BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat secara kuratif dan preventif yang mencakup hasil pelayanan kepada pasien. (1) Selain menyediakan berbagai pelayanan Kesehatan Rumah Sakit juga memiliki beberapa pelayanan penunjang salah satunya Rekam Medis. Rekam Medis adalah rekaman hasil pelayanan pengobatan pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008, Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan catatan dan dokumen nyata yang berisi identitas pasien, pemeriksaan, tindakan, pengobatan dan pelayanan lainya oleh suatu sarana pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien. (3) Pelayanan rekam medis selain berperan dalam penyediaan berkas pasien, juga berperan dalam proses pembiayaan/klaim. Dalam proses pembiayaan/klaim, rumah sakit/pelayanan kesehatan lainnya juga menyediakan beberapa macam proses pembiayaan, salah satunya adalah menggunakan asuransi. Definisi asuransi sendiri salah satu sarana yang untuk kasus pasien pada kecelakaan lalu lintas mulai dari darat, udara maupun laut. Selain itu asuransi juga 1
2 dapat untuk perlindungan jiwa, properti, dan kesehatan. PT. Jasa raharja merupakan salah satu badan asuransi milik persero yang mempunyai fungsi menyantuni korban kecelakaan lalu lintas mulai dari darat, udara, laut, maupun tertabrak kereta api. Dalam pengajuan asuransi jasa raharja ada beberapa persyaratan yang harus di lengkapi, seperti identitas beserta penyebab pasien kecelakaan, dokumen kesehatan asli yang berisi keterangan kesehatan korban dari dokter atau rumah sakit, dokumen pembiayaan asli yang berisikan kuitansi biaya perawatan korban dari dokter/rumah sakit, dokumen asli kuitansi biaya pembelian obat korban di apotik sesuai resep dokter. (4) Rumah Sakit Bhayangkara adalah salah satu rumah sakit milik kepolisian. Selain rumah sakit milik kepolisian RS Bhayangkara juga membuka pelayanan bagi masyarakat umum. Rumah sakit ini juga membuka pelayanan untuk pasien umum maupun pasien dengen asuransi. Untuk kasus umum di RS Bhayangkara ditanggung oleh asuransi BPJS, dan untuk pasien kasus kecelakaan lalu lintas ditanggung oleh asuransi Jasa Raharja. Dalam proses penggunaan asuransi masingmasing asuransi memerlukan persyaratan terutama pasien asuransi Jasa Raharja. Dalam pelaksanaan proses klaim pembiayaan asuransi jasa raharja ada berbagai persyaratan yang harus di persiapkan rumah sakit, salah satunya adalah surat keterangan dokter yang merawat pasien tersebut. Dengan kejadian ini rumah sakit harus tetap bisa menjaga kerahasiaan informasi dalam formulir rekam medis yang keluar yang sebagai bukti kepada pihak asuransi jasa raharja. Oleh karena, itu pihak rumah sakit perlu menyediakan Standar Operasional
3 Prosedur (SOP) menganai prosedur Jasa Raharja sebagai bukti dan dasar hukum pelaksanaan proses Jasa Raharja apabila terjadi penyimpangan. Melihat pentingnya peran SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam suatu instansi diantaranya, untuk membentuk aliran kerja sistem kerja dan aliran kerja yang sistematis, berurutan, yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu SOP juga dapat untuk menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan yang telah/akan dilaksanakan sesuai kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan, menjelaskan mengenai prosedur kerja dan tanggung jawab dalam proses kerja yang terkait, sebagai panduan tata urutan dari pelaksanaan kegiatan/pekerjaan sehari-hari sebagaimana metode yang telah ditetapkan, mengurangi kesalahan dalam melakukan kegiatan/kerja, menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu prosedur kerja, dan sebagai bukti proses kerja yang sistematik. (5) Berdasarkan survey awal yang didapat wawancara petugas klaim di RS Bhayangkara Semarang belum terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kebijakan mengenai prosedur pelaksanaan klaim pasien Jasa Raharja. Hal ini dapat mengakibatkan ketidak konsistenan dalam prosedur kerja, pembentukan sistem kerja dan alur kerja yang tidak sistematis dan teratur, tidak dapat dipertanggungjawabkan apabila terjadi kesalahan dalam proses kinerja, tidak dapat sebagai bukti atas terjadinya proses kerja. Salah satu aspek permasalahan yang terdapat pada RS Bhayangkara adalah berdasarkan pengakuan dari petugas rekam medis yang bersangkutan
4 langsung proses klaim asuransi bahwa dalam pengiriman berkas ke Jasa Raharja petugas harus menunggu berkas pasien menumpuk dari beberapa pasien. Selain itu untuk kasus pasien mengurus klaim sendiri, petugas belum bisa memberikan kepastian penyelesaian berkas kepada pasien. Hal tersebut dapat berpengaruh pada klaim pembiayaan dan kepuasan pelayanan pasien, terutama dalam jangka waktunya. Dengan adanya kejadian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kebijakan dan prosedur pengajuan klaim pasien jasa raharja. Yang tertuang dalam penelitian yang berjudul Alur Pengajuan Klaim Pasien Peserta Jasaraharja di RS Bhayangkara Semarang Tahun 2017 B. Rumusan Masalah Bagaimana alur pengajuan klaim pasien peserta Jasa Raharja tahun 2017? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan alur pelaksanaan pengajuan klaim pasien peserta Jasa Raharja tahun 2017. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan karakteristik petugas bagian klaim Jasa Raharja b. Mengidentifikasi ketersediaan SOP pengajuan klaim pasien Jasa Raharja c. Mengidentifikasi ketersediaan kebijakan alur pengajuan klaim pasien Jasa Raharja d. Menggambarkan alur pengajuan klaim pasien Jasa Raharja
5 e. Menggambarkan kendala pelaksanaan pengajuan klaim pasien Jasa Raharja f. Menggambarkan pelaksanaan pengajuan klaim pasien Jasa Raharja g. Merancang prosedur pengajuan klaim pasien Jasa Raharja D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan pertimbangan dan masukan Rumah Sakit dalam upanya penetapan SOP mengenai prosedur pengajuan klaim jasa raharja. 2. Bagi Akademik Sebagai bahan masukan dan penambahan wawasan akademik mengenai prosedur pengajuan klaim jasa raharja di Rumah Sakit. 3. Bagi Peneliti Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan wawasan dalam pelaksanaan proses pengajuan klaim pasien Jasa Raharja. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keilmuan Lingkup keilmuan Rekam medis dan Informasi Kesehatan 2. Lingkup Materi Lingkup materi penelitian ini adalah Manajemen Mutu Informasi Kesehatan 3. Lingkup Lokasi Lokasi penelitian di unit rekam medis RS Bhayangkara Semarang
6 4. Lingkup Metode Metode yang peneliti adalah observasi dan wawancara 5. Lingkup Obyek Obyek penelitian petugas rekam medis dan observasi pelaksanaan proses Jasa Raharja 6. Lingkup Waktu Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei, Juni 2017 F. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil 1. Andi Maryani Tinjauan Pelayanan Di RSUD RAA Soewondo Penyediaan Dokumen Pati menyatakan, bahwa Rekam Medis (DRM) sudah terdapat SOP untuk Rawat Jalan Pasien Lama Ke Poliklinik Berdasarkan pendekatan kualitatif pelayanan dokumen rekam medis dan sudah Standar Operasional terlaksana, namun Prosedur (SOP) di RSUD pelaksanaan belum RAA Soewondo Pati Tahun 2016 maksimal karena SOP yang ditetapkan saat ini baru 2. Izza Ruhbana Tinjauan Pelaksanaan direvisi sehingga petugas masih menyesuaikan. Petugas filing RSUD Prosedur Tetap Kalijaga Demak kejadian Penjajaran, Tracer dan missfile terjadi karena Retensi di Bagian Filing pendekatan kualitatif jumlah petugas yang
7 No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Rawat Jalan RSUD Kalijaga Demak Tahun 2016 kurang di bagian filing rawat jalan sedangkan jumlah DRM yang keluar dan masuk dari rak filing rawat jalan sangat banyak sehingga mengakibatkan 3. Riyadi Fadila Analisa Kelengkapan petugas lebih sering tidak menggunakan tracer. Di RSUD Brebes dari 93 Persyaratan Klaim BPJS berkas klaim, ada 19 berkas Dokumen Rekam Medis yang tidak lengkap dan Rawat Inap Bulan Januari RSUD Brebes Tahun 2015 pendekatan kualitatif terjadi kesalahan pada proses klaimnya dan 74 berkas sudah lengkap dan bisa diverifikasi untuk proses klaim BPJS. 4. Sri Sucipto Tinjauan Keterlambatan Berdasarkan hasil Pengurusan Klaim observasi di bagian tata Asuransi Swasta Pasien usaha dan rekam medis di Rawat Inap di RSUP Dr. pendekatan Cross RSUP Dr. Kariadi Kariadi Semarang Tahun Sectional Semarang didapati 2015 pengurusan klaim asuransi pasien rawat inap yang tidak sesuai
8 No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil tenggang waktu yang ada pada SPO 5 hari. 5. Agus Pujiono Pengetahuan Peserta Berdasarkan hasil BPJS Tentang Alur observasi terhadap pasien Prosedur Pelayanan BPJS yang dilakukan di Pasien Rawat Jalan RSUP pendekatan Cross tempat pendaftaran pasien Dr.Kariadi Semarang Sectional rawat jalan, di dapatkan dari Tahun 2015 20 pasien terdapat 5 pasien (25%) yang tidak mengetahui alur prosedur pelayanan pasien rawat jalan BPJS. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Perbedaan penelitian ini penelitian-penelitian yang lainnya dalam penelitian ini menggambarkan alur pengajuan klaim pada pasien Jasa Raharja serta merancang prosedur pengajuan klaim pasien Jasa Raharja di RS Bhayangkara Semarang sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan SOP.