Ir. Putu Artama Wiguna, MT., Ph.D Ir. Erwin Sudarma, MT

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SD NEGERI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN TABALONG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Penyebaran Kuisioner

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

Mengingat : 1. undang-undang Nomor rz Tahun 2003 tentang Keuangan BUPATI TULUNGAGUIVG

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

Penentuan Prioritas Pemeliharaan Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten OKU

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG

SKALA PRIORITAS PENANGANAN GEDUNG SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN KAPUAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN RUAS JALAN SOLO - SRAGEN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

LAPORAN STUDI EHRA ( Environmental Health Risk Assessment )

BAB I PENDAHULUAN. diragukan lagi. Salah satunya adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). sementara yang lain merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN LITERATUR 10

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVII{SI JAITA TIMUR I{OMOR 2 TAIIUI 2016 BI'PATI TULT'ITGAGUI G,

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa

Tidak adanya metode khusus yang digunakan oleh Satuan Kerja Sementara Pemeliharaan Jalan Papua Barat dalam menentukan skala prioritas dalam

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TULUNGAGUNG

tulungagungkab.bps.go.id

ANALISIS PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN KEGIATAN PENINGKATAN JALAN KOTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan untuk Kenaikan Gaji pada PT AAA

BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Manfaat dan Ruang Lingkup...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BAB 3 METODE PENELITIAN

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

OLEH : TOMI DWICAHYO NRP :

PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

PRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF ALAT PANCANG (STUDI KASUS PROYEK APARTEMEN GUNAWANGSA) I Putu Artama Wiguna, Ir.MT.PhD. Farida Rachmawati, ST.

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA PENENTUAN URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN DI KOTA BIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

Kata kunci: AHP, Kriteria, Penanganan, Alternatif Gelagar Balok Tipe T, Pile Slab, Gelagar Girder Baja

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Juni 2010 di DAS

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI WONOGIRI SAMBUTAN BUPATI WONOGIRI

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LANDAK TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEPULAUAN JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

EVALUASI PERBANDINGAN URUTAN PRIORITAS USULAN PROYEK PEMELIHARAAN JALAN PROVINSI EKSISTING DENGAN METODA PEMBOBOTAN DI SULAWESI SELATAN.

Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan

ANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

Powered by TCPDF (

KATA PENGANTAR. Bandung, Juni 2016 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan otonomi daerah telah berlangsung. dasawarsa sejak pemberlakuan otonomi daerah di tahun 1999.

TENTANG. berdasarkan

RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN RUANG RAWAT INAP PAVILIUN DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SELAMAT SIANG

tesis ANALISIS PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SD NEGERI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI KAB. TULUNGAGUNG DOSEN PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING: Ir. Putu Artama Wiguna, MT., Ph.D Ir. Erwin Sudarma, MT

LATAR BELAKANG eksisting kiti 1. Usulan kegiatan rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri kabupaten dari tingkat desa/kelurahan dan kecamatan pada Musrenbang Tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan tidak diawali dengan analisis yang mendalam; 2. Usulan kegiatan rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri kabupaten dari Dinas Pendidikan dalam Renja SKPD masih berorientasi Renstra SKPD dan kurang memperhatikan program lintas sektor; 3. Usulan kegiatan rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri kabupaten dari DPRD dalam Penjaringan Aspirasi Masyarakat masíh berorientasi kepentingan politik; 4. Usulan kegiatan rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri kabupaten dari Bappeda dalam Forum SKPD yang merupakan perpaduan dalam tahapan-tahapan perencanaan tersebut belum dianalisis dengan metode yang tepat karena belum mempertimbangkan perpaduan berbagai kriteria dalam mengawal musrenbang. 5. Keterbatasan dana pembangunan dan pemeliharaan dalam APBD 6. Tidak ada metode khusus dalam menentukan prioritas usulan kegiatan pembangunan

RUMUSAN MASALAH TUJUAN Kriteria apa saja yang berpengaruh dalam menentukan urutan prioritas kegiatan Rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri? Mengindentifikasi kriteria-kriteria yang berpengaruh berdasarkan keterpaduan antara mekanisme Renja Dinas Pendidikan, penjaringan aspirasi masyarakat dan Forum SKPD dalam menentukan urutan prioritas kegiatan Rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri Bangunan Gedung Sekolah mana Menentukan urutan prioritas it kegiatan yang menjadi prioritas dalam kegiatan Rehabilitasi Bangunan Gedung SD Rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri dari hasil keterpaduan antara Negeri? mekanisme Renja Dinas Pendidikan, penjaringan aspirasi masyarakat dan Forum SKPD; Membandingkan hasil prioritas kegiatan rehabilitasi bangunan gedung SD Negeri berdasarkan kriteria yang digunakan

RUANG LINGKUP PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kabupaten Tulungagung dengan obyek penelitian pada usulan kegiatan Rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri tahun anggaran 2009. Substansi dalam menentukan prioritas pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan, variabel-variabel tersebut didapat dari studi literatur dan pendapat para ahli, dimana variabel tersebut adalah merupakan kriteria yang dipakai dalam penelitian dan ditinjau berdasar kondisi eksisting yang ada. Kondisi eksisting yang akan diteliti difokuskan pada kondisi yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung g g dengan memperhatikan kondisi eksisting yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung dalam menentukan urutan prioritas usulan kegiatan Rehabilitasi Bangunan Gedung SD Negeri.

Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Studi Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) Identifikasi Penentuan Urutan Prioritas Rehap. Bangunan gedung SD Negeri kabupaten berdasar Metode AHP Identifikasi Parameter Renstra dan Renja Dinas Pendidkan Identifikasi Kondisi Eksisting Identifikasi Parameter Sasaran dan Tujuan RPJMD Identifikasi Parameter Dokumen Penjaringan Aspirasi Masy. Hasil identifikasi parameter penentuan prioritas kegiatan Rehap. Bangunan gedung SD Negeri kabupaten Pengumpulan Data Sekunder: -Tingkat g Kerusakan -Jumlah Siswa -Umur Bangunan -Lokasi Bangunan -Angka Partisipasi Murni (APM) -Jumlah Dana Anggaran -Aspirasi Eksekutif -Aspirasi p Legislatif -Kepadatan Penduduk per Km2 A1

A1 Penyusunan Kriteria dari level Desa s/d Kabupaten Penentuan Responden (Desa, Kec, Kab) Pengumpulan Data Primer Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner Bagian I Responden : Para perencana/tim Anggaran Kabupaten Mengetahui pendapat responden tentang kriteria kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan prioritas rehabilitasi bangunan gedung SD Negeri kabupaten Tulungagung Penentuan Kriteria Penyusunan Model Hirarki pada tiap tahapan penelitian A2

B2 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner Bagian II Responden : Para perencana/tim Anggaran Kabupaten AHP (Pairwise Comparison) -Penyesuaian Bobot Kriteria -Normalisasi Perbandingan Uji Konsistensi CR 0,1? Tidak Ya Prioritas Kegiatan Rehap. Bangunan gedung SD Negeri Kab. Berdasarkan Metode (AHP) Kesimpulan dan Saran

Teknik Pengambilan Sampel Tk Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan responden Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Responden yang dipilih dengan pertimbangan memiliki informasi yang tepat terhadap maksud dan tujuan penelitian, memiliki pengetahuan, memahami permasalahan, serta berperan dalam penentuan kebijakan pembangunan di daerah Responden Tim Penyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Pendidikan Kab. Tulungagung Dinas PU Kab. Tulungagung Dewan Pendidikan Kabupaten Tulungagung Bappeda Kab. Tulungagung g g

DATA SEKUNDER DATA PRIMER Data sekunder didapat dari beberapa instansi yang terkait, seperti : Dinas Pendidikan, d Bappeda dan Badan Pusat Statistik serta instansi-instansi terkait lainnya. Adapun data sekunder yang diperlukan untuk mendapatkan nilai/parameter dari kriteria-kriteria yang digunakan adalah : Tingkat Kerusakan Jumlah Siswa Umur Bangunan Lokasi Bangunan Angka Partisipasi Murni (APM) Jumlah Dana Anggaran Pertumbuhan penduduk Aspirasi Legislatif Kepadatan Penduduk per Km2 Pengumpulan data primer ini dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama adalah survei dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang mendukung penelitian dan untuk menentukan kriteria dan sub kriteria yang dilakukan melalui kuisioner dan diskusi secara langsung dan FGD. Survei tahap kedua bertujuan untuk mendapatkan informasi dan mengukur tingkat kepentingan kriteria terhadap penentuan prioritas yang dilakukan melalui kuesioner

Variabel dan Parameter yang diteliti Kriteria Kecamatan Luas Wilayah Kecamatan Kepadatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk d Kriteria Sekolah Tingkat kerusakan bangunan. Jumlah Siswa per Jumlah Kelas Umur Bangunan Lokasi Bangunan Angka Partisipasi murni (APM)

URUTAN PRIORITAS KEGIATAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SDNDI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Stage 1 Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk Pembobotan Kec A Kec B Kec C s/d 19 Kec Nilai dan Skala Kriteria Tingkat Kerusakan Jumlah Siswa Umur Bangunan Lokasi Bangunan Angka Partisipasi Murni (APM) Stage 2 Pembobotan Di Kec A: -SDN 1 -SDN 2 -SDN 3 -SDN 4, dst Di Kec B: -SDN 1 -SDN 2 -SDN 3 -SDN 4, dst Di Kec C: -SDN 1 -SDN 2 -SDN 3 -SDN 4, dst.19 Kec: -SDN 1 -SDN 2 -SDN 3 -SDN 4, dst Nilai i dan Skala Kriteria

Metodologi Penelitian Pembobotan Tingkat Kepentingan Kriteria Pada tahapan ini dilakukan kuesioner II bagi responden yaitu menentukan Skala Perbandingan berpasangan didasarkan pada pembobotan dari nilai 1 untuk sama penting sampai 9 untuk sangat penting sekali. elemen-elemen l dibandingkan berpasangan terhadap kriteria yang telah ditentukan hasilnya berupa matriks Pairwise Comparison. Dari susunan matriks perbandingan berpasangan akan dihasilkan sejumlah bobot kriteria, yang merupakan pengaruh relatif sejumlah elemen pada elemen didalam tingkat yang ada diatasnya. Penentuan e Skala a Nilai Kriteria Nilai dari masing-masing kriteria terlebih dahulu dijadikan skala, karena masing-masing nilai mempunyai satuan yang berbeda. Nilai skala didapat dengan menggunakan standardize pada minitab 14. Penentuan Urutan Prioritas Nilai skala dari data sekolah dikalikan bobot kriteria sekolah dan bobot kecamatan menghasilkan nilai yang merupakan skor penentu prioritas

Matriks Perbandingan Berpasangan Stage 1 KRITERIA LW KP PP Luas Wilayah (LW) 1 1/4 1/3 KRIT TERIA Kepadatan Penduduk (KP) 4 1 2 Pertumbuhan Penduduk (PP) 3 1/2 1 Jumlah 8,00 1,75 3,33

Matriks Normalisasi Perbandingan Berpasangan Level Kriteria Stage 1 KRITERIA LW KP PP Jumlah Bobot (Jumlah/ n) Luas Wilayah 0,125 0,143 0,100 0,368 0,123 KRITE ERIA Kepadatan Penduduk 0,500 0,571 0,600 1,671 0,557 Pertumbuhan Penduduk ddk 0,375 0,286 0,300 0,961 0,320 Jumlah 1,000 1,000 1,000 3,000 1,000

Perhitungan Konsistensi Stage 1 Kriteria (n = 3) (a) = Nilai i Matrik x Bobot (b) = (a)/bobot λ maks = Jumlah (b)/n CI = λ maks - n/(n-1) CR = CI / RI Luas Wilayah 0,369 3,006 3,018 0,009 RI = 0,58 Kepadatan Penduduk 1,688 3,030 CR = 0,009009 0,58 = 0,016 Pertumbuhan Penduduk d 0,967 3,019 CR = 0,016 < 0,1 Jumlah 9,055 Konsisten

Matriks Perbandingan Berpasangan Stage 2 KRITERIA TK UB JS APM LB Tingkat Kerusakan (TK) 1 3 2 5 4 KRITE ERIA Umur Bangunan (UB) 1/3 1 1/3 4 3 Jumlah Siswa (JS) 1/2 3 1 3 3 Angka Partisipasi Murni (APM) 1/5 1/4 1/3 1 1/2 Lk Lokasi ib Bangunan (LB) 1/4 1/3 1/3 2 1 Jumlah 2.28 7.58 4.00 15.00 11.50

Matriks Normalisasi Perbandingan Berpasangan Level Kriteria Stage 2 KRITERIA TK UB JS APM LB Jumlah Bobot (Jumlah/n) Tingkat Kerusakan 0.438 0.396 0.500 0.333 0.348 2.015 0.403 KRITE ERIA Umur Bangunan 0.146 0.132 0.083 0.267 0.261 0.889 0.178 Jumlah Siswa 0.219 0.396 0.250 0.200 0.261 1.325 0.265 Angka Partisipasi Murni (APM) 0.088 0.033 0.083 0.067 0.043 0.314 0.063 Lokasi Bangunan 0.109 0.044 0.083 0.133 0.087 0.457 0.091 Jumlah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 5.000 1.000

Perhitungan Konsistensi Stage 2 Kriteria (n = 5) (a) = Nilai Matrik x Bobot (b) = (a)/bobo t λ maks = Jumlah (b)/n CI = λ maks - n/(n-1) CR = CI / RI Tingkat Kerusakan (TK) 2.146 5.326 5.254 0.063 RI = 1,12 Umur Bangunan (UB) 0.926 5.209 Jumlah Siswa (JS) 1.462 5.517 CR = 0.063 1.12 = 0.057 Angka Partisipasi Murni (APM) 0.322 5.125 CR = 0.057 < 0.1 Lokasi Bangunan (LB) 0.465 5.091 Konsisten Jumlah 26.268

Output Standardize Kriteria Stage 2

Output Standardize Kriteria Stage 2

No Nilai Skala (standardize) Per Kecamatan Kabupaten Tulungagung Untuk Masing-masing Kriteria Kecamatan Kriteria Kepadatan Pertumbuhan Luas Wilayah Penduduk Penduduk Nilai Nilai Nilai Skala Skala Skala (Km) (Orang) (%) 1 Kec. Besuki 92,69 3,957 388 1,113 0,28 2,110 2 Kec. Bandung 46,96 2,305 1008 1,524 0,17 1,880 3 Kec. Pakel 38,1 1,985 1343 1,746 0,52 2,613 4 Kec. Campurdarat 44,71 2,224 1213 1,660 0,43 2,424 5 Kec. Tanggunggunung 114,73 4,753 217 1,000-0,25 1,000 6 Kec. Kalidawir 113,69 4,716 599 1,253 0,46 2,487 7 Kec. Pucanglaban 77,92 3,424 334 1,078-0,10 1,314 8 Kec. Rejotangan 75,87 3,350 973 1,501 0,24 2,026 9 Kec. Ngunut 39,06 2,020 1972 2,163 0,42 2,403 10 Kec. Sumbergempol 41,83 2,120 1537 1,874 1,36 4,372

Bobot Kecamatan di Kabupaten Tulungagung No Kecamatan Pertumbuhan Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Penduduk Bobot = 0,123 Bobot = 0,557 Bobot = 0,320 Jumlah Hasil Bobot Skala Hasil Skala Hasil Skala Hasil 1 Kec. Besuki 3,957 0,487 1,113 0,620 2,110 0,675 1,782 0,0448 2 Kec. Bandung 2,305 0,284 1,524 0,849 1,880 0,601 1,734 0,0435 3 Kec. Pkl Pakel 1,985 0,244 1,746 0,972 2,613 0,836 2,053 0,05160516 4 Kec. Campurdarat 2,224 0,274 1,660 0,925 2,424 0,776 1,974 0,0496 5 Kec. Tanggunggunung g 4,753 0,585 1,000 0,557 1,000 0,320 1,462 0,0367 6 Kec. Kalidawir 4,716 0,580 1,253 0,698 2,487 0,796 2,074 0,0521 7 Kec. Pucanglaban 3,424 0,421 1,078 0,600 1,314 0,421 1,442 0,0362 8 Kec. Rejotangan 3,350 0,412 1,501 0,836 2,026 0,648 1,896 0,0476 9 Kec. Ngunut 2,020 0,248 2,163 1,205 2,403 0,769 2,222 0,0558 10 Kec. Sumbergempol 2,120 0,261 1,874 1,044 4,372 1,399 2,704 0,0679

Hasil Prioritas Rehabilitasi Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri sesuai Kriteria Kecamatan di Kabupaten Tulungagung NO NAMA SEKOLAH SD NEGERI Tingkat Kerusakan jml siswa/ jml r.kelas Angka Partisipasi Umur Bangunan Lokasi Bangunan Murni (APM) Bobot = 0,403 Bobot = 0,265 Bobot = 0,178 Bobot = 0,091 Bobot = 0,063 Skala Hasil Skala Hasil Skala Hasil Skala Hasil Skala Hasil Jumlah Hasil Prioritas SD KecTulungagung 1 SDN Kampungdalem 5 1,24 0,50 3,41 0,90 5,00 0,89 1,05 0,10 5 0,31 2,70 2 SDN Tamanan 1 1,98 0,80 3,44 0,91 4,08 0,73 1,27 0,12 5 0,31 2,86 3 SDN Bago 5 1,86 0,75 3,34 0,89 2,17 0,39 1,16 0,11 5 0,31 2,44 4 SDN Kepatihan 4 3,29 1,32 3,75 0,99 2,17 0,39 1,11 0,10 5 0,31 3,12 5 SDN Tertek 1 2,57 1,04 2,20 0,58 2,50 0,44 1,22 0,11 5 0,31 2,49 6 SDN Sembung 1,67 0,67 2,62 0,70 1,92 0,34 1,49 0,14 5 0,31 2,16 KecBoyolangu 7 SDN Boyolangu 1 3,10 1,25 1,74 0,46 3,83 0,68 3,16 0,29 5 0,31 3,00 8 SDN Boyolangu 2 3,29 1,32 1,66 0,44 2,50 0,44 3,05 0,28 5 0,31 2,80 9 SDN Gedangsewu 2 3,54 1,43 1,88 0,50 2,08 0,37 3,11 0,28 5 0,31 2,90 10 SDN Wajak kidul 1 3,47 1,40 1,53 0,41 2,75 0,49 2,68 0,24 5 0,31 2,85 11 SDN Beji 3 1,68 0,68 2,27 0,60 2,00 0,36 2,30 0,21 5 0,31 2,16 12 SDN Pucungkidul 2 2,47 1,00 1,31 0,35 2,50 0,44 2,57 0,23 5 0,31 2,34 13 SDN Bono 1 2,56 1,03 2,19 0,58 2,83 0,50 2,24 0,21 5 0,31 2,63 14 SDN Moyoketen 2 2,85 1,15 1,81 0,48 2,08 0,37 2,08 0,19 5 0,31 2,50 15 SDN Tanjungsari 2 2,27 0,92 2,02 0,54 2,00 0,36 2,03 0,19 5 0,31 2,31 16 SDN Pucungkidul 3 3,83 1,54 1,31 0,35 1,75 0,31 3,59 0,33 5 0,31 2,84 17 SDN Sanggrahan 2 3,54 1,43 2,16 0,57 1,92 0,34 2,30 0,21 5 0,31 2,86 18 SDN Sobontoro 2 3,13 1,26 2,02 0,53 2,17 0,39 3,32 0,30 5 0,31 2,80 19 SDN Sanggrahan 1 2,95 1,19 3,78 1,00 2,92 0,52 1,43 0,13 5 0,31 3,15

ilustrasi perhitungan peringkat SD negeri Kec Boyolangu Bobot (0,052) 1,19 1,00 0,52 0,13 0,31 Tingkat Kerusakan (0,403) Jumlah Siswa (0,265) Umur Bangunan (0,178) Lokasi Bangunan (0,091) Angka Partisipasi Murni (APM) (0,063) 3,78 2,92 1,43 5 2,95 Kec Boyolangu bobot x skala SDN bobot kec Score 1 SDN Sanggrahan 1 Desa Sanggrahan 3,15 0,052 0,163 2 SDN Boyolangu 1 Desa. Boyolangu 3,00 0,052 0,155 3 SDN Gedangsewu 2Desa. Grdangsewu 2,90 0,052 0,150 4 SDN Sanggrahan 2Desa. Sanggrahan 2,86 0,052 0,148 5 SDN Wajak kidul 1 Desa.Wajak kidul 2,85 0,052 0,148 6 SDN Pucungkidul 3Desa. Pucungkidul 2,84 0,052 0,147 7 SDN Boyolangu 2Desa. Boyolangu 2,80 0,052 0,145 8 SDN Sobontoro 2Desa. Sobontoro 2,80 0,052 0,145

Contoh Urutan Prioritas Pemeliharaan Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri Per Kecamatan NO NAMA SEKOLAH SD NEGERI ALAMAT asil SD Jumlah H Prioritas ec Bobot K Priorita as Kecamat tan Kec Peringkat Kec t kec Peringkat tanpa bobo Tingkat Kerusaka an Kec usak Peringkat sesuai t.ru Kec Tulungagung 1 SDN Kepatihan 4 Kel.Kepatihan 3,12 0,113 0,353 1 1 58,58 1 2 SDN Tamanan 1 Kel.Tamanan 2,86 0,113 0,324 2 2 28,90 4 3 SDN Kampungdalem 5 Kel.Kampungdalem 2,70 0,113 0,306 3 3 12,04 2 4 SDN Tertek 1 Kel.Tertek 2,49 0,113 0,282 4 4 42,35 5 5 SDN Bago 5 Kel.Bago 2,44 0,113 0,276 5 5 26,18 6 6 SDN Sembung Kel.Sembung 2,16 0,113 0,245 6 6 21,94 3 Kec Boyolangu 7 SDN Sanggrahan 1 Desa Sanggrahan 3,15 0,052 0,163 1 1 50,90 6 8 SDN Boyolangu 1 Desa. Boyolangu 3,00 0,052 0,155 2 2 54,31 3 9 SDN Gedangsewu 2 Desa. Grdangsewu 2,90 0,052 0,150 3 3 64,39 4 10 SDN Sanggrahan 2 Desa. Sanggrahan 2,86 0,052 0,148 4 4 64,28 5 11 SDN Wajak kidul 1 Desa.Wajak kidul 2,85 0,052 0,148 5 5 62,76 7 12 SDN Pucungkidul 3 Desa. Pucungkidul 2,84 0,052 0,147 6 6 70,82 8 13 SDN Boyolangu 2 Desa. Boyolangu 2,80 0,052 0,145 7 7 58,56 2 14 SDN Sobontoro 2 Desa. Sobontoro 2,80 0,052 0,145 8 8 55,07 1 15 SDN Bono 1 Desa. Bono 2,63 0,052 0,136 9 9 42,05 10 16 SDN Moyoketen 2 Desa. Moyoketen 2,50 0,052 0,130 10 10 48,78 9 17 SDN Pucungkidul 2 Desa. Pucungkidul 2,34 0,052 0,121 11 11 40,10 11 18 SDN Tanjungsari 2 Desa. Tanjungsari 2,31 0,052 0,120 12 12 35,62 12 19 SDN Beji 3 Desa. Beji 2,16 0,052 0,112 13 13 22,03 13

Contoh Urutan Prioritas Rehabilitasi Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Tulungagung NO NAMA SEKOLAH SD NEGERI KECAMATAN il Jumlah Hasi Prioritas SD Bobot Kec Prioritas Kabupaten Peringkat Kab Peringkat Kab tanpa bobot kec Tingkat Kerusakan t. Peringkat Kab sesuai t rusak 1 SDN Kepatihan 4 Kec. Tulungagung 3,12 0,113 0,353 1 10 58,58 10 2 SDN Tamanan 1 Kec. Tulungagung 2,86 0,113 0,324 2 19 28,90 19 3 SDN Kampungdalem 5 Kec. Tulungagung 2,70 0,113 0,306 3 15 12,04 138 4 SDN Tertek 1 Kec. Tulungagung 2,49 0,113 0,282 4 20 42,35 51 5 SDN Bago 5 Kec. Tulungagung 244 2,44 0113 0,113 0,276 5 42 26,18 126 6 SDN Sembung Kec. Tulungagung 2,16 0,113 0,245 6 7 21,94 44 7 SDN Ringinpitu 2 Kec. Kedungwaru 3,29 0,063 0,207 7 12 51,48 40 8 SDN Sambijajar 2 Kec. Sumbergempol 3,01 0,068 0,204 8 21 73,94 119 9 SDN Tawangsari 1 Kec. Kedungwaru 3,14 0,063 0,198 9 14 65,88 15 10 SDN Betak 2 Kec. Kalidawir 3,66 0,052 0,191 10 24 97,43 28 11 SDN Ngujang 2 Kec. Kedungwaru 2,97 0,063 0,187 11 16 61,61 78 12 SDN Ngunut 2 Kec. Ngunut 3,28 0,056 0,183 12 40 64,56 30 13 SDN Plandaan 1 Kec. Kedungwaru 2,90 0,063 0,182 13 29 74,41 13 14 SDN Ngunut 1 Kec. Ngunut 3,23 0,056 0,180 14 9 61,03 8 15 SDN Kalidawir i 1 Kec. Kalidawir i 341 3,41 0,052052 0,177 15 60 77,83 135 16 SDN Ngunut 5 Kec. Ngunut 3,15 0,056 0,176 16 26 36,03 67 17 SDN Mirigambar 1 Kec. Sumbergempol 2,57 0,068 0,174 17 30 40,61 35 18 SDN Bendilwungu 1 Kec. Sumbergempol 2,52 0,068 0,171 18 36 53,64 36 19 SDN Tanggung 4 Kec. Campurdarat 3,45 0,050 0,171 19 1 95,00 47 20 SDN Campurdarat 1 Kec. Campurdarat 3,40 0,050 0,169 20 119 62,21 83

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kriteria yang berpengaruh dalam penentuan urutan prioritas rehabilitasi bangunan gedung sekolah dasar negeri di Kabupaten Tulungagung adalah: Kriteria Kecamatan, antara lain: a. Kepadatan Penduduk dengan bobot 0,557 b. Pertumbuhan Penduduk dengan bobot 0,320 c. Luas Wilayah dengan bobot 0,123 Kriteria Sekolah, antara lain: a. Tingkat kerusakan dengan bobot 0,403 b. Jumlah siswa dengan bobot 0,265. c. Umur bangunan dengan bobot 0,178. d. Lokasi bangunan dengan bobot 0,091. 091 e. Angka partisipasi murni dengan bobot 0,063. 2. Urutan prioritas rehabilitasi bangunan gedung sekolah dasar negeri di Kabupaten Tulungagung masing-masing kecamatan adalah SDN Kepatihan 4 kec. Tulungagung, SDN Sanggrahan 1 Kec. Boyolangu, SDN Ringinpitu 2 Kec. Kedungwaru, SDN Ngantru 1 Kec. Ngantru, SDN Ngunut 2 Kec. Ngunut, SDN Sambijajar 2 Kec. Sumbergempol, SDN Blimbing 1 Kec. Rejotangan, SDN Betak 2 Kec. Kalidawir, SDN Demuk 4 Kec. Pucanglaban, SDN Tanggung 4 Kec. Campurdarat, SDN Kresikan 1 Kec. Tanggunggunung, SDN Sukoanyar 1 Kec. Pakel, SDN Gandong 2 Kec. Bandung, SDN Besole 1 Kec. Besuki, SDN Kauman 1 Kec. Kauman, SDN Gondang 1 Kec. Gondang, SDN Nglutung 2 Kec. Sendang, SDN Gedangan 2 Kec. Karangrejo, dan SDN Gambiran 1 Kec. Pagerwojo. Lihat Lampiran tabel 5.19. 3 P t i it k i t h bilit i b d SD N i di K b t 3. Penentuan prioritas kegiatan rehabilitasi bangunan gedung SD Negeri di Kabupaten Tulungagung berbeda oleh adanya kriteria kecamatan dan kriteria sekolah.

ANALISIS KERUSAKAN KOMPONEN BANGUNAN UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI I. DATA UMUM NAMA BANGUNAN : SDN Aryojeding 1 Desa Aryojeding Kec Rejotangan TAHUN DIBANGUN : - JUMLAH TINGKAT : 1 LUAS TOTAL BANGUNAN : 3 Lokal ( 7 x 8 m) II. KOEFISIEN TINGKAT BGN : 1 KLASIFIKASI BANGUNAN : SEDERHANA JENIS BANGUNAN : PERMANEN ANALISIS KERUSAKAN KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PEKERJAAN STANDART A. BANGUNAN I No BOBOT (%) TINGKAT KERUSAKAN KOMPONEN SUB KOMPONEN BANGUNAN TERHADAP SELURUH KERUSAKAN BOBOT NILAI BANGUNAN BANGUNAN MAKSIMUM (%) (%) 1. PONDASI PONDASI 10 100% 25 2,50 2. STRUKTUR KOLOM, SLOOF, RINGBALK 25 100% 35 8,75 PLESTERAN 1 100% 35 0,35 3. DINDING PAS. BATU BATA 8 100% 35 2,80 PLESTERAN 3 100% 35 1,05 4. KUSEN KUSEN 6 100% 60 3,60 DAUN JENDELA 2 100% 60 1,20 PINTU 2,5 100% 60 1,50 5. ATAP RANGKA ATAP 9 100% 60 5,40 PENUTUP ATAP 7 100% 60 4,20 6. LANGIT-LANGIT RANGKA LANGIT-LANGIT 3,5 100% 70 2,45 PENUTUP LANGIT-LANGIT 4,5 100% 70 3,15 7. LANTAI PENUTUP LANTAI 7 100% 60 4,20 8. UTILITAS INSTALASI LISTRIK 2 100% 40 0,80 DRAINASE - 100% - - 9. FINISHING CAT-CATAN LANGIT-LANGIT 2,5 100% 50 1,25 CAT-CATAN DINDING 4 100% 50 2,00 CAT-CATAN KAYU 2,5 100% 50 1,25 JUMLAH NILAI TINGKAT KERUSAKAN PEKERJAAN STANDAR (%) 100 46,45 JENIS PERAWATAN = PERAWATAN BERAT Ringan < 30 % Sedang > 30 % - 45 % Berat > 45 % - 65 % Khusus > 65 %