BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian. Perusahaan yang memenuhi kriteria dari penelitian ini sebanyak 10 sampel. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SM (Y) 30.02.98.2810.24071 UP (X1) 30.03.99.4137.31237 PR (X2) 30.01.80.3787.21975 PP (X3) 30.10.98.4974.23624 SA (X4) 30.03.93.5123.24956 RH (X5) 30.02.98.2949.23675 Valid N (listwise) 30 Sumber: Data sekunder hasil olahan SPSS 20 Dari output statistik deskriptif pada table diatas dapat diketahui bahwa: 1. N = 30 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitan ini adalah 30 sampel yang terdiri dari 10 perusahaan yang dijadikan selama 3 tahun yang terdiri dari data variabel struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, rasio hutang. 57

58 2. Struktur modal memiliki nilai minimum 0.02 yang dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, PT. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk, PT. Delta Djakarta, Tbk, PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, dan PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk pada tahun 2013-2015, nilai maximum 0.98 yang dimiliki oleh PT. Delta Djakarta, Tbk pada tahun 2014 dan nilai rata-rata 0.2810 serta standar deviasi 0.24071. Karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan baik. 3. Ukuran perusahaan minimum 0.03 yang dimiliki oleh PT. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk pada tahun 2014-2015, nilai maximum 0.99 yang dimiliki oleh PT. Delta Djakarta, Tbk pada tahun 2014 dan nilai rata-rata 0.4137 serta standar deviasi 0.31237. Karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan baik. 4. Profitabilitas memiliki nilai minimum 0.01 yang dimiliki oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk pada tahun 2014, nilai maximum 0.80 yang dimiliki oleh PT. Delta Djakarta pada tahun 2013 dan nilai rata-rata 0.3787 serta standar deviasi 0.21975. Karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan baik. 5. Pertumbuhan penjualan memiliki nilai minimum 0.10 yang dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk pada tahun 2014, nilai maximum 0.98 yang dimiliki oleh PT. Mayora Indah, Tbk pada tahun 2013 dan nilai rata-rata 0.4974 serta standar deviasi 0.23624. Karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

59 6. Struktur aktiva memiliki nilai minimum 0.03 yang dimiliki oleh PT. Tri Banya Tirta, Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk pada tahun 2013, nilai maximum 0.93 yang dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Fodd, Tbk pada tahun 2015 dan nilai rata-rata 0.5123 serta standar deviasi 0.24956. Karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan baik. 7. Rasio hutang memiliki nilai minimum 0.02 yang dimiliki oleh PT. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk pada tahun 2013-2014, nilai maximum 0.98 yang dimiliki oleh PT. Mayora Indah, Tbk dan nilai rata-rata 0.2949 serta standar deviasi 0.23675. Karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai meannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan baik. B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji data dilakukan dengan analisa One-Sample Kolmogrov-Smirnov dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut: Ho: Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan untuk menentukan data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut: 1. Nilai Asym.Sig. (2-tailed) = > 0.05 maka data berdistribusi normal. 2. Nilai Asym.Sig. (2-tailed) = < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal.

60 Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a,b Mean.0000000 Std. Deviation.20871866 Most Extreme Differences Absolute.119 Positive.087 Negative -.119 Kolmogorov-Smirnov Z.652 Asymp. Sig. (2-tailed).790 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov 0.652 dan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0.790. Jadi dapat disimpulkan data telah memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak teradi korelasi antar variabel independe. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2011:105). Pengambilan keputusan : 1. Nilai VIF < 10 dan tolerance > 0.10 (tidak terjadi masalah multikolonieritas). 2. Nilai VIF > 10 dan tolerance < 0.10 (terjadi masalah multikolonieritas). Berikut hasil dari SPSS yang akan menunjukan hasil uji multikolonieritas. Tabel 4.3

61 Hasil Uji Multikolonieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF UK.805 1.242 1 PR.674 1.483 PP.655 1.526 SA.772 1.296 RH.745 1.342 a. Dependent Variable: SM (Y) Berdasarkan data dari tabel 4.3 hasil perhitungan tolerance ukuran perusahaan memiliki nilai tolerance sebesar 0.805, profitabilitas memiliki nilai tolerance sebesar 0.674, pertumbuhan penjualan memiliki nilai tolerance sebesar 0.655, struktur aktiva memiliki nilai tolerance sebesar 0.772, dan rasio hutang memiliki nilai tolerance sebesar 0.745. Dari variable independen tidak ada yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara variabel independen dalam model regresi. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukan ukuran perusahaan memiliki nilai VIF sebesar 1.242, profitabilitas memiliki nilai VIF sebesar 1.483, pertumbuhan penjualan memiliki nilai VIF sebesar 1.526, struktur aktiva memiliki nilai VIF sebesar 1.296, dan rasio hutang memiliki nilai VIF sebesar 1.342. Hal ini menunjukan tidak adanya variable independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara variabel independen dalam model regresi.

62 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, biasanya dijumpai pada data deret waktu (time series). Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin Watson (Uji DW) dengan hasil: Model Tabel 4.4 Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate 1.981 a.962.955.05050 1.068 a. Predictors: (Constant), SA, PR, RH, PP, UP b. Dependent Variable: SM (Y) Sumber: Data sekunder hasil olahan SPSS 20 Berdasarkan hasil tabel 4.4 dapat diperoleh nilai statistik uji Durbin-Watson sebesar 1.068. Hasil uji Durbin Watson statistic mendapatkan sebesar 0 < d < dl (0 < 1.068< 1.068) keputusan uji autokorelasi tidak ada autokorelasi positif. 4. Uji Heteroskedastisitas

63 Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika ada maka disebut heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat dari grafik Scatterplot. Tabel 4.5 Sumber: Data sekunder hasil olahan SPSS 20 Dari gambar scatterplot menunjukan bahwa terbebas dari gejala heteroskedastisitas. Karena titik-titik yang ditunjukan pada gambar scatterplot menyebar.

64 C. Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi ( R 2 ) Koefisien determinasi ( R 2 ) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi yang menunjukan dengan nilai adjusted R-square dari model regresi yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengungkapan yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya ( Ghozali, 2011:97) Nilai koefisien determinasi dari model regresi dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.981 a.962.955.05050 a. Predictors: (Constant), SA, PR, RH, PP, UP b. Dependent Variable: SM (Y) Sumber: Data sekunder hasil olahan SPSS 20 Berdasarkan tabel diatas menunjuknya besarnya sumbangan dari variabel independent (SM), dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar 0.955 atau 95.5%. Ini berarti variabel independent (ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan rasio hutang) mempengaruhi variabel dependent

65 (Struktur Modal) 95.5%. Sedangkan sisanya yaitu (100%-95.5% = 4.5%) dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. 2. Uji Statistik F Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut hasil dari SPSS dari Uji F: Table 4.7 Hasil Uji Statistik F ANOVA a Model a. D Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression e p Residual 1.564.061 5 24.313.003 122.693.000 b Total e n dent Variable: SM (Y) 1.626 29 b. Predictors: (Constant), SA, PR, RH, PP, UP Sumber: Data sekunder hasil olahan SPSS 20 Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai F Test sebesar 122.693 dan signifikan 0.000 yang berarti variabel independen ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, rasio hutang. Secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu struktu modal. 3. Uji Parsial (Uji Statistik T)

66 Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikan 0.05 (α=5%). Berdasarkan hasil pengujian menggunakan alat analisis regresi linear dapat diperoleh hasil sebagai berikut Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 4.028.627 6.423.000 UP.626.660.108.948.346 1 PR PP SA RH -1.983-2.157 1.229 1.051.781 1.057.388.369 -.296 -.244.671.574-2.538-2.041 3.170 2.846.013.045.004.009 a. Dependent Variable: SM (Y) Sumber: Data sekunder hasil olahan SPSS 20 Berdasarkan hasil statistik t test menunjukan bahwa variabel Independen ukuran perusahaan tidak signifikan terhadap struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan untuk ukuran perusahaan diatas 0.05. Sedangkan nilai profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, dan rasio hutang signifikan dibawah 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dependent struktur modal dipengaruhi oleh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, dan rasio hutang. Dari tabel dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut

67 Y = 4.028 + 0.626X1 1.983X2 2.157X3 + 1.229X4 + 1.051X5 + e Keterangan: a. Nilai konstanta adalah 4.028 artinya apabila variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, rasio hutang bernilai nol (tidak ada) maka struktur modal akan bernilai sebesar 4.028. b. Nilai koefisien ukuran perusahaan adalah 0.626 artinya setiap kenaikan ukuran perusahaan akan meningkatkan nilai struktur modal sebesar 0.626. c. Nilai koefisien profitabilitas adalah -1.983 artinya setiap kenaikan profitabilitas akan meningkatkan nilai struktur modal sebesar -1.983. d. Nilai koefisien pertumbuhan penjualan adalah -2.157 artinya setiap kenaikan pertumbuhan penjualan akan meningkatkan nilai struktur modal sebesar -2.157. e. Nilai koefisien struktur aktiva adalah 1.229 artinya setiap kenaikan struktur aktiva akan meningkatkan nilai struktur modal sebesar 1.229. f. Nilai koefisien rasio hutang adalah 1.051 artinya setiap kenaikan rasio hutang akan meningkatkan nilai struktur modal sebesar 1.051. D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

68 Hasil pengujian hipotesis variabel ukuran perusahaan dalam uji t nilai taraf signifikan 0.346 dimana nilai tersebut > 0.05. Ukuran perusahaan juga memiliki nilai koefisien regresi bernilai positif 0.626. Sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ade (2014) yang menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Peneliti berargumen bahwa secara teori, ukuran perusahaan yang besar tidak menjamin kelangsungan hidup perusahaan maupun lancarnya kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian, ukuran perusahaan tidak menjamin minat investor dan kreditor dalam menanamkan dananya ke perusahaan. Oleh karena itu, ukuran perusahaan tidak mempengaruhi struktur modal. 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal Hasil pengujian hipotesis variabel profitabilitas dalam uji t nilai taraf signifikan 0.013 dimana nilai tersebut < 0.05. Profitabilitas juga memiliki nilai koefisien regresi bernilai negatif -1.983. Sehingga profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Erwin (2012) yang menyatakan Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Secara teori perusahaan yang memiliki profit akan menggunakan lebih banyak hutang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pengurangan pajak. Hal ini bisa menunjukan alasan perusahaan-perusahaan besar yang profitable lebih cenderung bersifat konservatif dalam menggunakan hutang untuk operasi perusahaannya. Sementara itu perusahaan yang kurang profitable, akan cenderung tetap menggunakan

69 sumber dana internal terlebih dahulu baru kemudian menutupi kekurangan dengan melakukan pinjaman dalam bentuk hutang. 3. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktu Modal Hasil pengujian hipotesis variabel pertumbuhan penjualan dalam uji t nilai taraf signifikan 0.045 dimana nilai tersebut < 0.05. Pertumbuhan penjualan memiliki nilai koefisien regresi bernilai negatif -2.157. Sehingga pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Niztiar (2013) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal. Secara teori pertumbuhan penjualan pada dasarnya mencerminkan produktivitas perusahaan dan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan (manajemen) maupun pihak eksternal (investor dan kreditor). Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan yang tumbuh pesat akan lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Karena biaya penerbitan saham biasa lebih mahal dari pada penerbitan surat hutang, maka perusahaan dalam menggunakan modal eksternalnya lebih banyak mengandalkan hutang dari pada equity. Oleh karena itu pertumbuhan perusahaan akan berpengaruh positif dengan tingkat penggunaan hutang dalam keputusan struktur modal, secara empirik hal ini sesuai untuk perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. 4. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal Hasil pengujian hipotesis variabel struktur aktiva dalam uji t nilai taraf signifikan 0.004 dimana nilai tersebut < 0.05. Struktur aktiva memiliki nilai koefisien regresi bernilai 1.229. Sehingga struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal.

70 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ade (2014) yang menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal. Artinya perusahaan yang mempunyai aktiva tetap yang besar akan sangat mudah dalam pengadaan hutang karena aktiva tetap dianggap sebagai jaminan. Semakin tinggi struktur aktiva, perusahaan cenderung menggunaan hutang sebagai alternatif untuk mendapatkan dana eksternal. Hasil ini sejalan dengan Ade (2014), menunjukan bahwa variabel struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal. 5. Pengaruh Rasio Hutang terhadap Struktur Modal Hasil pengujian hipotesis variabel rasio hutang dalam uji t nilai taraf signifikan 0.009 dimana nilai tersebut < 0.05. Rasio hutang memiliki nilai koefisien regresi bernilai 1.051. Sehingga rasio hutang berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ade (2014) yang menunjukkan bahwa rasio hutang berpengaruh terhadap struktur modal. Secara teori hal ini menunjukan bahwa meningkatnya rasio hutang berarti bahwa kegiatan operasional perusahaan lebih banyak diperoleh oleh hutang. Asumsi tersebut menguatkan pendapat bahwa kenaikan atau penurunan rasio hutang akan berpengaruh pada komposisi struktur modal.

71