BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 114);

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN KARO

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 24 TAHUN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PESISIR SELATAN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI MANDAILING NATAL

BERITA DAERAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

Powered by TCPDF (

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2016

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 132 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

Transkripsi:

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa menindak lanjuti Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerahserta dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan, agar berdaya guna dan berhasil guna maka perlu untuk menyusun dan menetapkan Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba; b. bahwa untuk memenuhi maksud huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 1

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 Nomor 14). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BULUKUMBA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bulukumba; 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Inspektorat Kabupaten menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom; 4. Bupati adalah Bupati Bulukumba; 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; 6. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Bulukumba; 7. Inspektur adalah Inspektur Kabupaten Bulukumba; 8. Inspektur Pembantu adalah Inspektur Pembantu pada Inspektorat Kabupaten Bulukumba; 9. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian pada Inspektorat Kabupaten Bulukumba; 10. Jabatan Fungsional Auditor adalah jabatan fungsional auditor yang berada di lingkungan Inspektorat Kabupaten Bulukumba; 11. Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintah Daerah adalah jabatan fungsional Pengawas Penyelengara Urusan Pemerintah Daerah yang berada di lingkungan Inspektorat Kabupaten Bulukumba; 12. Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian adalah jabatan fungsional Auditor Kepegawaian yang berada di lingkungan Inspektorat Kabupaten Bulukumba; 2

BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Inspektorat adalah Unsur pengawas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; (2) Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (3) Inspektur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Bupati. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3 (1) Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur. (2) Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan Tugas Pembantuan oleh perangkat daerah. (3) Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan; b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati; d. penyusunan laporan hasil pengawasan; e. pelaksanaan administrasi inspektorat; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 (1) Susunan organisasi Inspektorat, terdiri atas : a. Inspektur; b. Sekretaris : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Program dan Pelaporan 3

c. Inspektur Pembantu I; d. Inspektur Pembantu II; e. Inspektur Pembantu III; f. Inspektur Pembantu IV; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK DAN URAIAN TUGAS JABATAN Bagian Kesatu Inspektur Pasal 5 (1) Inspektur mempunyai tugas pokok membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), uraian tugas Inspektur sebagai berikut: a. membuat rencana program kerja/kegiatan Inspektorat; b. mengatur, mendistribusikan, dan mengkoordinasikan serta mengendalikan tugas bawahan; c. memberi petunjuk, bimbingan teknis, dan pengawasan kepada bawahan; d. merumuskan visi dan misi serta menetapkan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Inspektorat; e. merencanakan, mengkoordinasikan, menetapkan, dan mengendalikan kebijakan pengawasan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, pelayanan masyarakat, pembinaan aparatur serta kesekretariatan Inspektorat; f. merumuskan kebijakan dan fasilitasi pengawasan dengan aparat pengawas internal lainnya; g. melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian, penilaian, monitoring dan pelaporan tugas pengawasan; h. mengkomunikasikan kepada para pimpinan unit kerja tentang kebijakan-kebijakan pengawasan; i. memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan tentang program pengawasan pemerintahan dan pembangunan daerah; j. mengoordinasikan hasil-hasil pemeriksaan dan pengawasan pemerintah dan pembangunan daerah dengan pimpinan unit kerja; k. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil-hasil pengawasan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah; 4

l. membina dan mengarahkan sekretaris dan para Inspektur pembantu dalam melaksanakan tugasnya; m. melaksanaan penilaian prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; dan n. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan/pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 6 (1) Sekretariat Inspektorat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif fungsional kepada unsur dilingkungan Inspektorat. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)Uraian tugas Sekretarissebagai berikut : a. merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan serta menetapkan kebijakan umum, kepegawaian perencanaan dan pelaporan serta keuangan; b. menyusun kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; c. mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan administrasi; d. mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan umum; e. mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan kepegawaian; f. mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan pengelolaan keuangan; g. mengelola dan mengoordinasikan urusan perlengkapan; h. menghimpun, pengelolaan, penelitian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah; i. menyusun bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional ; j. menyusun, penginventarisasian dan pengoordinasian data dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan; k. menilai prestasi kerja para kepala sub bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; l. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan; m. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan-permasalahan dan menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya; n. melaksanaan Penilaian prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; dan o. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan/pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 5

Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 7 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, penatausahaan, surat menyurat dan urusan rumah tangga. (2) Uraian Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut : a. mengelola urusan tata usaha, surat menyurat dan kearsipan; b. mengatur, mendistribusikan dan mengoordinasikan serta mengendalikan tugas staf; c. mengelola administrasi, inventarisasi, pengkajian dan analisis laporan; d. menyelenggarakanadministrasikepegawaian; e. menyusun bahanpembinaan kedisiplinan pegawai; f. menyiapkan dan memproses usulan pendidikan dan pelatihan pegawai; g. mempersiapkan penyelenggaraan bimbingan teknis tertentu; h. mengkoordinir dan menyiapkan bahan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS); i. mengelola urusan perlengkapan kantor ; j. menyusun rencana kebutuhan alat-alat kantor, barang inventaris kantor; k. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan sarana, prasarana kantor dan pengelolaan inventarisasi barang; l. mengkoordinasikan tugas-tugas kerja dilingkup Sub Bagian; m. menghimpun, memverifikasi dan memelihara dokumen dan informasi kepegawaian, surat menyurat dan barang inventaris, serta perpustakaan Inspektorat; n. melaksanakan pengkajian dan perumusan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan tugas pekerjaan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; o. melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas; p. menginventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi dan memberikan solusi pemecahannya; q. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi; r. melakukan monitoring, evaluasi serta pelaporan program kerja dan kegiatan; s. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan-permasalahan dan menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya; t. menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; dan u. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsinya. 6

Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 8 (1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan dan keuangan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas jabatan Kepala Sub Bagian Keuangan, sebagai berikut : a. mengoordinasikan penyiapan rencana/program kerja pengawasan dan fasilitasi; b. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan serta mengendalikan tugas bawahan; c. menyusun dan meneliti anggaran Inspektorat; d. mengoordinir dan meneliti anggaran perubahan inspektorat; e. menyiapkan peraturan perundang-undangan; f. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi instansi vertical dan perangkat daerah lainnya dengan Inspektorat; g. melaksanakan verifikasi internal usulan perencanaan program dan kegiatan inspektorat; h. menyusun rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan dan mengkoordinir penyusunan RKA/ DPA Inspektorat; i. meneliti kelengkapan dan verifikasi Surat Permintaan Pembayaran (SPP); j. melaksanakan sistem akutansi pengelolaan keuangan Inspektorat; k. menyiapkansuratperintahmembayar (SPM); l. melaksanakan verifikasi harian; m. menyusun rekapitulasi penyerapan keuangan sebagai bahan evaluasi kinerja keuangan; n. menyusun neraca Inspektorat; o. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan inspektorat; p. melaksanakan pengkajian dan perumusan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan tugas pekerjaan Sub Bagian Keuangan; q. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan; r. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan-permasalahan dan menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya; 7

s. menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; dan t. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Paragraf 3 Sub Bagian Program dan Pelaporan Pasal 9 (1) Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, menilai dan menyimpan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun laporan kegiatan pengawasan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas jabatankepala Sub Bagian Program dan Pelaporan adalah sebagai berikut : a. melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan Inspektorat; b. menginventarisir hasil pembinaan dan pengawasan dan tindaklanjut hasil pembinaan dan pengawasan; c. mengadministrasi hasil pengawasan; d. melaksanakan evaluasi laporan hasil pengawasan; e. menyelengarakan Rapat Koordinasi Pengawasan; f. menyiapkan laporan berkala bulanan, triwulan dan tahunan; g. menyiapkan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan; h. mempersiapkan data pendukung (supplement) penyusunan LPPD; i. menginventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi dan memberikan solusi pemecahannya; j. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi; k. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan-permasalahan dan menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai dengan bidang tugasnya; l. melaksanakan pengkajian dan perumusan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan tugas pekerjaan sub bagian Program dan pelaporan; m. melakukan monitoring, evaluasi serta pelaporan program kerja dan kegiatan; n. menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); 8

o. menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Bagian Ketiga Inspektur Pembantu Pasal 10 (1) Inspektur Pembantu mempunyai tugas membantu Inspektur dalam mengoordinir pelaksanaan pengawasan oleh Auditor dan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dan penanganan kasus pengaduan sesuai dengan wilayah kerjanya. (2) Inspektur pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), membawahi jabatan fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan. (3) Inspektur Pembantu membawahi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan pada Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah dan kecamatan serta desa/kelurahan. (4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas jabataninspektur Pembantu sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. mengusulkan program pengawasan; b. menyusun rencana kegiatan tahunan di bidang pengawasan dan pembinaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; c. mengumpulkan bahan penyusunan rencana pengawasan dan pembinaan; d. mengoordinir pelaksanaan pengawasan oleh Auditor dan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dan penanganan kasus pengaduan pada Perangkat Daerah dan instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bulukumba; 9

e. memberikan petunjuk, mengawasi, dan membimbing pelaksanaan tugas pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh Auditor dan P2UPD; f. menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan hasil pengawasan dan pembinaan; g. mengawasi pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan, barang, kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; h. mengawasi penyelenggaraan pemerintah desa; i. reviu rencana kerja anggaran; j. reviu laporan keuangan; k. reviu laporan kinerja instansi pemerintah l. evaluasi sistem pengendalian internal m. pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu n. pemeriksaan terpadu; o. mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi p. pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean goverment dan pelayanan publik; q. penyusunan peraturan perundangan undangan bidang pengawasan; r. penyusunan pedoman / standar di bidang pengawasan s. koordinasi program pengawasan; t. pemeriksaan hibah/bantuan sosial; u. pendampingan, asistensi dan fasilitasi; v. pengawasa tugas pembantuan dan alokasi dana desa; w. mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan pemerintah daerah; x. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi; y. melakukan monitoring, evaluasi serta pelaporan program kerja dan kegiatan; dan z. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Bagian Keempat Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 11 (1) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 10

(2) Jumlah pejabat fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V JABATAN Pasal 12 (1) Inspektur merupakan jabatan eselon IIb atau jabatan pimpinan tinggi pratama (2) Sekretaris merupakan jabatan eselon IIIa atau jabatan administrasi. (3) Inspektur Pembantu merupakan jabatan eselon IIIa atau jabatan administrasi. (4) Kepala Sub Bagian merupakan jabatan eselon IVa atau jabatan pengawas. BAB VI TATA KERJA Pasal 13 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit organisasi, Pejabat Fungsional Pengawasan dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal, baik di lingkungan masing-masing maupun antar unit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturanperundang-undangan. (3) Setiap pimpinan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan yang diterima oleh atasan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsionalmempunyai hubungan kerja. 11

(7) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. (8) Pola hubungan kerja Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Pengawasan ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Pada saat peraturan ini mulai berlaku maka segala ketentuan perundangundangan yang mengatur hal yang sama dan bertentangan dengan peraturan ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 15 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalamberita Daerah Kabupaten Bulukumba. Ditetapkan di Bulukumba pada tanggal BUPATI BULUKUMBA, A. M. SUKRI A. SAPPEWALI Diundangkan di Bulukumba pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA A. B. AMAL BERITA DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2016 NOMOR 74 12

13