARI RAISED ON CAGE AND LITTER HOUSING SYSTEM) ABSTRACT ABSTAAK PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam. bandingkan dengan unggas lainnya (Suryani et al., 2012).

THE EFFECT OF LIGHT COLOR ON FEED INTAKE, EGG PRODUCTION, AND FEED CONVERSION OF JAPANESE QUAIL (Coturnix-coturnix japonica) ABSTRACT

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Rodalon

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM

Pengaruh Jenis Alat Pemanas Kandang Indukan terhadap Performan Layer Periode Starter

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten

SISTEM BREEDING DAN PERFORMANS HASIL PERSILANGAN SAPI MADURA DI MADURA

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

Hasil Tetas Puyuh Petelur Silangan Bulu Coklat dan Hitam...Sarah S.

PERBANDINGAN FERTILITAS SERTA SUSUT, DAYA DAN BOBOT TETAS AYAM KAMPUNG PADA PENETASAN KOMBINASI

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada 28 Mei--28 Juni 2012,

EVALUASI TELUR TETAS ITIK CRp (CIHATEUP X RAMBON) YANG DIPELIHARA PADA KONDISI MINIM AIR SELAMA PROSES PENETASAN

Penyiapan Mesin Tetas

PENGARUH PEMBERIAN BIJI-BIJIAN BEBAS PILIH TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN BOBOT BADAN BURUNG KENARI (Serinus canaria)

PENGARUH BANGSA ITIK ALABIO DAN MOJOSARI TERHADAP PERFORMAN REPRODUKSI (REPRODUCTIVE PERFORMANCE OF ALABIO AND MOJOSARI DUCKS) ABSTRACT ABSTAAK

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

PENGARUH PENAMBAHAN CACING TANAH (Lumbricusrubellus) SEGARDALAM PAKAN TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT TETAS ITIK MOJOSARI

INVENTARISASI FERTILITAS, DAYA TETAS TELUR, DAN BOBOT TETAS DOC BERDASARKAN UMUT INDUK AYAM SENTUL BAROKAH ABADI FARM CIAMIS

MENINGKATKAN PRODUKSI AYAM PEDAGING MELALUI PENGATURAN PROPORSI SEKAM, PASIR DAN KAPUR SEBAGAI LITTER.

PENETAPAN INTERVAL INSEMINASI BUATAN (IB) PADA AYAM BURAS

EFFECT OF ADDITION OF DURIAN SEED MEAL IN FEED TO THE FEED CON- SUMPTION, HEN DAY PRODUCTION AND FEED CONVERSION ON QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

PENGARUH PENAMBAHAN KACANG KEDELAI ( Glycine max ) DALAM PAKAN TERHADAP POTENSI REPRODUKSI KELINCI BETINA NEW ZEALAND WHITE MENJELANG DIKAWINKAN

Yunus Ayer*, Joppy Mudeng**, Hengky Sinjal**

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh

Pengaruh Umur Telur Tetas Itik Mojosari dengan Penetasan Kombinasi terhadap Fertilitas dan Daya Tetas

Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Umum Kandang Local Duck Breeding and Production Station

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP FERTILITAS, SUSUT TETAS, DAYA TETAS DAN BOBOT TETAS TELUR AYAM ARAB

PENGARUH BOBOT DAN FREKUENSI PEMUTARAN TELUR TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT TETAS ITIK LOKAL

I. PENDAHULUAN. umur 4 5 minggu. Sifat pertumbuhan yang sangat cepat ini dicerminkan dari. modern mencapai di bawah dua (Amrullah, 2004).

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH

JUMLAH DAN BOBQT MASSA LARVA KUMBANG Tenebrio molitor PADA MEDIA BERTELUR YANG BEqEDA

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH

PENGARUH PEMBERIAN FEED SUPPLEMENT VITERNA PADA AIR MINUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM PEDAGING

Ali, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

EFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD

PENGARUH BENTUK TELUR DAN BOBOT TELUR TERHADAP JENIS KELAMIN, BOBOT TETAS DAN LAMA TETAS BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix Japonica)

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

PENGARUH AKAR GINSENG ( Wild ginseng ) DALAM RANSUM MENCIT ( Mus musculus) TERHADAP JUMLAH ANAK DAN PERTUMBUHAN ANAK DARI LAHIR SAMPAI DENGAN SAPIH

Performans Reproduksi Burung Cucak Rawa (Pycnonotus Zeylanicus) Pada Penangkaran Secara Ex-Situ

PENAMPILAN PRODUKSI TELUR PUYUH PADA KAPASITAS KANDANG YANG BERBEDA

THE EFFECTS OF THE BRANDS OF LAMPS ON THE RADIATION HEAT AS THE HEAT SOURCE OF POULTRY HATCHERIES

Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2. :91-98 ISSN : Agustus 2011

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH : ILMU TERNAK UNGGAS. Oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUBTITUSI DEDAK HALUS PADA PAKAN JANGKRIK KALUNG (Gryllus bimaculatus)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas

Transkripsi:

PENGARUH JUMLAH TELUR TERHADAP BOBOT TELUR, LAMA MENGERAM, FERTILITAS SERTA DAYA TETAS TELUR BURUNG KENARI A.A.Hamiyanti, Achmanu, Muharlien, A.P. Putra Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah telur terhadap bobot telur, lama mengeram, fertilitas, serta daya tetas telur pada burung Kenari. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah burung Kenari jenis lokal yang bertelur 1,2,3, dan 4 dengan umur sekitar 7 bulan dengan jumlah 24 ekor. Kandang yang digunakan adalah kandang kurungan (cage system) dengan ukuran 36,5cm x 20,5cm x 20cm. Metode yang digunakan adalah dengan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan dan 6 ulangan. Apabila ada pengaruh antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jumlah telur memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap lama mengeram, serta fertilitas telur burung KenarI, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap bobot telur serta daya tetas telur burung Kenari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah burung Kenari yang menghasilkan jumlah telur yang berbeda mempunyai bobot telur dan daya tetas yang sama. Semakin banyak jumlah telur yang dihasilkan, maka lama pengeraman telurnya akan semakin lama, serta fertilitas telurnya akan berbeda. Saran yang dapat diberikan yaitu dalam pemeliharaan burung Kenari, diharapkan memperhatikan aspek kenyamanan kandang serta sarang pada saat induk mengerami telur-telurnya. Kata kunci : Kenari, Jumlah Telur, Bobot Telur, Lama Mengeram, Fertilitas, Daya Tetas THE EFFECT OF EGG NUMBER ON EGG WEIGHT, BROODING DURATION, FERTILITY, AND HATCHABILITY ON CANARY BIRD ABSTRACT The objective of the research was to study the effect of the number of egg which were produced by Canary on egg, weight, brooding period, fertility and hatchability of egg. The experimental material were Local Canary Strain in pairs, 7 month old which produced 1, 2, 3 and 4 eggs. The total of Canary pairs were 24 birds. The cage system was used for breeding activity with length, deep and height of 36.50 cm, 20.50 cm and 20 cm respectively. The research methode was experimental arranged in Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatment of egg production J. Ternak Tropika Vol. 12, No.1: 95-101, 2011 95

level which were 1, 2, 3 and 4 eggs production with 6 replication. The data was analysis with analyzed of variance. The result of the research indicated that the number of egg produced by Canary Bird had the similar weight and hatchability but have longer brooding period and higher hatcability. The suggestion could be given was in breeding activity choosed Canary with high egg production. Key words : Canary, Number of Egg, Egg Weight, Brooding Period, Fertility, Hatchability kadang ada yang bertelur hingga 6-7 PENDAHULUAN Burung dipelihara pada butir tetapi itu jarang terjadi. Jumlah telur ada kaitannya dengan bobot dari dasarnya untuk memberikan kepuasan masing-masing telur Kenari serta bagi pemiliknya karena dapat kualitas indukan Kenari yang memberikan suasana alami berupa menghasilkan telur tersebut. penampilan bentuk, warna dan Jumlah telur yang beragam kicauannya yang indah. Selain itu tidak mempengaruhi bobot telur yang banyak juga penggemar burung dihasilkan oleh induk, dikarenakan memelihara burung untuk tujuan kontes faktor-faktor yang mempengaruhi baik berupa kontes kicauan ataupun body contest (warna dan kesempurnaan bobot telur antara lain adalah : breed, umur, nutrisi pakan, molting, suhu dan bentuk tubuh). lingkungan, program pencahayaan, Kegemaran terhadap burung serta umur dewasa kelamin (Yuwanta, telah membuat daya tarik sendiri 2003). Setelah bertelur, induk Kenari sehingga muncul kelompok-kelompok pecinta burung, begitu juga yang kini mengerami telurnya selama 14 hari (Anonymous, 2007). Faktor penting terjadi di kota Malang akhir-akhir ini lain yang mempengaruhi lama mulai marak dan yang banyak mengeram adalah fertilitas serta daya penggemarnya adalah burung Kenari. Walaupun budidaya Kenari sudah sejak lama sudah dikembangkan di Malang, tetas telur. Jumlah telur yang dihasilkan oleh Kenari memiliki kaitan dengan sebenarnya Kenari memiliki potensi fertilitas dan daya tetas telurnya. yang cukup meyakinkan di samping keindahan bulunya dan kicauannya yang merdu. Kenari juga cukup mudah Fertilitas sendiri adalah banyaknya telur dimana perkembangan embrio berjalan secara normal dari waktu untuk di pelihara karena tidak peneluran pembentukan telur sampai memerlukan syarat-syarat khusus yang menyulitkan. Burung Kenari dikenal mudah saat telur akan diovulasikan oleh induk atau oviposition. Jumlah telur yang fertil diartikan jumlah telur yang telah dan cepat berkembang biak. Selama dibuahi oleh sperma jantan. Jika telur jangka waktu satu tahun dapat yang fertil yang dihasilkan induk berproduksi sampai empat kali. dengan produksi tinggi maka jumlah Olszewski (1996) menyatakan bahwa telur yang menetas juga tinggi biasanya banyaknya telur rata-rata dibandingkan dengan telur-telur yang adalah 4 butir, walaupun kadang- fertil hasil indukan yang daya 96 Pengaruh jumlah telur terhadap bobot telur... A.A. Hamiyanti, dkk.

bertelurnya rendah (Olszewski,1996). Pada telur-telur yang tidak menetas, di dalamnya terdapat embrio yang mati yang disebabkan oleh kemampuan mengeram dari induknya terbatas sehingga ada sebagian telur yang tidak tererami dan tidak mendapatkan panas tubuh induknya secara merata. Faktor yang mempengaruhi daya tetas antara lain adalah umur, makanan, imbangan jenis kelamin, produksi telur dan bobot telur tetas. Daya tetas yang baik dari telur tetas adalah 85 % dengan kematian embrio lebih kurang 15 %. Kemampuan burung Kenari untuk bertelur berbeda-beda, keragaman jumlah telur ini jelas berpengaruh terhadap keberhasilan peternak kenari tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh jumlah telur terhadap produksi burung Kenari tersebut. MATERI DAN METODE Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Burung Kenari jenis lokal yang mempunyai jumlah telur 1, 2, 3, 4 butir per periode dengan umur sekitar 7 bulan sebanyak 24 ekor. 2. Model sangkar yang digunakan adalah sangkar kurungan (cage system), dengan ukuran panjang x lebar x tinggi adalah 40 cm x 30 cm x 20 cm. Kandang terbuat dari jari-jari bambu dan kayu. 3. Perlengkapan sangkar yang digunakan yaitu tempat pakan dan tempat minum yang terbuat bahan plastik, tempat bertengger dari kayu, serta sarang yang terbuat dari serabutserabut daun nanas. 4. Pakan yang diberikan yaitu campuran canary seed 3 bagian, millet putih 1 bagian, jewawut 1 bagian, biji sawi 1 bagian. Pakan tambahan yang diberikan berupa daun selada dan telur puyuh yang diberikan setiap hari. 5. Timbangan yang digunakan merk ohauss dengan ketelitian 0,1 g. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang menggunakan 4 perlakuan dan 6 ulangan, yaitu : P1 : Burung Kenari yang bertelur 1 P2 : Burung Kenari yang bertelur 2 P3 : Burung Kenari yang bertelur 3 P4 : Burung Kenari yang bertelur 4 Data yang diperoleh selama penelitian meliputi bobot telur, lama mengeram, fertilitas dan daya tetas, dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan model matematika : Y ij = μ + α i + ij Keterangan: Y ij = Pengamatan pada perlakuan pengamatan ke-i ulangan kej µ = Nilai tengah umum a i = Pengaruh perlakuan ke-i ij = Galat percobaan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j Apabila terdapat perbedaan pengaruh yang nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01), maka untuk mengetahui perlakuan yang berbeda dilakukan uji berjarak ganda Duncan (Yitnosumarto,1993). J. Ternak Tropika Vol. 12, No.1: 95-101, 2011 97

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Jumlah Telur terhadap Bobot Telur Burung Kenari Pengamatan bobot telur dilakukan pada induk burung Kenari yang bertelur 1, 2, 3, dan 4 butir. Ratarata bobot telur per butir pada masingmasing perlakuan tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Data Bobot Telur Kenari (gram) Perlakuan Bobot telur ± Sd (g / butir) P1 1,83 ± 0,31 P2 1,96 ± 0,21 P3 1,98 ± 0,13 P4 2,11 ± 0,14 Hasil analisis data menunjukkan bahwa jumlah telur tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap bobot telur dari Kenari (P>0,05). Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa rata-rata bobot telur per butir dari Kenari berkisar antara 1,83 sampai 2,11 g. Tidak adanya perbedaan ini dikarenakan tidak ada perbedaan bangsa burung yang diamati, semuanya adalah burung Kenari jenis lokal yang mempunyai ukuran tubuh relatif sama. Hal lain yang berpengaruh adalah umur kenari yang dijadikan sebagai materi penelitian juga relatif sama, demikian pula dengan pakan yang diberikan dan kondisi lingkungannya. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Yuwanta (2003) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi bobot telur antara lain adalah : breed, umur, nutrisi pakan, molting, suhu dan lingkungan, program pencahayaan, serta umur dewasa kelamin. Jumlah telur dari burung Kenari rata-rata adalah 2-4 butir telur (Anonymous, 2007), meskipun kadangkadang ada yang sampai 6-7 butir tetapi itu jarang terjadi. Bobot telur burung Kenari rata-rata adalah 2,5 g (Marie, 2005). Persentase telur yang menetas adalah 30-50% dari jumlah telur yang dikeluarkan, hal tersebut bergantung kepada kondisi induk dan genetiknya. Pengaruh Jumlah Telur terhadap Lama Mengeram Burung Kenari Pengamatan lama mengeram telur Kenari dilakukan pada induk burung Kenari yang bertelur 1, 2, 3 dan 4 butir. Rata-rata bobot telur per butir pada masing-masing perlakuan tertera pada Tabel 2. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa jumlah telur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap lama mengeram Kenari. Perbedaan ini terjadi karena induk Kenari tidak langsung mengerami telurnya setelah telur pertama dikeluarkan. Umumnya induk betina akan mengerami telur setelah telur kedua dikeluarkan atau bahkan setelah semua telur dikeluarkan baru dierami. Lama mengeram dari hasil penelitian oleh induk betina berkisar 15 hari. Sutedjo (2008) menyatakan bahwa, masa mengeram telur kenari kurang lebih sekitar 14 hari. Pada masa ini 98 Pengaruh jumlah telur terhadap bobot telur... A.A. Hamiyanti, dkk.

telur harus diperlakukan secara benar dan hati-hati. Jangan sampai telur dalam sarang tergoyang dan induk terganggu. Soenanto (2002) menambahkan bahwa di masa mengeram dibutuhkan suasana lingkungan yang tenang. Dari jumlah telur yang dierami tidak selalu semuanya dapat menetas, ada kalanya satu atau dua butir telur tidak menetas. Tabel 2. Data Lama Mengeram Kenari (Hari) Perlakuan Lama Mengeram ± sd (hari) P1 14,3 ± 0,51 a P2 15,1 ± 0,40 ab P3 15,5 ± 0,54 b P4 15,7 ± 0,52 b Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01). Pengaruh Jumlah Telur Terhadap Fertilitas Telur Burung Kenari Pengamatan telur yang fertil dilakukan setelah proses pengeraman selesai. Pengamatan tentang telur Kenari yang fertil serta infertil, tidak dilakukan dengan candling, tetapi baru dilakukan setelah masa mengeram induk Kenari selesai. Rata-rata bobot telur per butir pada masing-masing perlakuan tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Data Fertilitas telur Kenari (%) Perlakuan Fertilitas ± sd (%) P1 100,0 ± 0,0 b P2 66,6 ± 25,8 a P3 49,9 ± 27,8 a P4 62,5 ± 20,9 a Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01). Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa jumlah telur memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01) terhadap fertilitas telur. Perbedaan ini dikarenakan waktu minimum antara perkawinan dengan permulaan pengeluaran telur untuk menjadi fertil pada setiap perlakuan berbeda. Marie (2005) menyatakan bahwa 24 jam adalah waktu minimum antara perkawinan dengan permulaan pengeluaran telur Kenari untuk menjadi fertil. Namun peternak yang lain percaya bahwa 4 hingga 5 hari adalah waktu yang diperlukan antara perkawinan dengan pengeluaran telur untuk menjadi fertil. Setelah bertelur satu, induk Kenari tidak melakukan J. Ternak Tropika Vol. 12, No.1: 95-101, 2011 99

perkawinan kembali, tetapi pejantan pada saat betina mengerami telur bertugas untuk menyuapi atau mengambilkan makanan dan menjaga keamanan betina agar tidak terganggu sehingga pada saat proses pengeraman tidak akan terjadi perkawinan, yang menyebabkan fertilitas telur induk Kenari yang bertelur 1 berbeda dengan yang bertelur 2, 3, dan 4. Dengan mengetahui telur yang bertunas dan yang tidak maka dapat diketahui fertilitas nya, akan tetapi fertilitas tidak dapat ditentukan terlebih dahulu sebelum telur-telur tersebut di tetaskan atau dierami oleh induk (North, 1972). Fertilitas adalah istilah yang menerangkan tentang kesuburan yaitu setelah adanya pertemuan antara spermatozoa dengan ovum pada bagian infundibulum, fertilitas juga didefinisikan sebagai banyaknya telur perkembangan embrio berjalan secara normal dari rectum permulaan pembentukan telur sampai dengan telur akan dikeluarkan oleh induk unggas atau oviposition (Jull, 1982). Pengaruh Jumlah Telur Terhadap Daya Tetas Telur Burung Kenari Pengamatan daya tetas telur Kenari dilakukan pada saat semua telur Kenari menetas. Rata-rata bobot telur per butir pada masing-masing perlakuan tertera pada Tabel 4. Tabel 4. Data Daya Tetas telur Kenari (%) Perlakuan Daya Tetas ± Sd (%) P1 66,67 ± 31,7 P2 66,67 ± 27,9 P3 80,55 ± 18,8 P4 77,76 ± 25,1 Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa jumlah telur tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap daya tetas telur Kenari. Tidak terdapat perbedaan pada rata-rata daya tetas telur dari Kenari, disebabkan induk kenari tidak sempurna dalam mengerami seluruh telurnya, yang menyebabkan tidak semua telur yang dierami dapat menetas. Pengeraman oleh induk Kenari merupakan saat yang cukup menentukan bagi keberhasilan penetasan, karena dengan jumlah telur yang dierami lebih banyak, maka panas tubuh yang diterima oleh telur kurang maksimal dalam menerima panas, sehingga akan menyebabkan gagalnya proses penetasan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutejo (2002) yang menyatakan bahwa saat mengeram sebaiknya sarang jangan sering dilihat karena dapat mengganggu burung betina yang sedang mengeram, apabila sering terganggu induk akhirnya enggan mengerami telurnya sehingga menjadi penyebab gagalnya penetasan. Induk Kenari dalam mengeluarkan telur mempunyai selang waktu yang berbeda, maka telur-telur yang menetas tidak sama sehingga jika ada telur yang menetas pertama maka konsentrasi induk dalam mengeram agak terganggu karena harus merawat anaknya disamping harus mengerami telur-telur yang umurnya lebih muda. Hal ini sesuai dengan pendapat Marie 100 Pengaruh jumlah telur terhadap bobot telur... A.A. Hamiyanti, dkk.

(2005) yang menyatakan insting mengeram kenari sangat kuat sehingga induk akan mengerami sendiri telurtelurnya selama 14-15 hari. Setelah telur pertama keluar induk Kenari telah mulai mengeram meskipun proses bertelur masih berlangsung, yang menyebabkan anak burung Kenari tidak dapat menetas secara bersamaan. Soenanto (2002), menyatakan bahwa dari jumlah telur yang dierami tidak selalu semuanya dapat menetas, ada kalanya satu atau dua yang tidak menetas. Hal ini bisa terjadi karena beberapa sebab, misalnya posisi telur di dalam kotak sarang kurang bisa terjangkau oleh tubuh induknya sehingga kurang mendapatkan kehangatan, atau bisa juga karena kualitas telurnya kurang bagus. KESIMPULAN Burung Kenari yang menghasilkan jumlah telur yang berbeda mempunyai bobot telur dan daya tetas yang sama. Semakin banyak jumlah telur yang dihasilkan, maka lama pengeraman telurnya akan semakin lama serta fertilitas telurnya akan cenderung menurun. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2007. Masa Pengeraman dan Penetasan. http://www.kicaumania.org/forum s/showtread.php. Diakses Tanggal 21 Februari 2008..2007.Canaries. webmaster.americansingercanary.c omdiakses Tanggal 21 Februari 2008.. 2007. Kicauan Seksi Memperbesar Telur Burung Kenari. Jurnal ethology edisi juni. Jakarta.http://www.burungkenari. Wordpress.com. diakses tanggal 14 Maret 2009 Jull, M, 1982. Poultry Production. MC Graw-Hill Book Company Inc. New York.Toronto. London. Liza, Y. 1992. Pengaruh Bobot Telur Terhadap Daya Tetas, Berat Tetas, LajuPertumbuhan dan Mortalitas Ayam Broiler. Karya Ilmiah Fakultas Peternakan. IPB. Bogor. Marie, M, 2005. Breeding Canaries. http://www.happyhomeaviary.co m Diakses Tanggal 21 Februari 2008. North, M.O, 1972. Commercial Chicken Production Manual. The Avian Publishing Company inc. Wesport Connecticut. Olszewski,A. 1996. Canary FAQ. http://www2.upatsix.com/faq/canar y.htm#. Diakses 11 Desember 2007. Opel, H, 1978. Moigor Problem in Poultry Reproduction. Bellsvile symposia in agricultural research moy 14-17 maryland 20705. Prijono. S,M. 2000. Lovebird. Penebar Swadaya. Jakarta. Rasyaf, M, 1992. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta. Soenanto, A. 2002. Teknik Menangkar Lovebird. EFFHAR. Semarang. Soenanto, H. 2001. Parkit Budidaya dan Penangkarannya. Aneka Ilmu. Semarang. Soeseno, A. 2007. Beternak Kenari. Penebar Swadaya. Jakarta. J. Ternak Tropika Vol. 12, No.1: 95-101, 2011 101

J. 97Ternak Tropika Vol. 12, No.1: 95-101, 2011