ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS AKTIFITAS ANGKAT BEBAN DITINJAU DARI ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI

Fisiologi & Pengukuran Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian ini dilaksanakan pada UD. Raina Kota Gorontalo. Jln.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

Analisa Postur Tubuh Pekerja Penjemuran Batako di Batam ( Studi Kasus UKM Batako Pak Sirom) Abstrak

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

LAMPIRAN. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Sarana Panen Perkasa secara garis besar adalah sebagai berikut:

ANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS

Analisis Postur Kerja Manual Material Handling Menggunakan Biomekanika dan Niosh

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Sekarang sudah banyak alat-alat yang dapat digunakan untuk

PERANCANGAN FASILITAS GRINDING UNTUK LABORATORIUM ABSTRAK

PERBAIKAN STASIUN KERJA SERUT BERDASARKAN ASPEK ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling

TUGAS AKHIR. ANALISIS RESIKO BEBAN KERJA BERDASARKAN BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI (Studi kasus Angkat Beban Karung Beras di Gudang BulogKartasura)

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM

Rancangan Alat Bantu untuk Meminimasi Gaya Tekan (F comp ) pada Lempeng Tulang Belakang Bagian Bawah (L5/S1)

BIOMEKANIKA. Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

Perbaikan Metode Kerja Pada Stasiun Truss And Roof Dengan Pendekatan Biomekanika Di PT.XYZ

Universitas Sumatera Utara

BAB 9. 2D BIOMECHANICS

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING PENGANGKATAN PUPUK DARI TINJAUAN ERGONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan dengan tenaga sendiri itu disebut manual material handling.

Modul 5: Occupational Biomechanics. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar

PERHITUNGAN ENERGI EXPENDITUR, KONSUMSI ENERGI DAN PENILAIAN BEBAN KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KERJA FISIK MANUSIA DENGAN PENDEKATAN BIOMEKANIKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar

PENGUKURAN KERJA FISIK MANUSIA DENGAN PENDEKATAN BIOMEKANIKA

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

BAB 2 LANDASAN TEORI

Diajukan oleh : YUSTINA WIDYARTI NIM : D

oleh : Eli Mas idah, Wiwiek Fatmawati, Lazib Ajibta Fakultas Teknologi Industri UNISSULA

NIOSH Work Practices Guide for Manual Lifting. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc

Perbandingan Analisis Biomekanika Gait Cycle pada Postur Mendorong

EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA

ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI

PERANCANGAN ALAT BANTU GUNA MEREDUKSI BEBAN OTOT DAN GAYA YANG DITERIMA OLEH PEKERJA FINE FOCUS ADJUSMENT DI PT ARISAMANDIRI PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terutama kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Rekomendasi Teknis Pengangkatan Material dan Waktu Istirahat pada Aktivitas Angkat-Angkut Tradisional Wanita Madura

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

INSTRUMEN SURVEI GANGGUAN OTOT-RANGKA

ANALISA ERGONOMI KEGIATAN MENGANGKAT BEBAN STUDI KASUS MENGANGKAT GALON AIR KE ATAS DISPENSER oleh: I Wayan Sukania *

PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten)

PENENTUAN MAXIMUM ACCEPTABLE WEIHGHT LIMIT (MAWL) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FISIOLOGI

MODUL 10 REBA. 1. Video postur kerja operator perakitan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BIOMEKANIKA. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Teknik Industri Universitas Gunadarma

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

PERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Demikian juga dalam dunia industri, penggunaan teknologi atau

Penilaian Resiko Musculoskeletal Disorders Pekerja Harian Lepas PDAM Tirta Lawu Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

ISBN:

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING KARYAWAN TOKO MEGA MAS ELEKTRONIK MAKASSAR.

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Muhammad Zeki, Iskandar, dan Mohd Iqbal Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Samudra Langsa, Aceh

ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION

SKRIPSI ANALISIS PEKERJAAN MANUAL MATERIAL HANDLING UNTUK MENCEGAH CIDERA PADA OPERATOR DI BAGIAN PENGGOSOKAN (BEVELING) PT. TAMINDO PERMAI GLASS

BAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan

ANALISA BERAT BEBAN ANGKAT OPIMAL UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSCELETAL DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DI CV. A CLASS SURAKARTA

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak

BEDA PENGARUH LIFTING TECHNIC EXERCISE DENGAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GILING PADI

Analisis Penentuan Sikap Kerja yang Ergonomis di Area Loading Ramp pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Luwu Timur

STUDI POSTUR DAN GERAK DINAMIS MENGGUNAKAN PERMODELAN DAN SIMULASI GERAK 3D BERBASIS SKELETAL SYSTEM

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN BATU BATA

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

Kegiatan Belajar -8. Modul 5: BIOMEKANIKA. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

USULAN ALAT BANTU PEMINDAHAN BATAKO UNTUK MENGURANGI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik dengan Metode Recommeded Weight Limit (RWL)

Transkripsi:

ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI (Studi Kasus: PT. Gujati 59 Utama) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh: Anggita Bagus Pamadi D600.130.020 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat kerya atau pendapat yang pernah ditulis untuk diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Surakarta,...2017 Penulis Anggita Bagus Pamadi iii

ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI (Studi Kasus: PT. Gujati 59 Utama) Abstrak PT. Gujati 59 Utama merupakan Perusahaan yang bergerak dalam pembuatan jamu yang kegiatan produksinya terdapat aktivitas manusia dan mesin. Adapun Manual Material Handling yang paling dominan terletak di gudang bahan baku. Bahan baku tersebut datang setiap minggu sekali dengan total beban sebanyak 25 ton atau 500 karung gula. Aktivitas Manual Material Handling di gudang bahan baku yaitu pekerja mengangkat bahan baku gula seberat 50kg yang dilakukan dua orang, serta menata bahan baku ke gudang yang berukuran kurang lebih 12m 2 dengan ketinggian penataan bahan baku 2,5 m dan dilakukan oleh 6 orang pekerja. Maka dari itu besar kemungkinan risiko cidera otot. Salah satu contoh yang dialami oleh pekerja seperti yang pernah dirasakan Nendi 25 tahun salah satu pegawai yaitu sering terjadi rasa nyeri pada punggung, rasa nyeri pada lengan dan rasa nyeri pada perut. Maka dari itu perlunya pengkajian ulang mengenai penelitian di gudang bahan baku gula untuk mengetahui risiko yangi dialami pekerja. adapun penelitian tersebut menggunakan konsep Biomekanika dan Fisiologi Kerja. Berdasarkan Hasil Penelitian tersbut dapat diketahui rata-rata gaya tekan (Fc) yang dialami pekerja yaitu 6616,80 N. Sedangkan rata-rata Konsumsi Energi yang dialami pekerja yaitu 4,77 Kkal/Menit. Berdasarkan nilai tersebut pekerjaan mempunyai risiko cidera otot karena Fc > 3400 N, dan konumsi energi pekerjaan > 4,7 Kkal/Menit berdasarkan Rekomendasi NIOSH Kata Kunci: Manual Materil Handling, Biomekanika, Fisiologi, Cidera otot Abstract PT. Gujati Top 59 is a company engaged in the manufacture of herbal medicine production activities are activities of man and machine. As for Manual Material Handling predominant located in the warehouse of raw materials. The raw material comes every other week with a total load of 25 tons or 500 sacks of sugar. Activities Manual Material Handling in the warehouse of raw materials, namely, employees lifting materials weighing 50kg sugar carried two people, as well as arrange the raw materials to the warehouse measuring approximately 12m2 with a height of 2,5 m arrangement of raw materials and performed by six workers. Thus it seems likely that the risk of muscle injury. One example that is experienced by workers as never felt Nendi 25 years of one of the clerks are often pain in back, pain in the arms and abdominal pain. Hence the need for a review of the research on sugar raw material warehouse to determine the risk yangi experienced workers. As for the study using the concept of Biomechanics and Physiology of Work. Based on the research results can be known tersbut average compressive force (Fc) experienced worker is 6616.80 N. While the average energy consumption experienced workers is 4.77 kcal / Minute. Based on the value of work at risk of muscle injury for Fc> 3400 N, and konumsi energy jobs > 4.7 kcal / Minutes by Recommendations NIOSH Keywords: Petition Manual Handling, Biomechanics, Physiology, Muscle Injury 1. PENDAHULUAN Era globalisasi tentu memacu perkembangan jaman, baik dalam dunia pendidikan, perekonomian dan sektor industri. Seiring perkembangan jaman di dalam dunia industri mengakibatkan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia berkurang karena adanya peralihan 1

manusia ke mesin. Meskipun demikian pekerjaan manusia sangat berperan penting dalam Manual Material Handling. PT. Gujati 59 Utama merupakan Perusahaan yang bergerak dalam pembuatan jamu yang kegiatan produksinya terdapat aktivitas manusia dan mesin. Adapun Manual Material Handling yang paling dominan terletak di gudang bahan baku. Bahan baku tersebut datang setiap minggu sekali dengan total beban sebanyak 25 ton atau 500 karung gula. Aktivitas Manual Material Handling di gudang bahan baku yaitu pekerja mengangkat bahan baku gula seberat 50kg yang dilakukan dua orang, serta menata bahan baku ke gudang yang berukuran kurang lebih 12m 2 dengan ketinggian penataan bahan baku 2,5 m dan dilakukan oleh 6 orang pekerja. Maka dari itu besar kemungkinan risiko cidera otot. Salah satu contoh yang dialami oleh pekerja seperti yang pernah dirasakan Nendi 25 tahun salah satu pegawai yaitu sering terjadi rasa nyeri pada punggung, rasa nyeri pada lengan dan rasa nyeri pada perut. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka diperlukan pengkajian terhadap pekerjaan pengangkatan bahan baku gula dengan metode L5S1 dan Fisiologi kerja. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui nilai risiko kerja dan konsumsi energi pekerja dalam melakukan pengangkatan gula. 2. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Biomekanika dan fisiologi, yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya risiko yang dialami pekerja pada L5/S1 pada saat pengangkatan gula. 2.1 Biomekanika Biomekanika adalah ilmu yang menggunakan ilmu fisika dan mekanika teknik untuk mendeskripsikan gerakan pada bagian tubuh (kinematik) dan memahami efek gaya dan momen yang terjadi pada tubuh (kinetik) (Chaffin, 2006 dalam Indriastadi, 2014). Aplikasi keilmuan biomekanika sangat luas, pengetahuan tentang otot rangka manusia dalam bekerja dibutuhkan untuk pertimbanganm sebagai perancangan alat dan perancangan tempat kerja (Iridiastadi, 2014). 2.1.1 Gaya Tekan (L5/S1) Pada model ini, model yang diukur adalah pada ruas L5/S1 (ruas sendi antara tulang lumbar ke 5 dan sakrum ke 1). Ruas L5/S1 dipilih karena memiliki salah satu bagian tubu yang paling kritis dan mendapatkan beban yang tinggi saat 2

pengangkatan dengan posisi umum agak membungkuk. Pada ruas L5/S1 inilah yang sering terjadi rasa nyeri pada punggung. Model ini dapat memprediksi proporsi populasi yang mempunyai kekuatan pada masing-masing sambungan tubuh saat melakukan aktivitas mengangkat. Dengan menggunakan teknik perhitungan keseimbangan pada setiap segmen tubuh manusia maka didapat momen resultan pada L5/S1, (Tayyari, 1997). Resultan tersebut di perhitungkan mulai dari resultan tangan, lengan bawah, lengan atas, dan punggung. 2.2 Fisiologi Kerja Fisiologi kerja merupakan ilmu yang mempelajari fungsi organ tubuh yang disebabkan oleh tekanan otot pada saat melakukan pekerjaan fisik. Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi uang berhubungan erat dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada aktu bekerja ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran: a. Kecepatan denyut jantung Kecepatan denyut jantung manusia atau pekerja bisa berubah karena adanya aktivitas yang dilakukan oleh pekerja. semakin berat aktivitas yang diterima oleh pekerja, maka kecepatan denyut jantung semakin cepat. b. Konsumsi Energi Evaluasi beban fisiologis seorang pekerja dapat dilakukan dengan menghitung konsumsi energi. Energi expenditure dapat dihitung dengan persamaan regresi yang menyatakan hubungan antara energi expenditure dengan kecepatan denyut jantung (keytel, 2005) EE = -20,4022 + (0,4472 HR) (0,1263 W) + (0,074 A)..(1) Ke = EE x EE y...(2) Keterangan: EE = Pengeluaran Energi (Kkal/menit) EE x = Pengeluaran Energi sebelum bekerja (Kkal/menit) EE y = Pengeluaran Energi setelah bekerja (Kkal/menit) HR = Denyut Jantung (denyut/menit) W = Bobot pekerja (kg) A = Usia (Tahun) Kriteria aman suatu aktivitas tergantung pada konsumsi energi setiap pekerja dalam melakukan pekerjaan. NIOSH menentukan bahwa kriteria aman konsumsi energi yang ditimbulkan oleh pekerja saat melakukan pekerjaan yaitu sebesar 2 4,7 Kkal/Menit 3

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Biomekanika Gambar 1. Posisi Kerja Tumpukan Pertama Tabel 1 Hasil Pengukuran Dimensi Pekerja saat Pengangkatan Tumpukan ke 1 Pekerja 1 Beban Kerja Pekerja BB SL1 SL2 SL3 SL4 θ1 θ2 θ3 θ4 θh θt 4 71,73 81,347 115,2 55,9 55,9 54,2 3 67,11 77,2 111,08 53,98 53,98 51,68 Dani 60 17 26 32 52 2 61 75,6773 105,15 45 45 57,59 1 45 77 107 28 28 55 a. Tangan Gambar 2 Diagram Bebas Tangan Fx = Fxw = 0 Fy = Fyw W0 WH = 0 Fyw = W0 WH WH = MH x g Fyw = 25 x 9,8 60 x 50,6% x 9,8 Fyw = 245 + 297,53 Fyw = 542,5 N 4

M = Mw (W0 x SL1 X cos θ) (WH x SL1 x cos θ) = 0 Mw = (W0/2 x SL1 X cos θ) + (WH x SL1 x cos θ) Mw = (245/2 x 0,17 x cos 45) + (3,528 x 17 x cos 45) Mw = 21,94 N b. Lengan Bawah c. Lengan Atas Gambar 3 Diagram Bebas Lengan Bawah Fx = Fxe - Fxw = 0 Fy = Fye Fyw WLA = 0 Fye = Fyw + WLA WLA = mla x g Fye = 542,5 + (60 x 43% x 9,8) Fye = 795,37 N M = Me - Mw (Fyw x SL1 X cos θ) (WLA x ԉ 2 x SL2 x cos θ) = 0 Me = Mw + (Fyw x SL1 X cos θ) + (WLA x ԉ 2 x SL2 x cos θ) Me = 21,94 + (842,8 x 26 x cos 81,347) + ( 252,84 x 43% x 26 x cos 81,347) Me = 60,03 N Gambar 4 Diagram Bebas Lengan Atas Fx = Fxs - Fxe = 0 Fy = Fys Fye WUA = 0 Fys = Fye + WUA WUA = Ms x g 5

Fys = 795,37+ (60 x 43,6% x 9,8) Fys = 1095,64 + 256,37 Fys = 1051,74 N M = Ms - Me (Fys x SL3 X cos θ) (WUA x ԉ 3 x SL3 x cos θ) = 0 Ms = Me + (Fys x SL3 X cos θ) + (WUA x ԉ 3 x SL3 x cos θ) Ms = 60,03 + (1051,64 x 32 x cos 115,2) + (256,37 x 43,6% x 32 x cos 115,2) Ms = 60,03 + (-102,51-2,447) Ms = 60,03 + (-76,86) Ms = -16,83 N d. Punggung Gambar 5 Diagram Bebas Punggung Fx = -Fxs + Fxt = 0 Fy = Fyt Fys WT = 0 Fyt = Fys + WT Fyt = 1051,74 + 60 x 67% x 9,8 Fyt = 1095 + 393, 96 = 1445,70 M = Mt - Ms (Fys x SL4 x cos θ) (WT x ԉ 4 x SL4 x cos θ) = 0 Ms = Mt + (Fys x SL4 x cos θ) + (WT x ԉ 4 x SL4 x cos θ) Ms = -27,35 + 482,89+180,88 Ms = 646,93 N e. Gaya Tekan L5/S1 Fm x E = Mt Fa x D Fm =( 984 (2936,1025 x 0,11))/ 0,05 Fm = 9025,90 N Pa = 10-4 [43 0,36(θ n + θ t )[Mt] 1,8 0,0075 P = 10-4 [43 0,36(28 + 55)[774,267] 1,8 0,0075 Pa = 63142 N Fa = Pa x Aa Fa = 63142 x 0,0465 6

Fa = 2936,1025 Wtot = W0 + 2WH + 2WLA + 2 WAU + 2W = 3001,936 Fc = Wtot x cosθ4 Fa + Fm Fc = 3001 x cos 27 2936,1025 + 9025,90 Fc = 8740,35 N Hasil Perhitungan Tabel 2 Hasil Perhitungan Biomekanika Gaya Tekan (FC) seluruh pekerja Beban Kerja ke- FM FA Fc 4 4066,03 616,27 4674,18 Pekerja 1 3 4730,31 1095,91 5049,68 2 6499,09 1771,32 6599,05 1 8485,63 2280,78 8640,86 4 3373,71 473,42 3893,74 Pekerja 2 3 4359,81 807,16 4654,85 2 6367,02 1424,93 6903,32 1 10509,60 1472,90 11438,61 4 4580,84 742,20 4877,40 Pekerja 3 3 4324,91 562,48 5041,80 2 5525,28 1468,53 5697,00 1 6584,67 1839,67 6629,48 4 4300,77 822,72 4338,19 Pekerja 4 3 3933,53 808,30 4124,60 2 6142,04 1813,21 6086,91 1 7583,08 1847,96 7888,32 4 3454,61 742,25 3511,93 Pekerja 5 3 3915,34 966,42 3901,04 2 5860,52 2044,05 5670,71 1 8274,90 2676,91 8176,94 4 4363,61 891,69 4424,95 Pekerja 6 3 4669,20 1027,30 4906,07 2 6002,82 1249,81 6403,81 1 7791,30 2072,81 8140,59 Analisis Perhitungan diatas maka didapatkan perhitungan gaya tekan (Fc) pada pekerjaan pengangkatan keempat yaitu sebesar 3511,93 4877,4 N pada pengangkatan ke tiga yaitu 3901,04-5049,68 N, pada pengangkatan ketiga yaitu sebesar 5670,71-6903,32 N, dan pengangkatan ke empat yaitu sebesar 6629,48-11438,61 N gaya tekan tersebut melebihi dari batas ketentuan NIOSH yaitu 3400 N. Nilai ini menunjukan Bahwa pekerjaan tersebut berisiko cidera, karena nila Fc > 3400 N. Gaya tekan pada L5S1 yaitu gaya tekan yang terjadi karena adanya rotasi punggung saat membawa beban. Gaya tekan pada L5S1 dipengaruhi oleh besarnya berat total yang 7

dialami pekerja, posisi pekerja saat melakukan pengangkatan terutama membungkuk, serta gaya spinal erektor dan gaya perut yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pekerja pada saat pengangkatan. 3.2 Fisiologi Kerja Tabel 4 Perhitungan Denyut Jantung Pekerja Sebelum dan Sesudah Bekerja Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Jumlah Denyut Pekerjaan ke Nadi (HR) Sebelum Sesudah 1 89 98 2 85 102 3 86 95 4 92 96 5 90 97 Rata-rata 88,4 97,6 1 77 90 2 73 80 3 75 94 4 79 85 5 77 88 Rata-rata 76,2 87,4 1 80 91 2 75 84 3 77 90 4 83 92 5 70 86 Rata-rata 77 88,6 1 88 101 2 92 100 3 75 90 4 80 90 5 88 95 Rata-rata 84,6 95,2 1 108 118 2 100 120 3 98 110 4 104 108 5 80 88 Berat Usia Badan (A) (W) 27 60 24 57,8 26 50,2 21 56 24 63,4 Perhitungan Fisiologi Pekerja 1 EE x = -20,4022 + (0,4472 HR) (0,1263 W) + (0,074 A) = -20,4022 + (0,4472 x 88,4) (0,1263 x 60) + (0,074 27) = 13,55 EE y = -20,4022 + (0,4472 HR) (0,1263 W) + (0,074 A) 8

= -20,4022 + (0,4472 x 97,6) (0,1263 x 60) + (0,074 27) = 17,66 KE = EE y - EE x = 17,66-13,55 = 4,11 Kkal/Meni Hasil Perhitungan Tabel 5 Hasil Perhitungan Fisiologi Pekerja Eex Eey KE Pekerja 1 13,55 17,66 4,11 Pekerja 2 8,15 13,16 5,01 Pekerja 3 9,62 14,80 5,19 Pekerja 4 11,91 16,65 4,74 Pekerja 5 17,19 22,02 4,83 Pekerja 6 9,20 13,94 4,74 Analisis: a. Berdasarkan pengolahan data fisiologi yang dilakukan pekerja dalam lima kali pekerjaan sebelum dan sesudah bekerja maka didapatkan konsumsi kerja sebesar 4,11 Kkal/Menit untuk pekerja 1 hal ini termasuk pekerjaan aman berdasarkan rekomendari NIOSH yaitu 2,2 4,7 Kkal/Menit. b. Konsumsi Enerfgi yang dialami oleh pekerja 2 sampai pekerja 6 termasuk berisiko karena konsumsi energi dari ke 5 pekerja tersebut yaitu 4,74 5,19 Kkal/Menit. Karena hal ini melebih batas aman yang di rekomendasikan oleh NIOSH yaitu 2,2 4,7 Kkal/menit. 9

3.3 Usulan Perbaikan Gambar 6 Usulan Perbaikan Posisi Kerja Tumpukan ke 4 Tabel 6 Data Awal Usulan Perbaikan Beban Kerja Pekerja BB SL1 SL2 SL3 SL4 θ1 θ2 θ3 θ4 θh θt 4 71,73 81,347 115,2 55,9 55,9 54,2 3 67,11 77,2 111,08 53,98 53,98 51,68 Dani 60 17 26 32 52 2 61 75,6773 105,15 45 45 57,59 1 45 77 107 28 28 55 Hasil Perhitungan Tabel 7 Hasil Perhitungan Usulan Perbaikan Pada Pekerja Gaya Tekan L5S1 (FC) Tumpukan Ke- FM PA FA Wtot Fc 1 2250,565058 3359,152119 156,2005735 2646,392 2094,364485 2 1388,550047 1879,592726 87,40106174 2646,392 1301,148985 3 5290,312144 25838,85094 1201,506569 2646,392 5071,590444 4 7565,609064 35760,11199 1662,845207 2646,392 7401,69679 Analisis: Perhitungan diatas maka didapatkan perhitungan gaya tekan (Fc) pada pekerjaan pengangkatan keempat yaitu sebesar 2094,46 N, pada pengangkatan ke tiga yaitu 1301,14 N, pada pengangkatan kedua yaitu sebesar 5071,59 N, dan pengangkatan ke empat yaitu sebesar 7401,69 N. Nilai gaya tekan pada pengangkatn ketiga dan keempat tersebut tidak melebihi dari batas ketentuan NIOSH yaitu 3400 N. Maka hal ini 10

menunjukan bahwa pekerjaan tersebut tidak berisiko cidera, kecuali pada pengangkatan ke empat dan ketiga pekerjaan tersebut berisiko cidera karena Fc > 3400 N. 3.4 Perbandingan Posisi Aktual dan Posisi Usulan Tabel 8. Perbandingan Posisi Aktual dan Posisi Usulan Tumpukan ke Aktual Usulan Perbaikan FM FA FC FM FA FC 4 4921,56 1023,71 4237,58 3110,25 309,12 2801,13 3 5481,80 1258,99 4743,37 1936,82 174,45 1762,37 2 7082,67 2227,93 5754,34 6031,21 1871,74 5274,3 1 9462,37 2486,95 7950,92 8600,44 2524,97 7775,79 Tabel diatas menunjukan perbedaan rata-rata antara posisi aktual dan posisi usulan untuk empat tumpuan yang berbeda dalam hal: a. Gaya spinal erektor Posisi Usulan lebih kecil daripada posisi aktual. Hal itu menunjukan bahwa posisi perbaikan dipengaruhi oleh gaya momen dan gaya perut yang lebih kecil daripada posisi aktual. b. Gaya Perut Posisi Usulan lebih kecil daripada posisi aktual. Hal ini menunjukan bahwa tekanan perut posisi usulan lebih kecil daripada posisi aktual. c. Gaya tekan L5/S1 posisi usulan lebih kecil daripada gaya tekan L5/S1 posisi aktual. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya sudut yang diakibatkan oleh punggung, gaya tekan perut, dan gaya spinal erektor lebih kecil daripada posisi aktual. 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Rata-rata gaya tekan (Fc) yang dialami saat melakukan pengangkatan bahan baku gula pada pekerja 1 yaitu 6205,46 N, Pekerja 2 yaitu 7426,69 N, pekerja 3 yaitu 5925,76, Pekerja ke 4 yaitu 5805,99 N, Pekerja ke 5 yaitu 5915,87, dan pekerja ke 6 yaitu 6307,93 N. Gaya tekan yang dialami seluruh pekerja melebih dari batas ketentuan NIOSH yaitu 3400 N. Nilai ini menunjukan Bahwa pekerjaan tersebut berisiko cidera, karena nila Fc > 3400 NRata-rata nilai konsumsi energi yang dihasilkan pekerja dalam lima kali pekerjaan sebelum dan sesudah bekerja maka didapatkan nilai konsumsi kerja sebesar 4,77 Kkal/Menit. Hal ini menunujukan bahwa pekerjaan tersebut mengandung risiko karena melebiihi batas ketentuan NIOSH yaitu 2,2 4,7 Kkal/menit b. berdasarkan usulan perbaikan tersebut didapatkan gaya tekan pada pekerjaan pengangkatan pertama yaitu sebesar 2801,13409 N, pada pengangkatan ke dua yaitu 1762,37 N, Hal ini menunjukan bahwa pekerjaan tumpukan 3 dan 4 tidak berisiko karena Fc < 3400 N, sedangkan pada pengangkatan ketiga yaitu sebesar 5274,29 N, dan pengangkatan ke empat yaitu sebesar 7775,79 N. Nilai gaya tekan pada pengangkatn ketiga dan keempat tersebut lebih dari batas ketentuan NIOSH yaitu 3400 N. 11

4.2 Saran Berdasarkan penelitian tersebut peneliti memberikan Saran seperti berikut: a. adanya perubahan posisi kerja yaitu posisi punggung sebisa mungkin tegak, dan kaki di tekuk sesuai dengan ketinggian dari bahan baku gula tersebut. b. Pihak perusahaan hendaknya menyediakan alat bantu seperti trolly dengan alas yang lebih tinggi, sehingga pekerja tidak perlu membungkuk pada saat melakukan pekerjaan pengangkatan bahan baku gula DAFTAR PUSTAKA Chaffin, D. B and Anderson. G. B. J., (1991), Occupational Biomechanics, second edition John Wiley and sons. Inc, USA Helianty Yanti, Mona Citra, Wahyuning Caecilia S. 2014. Rancangan Alat Bantu Untuk Meminimasi Gaya Tekan pada Lempeng Tulang Belakang Bagisn Bawah (L5S1). Institut Teknologi Nasional: Jurnal Teknik Industri No.1, Vol XVI Iridiastadi Hardianto dan Yassierli. 2014. Ergonomi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyaningrum, Rina Asri. 2009. Analisis Aktifitas angkat Beban Ditinjau dari Aspek Biomekanika dan Fisiologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Tugas Akhir Nurmianto Eko. 1998. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi. Surabaya: Guna Widya Prasetyawan Dinar. 2013. Analisis Resiko Beban Kerja Berdasarkan Biomekanika dan Fisiologi. Universitas Muhammadiya Surakarta: Naskah Publikasi Tugas Akhir Tayyari, F., ang Smith, J.L., (1997), occuptional Ergonomics, Chapman and Hall, London 12