BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara (termasuk Indonesia) menganggap sektor industri sebagai motor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Di dalam suatu perusahaan sumber sumber

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap negara menginginkan perekonomian negaranya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perusahaan harus meningkatkan nilai perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. besar maupun perusahaan kecil. Upaya tersebut merupakan permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara. menghasilkan barang atau jasa tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya persaingan dunia bisnis. Dampaknya, suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

ANALISIS STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PHARMACEUTICALS YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI. Diajukan Oleh : ZAINUL ARIFIN / FE / EM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menjalankan fungsi ekonomi (Mishkin, 1998:21), pasar modal memegang peranan penting dalam mengatasi kebutuhan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Modal Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang, saham preferen dan saham biasa. Sedangkan Husnan (2000) struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri. Struktur modal menurut Sartono (2010) merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal dalam perusahaan, berkaitan erat dengan investasi sehingga dalam hal ini akan menyangkut sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai proyek investasi tersebut. Sumber dana tersebut pada dasarnya terdiri dari penerbitan saham (equity financing) dan laba ditahan (retairned earning). Penerbitan saham dan obligasi sering disebut sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau external financing sedang laba ditahan sering disebut retairned earning. Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Struktur modal tersebut tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau jangka panjang. Untuk mengukur struktur modal tersebut digunakan rasio struktur modal yang disebut dengan leverage ratio. Leverage ratio adalah perbandingan yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Dalam perhitungan leverage ratio yang digunakan adalah long term debt to equity ratio yang menunjukkan persentase modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang, dihitung dengan membandingkan hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

2.2 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar untuk membiayai aktivitas perusahaan dan salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan dana tersebut adalah dengan menggunakan hutang. Dengan kata lain, besar kecilnya ukuran suatu perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap kebijakan struktur modal perusahaan. Hubungan antara ukuran perusahaan dengan struktur modal adalah dengan aktiva yang tinggi, maka struktur modal yang dimiliki perusahaan akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, apabila aktiva dapat meningkatkan struktur modal, maka secara langsung mempengaruhi besar kecilnya perusahaan. Sehingga arah hubungan ukuran perusahaan dengan struktur modal adalah signifikan. 2.3 Struktur Aktiva Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap (Syamsuddin, 2002). Sedangkan menurut Riyanto (2001), struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Jadi, struktur aktiva merupakan susunan dari penyajian aktiva dalam rasio tertentu dari laporan keuangan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Struktur aktiva mempengaruhi sumber-sumber pembiayaan perusahaan. Hubungan antara struktur aktiva dengan struktur modal adalah bila perusahaan yang memiliki aktiva dapat digunakan sebagai agunan atau jaminan hutang, maka perusahaan

cenderung menggunakan hutang untuk membiayai pendanaan perusahaan yang relatif besar. Oleh sebab itu, hubungan struktur aktiva dengan struktur modal adalah signifikan. 2.4 Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor. Seringkali pengamatan menujukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Atas kenyataan ini adalah bahwa perusahaan yang profitable tidak memerlukan banyak pembiayaan dengan hutang. Tingkat pengembaliannya yang sangat tinggi memungkinkan perusahaan tersebut untuk membiyai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal (Brigham dan Houston, 2001). Meningkatnya net profit margin akan meningkatkan daya tarik pihak eksternal (investor dan kreditor), dan jika kreditor semakin tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan, sangat memungkinkan struktur modal juga semakin meningkat (dengan asumsi peningkatan hutang relatif lebih tinggi daripada peningkatan modal sendiri). Hubungan profitabilitas dengan struktur modal adalah apabila perusahaan mampu menyediakan dana yang cukup melalui laba ditahan untuk pembiayaan operasional perusahaan, maka kemungkinan besar profitabilitas yang dicapai perusahaan tinggi. Disisi lain dengan adanya profitabilitas yang tinggi, perusahaan tidak dapat terhindar dari hutang, karena sebagian besar dana berasal dari luar perusahaan. Sehingga arah hubungan antara profitabilitas dengan struktur modal adalah signifikan.

2.5 Pertumbuhan Aset Aset merupakan aktiva yang digunkan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasi yang dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, maka proporsi hutang akan semakin besar dibandingkan modal sendiri. Perusahaan yang struktur asetnya fleksibel, cenderung menggunakan leverage yang fleksibel dimana adanya kecenderungan menggunakan leverage yang lebih besar daripada perusahaan yang struktur asetnya tidak fleksibel. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aset yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Hubungan antara pertumbuhan aset dengan struktur modal adalah apabila aktiva dalam perusahaan berkurang, maka modal yang dimiliki perusahaan akan berkurang juga. Begitu pula sebaliknya. Struktur modal mengalami perubahan dikarenakan adanya peningkatan/penurunan dari aktiva perusahaan. Suatu perusahaan akan tumbuh lebih cepat apabila pertumbuhan aset meningkat, maka akan berpengaruh langsung terhadap struktur modal. Sehingga arah hubungan pertumbuhan aset dengan struktur modal adalah signifikan.

2.6 Operating Leverage Operating leverage timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasional tetap dengan menggunakan aktiva tetap (Ferri dan Jones, 1979 dalam Mayangsari, 2001). Riyanto (2001) menyatakan bahwa leverage operasi yang menguntungkan kalau pendapatan setelah dikurangi biaya variabel lebih besar dari biaya tetapnya. Oleh sebab itu, operating leverage adalah seberapa jauh perubahan tertentu dari volume penjualan berpengaruh terhadap laba operasi bersih. Fama dan French (1976) dalam Mayangsari (2001) yang menyatakan bahwa operating leverage merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risiko bisnis. Semakin besar operating leverage semakin besar risiko bisnis perusahaan, karena variasi keuntungan dari perubahan penjualan perusahaan mengakibatkan perubahan tidak proporsional dalam menggunakan biaya operasi tetap, sehingga menggunakan aktiva tetap. Pada tingkat risiko yang tinggi, struktur modal dipertahankan atau mengurangi penggunaan hutang yang lebih besar, sehingga operating leverage akan berpengaruh terhadap struktur modal. Sehingga arah hubungan operating leverage dengan struktur modal adalah signifikan. 2.7 Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Hingga saat ini, telah banyak perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut telah terbagi sesuai dengan jenis kegiatan operasional perusahaan. Diantaranya perusahaan manufaktur, perusahaan perbankan, perusahaan telekomunikasi, dan lain sebagainya. Salah satu sektor dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan manufaktur. Perusahaan pemanufakturan adalah perusahaan yang mengolah

bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi (Sugiri dan Riyono, 2008). Perusahaan manufaktur sendiri, mempunyai beragam jenis bidang usaha. Dalam penelitian ini, perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman. Dimana perusahaan tersebut merupakan salah satu bidang usaha dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan makanan dan minuman merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.8 Kerangka Pemikiran Setiap organisasi baik berupa badan usaha atau badan sosial tidak terlepas dari kebutuhan dana. Pemenuhan dana tersebut adalah menyangkut tentang bagaimana perusahaan memperoleh dana, dan memilih dana yang digunakan untuk membiayai investasi yang akan dilakukan. Sumber-sumber dana yang dapat digunakan dalam membiayai investasinya dapat berasal dari sumber intern dan sumber ekstern. Suatu perusahaan jika dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan pemenuhan dengan sumber dari dalam perusahaan akan mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Modal asing hanya digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang diperlukan kurang mencukupi. Oleh karena itu, para manajer keuangan dengan tetap memperhatikan cost of capital perlu menentukan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri ataukah dipenuhi dengan modal asing. Dalam melakukan keputusan pendanaan, perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana ekonomis guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Untuk itu, dalam

penetapan struktur modal, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut diantaranya ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan aset, dan operating leverage. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal dimana dengan aktiva yang besar maka modal yang dimiliki perusahaan akan ikut meningkat. Selain itu dapat mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Apabila modal yang dimiliki banyak, kemungkinan besar perusahaan tersebut dapat berkembang. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian-penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Mayangsari (2001), Wahidahwati (2002), dan Prabansari dan Kusuma (2005). Struktur aktiva merupakan susunan dari penyajian aktiva dalam rasio tertentu dari laporan keuangan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap (Riyanto, 2001). Perusahaan dengan struktur aktiva yang fleksibel cenderung menggunakan leverage lebih besar daripada perusahaan yang struktur aktivanya tidak fleksibel. Oleh karena itu, pemilihan jenis aktiva oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi pemilihan struktur modal perusahaan tersebut. Menurut penelitian Wahidahwati (2002) struktur aktiva berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Hasil senada juga oleh penelitian Tarigan dan Siregar (2008). Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal karena pada umumnya perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan hutang relatif kecil. Dengan tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. Hasil penelitian Prabansari dan

Kusuma (2005) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil yang sama juga didapat oleh Wijaya dan Budianto (2008). Pertumbuhan aset pada perusahaan yang tinggi pada umumnya lebih tergantung pada modal dari luar perusahaan. Pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan rendah, kebutuhan modal baru relatif kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar daripada perusahaan dengan pertumbuhan rendah. Pada penelitian Prabansari dan Kusuma (2005) pertumbuhan aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Operating leverage adalah seberapa jauh perubahan tertentu dari volume penjualan berpengaruh terhadap laba operasi bersih (Riyanto, 2001). Tingkat operating leverage ditunjukkan oleh perubahan dalam penjualan yang mengakibatkan adanya perubahan yang tidak proporsional dalam laba rugi operasi. Sesuai dengan uraian diatas, maka dapat disajikan dalam gambar berikut :

Ukuran Perusahaan H 2 Struktur Aktiva H 32 Profitabilitas H 4 H 1 Struktur Modal Pertumbuhan Aset H 5 Operating Leverage H 6 Gambar 2.1 Kerangka pemikiran 2.9 Hipotesis Sesuai dengan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: H 1 : Ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan aset, dan operating leverage berpengaruh signifikan secara simultan terhadap struktur modal. H 2 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal H 3 : Struktur aktiva berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal H 4 : Profitabilitas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal H 5 : Pertumbuhan aset berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal H 6 : Operating leverage berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal