BAB I PENDAHULUAN. antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

BAB I. Pendahuluan. Kepariwisataan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terletak antara 70 33' LS ' LS dan ' BT '

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi lokal wilayah tersebut. Pembangunan wilayah dapat

BAB I PENDAHULUAN. buatan dan peninggalan sejarah. Wilayah Kabupaten Sleman terdapat banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan. pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan seluruh potensi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan masih banyak lagi. Gelar kota pariwisata dapat diraih karena memang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa: Negara Indonesia ialah

BAB I PENDAHULUAN. (Yerik Afrianto S dalam diunduh tanggal 23

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alam dan budayanya memiliki potensi pengembangan pariwistata yang luar biasa

DEFINISI- DEFINISI A-1

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mengandalkan sektor pariwisata untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. andalan bagi perekonomian Indonesia dan merupakan sektor paling strategis

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. menambah devisa negara. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan mengaktifkan sektor lain di negara penerima wisatawan. Sebagai industri

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. mana seseorang tidak dapat memenuhi atau memperoleh manfaat dari sumber. seseorang tidak dapat mencapai kondisi sejahtera.

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia, banyak objek wisata yang telah menarik perhatian para

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keleluasaan kepada daerah Kota/kabupaten untuk mengurus rumah

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menjadikan

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. kepada pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan. 1. Resort : adalah sebuah tempat untuk menginap dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan bentang alam, peninggalan budaya dan lain sebagainya. Beragam potensi tersebut akan sangat mendongkrak pemasukan keuangan Negara dari sektor pariwisata. Dari dimensi kuantitatif pengamat pariwisata mengakui bahwa 9 negara anggota ASEAN manakala dihitung dan dijumlahkan potensi destinasi pariwisatanya, barulah bisa menyamai jumlah sama apa yang terdapat di Indonesia, a largest archipelagic country in the world (Pariwisata Indonesia, Desember 2011). Keanekaragaman tersebut menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewariskan kepada generasi selanjutnya. Saat ini pariwisata di Indonesia menjadi salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Sektor pariwisata diharapkan menjadi penghasil devisa nomor satu sehingga pemerintah harus terus menggalakan segala pembangunan dunia kepariwisataan Indonesia. Menurut beberapa pakar, eksplorasi minyak bumi yang kini memberikan kontribusi devisa 70%-80% menjadi tidak ekonomis lagi, selain sumbernya sudah menipis, diperkirakan biaya eksplorasinya semakin tidak efisien. Sebagai komoditi pengganti, pariwisata diharapkan menjadi komoditif prospektif 1

2 sebagai primadona penghasil devisa negara yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan yang berkelanjutan (Yoeti, 2008: 27). Dalam usaha memajukan dunia pariwisata di Indonesia, pemerintah harus terus menggali serta melakukan langkah pengelolaan dan pengembangan serta pemberdayaan sumber dan potensi pariwisata di tiap-tiap daerah yang memiliki potensi wisata di seluruh Indonesia. Sektor pariwisata Indonesia mendapat angin segar setelah peringkat daya saingnya naik dari 74 menjadi 70 dari 140 Negara di dunia. Menurut data The Travel and Tourism CompetitivenessIndex yang dilansir oleh World Economic Forum2013, selain naik 4 tingkat, untuk keindahan alam (natural resources) dan faktor harga (price competitiveness) Indonesia merupakan negara yang kompetitif, yakni berada di peringkat 6 dan 9. Dengan demikian, kata Menteri Parekraf, pariwisata Indonesia sangatlah berpotensi untuk dikembangkan, terlebih jika diperkuat dengan industri kreatif dalam lingkungan destinasi wisata untuk mengembangkan cinderamata, seni pertunjukan, fesyen, musik, dan bahkan film. Indonesia tentunya akan menjadi lebih menarik bagi wisatawan dunia ( Pariwisata Indonesia, Maret 2013). Pariwisata merupakan salah satu sektor penting yang mampu meningkatakan serta mengembangkan tingkat perekonomian suatu negara. Langkah yang diambil oleh pemerintah antara lain dengan pengelolaan dan pengembangan obyek wisata untuk lebih baik dari sebelumnya, pemberdayaan sumber dan potensi wisata agar terjaga keaslianya dan keindahannya serta tidak merusak lingkungan yang telah ada. Usaha pengembangan obyek wisata merupakan salah satu faktor yang sangat penting

3 di dalam dunia pariwisata untuk menarik para pengunjung sebanyakbanyaknya.pengembangan adalah upaya memperluas atau mewujudkan potensipotensi, membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu keadaan yang lebih lengkap, lebih besar, atau lebih baik, memajukan sesuatu dari yang lebih awal kepada yang lebih akhir atau dari yang sederhana kepada yang lebih kompleks. Sektor pariwisata memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat diantaranya mengurangi jumlah pengangguran, menaikan pendapatan devisa Negara, menghapus kemiskinan dan lain sebagainya. Tujuan kepariwisataan tersebut tertera pada Pasal 4 Undang-undang No. 10 Tahun 2009 mengatakan Kepariwisataan bertujuan untuk : 1) Meningkatkan kebutuhan perekonomian, 2) Meningkatkan kesejahteraan rakyat, 3) Menghapus kemiskinan, 4) Mengatasi pengangguran, 5) Melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, 6) Memajukan kebudayaan, 7) Mengangkat citra bangsa, 8) Memupuk rasa cinta tanah air, 9) Memperkukuh jatidiri dan kesatuan bangsa, dan 10) Mempererat persahabatan antar bangsa (Undangundang No. 10 Tahun 2009). Sektor pariwisata merupakan sarana pengembangan minat dan bakat kebudayaan serta mampu menambah pendapatan bagi masyarakat setempat. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang beragam sehingga Yogyakarta sering disebut disebut sebagai kota budaya, kota pelajar, kota gudeg bahkan kota sepeda. Dengan banyaknya potensi wisata yang ada, diharapkan mampu melakukan pendayagunaan yang baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas obyek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

4 Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari lima wilayah, Yogyakarta kota, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul dimana tiap wilayahnya memiliki potensi wisata yang beragam. Kabupaten Gunungkidul memiliki berbagai obyek wisata seperti, pantai, goa, peninggalanpeninggalan sejarah, pegunungan, dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini banyak masyarakat Yogyakarta yang sudah mulai sadar wisata, terbukti dengan banyaknya terbentuk desa-desa wisata dari berbagai wilayah di Yogyakarta. Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Kabupaten Gunungkidul memiliki desa wisata yang menjadi desa wisata terbaik di tahun 2012.Penghargaan Desa Wisata terbaik 2012 diberikan kepada Desa Wisata Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, DIY.Peringkat kedua diraih Desa Banjarsari, DIY.Sedangkan peringkat ketiga dihuni desa di Kelurahan Kauman, Jawa Tengah (Tribunews.com, 26 September 2012). Desa wisata ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi desa wisata andalan di Kabupaten Gunungidul dengan adanya obyek wisata Goa Pindul, Goa Gelatik dan Sungai Oya yang dapat digunakan sebagai aktifitas wisata. Saat ini konsentrasi pengembangan kawasan wisata di Gunungkidul sebagian besar hanya bertumpu pada pengembangan wisata pantai. Hal ini akan menimbulkan ke khawatiran timbul kejenuhan pada wisatawan untuk berwisata ke Kabupaten Gunungkidul, sebab belum adanya wisata alternatif lain dari wisata pantai tersebut.

5 Selain pantai yang menjadi andalannya Kabupaten Gunungkidul juga memiliki banyak potensi wisata baru seperti obyek wisata goa yang bisa dikategorikan wisata minat khusus atau mungkin bisa membuat istilah baru seperti Wisata Adrenalin karena disini dibutuhkan keberanian untuk merasakan petualangan susur goa dengan kedalaman air antara 4 sampai 7 meter. Lokasi desa wisata mudah di capai dengan jalan aspal sampai ke lokasi dan didukung dengan kelengkapan fasilitas yang diberikan serta pelayanan yang maksimal akan memberikan nilai lebih pada desa wisata ini. Banyak masyarakat Desa Bejiharjo sadar bahwa pariwisata merupakan sarana pengembangan minat dan bakat serta mampu menambah pendapatan bagi masyarakat. Desa wisata memberikan banyak lapangan pekerjaan yang akan mengurangi banyak pengangguran di wilayah tersebut. Oleh karena itu pengembangan diberbagai sektor harus dilakukan agar menjadi desa wisata unggulan.pengembangan potensi pariwisata telah terbukti mampu memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Secara ekonomi pariwisata memberi dampak dalam perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income per kapita dan peningkatan devisa.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, rumusan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah bagaimana strategi pengembangan Desa Wisata Bejiharjo dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Rumusan masalah tersebut ditentukan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, antara lain: 1. Apa saja potensi dan daya tarik Desa Wisata Bejiharjo Kabupaten Gunungkidul? 2. Apa saja pengembangan yang telah dilakukan pihak Desa Wisata Bejiharjo? 3. Bagaimana strategi pengembangan kedepan sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Desa Wisata Bejiharjo? 4. Analisa korelasi antara penambahan fasilitas dan jumlah wisatawan. C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui apa saja potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Bejiharjo di Kabupaten Gunungkidul. 2. Mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. 3. Mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari desa wisata bejiharjo terhadap kehidupan masyarakat sekitar.

7 4. Memberikan rekomendasi strategi yang tepat guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. 5. Mengetahuai korelasi antara fasilitas yang dimiliki dengan banyaknya jumlah kunjungan wisatawan yang datang di Desa Wisata Bejiharjo tiap tahunnya. Adapun manfaat yang ingin dicapai bagi Desa Wisata Bejiharjo adalah : 1. Dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai potensi dan daya tarik Desa Wisata Bejiharjo. 2. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengelola Desa Wisata Bejiharjo untuk meningkatkan mutu dan kualitas agar dapat lebih diminati wisatawan. 3. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dengan adanya upaya pengembangan yang dilakukan di Desa Wisata Bejiharjo. 4. Mengetahui pentingnya fasilitas yang dimiliki Desa Wisata Bejiharjo sebagai salah satu faktor dalam meningkatnya jumlah kunjungan wisata tiap tahunnya. Adapun manfaat yang ingin dicapai bagi penulis adalah: 1. Diharapkan dapat mendorong kreatifitas dalam menjaga dan memelihara potensi Desa Wisata Bejiharjo. 2. Dapat menambah pengetahuan terkait dengan strategi pengembangan potensi Desa Wisata Bejiharjo.

8 3. Dapat menjadikan pembelajaran terkait dengan potensi obyek wisata lainnya di Desa Bejiharjo. D. Landasan Teori Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan yang terdiri atas 17 bab dan 70 pasal yang mengandung ketentuan meliputi : 1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dengan engunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara. 2. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata. 3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. 4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.

9 5. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragama kekayaan alam, budya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. 6. Daerah tujuan wisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrative yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksebilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. 7. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggara pariwisata. 8. Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. 9. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, social dan budaya, pemberdayaan sumberdaya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan (PDF Undang-undang No. 10 Tahun 2009, diakses 27 Mei 2013). Desa wisata adalah sebuah desa yang hidup mandiri dengan potensi yang dimilikinya dapat dijual sebagai atraksi daya tarik wisata tanpa melibatkan investor (Asyari, 2010: 2).Desa wisata dikelola sepenuhnya oleh masyarakatnya tanpa campur tangan dari investor yang ingin menanamkan modal di desa tersebut.untuk

10 memajukan desa wisata tersebut maka harus ada upaya pengembangan dari segala sarana prasarana yang telah ada. Pengembangan suatu produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki produk yang sedang berjalan atau menambah jenis produk yang dihasilkan ataupun yang akan dipasarkan (Yoeti, 2008: 96). Perkembangan pariwisata suatu daerah ataupun suatu negara akan meningkat terus karena: 1. Jumlah penduduk yang bertambah terus dari waktu kewaktu. Disamping itu adanya kecenderungan penduduk yang bertempat tinggal di kota semakin lama semakin meningkat. 2. Pendapatan per kapita penduduk semakin lama semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan peningkatan pembangunan ekonomi di banyak negara industri maupun negara sedang membangun. Meningkatnya pendapatan penduduk, kemampuan daya beli yang lebih tinggi, membelanjakan pendapatan jauh lebih besar yang memungkinkan orang-orang bergabung dalam bentuk wisata yang alami dan memungkinkan orang mengadakan perjalanan lebih jauh dari tempat tinggalnya. 3. Tingkat mobilitas penduduk yang semakin lama semakin tinggi, bertambahnya mobilitas, kemajuan-kemajuan pembangunan dalam bidang transportasi, khususnya transportasi darat dan udara mengakibatkan perjalanan lebih mudah, cepat dan nyaman. Dengan demikian makin panjang jalan ke tujuan wisata makin banyak memberikan keuntungan bagi banyak sektor yang terkait dalam pengolahan kepariwisataan.

11 4. Ada kecenderungan jumlah kelompok umur remaja dan muda semakin lama semakin tinggi, hal ini menimbulkan suatu peluang yang cukup besar (Suwena, 2010: 144-145). Instruksi Presiden NO.9 Tahun 1969 Pasal 2 tentang Tujuan Pengembangan Kepariwisataan adalah: 1. Meningkatkan devisa khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan industri-industri sampingan lainnya. 2. Memperluas dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. 3. Meningkatkan persaudaraan persahabatan nasional dan internasional ( Yoeti, 2008: 80 ). E. Metode penelitian 1. Tempat dan waktu penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Desa Wisata Bejiharjo, Padukuhan Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. b. Waktu penelitian Penelitian dilakukan mulai tanggal 18 Februari - 18 Mei 2013 2. Metode pengumpulan data 1. Data Primer

12 Data yang diperoleh dan diteliti secara langsung dari subyek penelitian.data diperoleh dari sekertariat Pokdarwis Dewa Bejo (Desa Wisata Bejiharjo) dan Kelurahan Desa Bejiharjo baik melalui observasi dan wawancara. a. Perolehan data observasi Penelitian dengan melakukan pengamatan langsung di Desa Wisata Bejiharjo. b. Perolehan data melalui wawancara Wawancara dilakukan secara langsung di Desa Wisata Bejiharjo terhadap pengelola obyek wisata, pemandu wisata, pedagang sekitar obyek wisata, serta masyarakat setempat yang ikut serta berperan aktif di Desa Wisata Bejiharjo. 2. Data sekunder Data-data yang diperoleh melalui media lain seperti situs-situs di internet dengan cara membandingkan dan mempelajari sumber-sumber serta melalui refrensi dari buku, majalah, artikel, dan skripsi untuk melengkapi dalam penulisan. 3. Metode analisa data Analisa data dilakukan dengan mengamati langsung obyek yang akan dibahas. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung ke Desa Wisata Bejiharjo serta mencari info apa saja upaya pengembangan yang telah dilakukan desa wisata tersebut dan mengevaluasi strategi pengembangan yang dilakukan desa wisata tersebut. Setelah itu penulis

13 akan memberikan rekomendasi pengembangan dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. F. Tahap Penelitian 1. Observasi Pengumpulan data melalui cara observasi dilakukan secara langsung melalui pengamatan terhadap potensi Desa Wisata Bejiharjo dan segala kegiatan yang berlangsung di tempat itu. 2. Wawancara Pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak pengelola maupun masyarakat setempat yang menggantungkan kehidupan perekonomiannya di Desa Wisata Bejiharjo. 3. Studi pustaka Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan informasi pendukung dengan menggunakan kajian pustaka dan refrensi yang relevan terkait dengan masalah yang dibahas. 4. Analisis data Analisis data dilakukan terhadap data yang sudah diperoleh dari penelitian dilapangan.dalam hal ini peneliti memaparkan hasil penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada di Desa Wisata Bejiharjo melalui pengamatan dan wawancara langsung kepada pengelola Desa Wisata Bejiharjo, kemudian dikelompokan sasuai permasalahannya dan kemudian dibahas.setelah tahap pembahasan selesai, penulis memberikan solusi terkait strategi pengembangan

14 Desa Wisata Bejiharjo dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari empat bab yang akan mempermudah pembaca dalam memahami alur penelitian, Bab I tentang pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II tentang gambaran umum Desa Wisata Bejiharjo yang berisi tentang profil Kabupaten Gunungkidul, profil Desa Bejiharjo, sejarah terbentuknya Desa Wisata Bejiharjo, lokasi desa wisata, profil masyarakat dan fasilitas yang dimiliki Desa Wisata Bejiharjo. Bab III berisi tentang pembahasan potensi dan daya tarik, aktivitas di Desa Wisata Bejiharjo, apa saja upaya pengembangan yang dilakukan pihak Desa Wisata Bejiharjo, strategi pengembangan kedepan sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, rekomendasi pengembangan kedepan dan korelasi antara penambahan fasilitas dengan jumlah wisatawan yang datang ke Desa Wisata Bejiharjo.Bab IV penutup yang berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan Desa Wisata Bejiharjo.