BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. postpartum yang terdiri dari tiga fase yaitu fase dependen (taking in), fase

BAB I PENDAHULUAN. adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu setiap. perubahan tersebut mungkin relatif pada tiap-tiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO DEPRESI POSTPARTUM DI KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN EDINBURGH POSTNATAL DEPRESSION SCALE

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

1

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di Kelurahan Parupuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang penting, jika tidak ditanggulangi bisa menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator dasar pelayanan kesehatan. terhadap wanita usia produktif adalah Angka Kematian

PERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir dengan melewati beberapa tahapan (Bahiyatun, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. persalinan (WHO, 2008) merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya terus meningkat. World Health Organization (WHO) di Kabupaten Gunungkidul DIY tercatat 1262 orang terhitung dari bulan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA IBU POSTPARTUM DI POLIKLINIK OBSGYN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN KECEMASAN TENTANG PENULARAN PENYAKIT DENGAN PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PENYAKIT TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL I SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. awal dari usaha menjaga kesehatan wanita. Organ seksual/ reproduksi wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif

BAB I PENDAHULUAN. mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan, pada tahun 2020

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. India, Pakistan, Brazil, dan Nigeria yang memberikan kontribusi besar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. terjangkau, dan sebaliknya setiap orang juga mempunyai kewajiban ikut serta

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan, seperti ibu hamil,

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesuburan atau infertilitas (Agarwa et al, 2015). Infertil merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan berbagai penyebab penyakit lainnya yang dapat

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain dengan

BAB III METODE PENELITIAN. desain case control. Kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ibu menjadi 102 per kelahiran hidup. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih menggunakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009).

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak persoalan, terutama di negara berkembang. Salah satunya adalah Negara

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organitation tahun 2014, kasus penularan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah sebanyak 255.461.686 jiwa yang terdiri atas 128.366.718 jiwa penduduk laki-laki dan 127.094.968 jiwa penduduk perempuan. Dari tahun 2010 2014 pertumbuhan penduduk per tahun terus meningkat dari 3,54 juta per tahun menjadi 3,70 juta per tahun. Sedangkan pada tahun 2015, pertumbuhan penduduk mengalami penurunan yakni menjadi 3,34 juta per tahun (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Pertumbuhan penduduk merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Pertumbuhan penduduk ini akan berpengaruh terhadap jumlah angka kelahiran. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, angka kelahiran bayi di dunia sekitar 15 juta kelahiran per tahun. Angka kelahiran di Indonesia pada tahun 2015 adalah sebanyak 5.138.107 kelahiran, dengan jumlah lahir hidup sebanyak 4.893.435 jiwa (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Jumlah kelahiran di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 adalah sebanyak 559.994 kelahiran dan jumlah lahir hidup sebanyak 556.863. Angka kelahiran terbanyak terletak di kabupaten Brebes yakni 33.336 kelahiran, sedangkan untuk angka kelahiran terendah terletak di kota magelang yakni sebanyak 1.608 kelahiran. Angka kelahiran di kota Surakarta sendiri adalah sebanyak 10.345 kelahiran (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2015). Berdasarkan survey 1

2 yang dilakukan peneliti di Poliklinik ObsgynRumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi didapatkan data kunjungan nifas pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2017 adalahsebanyak 134 (Rekam medis RSUD Dr. Moewardi, 2017). Terdapat tiga tahap dalam masa nifas yaitu: (1). Periode taking in, yang berlangsung pada hari ke 1-2 setelah melahirkan; (2). Periode taking on/taking hold, yang berlangsung pada hari ke 2-4 setelah melahirkan, pada masa ini kemungknan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya. (3). Periode letting go, pada tahap ini depresi postpartum sering terjadi pada masa ini (Pitriani, 2014). Ibu yang mengalami depresi postpartum biasanya akan merasa cemas, sedih atau tidak dapat beristirahat dan ada juga yang disertai dengan perasaan bersalah, kekurangan energi, motivasi dan perasaan tidak berguna. Beberapa ibu bahkan akan merasa khawatir dan melukai diri sendiri dan bayinya (Sari, 2012). Angka insiden depresi postpartum adalah 1 sampai 2 per 1000 kelahiran. sekitar 50 sampai 60% perempuan yang mengalami depresi postpartum saat mereka memiliki anak pertama, dan sekitar 50% perempuan yang mengalami postpartum mempunyai riwayat keluarga gangguan mood (Keshavarzi, 2010). Faktor risiko yang berpotensi menjadi depresi postpartum: faktor sosiodemografi, faktor obsetri, dan faktor marital (Gausia, 2009). Angka prevalensi depresi postpartum secara global antara 10-15%.Di negara-negara seperti Singapura, Malta, Malaysia, Austria dan Denmark, ada sedikit laporan tentang depresi postpartum. sedangkan di negara-negara lain seperti Brazil, Guyana, Kosta Rika, Italia, Chili, Afrika Selatan, Taiwan, dan

3 Korea laporan tentang gejala depresi postpartum sangat lazim (Motzfeldt, 2013). Menurut penelitian yang dilakukan Cindy di kanada 8% menunjukkan gejala depresi selama 12 minggu dalam periode postpartum(dennis C.L., 2012). Angka kejadian depresi postpartum di Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85%, sedangkan di Indonesia angka kejadian depresi postpartum antara 50-70% dari wanita pasca persalinan (Mirza, 2008). Salah satu penyebab terjadinya depresi postpartum adalah kemiskinan, hubungan yang tidak baik dengan ibu mertua, melahirkan bayi dengan jenis kelamin perempuan, kehamilan yang tidak terencana, kerentanan terhadap gejala psikiatri, bayi yang dirawat dirumah sakit, suami yang tidak bekerja serta perselisihan yang serius dengan salah satu anggota keluarga. Survei diatas dilakukan dinegara berkembang (India dan Pakistan) yang masih mempunyai pengaruh adat istiadat yang kuat (Gausia et al, 2009),. Faktor utama yang mempengaruhi depresi postpartum adalah dukungan sosial yang diberikan oleh suami dan keluarga.dukungan suami dan keluarga yang dimaksud disini adalah emotional relationship, komunikasi dan kedekatan serta kepuasan perkawinan. Resiko depresi akan semakin tinggi apabila ibu yang melahirkan tidak memperoleh dukungan dari sang suami atau ayah dari bayi (Hidayat, 2007). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 30 maret 2017 di Poliklinik Obsgyn Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi terhadap 10 responden didapatkan data bahwa enam responden diantaranya

4 mengalami keluhan sedih, galau, sering menangis, mood mudah berubah, takut, dan mudah tersinggung.setelah dilakukan pengkajian lebih dalam terhadap enam responden yang mengalami keluhan tersebut didapatkan data bahwa empat diantaranya mengakatan bahwa beberapa keluarga kurang memperhatikan kondisinya dan cenderung tidak perduli dengan kondisinya tersebut.berdasarkan data-data yang telah dipaparkan diatas makapeneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi pada Ibu Postpartum di Poliklinik Obsgyn Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka peneliti menetapkan rumusan masalah sebagai berikut : apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada ibu postpartum dipoliklinik Obsgyn Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada ibu postpartum di Poliklinik ObsgynRumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

5 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengetahui karakteristik personal pada ibu postpartum b) Untuk mengetahui tingkat depresi pada ibu postpartum c) Untuk mengetahui tingkat dukungan keluarga pada ibu postpartum d) Untuk mengetahui sejauh mana hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat depresi pada ibu postpartum. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Keluarga Ibu Postpartum Hasil dari penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang baik kepada keluarga tentang pentingnya memberikan dukungan kepada ibu postpartum agar kejadian depresi pada ibu postpartum dapat diminimalkan atau dikurangi. 2. Bagi Masyarakat Hasil dari penelitian ini dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan informasi mengenai cara yang harus dilakukan untuk meminimalkan tingkat depresi pada ibu postpartum supaya kedepannya tidak akan terjadi lagi yang namanya depresi pada ibu postpartum. 3. Bagi Peneliti Hasil dari penelitian ini dimaksudkan supaya penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi para peneliti untuk melakukan penelitianpenelitian lainnya.

6 4. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Hasil dari penelitian ini maksudkan untuk menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan khusunya ilmu keperawatan mengenai depresi pada ibu hamil. 5. Bagi Mahasiswa Keperawatan Hasil dari penelitian ini dimaksudkan agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan belajar ataupun bahan referensi untuk menyusun skripsi.peneliti juga berharap agar para mahasiswa keperawatan termotivasi untuk melakukan penelitian, baik dengan tema yang serupa ataupun yang lainnya. E. Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian dengan judul hubungan dukungan suami dengan tingkat depresi pada ibu postpartum di wilayah kerja puskesmas Pajang belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Namun ada beberapa penelitian yang menyerupai dengan penelitian tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Pertiwi, Thayakinta. 2014. Hubungan Dukungan Suami dengan Kecendrungan Depresi pada Ibu Postpartum di Puskesmas IV Denpasar Selatan dan Bidan Praktek Swasta Wayan Suri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suani dengan kecendrungan depresi pada ibu postpartum. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 41 ibu postpartum yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling.

7 Pengumpulan data menggunakan kuesioner EPDS dan dukungan suami. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu mendapatkan dukungan suami baik dan cenderung tidak mengalami depresi postpartum sebesar 56,1% terdapat 7 (17,1%) ibu postpartum mendapatkan dukungan sedang dan cenderung tidak mengalami depresi dan terdapat 12,2% ibu postpartum mendapatkan dukungan yang kurang dan cenderung mengalami depresi postpartum. Hasil uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05 didapatkan hasil nilai p = 0,000, maka H0 ditolak berarti ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan kecendrungan depresi postpartum. 2. Asneli. 2016. Hubungan Dukungan Suami dan Status Ekonomi dengan Kejadian Depresi Postpartum pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan status ekonomi dengan kejadian depresi postpartum pada ibu nifas. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya dengan sampel 153 orang, cara pengambilan sampel dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kejadian depresi postpartum (P value= 0,012). Terdapat hubungan yang bermakna antara status ekonomi dengan kejadian depresi postpartum (Pvalue = 0,000).

8 3. Yulistisia I.P.W. dan Murwati. 2014. Studi Deskriptif Tingkat Depresi Postpartum pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Klaten Selatan. Menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak mengalami depresi sebesar (66,7%). Berdasarkan kelompok usia responden yang mengalami sindrom depresi postpartum adalah kelompok usia 24-29 tahun (46,7%). Berdasarkan jumlah paritas yang mengalami sindrom depresi postpartum terbanyak multipara yaitu (66,7%). Berdasarkan pendidikan yang mengalami sindrom depresi postpartum terbanyak yang berpendidikan menengah yaitu (63,3%). Berdasarkan riwayat persalinan yang rentan mengalami sindrom depresi postpartum hingga ketingkat sedang adalah responden yang bersalin dengan SC yaitu (6,7%). Berdasarkan dukungan sosial yang rentan mengalami sindrom depresi postpartum adalah yang selain mendapat dukungan tinggi sebesar (26,7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Klaten Selatan tidak mengalami depresi. Tingkat depresi ringan pada urutan keduan, dan pada urutan ketiga yaitu depresi sedang. Tidak ditemukan responden yang mengalami depresi berat.