STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT RESESRE NARKOBA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG

NOTA DINAS Nomor: B/ND-398/IX/2017/Itwasda. Kepada : Yth. Koorspripim Polda NTB.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN 2017

PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR PENJAGAAN TAHANAN

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PROSEDUR TETAP SISTEM PENGAMANAN MAKO BAGI TAMU / PENGUNJUNG DI KEPOLISIAN RESORT MATARAM

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, dikirim kepada Ka laporan Coffee Morning Dit Polair Polda NTB pada bulan Januari 2017.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. 2016

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF. Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT SABHARA POLRES LOMBOK TIMUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERATURAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SIDANG DISIPLIN ANGGOTA POLRI DIT BINMAS POLDA NTB HARI KAMIS 15 DESEMBER 2016

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBINAAN DAN PERAWATAN TAHANAN POLRES GORONTALO KOTA

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN SATKER POLDA NTB T.A. 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

ANGGOTA UNIT SATWA MELAKSANAKAN STERILISASI HANDAK PADA STAND DAN PANGGUNG UTAMA

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS PENJAGAAN SUBDIT GASUM DITSABHARA POLDA NTB BULAN FEBRUARI 2017

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI RESOR GIANYAR Jalan Ngurah Rai 6 Gianyar Gianyar, Juni 2014 SURAT PENGANTAR

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 4 TAHUN 2005 TENTANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK )

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENGAWALAN TAHANAN POLRES MATARAM

2016, No Undang-Undang 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165); 3. Undang-Undang No

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS BAG BINOPSNAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS BAG BINOPSNAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN TUGAS PENGAMANAN KEGIATAN UNJUK RASA DARI KELOMPOK BADAN PENYELAMAT PEMERINTAH ACEH (BPPA ) DI KANTOR DPRA KOTA BANDA ACEH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT BOJONEGORO LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN BESUK TAHANAN SATTAHTI POLRES BOJONEGORO

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG POLMAS PERAIRAN

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) TENTANG PENYELIDIKAN DI LINGKUNGAN SIPROPAM POLRES BIMA

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

FOTO KEGIATAN OPERASI BERSINAR 2017 BERSAMA DENGAN PERSONEL BNN PROVINSI NTB

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT IJIN KERAMAIAN DAN SURAT TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SEKSI PROPAM POLRES LOMBOK TIMUR Nomor : R /01/I/ 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran N

STANDART OPERASIONALPROSEDUR (SOP) SAT NARKOBA POLRES SUMBAWA BARAT

SURAT PERINTAH No. Pol.: Sprin/ / /

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT Jalan Yos Sudarso Lembar Gerung, 31 Mei 2017

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TENTANG PENANGKAPAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013

STANDARD OPERASIOAL PROSEDURE PENANGANAN DAN PEI.^AYANAN SA} I + KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK SATRESNARKOBA

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

/ II / 2017 tanggal 3 Februari 2016.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES LOMBOK TENGAH

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP ) PENGAWASAN SENJATA API DAN BAHAN PELEDAK

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEDOMAN DALAM PEMBERIAN SP2HP

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PENYIDIKAN

LAPORAN KEGIATAN KAPOLRES MUSI RAWAS DARI TANGGAL 29 AGUSTUS S/D 02 SEPTEMBER 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-RESTRO TNG KOTA-

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PENAHANAN MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

ANGGOTA UNIT SATWA MELAKSANAKAN STERILISASI HANDAK DI PANGGUNG ACARA YANG BERTEMPAT DI TAMAN SANGKAREANG

Transkripsi:

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT MATARAM, MEI 2012

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Tugas pokok Polri sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban, sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat serta penegakan hukum. Di dalam menjalankan tugas pokok Polri dituntut mampu menjalankan peran secara maksimal perlindungan dan pelayanan masyarakat sebagai wujud interpretasi dan tuntutan serta harapan masyarakat; b. Dengan menyadari peran Polri sebagai pelindung dan pelayan atau to protec and to serve. Konsep pengurusan Tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda NTB yang meliputi; Penerimaan Tahanan, Penjagaan Tahanan, Perawatan Tahanan, Pengeluaran Tahanan harus memperhatikan perundang-undangan yang berlaku dan hak asasi manusia; c. Sering kali muncul kritik masyarakat yang sangat tajam tertuju kepada sistem pelayanan tahanan Polri, baik disampaikan secara langsung ataupun melalui media massa cetak dan elektronik, hal ini dapat mencuat apabila ada hal-hal yang tidak manusiawi terjadi pada pelayanan tahanan Polri yang menyangkut, antara lain: 1) Terjadinya kekerasan atau penganiayaan terhadap tahanan baik yang dilakukan oloeh penyidik/petugas jaga tahanan ataupun oleh sesama tahanan; /2) Terjadinya...

2 2) Terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap tahanan seperti: a) Kapasitas ruang tahanan yang tidak sesuai dengan jumlah tahanan; b) Fasilitas ruang tahanan yang tidak memadai; c) Menu makan tahanan yang tidak layak; d) Tidak adanya kesempatan untuk melakukan ibadah dan olahraga; e) Pelayanan kesehatan yang belum memadai; f) Sangat terbatasnya kesempatan untuk berkonsultasi/berkomunikasi dengan keluarga dan penasehat hukum; g) Tidak tersedianya ruangan untuk besuk tahanan; h) Tidak tersedianya ruangan untuk melakukan olahraga; i) Tidak tersedianya ruangan untuk melakukan pembinaan mental. 3) Birokrasi yang berbelit-belit dalam rangka besuk tahanan, sehingga menimbulkan kesan Polisi mempersulit. d. Prosedur atau tata cara didalam melakukan pengurusan Tahanan di Rumah tahanan (Rutan) Polda NTB menjadikan komitmen bersama didalam setiap Satker. Agar prosedur atau tata cara tersebut dapat dipedomani maka disusun adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai parameter atau tolak ukur pelaksanaan tugas. Dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), adanya interaksi antara petugas jaga tahanan dengan para tahanan, dan sebagai komitmen Polri dalam memberikan pelayanan prima; e. Direktorat Tahanan Dan Barang Bukti Polda NTB dalam melakukan Pengurusan Tahanan di Rutan Polda NTB, selalu memperhatikan hak-hak yang dimiliki oleh setiap Tahanan seperti halnya; berhak mendapatkan pembinaan rohani dan jasmani, dukungan kesehatan, makanan, minuman, serta kunjungan. 2. Dasar a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Undang-undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; c. Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2005 tanggal 15 Juli 2005 tentang pengurusan tahanan pada rutan Polri; d. Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 Sepetember 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Polda; /e. Peraturan...

3 e. Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Polres dan Polsek; f. Surat Telegram Kabareskrim Polri Nomor : ST/1912/IX/2011,tanggal 29 September 2011 tentang ketentuan besuk tahanan. 3. Maksud dan Tujuan a. Maksud Pembuatan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk dapat digunakan sebagai pedoman tugas dalam rangka pengurusan tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda NTB dan jajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar hak-hak asasi manusia. b. Tujuan Tujuan pembuatan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah menciptakan komitmen atau kesamaan pola pikir mengenai kegiatan yang dikerjakan oleh setiap Anggota Dit Tahti Polda NTB dan jajaran dalam melakukan tugas pengurusan dan perawatan tahanan agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dalam pelaksanaan tugas. 4. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi proses penerimaan tahanan, penjagaan tahanan, perawatan tahanan, dan pengeluaran tahanan. 5. Tata Urut I. PENDAHULUAN II. PELAKSANAAN SOP III. ADMINISTRASI SOP IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN V. PENUTUP /6. Pengertian...

4 6. Pengertian a. Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada satuan kerja; b. Perawatan adalah upaya memberikan pelayanan kepada tahanan dalam bentuk standarisasi ruang tahanan, pelayanan makanan, dukungan kesehatan, pakaian, angkutan, kesempatan melaksanakan ibadah, serta hak-hak lainnya; c. Pembinaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh pejabat Polri dalam bentuk pelayanan kepada tahanan yang mencakup di dalamnya suatu kegiatan bimbingan dan penyuluhan; d. Tahanan adalah seorang/para tersangka yang ditempatkan pada tempat tertentu oleh penyidik karena diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup; e. Rumah Tahanan Polri (Rutan Polri) adalah suatu tempat khusus untuk menahan seseorang sesuai dengan tindak pidana yang dipersangkakan kepadanya dalam proses penyidikan; f. Petugas jaga adalah anggota Polri yang bertugas untuk melaksanakan penjagaan tahanan pada Rutan Polri; g. Petugas kawal adalah anggota Polri ayang diberi tugas untuk melaksanakan pengawalan tahanan Polri selama tahanan berada di luar Rutan Polri; h. Pengeluaran tahanan adalah keluarnya tahanan dari rutan karena perubahan status atau pindah ketempat penahanan lain. II. PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Dalam melaksanakan tugas pengurusan tahanan yang dilakukan oleh Anggota Dit Tahti Polda NTB standar kerja sebagai pedoman di dalam melaksanakan tugas pokok. Standar kerja ini sekaligus dapat digunakan untuk menilai kinerja secara internal maupun eksternal. Standar internal yang bersifat prosedural ini yang diinterpretasikan sebagai Standar Operasional Prosedur (SOP). Pembuatan SOP menjadi relevan karena sebagai tolak ukur dalam menilai efektivitas dan efisiensi kinerja dalam melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan sebagai langkah-langkah sejumlah intruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang dikehendaki. Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem dan mekanisme tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan. /1. Sop Penerimaan...

5 1. SOP PENERIMAAN TAHANAN a. Meneliti Surat Perintah Penahanan; b. Mencocokkan identitas tahanan; c. Pemeriksaan badan; d. Kondisi fisik dan kesehatan tahanan. 2. SOP PENJAGAAN TAHANAN a. Mengecek jumlah tahanan secara berkala untuk mengantisipasi tahanan melarikan diri atau bunuh diri; b. Mengecek kondisi ruang tahanan setiap 1 (satu) jam sekali; c. Merazia barang-barang yang tidak boleh berada di dalam ruang tahanan; d. Mencatat dalam mutasi setiap kegiatan yang berkaitan dengan tugas jaga tahanan. 3. SOP PERAWATAN TAHANAN a. Mengecek kesehatan tahanan secara berkala; b. Memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang hukum; c. Memperhatikan makanan dan minuman tahanan; d. Memberikan kesempatan bagi tahanan untuk bertemu keluarga sesuai dengan jam besuk tahanan. 4. SOP PENGELUARAN TAHANAN a. Meneliti Surat Perintah Pengeluaran Tahanan; b. Mencocokkan identitas tahanan yang akan dikeluarkan; c. Mengecek kondisi kesehatan tahanan d. Pengeluaran tahanan dilakukan pada jam kerja. /A. Pengamanan...

6 A. PENGAMANAN TAHANAN 1. TINGKAT POLDA 1. Satuan kerja terkait dalam rangka pelaksanaan tugas pengamanan tahanan: a. Dit Sabhara (klasifikasi pelaksanaan tugas BP/bawah perintah sesuai kebutuhan dan bersifat sementara): 1) Melakukan penjagaan tahanan di ruang tahanan; 2) Melakukan penjagaan tahanan di rumah sakit di bantu oleh penyidik apabila ada tahanan yang sakit; 3) Melakukan penjagaan tahanan di tempat lain dimana tahanan melakukan aktivitas; 4) Melakukan pengawalan terhadap tahanan dari ruang tahanan menuju ke tempat lain atau sebaliknya. b. Bid Propam Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polda NTB yang melakukan jaga tahanan. c. Dit Reskrimum 1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat 3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 4) Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan; 5) Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit. d. Dit Reskrimsus 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan; 5. Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit. /e. Dit Lantas...

7 e. Dit Lantas 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan; 5. Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit. f. Dit Resnarkoba 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan; 5. Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit. g. Dit Polair 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan; 5. Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit. 2. TINGKAT POLRES/TA a. Sat Sabhara 1. Malakukan penjagaan tahanan di ruang tahanan; 2. Melakukan penjagaana tahanan di rumah sakit dibantu oleh penyidik apabila ada tahanan yang sakit; 3. Melakukan penjagaan tahanan di tempat lain dimana tahanan melakukan aktivitas; /4. Melakukan...

8 4. Melakukan pengawalan terhadap tahanan dari ruang tahanan menuju ke tempat lain atau sebaliknya. b. Si Propam Melakukan pengamanan dan pengawasan anggota Polres yang melakukan jaga tahanan. c. Sat Reskrim 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan. d. Sat Lantas 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan. e. Sat Resnarkoba 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan. f. Sat Polair /2. Memperpanjang...

9 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan. 3. TINGKAT POLSEK a. Unit Sabhara 1. Melakukan penjagaan tahanan di ruang tahanan; 2. Melakukan penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit; 3. Melakukan penjagaan tahanan di tempat lain dimana tahanan melakukan aktivitas; 4. Melakukan pengawalan tahanan dari ruang tahanan menuju ke tempat lain atau sebaliknya. b. Unit Provos Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polsek yang melakukan jaga tahanan. c. Unit Reskrim 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan. d. Unit Lantas 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan. /e. Unit polair...

10 e. Unit Polair 4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan. B. PERAWATAN TAHANAN 1. TINGKAT POLDA a. Satuan kerja terkait dalam rangka pelaksanaan tugas perawatan tahanan: 1) Dit Tahti (Subdit Harwattah) Dalam rangka memberikan pelayanan material kepada tahanan dalam bentuk: a) Standarisasi ruang tahanan termasuk kebersihannya; b) Pelayanan makan tahanan sesuai dengan indek yang ada; c) Menyediakan pakaian/seragam tahanan; d) Menyediakan sarana angkutan/kendaraan tahanan; e) Memberikan kesempatan melaksanakan ibadah; f) Memberikan kesempatan berolahraga; g) Memberikan kesempatan mendapatkan pembinaan mental. 2) Bid Dokkes Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan berupa: a) Memberikan pengobatan terhadapan tahanan yang sakit; b) Melakukan perawatan terhadap tahanan apabila diperlukan; c) Membuat rujukan untuk perawatan lanjutan. 3) Dit Reskrimum a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah /4). Dit Reskrimsus...

11 4) Dit Reskrimsus a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 5) Dit Lantas a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 6) Dit Resnarkoba a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 7) Dit Polair a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 8) Bid Propam Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polda NTB yang melakukan penjagaan tahanan. 9) Biro SDM Menyelenggarakan fungsi pembinaan rohani dan mental bagi para tahanan. /2. Tingkat...

12 2. TINGKAT POLRES/TA a. Sat Tahti Dalam rangka memberikan pelayanan meterial kepada tahanan dalam bentuk: 1) Standarisasi ruang tahanan termasuk kebersihannya; 2) Pelayanan makan tahanan sesuai dengan indek yang ada; 3) Menyediakan pakaian/seragam tahanan; 4) Menyediakan sarana angkutan/kendaraan tahanan; 5) Memberikan kesempatan melaksanakan ibadah; 6) Memberikan kesempatan berolahraga; 7) Memberikan kesempatan mendapatkan pembinaan mental. b. Ur Dokkes Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan berupa: 1) Memberikan pengobatan terhadapan tahanan yang sakit; 2) Melakukan perawatan terhadap tahanan apabila diperlukan; 3) Membuat rujukan untuk perawatan lanjutan. c. Sat Reskrim 1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat 3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah d. Sat Lantas 1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat 3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah e. Sat Resnarkoba 1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah /2). Memperpanjang...

13 2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat 3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah f. Sat Polair 1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat 3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah g. Si Propam Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polres yang melakukan jaga tahanan. h. Bag Sumda 1) Menyelenggarakan pembinaan rohani dan mental bagi para tahanan pada rutan Polres dan jajarannya; 2) Menyelenggarakan fungsi perbaikan dan perawatan ruang otahanan Polres dan Polsek. 3. TINGGKAT POLSEK a. Si/Ur/Unit fungsi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas perawatan tahanan 1) Si Um/Ur Tahti/Ba Tahti Dalam rangka memberikan pelayanan material kepada tahanan dalam bentuk: a) Standarisasi ruang tahanan termasuk kebersihannya; b) Pelayanan makan tahanan sesuai dengan indek yang ada; c) Menyediakan pakaian/seragam tahanan; d) Menyediakan sarana angkutan/kendaraan tahanan; e) Memberikan kesempatan melaksanakan ibadah; f) Memberikan kesempatan berolahraga; g) Memberikan kesempatan mendapatkan pembinaan mental. /2). Unit Reskrim...

14 2) Unit Reskrim a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 3) Unit Lantas a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 4) Unit Polair a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah 5) Unit Provos Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polsek yang melakukan jaga tahanan. C. KOORDINASI ANTAR FUNGSI 1. TINGKAT POLDA a. Setelah melakukan penahanan oleh satker yang mempunyai kewenangan untuk itu (Dit Reskrimum, Dit Reskrimsus, Dit resnarkoba, Dit Lantas, Dit Polair, Bid Propam) dengan diterbitkannya Surat Penahanan segera memberitahukan Dit Tahti Polda NTB untuk disalurkan kebutuhan material tahanan berupa jatah makan tahanan dan perawatan dengan memberikan tembusan Surat Perintah Penahanan dan Surat Perpanjangan Penahanan; /b. Pada...

15 b. Pada saat tahanan akan dimasukkan ke ruang tahanan wajib didampingi oleh penyidik yang menangani perkaranya dan melaporkan kepada aapetugas jaga tahanan untuk dilakukan pemeriksaan badan dan mengecek barang bawaan, dan apabila ada yang sakit segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pengobatan; c. Setiap orang yang akan dimasukkan ke ruang tahanan harus dilengkapi dengan Surat Perintah Penahanan; d. Petugas jaga tahanan setiap 1 jam wajib mengecek jumlah dan kondisi ruang tahanan/blok sel tahanan dan dalam keadaan terkunci; e. Dalam keadaan mendesak petugas jaga tahanan bisa berkoordinasi dengan penyidi9k dan dokter untuk dilakukan pengecekan terhadap tahanan yang sakit; f. Perawatan kesehatan tahanan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram atau Rumah Sakit lain yang sudah mendapatkan rekomendasi dokter Rumah Sakit Bhayangkara Mataram; g. Bon tahanan atau pengeluaran tahanan harus dilengkapi dengan surat formulir untuk mengecek tahanan keluar dan kembali. h. Besuk tahanan dilakukan pada hari Selasa pukul 10.00 s.d 14.00 Wita, hari Jumat pukul 14.00 s.d 17.00 Wita, dan hari libur keagamaan pukul 10.00 s.d 14.00 wita, dan waktunya dibatasi 15 menit pada Ruang Besuk Tahanan yang sudah disediakan; i. Konsultasi pengacara atau penasehat hukum dilakukan di ruangan penyidik dibawah pengawasan dan tanggung jawab penyidik; j. Para tahanan juga dilakukan pengecekan kesehatan setiap hari Senin, hari Selasa dilakukan kegiatan olahraga, hari Rabu dilakukan kegiatan penyuluhan hukum, hari Kamis dilakukan pembinaan rohani dan mental, hari Jumat dilakukan penyuluhan mengenai narkoba, yang sudah dijadwalkan dalam rencana kegiatan bulanan tahanan. k. Dalam hal pengeluaran tahanan wajib dilaporkan kepada penyidik atau penyidik pembantu untuk melapor kepada Kasubdit Harwatah untuk dilakukan penghentian jatah makanan dengan menembuskan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan; l. Sebelum tahanan dikeluarkan terlebih dahulu petugas jaga tahanan agar mengembalikan barang titipan tahanan dan mencatan dalam buku mutasi. /2. Tingkat Polres/Ta...

16 2. TINGKAT POLRES/TA a. Setelah melakukan penahanan oleh satker yang mempunyai kewenangan untuk itu (Sat Reskrim, Res Narkoba, Sat Lantas, Sat polair, Si Propam) dengan diterbitkannya Surat Penahanan segera memberitahukan Sat Tahti untuk disalurkan kebutuhan material tahanan berupa jatah makan tahanan dan perawatan dengan memberikan tembusan Surat Perintah Penahanan dan Surat Perpanjangan Penahanan; b. Pada saat tahanan akan dimasukkan ke ruang tahanan wajib didampingi oleh penyidik yang menangani perkaranya dan melaporkan kepada aapetugas jaga tahanan untuk dilakukan pemeriksaan badan dan mengecek barang bawaan, dan apabila ada yang sakit segera dibawa ke Poliklinik Polres/Ta untuk dilakukan pengobatan; c. Setiap orang yang akan dimasukkan ke ruang tahanan harus dilengkapi dengan Surat Perintah Penahanan; d. Petugas jaga tahanan setiap 1 jam wajib mengecek jumlah dan kondisi ruang tahanan/blok sel tahanan dan dalam keadaan terkunci; e. Dalam keadaan mendesak petugas jaga tahanan bisa berkoordinasi dengan penyidi9k dan dokter untuk dilakukan pengecekan terhadap tahanan yang sakit; f. Perawatan kesehatan tahanan dilakukan di Poliklinik polres/ta atau Rumah Sakit Bhayangkara Mataram atau Rumah Sakit lain yang sudah mendapatkan rekomendasi dokter Rumah Sakit Bhayangkara Mataram; g. Bon tahanan atau pengeluaran tahanan harus dilengkapi dengan surat formulir untuk mengecek tahanan keluar dan kembali. h. Besuk tahanan dilakukan pada hari Selasa pukul 10.00 s.d 14.00 Wita, hari Jumat pukul 14.00 s.d 17.00 Wita, dan hari libur keagamaan pukul 10.00 s.d 14.00 wita, dan waktunya dibatasi 15 menit pada Ruang Besuk Tahanan yang sudah disediakan; i. Konsultasi pengacara atau penasehat hukum dilakukan di ruangan penyidik dibawah pengawasan dan tanggung jawab penyidik; j. Para tahanan juga dilakukan pengecekan kesehatan, penyuluhan hukum, pembinaan rohani, dan olahraga, yang sudah dijadwalkan dalam rencana kegiatan bulanan tahanan. k. Dalam hal pengeluaran tahanan wajib dilaporkan kepada penyidik atau penyidik pembantu untuk melapor kepada Kasat Tahti untuk dilakukan penghentian jatah makanan dengan menembuskan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan; l. Sebelum tahanan dikeluarkan terlebih dahulu petugas jaga tahanan agar mengembalikan barang titipan tahanan dan mencatan dalam buku mutasi. /3. Tingkat polsek...

17 3. TINGKAT POLSEK a. Setelah melakukan penahanan oleh satker yang mempunyai kewenangan untuk itu (Unit Reskrim, Unit Lantas, Unit polair, Unit provos) dengan diterbitkannya Surat Penahanan segera memberitahukan Kasium melalui Ur Tahti/Baur Tahti untuk disalurkan kebutuhan material btahanan berfupa jatah makan tahanan dan perawatan dengan memberikan tembusan Surat Perintah Penahanan dan Surat Perpanjangan Penahanan; b. Pada saat tahanan akan dimasukkan ke ruang tahanan wajib didampingi oleh penyidik yang menangani perkaranya dan melaporkan kepada petugas jaga tahanan untuk dilakukan pemeriksaan badan dan mengecek barang bawaan, dan apabila ada yang sakit segera dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pengobatan; c. Setiap orang yang akan dimasukkan ke ruang tahanan harus dilengkapi dengan Surat Perintah Penahanan; d. Petugas jaga tahanan setiap 1 jam wajib mengecek jumlah dan kondisi ruang tahanan/blok sel tahanan dan dalam keadaan terkunci; e. Dalam keadaan mendesak petugas jaga tahanan bisa berkoordinasi dengan penyidi9k dan dokter untuk dilakukan pengecekan terhadap tahanan yang sakit; f. Perawatan kesehatan tahanan dilakukan di Puskesmas atau RS. Bhayangkara Mataram atau Rumah Sakit lain yang sudah mendapatkan rekomendasi dokter Rumah Sakit Bhayangkara Mataram; g. Bon tahanan atau pengeluaran tahanan harus dilengkapi dengan surat formulir untuk mengecek tahanan keluar dan kembali. h. Besuk tahanan dilakukan pada hari Selasa pukul 10.00 s.d 14.00 Wita, hari Jumat pukul 14.00 s.d 17.00 Wita, dan hari libur keagamaan pukul 10.00 s.d 14.00 wita, dan waktunya dibatasi 15 menit pada Ruang Besuk Tahanan yang sudah disediakan; i. Konsultasi pengacara atau penasehat hukum dilakukan di ruangan penyidik dibawah pengawasan dan tanggung jawab penyidik; j. Para tahanan dilakukan pengecekan tahanan dan pembinaan serta penyuluhan tentang hukum dann agama; k. Dalam hal pengeluaran tahanan wajib dilaporkan kepada penyidik atau penyidik pembantu untuk melapor kepada Kasium melalui Ur Tahti/BaurTahti untuk dilakukan penghentian jatah makanan dengan menembuskan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan; l. Sebelum tahanan dikeluarkan terlebih dahulu petugas jaga tahanan agar mengembalikan barang titipan tahanan dan mencatan dalam buku mutasi. /III. Adsministrasi...

III. ADMINISTRASI STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP) 18 1. Penyelenggaraan administrasi pengurusan tahanan di rumah tahanan (Rutan) berpedoman pada ketentuan yang berlaku antara lain: a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP; b. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; c. Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pengurusan Tahanan Pada Rumah Tahanan Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang susunan organisasi bdan tata kerja pada tingkat Polda; e. Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada Tingkat Polres bdan Polsek; f. Surat Telegram Kabareskrim Polri Momor : ST/1912/IX/2011, tanggal 29 September 2011 tentang ketentuan besuk tahanan. 2. Pada Jajaran Dit Tahti Polda NTB agar dapat mempedomani Standar Operating Prosedur (SOP) sebagai indikator keberhasilan kinerja kesatuan. IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 1. Pengawasan dan Pengendalian dilakukan oleh Pimpinan atau Perwira yang ditunjuk di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP); 2. Sistem pelaporan secara berkala sebagai bukti dalam pelaksanaan tugas kepada Pimpinan. V. FASILITAS RUTAN 1. Rutan Umum Bangunan yang memiliki kapasitas 8 orang untuk setiap ruangan serta masing-masing ruangan dilengkapi dengan halaman depan, ruangan besuk tahanan dan kamar mandi. /2. Rutan...

19 2. Rutan Provos Bangunan yang dilengkapi dengan satu buah kamar mandi dan khusus dipergunakan untuk tahanan Anggota Polri. 3. Ruang Pembinaan Rohani Menggunakan fasilitas dinas. VI. PENUTUP Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman Anggota Dit Tahti Polda NTB beserta jajaran, dalam rangka meningkatkan kinerja serta profesionalisme dalam pelaksanaan tugas. Ditetapkan di : Mataram Pada tanggal : 12 Mei 2012 DIR TAHTI POLDA NTB I WAYAN RASNA, SH AKBP NRP 55040201