ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
Pi sang termasuk komoditas hortikultura yang penting dan sudah sejak. lama menjadi mata dagangan yang memliki reputasi internasional.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

SKRIPSI. Oleh : MIYA ISTIGHFARONA RAHMA NPM :

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR GULA DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pangan, tanaman hias, hortikultura, perkebunan dan kehutanan. Potensi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam. lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak produktif

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian, Semester I 2014 Ekspor Impor Neraca

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA. Oleh : AYU LESTARI A

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas unggulan dari sub sektor perkebunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Teh merupakan salah satu komoditas ekspor utama sektor perkebunan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang peranan

ANALISIS USAHATANI PEMBENIHAN UDANG VANNAMEI DAN PENGEMBANGANYA DI CV. GELONDONGAN VANNAMEI DESA BANJARSARI KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul

I. PENDAHULUAN. berusaha di pedesaan (Abdurrahman et al, 1999). Hampir sebagian besar. dalam arti sebagai sumber pendapatan (Sumaryanto, 2002).

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Sektor pertanian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah)

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan

ANALISIS TREND PRODUKSI BUAH-BUAHAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI. Oleh: LENI KOPEN

I. PENDAHULUAN. Komoditi. commit to user

gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan

ANALISIS ALIRAN PERDAGANGAN TEH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER. Oleh : ERWIN FAHRI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pertanian merupakan hal yang sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas.

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata

I. PENDAHULUAN. seperti China Asia Free Trade Area (CAFTA) dapat memperparah keadaan krisis

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA SKRIPSI

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional saat ini dihadapkan pada tantangan berupa kesenjangan

PENDAHULUAN. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tanaman. Karena itu pertanian merupakan salah satu sumber

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009

I. PENDAHULUAN 41,91 (42,43) 42,01 (41,60) 1,07 (1,06) 12,49 (12,37) 0,21 (0,21) 5,07 (5,02) 20,93 (20,73) 6,10 (6,04) 0,15 (0,15) (5,84) 1,33 (1,35)

I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR IKAN TUNA DI JAWA TIMUR KE JEPANG

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura.

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHATANI KEDELAI DI DESA WONOKALANG KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PISANG

T E S I S. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KATAK DAN UDANG DI JAWA TIMUR USULAN PENELITIAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris masih mengandalkan sektor pertanian

ha1 memberikan peluang kerja bagi masyarakat. Sektor agribisnis holtimtura

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu negara dan diyakini merupakan lokomotif penggerak dalam

Bab 5 H O R T I K U L T U R A

I. PENDAHULUAN. 1 Sambutan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Ahmad Dimyati pada acara ulang tahun

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sangat berarti dalam upaya pemeliharaan dan kestabilan harga bahan pokok,

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI Oleh : DEVI KUNTARI NPM : 0824010021 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM SURABAYA 2013

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA Diajukan oleh : DEVI KUNTARI NPM : 0824010021 Telah Di uji dan Di terima Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Pada tanggal Telah disetujui oleh : Pembimbing : Tim Penguji : 1. Pembimbing Utama 1. Ketua Ir. Sri Widayanti, MP Dr. Ir. Sumartono, SU 2. Pembimbing pendamping 2. Sekretaris Ir. Effi Damaijati, MS Dr.Ir.Eko Nurhadi, MS 3. Anggota Ir. Effi Damaijati, MS Mengetahui : Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis Dr.Ir.Ramdan Hidayat, MS Dr. Ir. Eko Nurhadi, MS

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya, yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Pisang Indonesia. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian (S1) Program Studi Agribisnis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Penulis berharap semoga dalam penyusunan skripsi ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan, serta menyadari sepenuhnya akan segala kerendahan hati dan keterlibatan semua pihak, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Ir. Sri Widayanti, MP, selaku Dosen Pembimbing Utama dan Ibu Ir. Effi Damaijati, MS, selaku Dosen Pembimbing Pendamping atas kepercayaan dan segala bantuan yang telah diberikan berupa pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran. Selain itu dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. Ir. Ramdan Hidayat, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. Bapak Dr.Ir. Eko Nurhadi, MS, selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Seluruh dosen dan staf yang ada di Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 4. Segenap keluarga yang selalu memberi do a, dorongan dan semangat. i

5. Rekan-rekan Ormawa Fakultas Pertanian dan teman-teman program studi angkatan 08 dan semua yang telah memberikan dukungan moral dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusunan Skripsi ini. Semoga apa yang penulis uraikan dalam skripsi ini dapat berguna bagi pembaca serta bermanfaat bagi yang membutuhkan. Surabaya, Juni 2013 Penulis ii

RINGKASAN Judul : Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Pisang Indonesia. Oleh Devi Kuntari / 0824010021. Dosen Pembimbing Utama : Ir. Sri. Widayanti, MP. Dosen Pembimbing Pendamping : Ir. Effi. Damaijati, MS. Penelitian ini berangkat dari realitas bahwasannya pisang merupakan komoditas hortikultura yang penting dan sudah sejak lama menjadi pangsa perdagangan yang mempunyai reputasi Internasional. Disamping itu pisang merupakan salah satu jenis bahan pangan bergizi yang potensial. Menurut informasi dari FAO selama ini pisang termasuk bahan pangan penting keempat di semua negara berkembang. Komoditi ini sangat diminati oleh negara negara pengimpor utama antara lain Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan Asia khususnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi volume dan nilai ekspor pisang Indonesia, mengetahui perkembangan volume ekspor pisang Indonesia, dan menganalisa faktor-faktor yang menjadi kendala yang dihadapi dalam mengekspor pisang Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder dari tahun 2003 2011, yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS). Model analisa yang digunakan yaitu untuk menghitung perkembangan volume ekspor pisang digunakan analisis trend. Untuk menganalisa perkembangan volume ekspor pisang Indonesia, perkembangan produksi, perkembangan harga domestik, perkembangan harga ekspor, nilai tukar rupiah terhadap dollar (Amerika), maka digunakan analisis regresi linier berganda dan untuk menyusun upaya yang dilakukan dalam iii

meninkatkan perkembangan volume ekspor pisang Indonesia dan kendala yang dihadapi maka menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor faktor yang terdiri dari harga dalam negeri, jumlah produksi domestik dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara simultan berpengaruh nyata terhadap ekspor pisang Indonesia, sedangkan secara parsial harga dalam negeri tidak berpengaruh, jumlah produksi dalam negeri dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara simultan berpengaruh nyata terhadap ekspor pisang Indonesia. Strategi peningkatan ekspor pisang Inonesia berdasarkan hasil analisis bahwa lebih diarahkan dan ditingkatkan dalam pengembangannya yang sudah berjalan dari tahun ke tahun, selain itu juga memperhatikan persaingan ataupun tantangan tantangan dimasa mendatang serta memperhatikan harga dalam negeri, internasional, substitusi dan nilai tukar dalam menentukan kebijakan ataupun keputusan dalam upaya peningkatan ekspor pisang di Indonesia. iv

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian... 5 1.4. Manfaat Penelitian... 6 1.5. Pembatasan Masalah... 6 II. TINJAUAN PUSTAKA... 7 2.1. Penelitian Terdahulu... 7 2.2. Pisang Sebagai Komoditas Agribisnis... 10 2.3. Teori Perdagangan Internasional... 14 2.4. Teori Ekspor... 19 2.5. Teori Permintaan... 21 2.6. Teori Nilai Kurs... 26 2.7. Teori Harga... 33 2.8. Biaya Ekspor... 34 2.9. Kerangka Pemikiran... 35 2.10. Hipotesis... 36 III. METODE PENELITIAN... 38 v

3.1. Penentuan Objek Penelitian... 38 3.2. Metode Pengumpulan Data... 38 3.3. Metode Pengolahan Data... 39 3.4. Analisis Data dan Perumusan Model... 39 3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 45 IV KOMODITAS PISANG DI INDONESIA... 48 4.1 Potensi Pisang di Indonesia... 48 4.2 Sentra Produksi Pisang di Indonesia... 49 4.3 Pemasaran Buah Pisang di Indonesia... 52 4.4 Pengembangan Tanaman Pisang sebagai Buah Unggulan Indonesia... 54 V HASIL DAN PEMBAHASAN... 58 5.1 Perkembangan Volume Ekspor Pisang di Indonesia... 58 5.2 Perkembangan Produksi Pisang Indonesia... 60 5.3 Perkembangan Harga Domestik Pisang Indonesia... 63 5.4 Perkembangan Harga Ekspor Pisang Indonesia... 65 5.5 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap U.S. Dollar... 68 5.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Pisang Indonesia... 71 5.7 Kendala-Kendala Dalam Pelaksanaan Ekspor Pisang Indonesia... 76 VI KESIMPULAN DAN SARAN... 79 6.1. Kesimpulan... 79 6.2. Saran... 80 DAFTAR PUSTAKA... 81 vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hortikultura berasal dari kata hortus (garden atau kebun) dan colere (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias (Janick, 1972 ; Edmond et al., 1975), sehingga hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Di alam membahas masalah hortikultura perlu diperhatikan pula mengenai sifat khas dari hasil hortikultura, yaitu : tidak dapat disimpan lama, perlu tempat lapang (voluminous), mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan, melimpah/meruah pada suatu musim dan langka pada musim yang lain dan fluktuasi harganya tajam (Notodimedjo, 2003). Setelah mengetahui manfaat serta sifat-sifatnya yang khas dalam pengembangan hortikultura agar dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap permasalahan hortikultura tersebut. Komoditi hortikultura khususnya buah buahan dipandang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam sektor pertanian. Prospek pengembangan buah buahan berpola agribisnis dan agroindustri amat cerah karena permintaan terhadap komoditas ini cenderung naik baik untuk komoditas di dalam negeri maupun ekspor. Hal itu ditunjang oleh potensi sumber daya alam didalam negeri yang masih memberikan peluang untuk meningkatkan produksi berbagai produk hortikultura termasuk aneka jenis buah buahan. 1

2 Di era zaman modern sekarang ini buah buahan banyak diperdagangkan untuk menambah pendapatan. Untuk menerobos pasaran di luar negeri, hasil buah buahan Indonesia harus mempunyai kualitas tinggi, harganya mampu bersaing, serta penyediaannya teratur terus menerus. Sekali pengirimannya terputus dan kualitasnya tidak sesuai dengan selera, maka konsumen akan cepat berpindah kepada pedagang lain yang memenuhi selera, sesuai dengan keinginan konsumen (Rahardi, 2004). Indonesia memiliki beragam jenis buah buahan beserta varietasnya. Dari yang berukuran besar sampai yang berukuran kecil, dari yang berasa manis sampai yang berasa asam. Hal ini menjadi keuntungan dan keunggulan bagi Indonesia karena banyak pula pilihan yang dapat ditawarkan pada pasar Internasional. Untuk varietas yang sudah terlebih dahulu unggul dan mempunyai tempat dipasar global, mutu produksi dan jumlahnya harus ditingkatkan lagi sesuai dan melebihi sedikit dengan keinginan pasar. Hal ini sudah diupayakan dengan cara membimbing petani dan pengusaha buah untuk memproduksi buah buahan memakai konsep Good Agriculture Practice (Simatupang, 2004). Dengan produksi yang berlimpah, seharusnya Indonesia dapat memanfaatkan keadaan tersebut baik untuk konsumsi domestik ataupun untuk ekspor guna mendapatkan devisa negara (Kanisius, 1999). Sehingga produk impor tidak perlu lagi membanjiri pasar domestik karena produk hortikultura domestik sebenarnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk impor. Tingkat produksi komoditi buah buahan tersebut di Indonesia cukup besar dibandingkan dengan komoditi lainnya. Data perkembangan produksi beberapa komoditi buah tropis Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

3 Tabel 1. Perkembangan Produksi Buah Tropis Indonesia Tahun 2007 2011 Produksi (Ton) No Komoditas 2007 2008 2009 2010 2011 1. Pisang 5.454.226 6.004.615 6.373.533 5.755.073 6.132.695 2. Nanas 2.237.858 1.433.133 1.558.196 1.406.445 1.540.626 3. Jambu biji 179.474 212.260 220.202 204.551 211.836 4. Mangga 1.818.619 2.105.085 2.243.440 1.287.287 2.131.139 5. Manggis 112.722 78.674 105.558 84.538 117.595 6. Jeruk 2.551.635 2.467.632 2.131.768 2.028.904 1.818.949 Total 12.354.534 12.301.399 12.632.697 10.766.798 11.952.841 Sumber : Ditjen Hortikultura (2012) Dari Tabel 1. dapat dilihat bahwa berdasarkan data Ditjen Hortikultura pada tahun 2007-2011, komoditi yang paling banyak diproduksi adalah komoditas buah pisang. Indonesia merupakan salah satu sentra primer keragaman pisang, baik pisang segar, olahan dan pisang liar. Lebih dari 200 jenis pisang terdapat di Indonesia. Tingginya keragaman ini memberikan peluang kepada Indonesia untuk dapat memanfaatkan dan memilih jenis pisang komersial yang dibutuhkan oleh konsumen. Pisang merupakan komoditas hortikultura yang penting dan sudah sejak lama menjadi mata dagangan yang mempunyai reputasi Internasional. Pisang selain mudah di dapat karena musim panennya berlangsung sepanjang tahun juga sangat digemari oleh masyarakat dunia tanpa pandang usia dan jenis kelamin. Disamping itu pisang merupakan salah satu jenis bahan pangan bergizi yang potensial. Menurut informasi dari FAO selama ini pisag termasuk bahan pangan penting keempat di semua negara berkembang. Komoditi ini sangat diminati oleh negara negara pengimpor utama antara lain Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan

4 Asia khususnya, biasanya yang paling banyak dikonsumsi adalah jenis pisang cavendish. Berdasarkan lampiran 1 dapat dilihat volume ekspor buah pisang mulai menurun pada tahun 2007, karena sedangkan pada tahun 2011 mulai mengalami peningkatan kembali. Untuk jenis buah nanas pada tahun 2007 mengalami peningkatan dibadingkan tahun sebelumnya, sedangkan untuk tahun berikutnya mengalami penurunan kembali. Volume ekspor jenis buah jambu biji tertinggi yaitu pada Tahun 2008, sedangkan untuk tahun berikutnya jenis buah jambu biji volume penjualannya terus mengalami penurunan. Untuk jenis buah mangga dari tahun ke tahun volume penjualannya tetap stabil. Sedangkan untuk jenis buah manggis dari tahun ke tahun perkembangan volume ekspornya mengalami kenaikan. Untuk jenis buah jeruk mulai mngalami peningkatan volume ekspor pada tahun 2008, dan pada tahun 2011 volume ekspor buah jeruk mengalami penurunan. Nilai ini merupakan rata rata terbesar kedua setelah ekspor manggis dengan rata rata volume ekspor sebesar 7.395.562 ton. Adanya perdagangan bebas yang ditandai oleh semakin terbukanya perdagangan komoditas antar negara, hal ini merupakan peluang sekaligus tantagan bagi Indonesia. Prospek pengembangan komoditas pisang cerah karena pisang merupakan komoditas buah buahan unggulan di Indonesia perlu dioptimalkan sehingga lebih mampu menembus ke pasar Internasional. Ekspor pisang Indonesia baru bisa berhasil masuk pasaran dunia khususnya Jepang yang selama ini seolah olah tertutup bagi Indonesia, setelah dikembangkan pisang jenis cavendish. Jens pisang ini rasanya agak sedikit asam cocok untuk dengan selera konsumen luar negeri. Jepang, Jerman, Inggris adalah

5 konsumen terbesar jenis pisang ini, yang kadang kadang sampai kekurangan pasokkan akibat produsen buah ini mash terbatas. Pertumbuhan konsumsi pisang dunia merupakan peluang yang baik bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar negara tujuan yang telah dimasuki Indonesia. Selain itu Indonesia juga bisa meningkatkan penetrasi pasar pada negara negara yang belum menjadi tujuan ekspor selama ini. 1.2 Perumusan Masalah Berangkat dari pemaparan di atas, maka dapat penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi volume dan nilai ekspor pisang Indonesia? 2. Apakah faktor-faktor kendala yang dihadapi dalam ekspor pisang Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi volume dan nilai ekspor pisang Indonesia. 2. Menganalisa faktor-faktor yang menjadi kendala yang dihadapi dalam mengekspor pisang Indonesia.

6 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis Manfaat akademis dari penelitian ini adalah memberikan referensi ilmiah untuk menunjang kegiatan akademis pendidikan yang terkait dengan kajian analisis faktor-faktor ekspor pisang Indonesia. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberikan referensi ilmiah untuk menunjang kegiatan praktis dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan kegiatan ekspor pisang Indonesia. 1.5 Pembatasan Masalah Penelitian ini akan membahas seputar persoalan : 1. Komoditas ekspor yang di teliti adalah perkembangan volume ekspor pisang di Indonesia. 2. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder secara time series dari tahun 2002 2011. 3. Jenis pisang yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis pisang secara umum.