L1 Lampiran 1 Daftar Wawancara Berikut wawancara dengan Bapak Imam Santoso selaku Kepala Kesekretariatan Umum di Biro Sekretariat Perusahaan PT. Jamsostek (Persero) bertempat di Kantor Pusat Jamsostek, yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan. 1. Apakah penerapan Good Corporate Governance di PT. Jamsostek (Persero) sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER- 01/MBU/2011? Ya, penerapan Good Corporate Governance di PT. Jamsostek (Persero) sudah disesuaikan dengan peraturan tersebut. 2. Bagaimana hasil pencapaian penilaian atau evaluasi di tahun 2012? Untuk tahun 2012, dapat diketahui pencapaian yang telah dicapai oleh PT. Jamsostek (Persero) dengan skor sebesar 94,47% dengan kualifikasi Sangat Baik. 3. Dengan dasar apa evaluasi terakhir yang dilakukan oleh perusahaan?
L2 Evaluasi ini dilakukan berdasarkan sesuai dengan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-16/S-MBU/2012 tentang Indikator atau Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. 4. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER- 01/MBU/2011, pasal apa saja yang telah diterapkan di PT. Jamsostek (Persero)? Semua pasal yang ada di Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER- 01/MBU/2011 sudah diterapkan dan disesuaikan di PT. Jamsostek (Persero). 5. Apakah ada kebijakan lain dari perusahaan untuk menambahkan ketentuan, selain dari Peraturan Menteri yang berlaku? Ya. PT. Jamsostek (Persero) menambahkan beberapa ketentuan, sebagai contoh dalam Peraturan Menteri yang berlaku mengatur ketentuan mengenai kewajiban atas penandatanganan Pakta Integritas bagi Anggota Direksi saja. Di PT. Jamsostek (Persero) kewajiban untuk menandatangani Pakta Integritas dilakukan sampai dengan Dewan Komisaris. 6. Apakah pelaksanaan Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan di PT. Jamsostek (Persero) sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011?
L3 Ya. Pelaksanaan Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 7. Berapa kali Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan dilakukan di PT. Jamsostek (Persero)? Untuk pelaksanaan Rapat Direksi dilakukan seminggu sekali, dan dilakukan setiap hari Selasa. Jika tidak dilakukan pada hari Selasa, maka dinamakan On Call Meeting. Untuk pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dilakukan sebulan dua kali atau minimal sebulan sekali, dan untuk pelaksanaan Rapat Gabungan dilakukan sebulan sekali. 8. Adakah tata tertib untuk melaksanakan Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris? Pelaksanaan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris ada tata tertibnya masingmasing, setiap pelaksanaan rapat akan dibuatkan risalah dan notulen. Berkas asli dari risalah dan notulen akan di simpan oleh BSP (Badan Sekretariatan Perusahaan). 9. Bagaimana jika salah satu anggota Direksi atau Dewan Komisaris tidak mengikuti rapat?
L4 Jika salah satu anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang tidak dapat mengikuti rapat yang diselenggarakan, maka akan diberikan salinan dari risalah rapat yang diselenggarakan pada waktu tersebut. 10. Apakah ada di antara anggota Direksi yang bertanggungjawab atas semua kegiatan tata kelola perusahaan di PT. Jamsostek (Persero)? Ya, ada yaitu Direktur Umum dan SDM. Di bawahi dan di bantu oleh komite-komite yang berhubungan dengan GCG antara lain Komite GCG, Komite Antisuap, Komite Integritas dan Badan Sekretariatan Perusahaan (BSP) tentunya. 11. Kebijakan perusahaan apa saja yang mendukung kegiatan Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan? Untuk mendukung kegiatan GCG, para Direksi membentuk beberapa komite yang diantara lain Komite Integritas, Komite Antisuap dan Komite GCG dan menerapkan Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System. 12. Apakah pelanggan dapat melaporkan jika salah satu karyawan melakukan pelanggaran? Ya, pelanggan atau customer dapat mengontak langsung untuk mengadukan pelanggaran yang telah dilakukan oleh karyawan kami.
13. Bagaimana cara pelanggan melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu karyawan PT. Jamsostek (Persero)? L5 Pelanggan dapat mengontak saluran pelaporan pelanggaran, dengan melalui telepon (call center), sms, fax, sticker peringatan, email dan kotak saran.
L6 Lampiran 2 Hasil Evaluasi Assessment GCG Tahun 2011 Nomor: Paramater Rekomendasi Tindak Lanjut Status I. Aspek Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS 1 Penetapan sistem fit and proper test bagi calon Dewan Komisaris Secara Formal RUPS agar menyusun peraturan khusus yang memuat mekansisme baku proses penilaian kelayakan dan kepatutan calon Anggota Dewan Komisaris sehingga proses nominasi dapat tergambar secara Kebijakan fit and proper test ditetapkan dalam AD, namun RUPS belum menetapkan peraturan khusus 2 Penerapan ketentuan perangkapan jabatan bagi anggota Dewan Komisaris yang dapat menimbulkan benturan kepentingan 3 Penilaian kinerja terhadap masingmasing Anggota Dewan Komisaris secara individual 4 Peribahan nomenklatur jabatan dan pengalihan tugas Anggota Direksi yang berdampak pada perubahan struktur organisasi Perusahaan 5 Penilaian kinerja terhadap masingmasing Anggota Direksi secara individual jelas dan transparan RUPS agar memperhatikan ketentuan mengenai perangkapan jabatan Dewan Komisaris yang dapat menimbulkan benturan kepentingan, dalam pengangkatan Anggota Dewan Komisaris RUPS agar melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris secara individual, dengan terlebih dahulu menetapkan sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris RUPS agar memperhatikan persiapan Perusahaan dalam penetapan kebijakan yang bersifat strategis bagi Perusahaan RUPS agar menetapkan sistem penilaian kinerja Direksi untuk masing-masing Anggota Direksi secara individual Penetapan Dewan Komisaris PT. Jamsostek (Persero) mengacu kepada UU Nomor: 3/1992 dimana pengawasan dilaksanakan oleh unsur pemerintah, pengusaha dan pekerja(n/a) Rekomendasi ini tidak diberlakukan lagi setelah ditetapkannya keputusan sekretaris kementrian BUMN Nomor: SK-16/S/MBU/2012 Pengalihan tugas direksi menjadi kewenangan RUPS, dalam hal ada dampaknya terhadap struktur organisasi merupakan tugas bagi direksi dan dewan komisaris(n/a) RUPS telah menetapkan sistem penilaian kinerja direksi secara kolegial sesuai dengan surat sekretaris
L7 6 Sistem insentif untuk Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan penilaian individual II. Tanggung Jawab Dewan Komisaris 7 Tingkat kehadiran Anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat Dewan Komisaris 8 Penetapan Ketua Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko yang definitif 9 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan Komite Manajemen Risiko Dalam hal RUPS telah menetapkan sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara individual, maka pemberian insentif dapat merujuk kepada penilaian individual tersebut Dewan Komisaris agar meningkatkan kehadiran dalam rapat-rapat Dewan Komisaris sesuai tugas dan kewajiban Dewan Komisaris yang ditetapkan UU Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Dewan Komisaris agar segera menetapkan Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Manajemen Risiko, dan melaporkannya kepada Pemegang Saham Komite Manajemen Risiko agar mendokumentasikan secara memadai : a. jadwal dan pokok-pokok agenda pertemuan Komite Manajemen Risiko. b. Risalah rapat untuk setiap rapat Komite Manajemen Risiko c. Laporan kegiatan Komite Manajemen Risiko kementrian BUMN Nomor: S- 08/MBU/2013, sedangkan penetapan sistem penilaian kinerja direksi secara individual sedang dalam proses pembahasan di kementrian BUMN Direksi telah melaksanakan penilaian kinerja direksi secara individual untuk diusulkan kepada RUPS dalam rangka pemberian insentif Tingkat kehadiran rapat dewan komisaris selama tahun 2011 sebesar 63%, sedangkan tahun 2012 sebesar 79% sehingga terdapat peningkatan sebesar 16% Dewan komisaris telah menetapkan 3 anggota dewan komisaris yang ada untuk menjabat sebagai ketua komite secara bergantian Komite Manajemen Risiko telah menyusun laporan tahun 2012, namun belum membuat risalah rapat
L8 III. Tanggung Jawab Direksi 10 Status Kantor Unit Pelayanan dalam struktur organisasi 11 Penyempurnaan database kepesertaan dengan dukungan Teknologi Informasi yang memadai IV. Aspek Komitmen 12 Penandatanganan piagam Pakta Integritas sebagai salah satu bentuk pernyataan kepatuhan terhadap Code of Conduct/ Pedoman Perilaku belum dilakukan oleh seluruh insan perusahaan Direksi agar menetapkan status Kantor Unit Pelayanan (KUP) dalam perubahan struktur organisasi Perusahaan Direksi agar terus melakukan penyempurnaan database kepesertaan dengan dukungan Teknologi Informasi (TI) yang memadai Direksi agar mengupayakan penandatanganan pakta integritas sehingga mencakup seluruh insan Jamsostek Direksi telah menetapkan status unit pelayanan sesuai struktur organisasi yang baru Penyempurnaan database telah dilaksanakan secara terus-menerus Insan Jamsostek yang telah menandatangani pakta integritas sebanyak 2/3 dari total insan Jamsostek