BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan sumber dari internet : tinggal selama periode waktu tertentu.

dokumen-dokumen yang mirip
RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMA: ARSITEKTUR HEMAT ENERGI. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2009/2010

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

RENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

KUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB IV KONSEP. Gambar 4.2 Pemintakatan berdasarkan fungsi hunian dan publik yaitu fungsi hunian berada di lantai atas dan umum di lantai dasar

Pasar Modern BSD City The Concept

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengembangan RS Harum

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL 4. 2 KONSEP TAPAK

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III : DATA DAN ANALISA

Pasar BSD City

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum II.1.1 Pengertian Rumah Susun dan Pasar Berdasarkan sumber dari internet : http://id.wikipedia.org/wiki/rumah Dalam arti umum, rumah adalah bangunan buatan manusia yang dijadikan tempat tinggal selama periode waktu tertentu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka. 1991. Rumah susun adalah rumah atau bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat tinggal (masing-masing untuk satu keluarga, flat). Berdasarkan UU RI No.19 Tahun 1985 tentang Rusun Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan perumahan, yang distrukturkan secara horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan masing-masing, serta dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka. 1991. Pasar adalah tempat orang berjual beli. Berdasarkan sumber dari internet : http://id.wikipedia.org/wiki/pasar Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih 6

condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau Jasa. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah susun adalah bangunan buatan manusia berupa suatu gedung bertingkat yang berfungsi untuk menyediakan hunian bagi sekelompok orang, dimana mereka yang tinggal terbagi dalam beberapa tempat tinggal didalamnya (masing-masing untuk satu keluarga) dan dilengkapi dengan fasilitas yang tersedia bersama-sama. Sedangkan pasar adalah tempat orang berjualbeli, melakukan transaksi permintaan dan penawaran akan barang (yang biasanya merupakan kebutuhan sehari-hari). II.1.2 Fungsi dan Tujuan Rumah Susun dan Pasar Adapun fungsi Rumah Susun dan Pasar ini adalah: Sebagai tempat tinggal bagi masyarakat dari kalangan menegah ke bawah. Sebagai sarana berbelanja baru bagi para pengunjung setia pasar di ibukota. Adapun tujuan dari perancangan Rumah Susun dan Pasar ini adalah: Membantu masyarakat dari menegah ke bawah mendapat hunian yang lebih layak. Menjadikan pasar tradisional menjadi lebih bersih, rapi, dan modern. II.1.3 Kategori Hunian Vertikal (Termasuk Rumah Susun) Berdasarkan Panduan Perancangan Bangunan Komersial. 2008. Berdasarkan system penggabungan lantai Simplex Satu unit hunian terdiri dari satu lantai. Duplex 7

Satu unit hunian terdiri dari dua lantai. Triplex Satu unit hunian terdiri dari tiga lantai. Berdasarkan sistem pelayanan koridor Single Loaded Corridor Koridor satu sisi di tepi bangunan, pada sistem Slab Block. Double Loaded Corridor Koridor ditengah bangunan, pada sistem Slab Block. Koridor Pada Dua Sisi Di Tepi Bangunan Pada Sistem Slab Block Koridor Terpusat Di Tengah Bangunan Pada Sistem Point Block Berdasarkan bentuk denah Skip-Stop Plan Tower Plan Core terpusat ditengah. Umumnya digunakan untuk penghuni berpenghasilan menegah dan tinggi. Expanded Tower Plan Prinsip sama seperti Tower Plan Cross Plan Mempunyai empat sayap, masing-masing terdiri dari dua unit menyebar dari core tengah. Expanded Cross Plan Prinsip sama seperti Cross Plan Circular Plan 8

Prinsip sama seperti Tower Plan. Jumlah unit tergantung diameter bangunan. Terrace Plan II.1.4 Kategori Pasar Berdasarkan sumber dari internet : http://id.wikipedia.org/wiki/pasar Pasar menurut jenisnya Pasar Konsumsi Pasar konsumsi menjual barang-barang untuk keperluan konsumsi. Misalnya menjual beras, sandal, lukisan, dll. Contohnya adalah Pasar Mergan di Malang, Pasar Kramat Jati, dll. Pasar Faktor Produksi Pasar faktor produksi menjual barang-barang untuk keperluan produksi. Misalnya menjual mesin-mesin untuk memproduksi, lahan untuk pabrik, dll. Pasar menurut jenis barang yang dijual Pasar menurut jenis barang yang dijual dapat dibagi menjadi pasar ikan, pasar buah, dll. Pasar menurut lokasi Pasar menurut lokasi misalnya Pasar Kebayoran yang berlokasi di Kebayoran Lama, dll. Pasar menurut hari Pasar menurut hari dinamakan sesuai hari pasar itu dibuka. Misalnya Pasar Rebo dibuka khusus hari Rabu, Pasar Minggu dibuka khusus hari Minggu, Pasar Senen dibuka khusus hari Senin, dll. Pasar menurut luas jangkauan 9

Pasar Daerah Pasar daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah. Pasar Lokal Pasar lokal membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota. Pasar Nasional Pasar nasional membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri. Pasar Internasional Pasar internasional membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia. Pasar menurut wujud Pasar Konkret Pasar konkret adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan kasat mata. Misalnya ada los-los, toko-toko, dll. Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. Pasar Abstrak 10

Pasar abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasat mata.konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon, dll. Barang yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi umumnya melalui rekomendasi, brosur, dll. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus. II.2 Tinjauan Khusus II.2.1 Tinjauan Tapak Data tapak: Lokasi : Pasar Kopro, Jl. Tanjung Duren, Jakarta Barat Ukuran lahan : 9072m 2 KDB : 60% KLB : 4 GSB : Utara : 7,7 m Selatan : Barat : Timur : 9,7 m 11,5 m 7,5 m Ketinggian maksimal : 2 lantai untuk pasar & 10 lantai untuk rusun Batasan tapak : Utara : Rumah penduduk dan ruko Barat : Selatan : Timur : Jalan raya, masjid, kantor camat Ruko-ruko Rumah penduduk 11

Lokasi tapak: Foto 1: Lokasi Tapak terhadap Kota Foto 2: Lokasi Tapak terhadap Kotamadya Foto 3: Lokasi Tapak terhadap Wilayah Foto 4: Lokasi Tapak terhadap Lingkungan 12

Foto 5: Lokasi Tapak terhadap Lingkungan Gambar 1: Tapak 13

II.2.2 Topik dan Tema Topik Tema : Hemat Energi : Pengaplikasian konsep hemat energi dalam desain bangunan II.2.3 Pengertian Hemat Energi Berdasarkan Gelar Seminar Bangunan Hemat Energi, Teknologi Penggunaan Limbah Pada Gedung. 1997. Hemat energi dalam arsitektur adalah meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya. Berdasarkan sumber dari internet: http://www.adilaproperty.com/?p=58 Desain bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah). Berdasarkan Seri Rumah Ide Hemat Energi. 2009. Konsep hemat energi menerapkan banyak bukaan untuk pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik. Berdasarkan sumber dari internet: http://suarapembaca.detik.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/04/tgl/16/time/ 085305/idnews/924114/idkanal/471 Strategi desain rumah hemat energi daerah tropis yaitu dilihat dari aspek khususnya aspek penerangan dan pendinginan. Dari aspek penerangan, jika suatu rumah didesain 14

dengan memahami pencahayaan alamiah matahari. Secara otomatis akan menghemat penggunaan listrik dalam hal ini adalah penggunaan lampu. Dari aspek pendinginan, jika suatu rumah didesain dengan mengandalkan pendinginan alamiah hembusan angin, dengan tanpa disadari telah menghemat penggunaan listrik dalam hal penggunaan pendingin ruangan. Dengan desain rumah tinggal hemat energi ini akan membantu dalam penghematan listrik negara. II.2.4 Langkah-langkah Hemat Energi Berdasarkan Seri Rumah Ide Hemat Energi. 2009. Hemat listrik Aspek-aspek yang terkait dengan hubungan penghematan listrik: Aspek bangunan Diusahakan menghindari ruang negatif atau ruang tak terpakai agar energi yang ada tidak terbuang. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam aspek bangunan dalam kaitan dengan hemat listrik: - Letak rumah Upayakan untuk tidak membuat posisi bangunan menghadap ke Barat agar sinar matahari tidak langsung mengenai bangunan. Namun jika tidak bisa dihindari, tanaman atau tirai bisa menjadi penghalau agar intensitas cahaya yang masuk tidak terlalu tinggi. - Dinding dan jendela Akses utama memasukkan udara ke dalam bangunan tentu melalui bukaan, dalam hal ini jendela. Buatlah jendela dalam dimensi yang besar untuk memasukkan pengudaraan alami. 15

- Void dan atap Upayakan membuat void di tengah ruang dan skylight untuk memasukkan cahaya alamiah, jadi dapat mengurangi penggunaan pencahayaan buatan di daerah tersebut. - Lansekap Ketersediaan ruang hijau dalam suatu bangunan sangat dperlukan. Ruang hijau akan memberi efek menyejukan, dan kesejukan tadi membuat penggunaan AC tidak diperlukan lagi karena kebutuhan akan kenyamanan thermal sudah tercapai. Penggunaan alat elektronik - Gunakan alat-alat elektronik yang hemat energi - Usahakan mematikan alat elektronik yang memang tidak digunakan. Hemat air Aspek-aspek yang terkait dengan hubungan penghematan air: Aspek bangunan - Buat wadah penampung air hujan untuk dipakai kembali. - Buat sumur resapan untuk membuat air hujan bisa kembali ke tanah. Biopori Kerja biopori sama dengan sumur resapan, hanya biopori memakai bantuan cacing tanah untuk membentuk pori-pori dalam tanah yang akan mempercepat masuknya resapan air ke dalam tanah. Penggunaan perangkat kamar mandi 16

Salah satunya adalah penggunaan toilet dengan sistem dual flush, yang dapat mengatur penyiraman sesuai kebutuhan. Pemilihan material bangunan Material sustainable Prioritaskan pemakaian material alami yang punya nilai sustainabiity tinggi, karena mempunyai nilai konsumsi energi yang rendah, tidak mengandung racun, dan tidak mengeluarkan banyak polusi saat diproduksi. Contohnya: - Kayu Kayu yang dipakai haruslah yang berasal dari hutan produksi yang memang sengaja dikembangkan untuk keperluan konstruksi. Pertimbangan lain yang patut dipikirkan adalah jarak antara sumber material dan lokasi proyek. - Batu bata Batu bata yang berasal dari tanah liat masih merupakan pilihan utama untuk dinding dan merupakan material yang terbarukan. Pemilihan batu bata yang hemat energi bisa dilakukan dengan cara memilih penghasil batu bata yang dekat dengan lokasi proyek. - Beton Walaupun bukan material alami, beton yang merupakan campuran antara batu dan semen merupakan material yang dapat didaur ulang. Keuntungan lain dari penggunaan beton adalah dapat diekspos, yang pada akhirnya dapat mengurangi pemakaian cat. 17

Material yang dapat didaur ulang Pemakaian material yang dapat didaur ulang, seperti aluminium dan besi daur ulang termasuk salah satu cara menghemat energi. Material yang dapat dipakai kembali Menggunakan material bekas pakai juga merupakan salah satu cara menghemat energi. II.3 Studi Banding II.3.1 Studi Lapangan a. Rumah Susun Rumah Susun Kebon Kacang Foto 6: Foto Udara Rusun Kebon Kacang 18

Foto 7: Rumah Susun Kebon Kacang Rumah susun yang letaknya strategis ini jelas proporsi penggunaan lahannya, yaitu 54,9% untuk kavling perumahan, 20,7% untuk jalan di dalam lingkungan, 13,5% untuk kavling fasilitas lingkungan (berupa ruang pertemuan serba guna, kios, lapangan olahraga, dan parkir), dan 10,9% untuk taman atau jalur hijau. Foto 8: Parkir Mobil Paralel Foto 9: Parkir Motor Rusun Keadaan rumah susun saat ini sudah tidak terawat dan di gang atau jalan menuju lokasi pun tidak diberi petunjuk mengenai keberadaannya dengan jelas. 19

Out 7 6 5 4 3 2 1 In 8 9 10 Gambar 2: Site Plan Rumah Susun Kebon Kacang Keterangan: 1: Rumah Susun Blok 1 6: Rumah Susun Blok 6 2: Rumah Susun Blok 2 7: Rumah Susun Blok 7 3: Rumah Susun Blok 3 8: Rumah Susun Blok 8 4: Rumah Susun Blok 4 9: Gedung Serba Guna 5: Rumah Susun Blok 5 10: Sekolah Dasar. Gambar 3: Tipe 51 Gambar 4: Tipe 42 Gambar 5: Tipe 21 Contoh hunian tipe 21 yang digunakan untuk hunian dan untuk usaha, serta tipe 42 untuk hunian. 20

Foto 10: Tipe 21 Foto 11: Tipe 21 Rental Game Foto 12: Tampak Depan Tipe 42 Foto 13: Interior Tipe 42 Rumah susun ini terlihat kumuh dengan banyaknya jemuran yang digantung sembarangan. Foto 14: Kondisi bangunan Rusun Kebon Kacang 21

Di rumah susun ini terdapat gang-gang penghubung, antara blok yang satu dengan blok lainnya, antara satu unit di lantai dasar dengan unit lainnya dengan lebar ±1,5m. Gang penghubung menggunakan material conblock sebagai penutup dan menggunakan void pada gang antar unit untuk memasukkan pencahyaan alami di siang hari. Foto 15: Gang Antar Blok Foto 16: Gang Antar Unit Di gang penghubung antar blok juga ditemukan selokan atau got tempat mengalirnya air kotor dari unit rumah susun. Seperti selokan atau got pada umumnya, selokan di gang rumah susun ini pun hitam airnya, serta berlumut. Foto 17: Selokan Gang Rusun 22

Gang penghubung hanya ada di lantai dasar, sementara lantai-lantai diatasnya memanfaatkan koridor untuk menghubungkan unit satu dengan yang lainnya. Dengan lebar ±1,2m, koridor ini terasa cukup untuk lalu lalang penghuni rusun. Koridor ini pun memanfaatkan pencahayaan alami dari void yang terbuka. Foto 18: Koridor Rusun Kebon Kacang Penghijauan berupa ruang hijau dalam berbagai media ditemukan di tapak ini. Penghijauan yang ada lebih banyak ditemukan di media pot, baik digantung maupun diletakkan di pot depan unit dan tangga. Foto 19: Penghijauan Unit Foto 20: Penghijauan Tangga 23

Sementara itu, masalah sampah yang menjadi hal terkait dengan kehidupan rumah tangga ternyata belum bisa terselesaikan di rumah susun ini. Sampah yang ada di setiap unit dibuang begitu saja tanpa adanya pemilahan terlebih dulu mengenai sampah organik maupun anorganik, terlebih didaur ulang, dan menyebabkan bau yang sangat menyengat saat melewati TPS rusun. Rumah Susun Tanah Abang Foto 21: TPS Rusun Kebon Kacang Foto 22: Foto Udara Rumah Susun Tanah Abang 24

Lokasinya strategis, berdekatan dengan JaCC dan Mal Grand Indonesia, dan berada di antara area perkantoran Jl. Thamrin dan area perdagangan ramai, yakni Tanah Abang. Rumah susun ini terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu Blok A, berada di bagian depan tapak dan fasadnya banyak menggunakan batu bata yang diekspos, serta Blok B, berada di bagian belakang dan fasadnya mengekspos bentuk jendela. Foto 23: Rusun Blok A Foto 24: Rusun Blok B Rusun ini mudah dikenali karena letaknya yang berada di jalan raya dan merupakan rumah susun di sepanjang jalan raya tersebut. Foto 25: Gedung Serba Guna Foto 26: Lapangan Olahraga Semua bangunan rumah susun masing-masing terdiri dari 4 lantai, baik dari bagian Blok A dan Blok B, dengan luasan unit yang sama, yakni 36 m 2 25

Foto 27: Contoh Unit Blok A Foto 28: Ruang Tamu Foto 29: Ruang Tidur Dengan sebuah jendela nako, suasana ruang tamu dalam salah satu unit di Blok A ini terasa agak sumpek meskipun tidak ada barang-barang berjejal di dalamnya. Hal ini juga mendapat pengaruh dari tinggi plafond yang tingginya ±2,3m. Pada ruang tidur, rasa sumpek tidak terlalu besar seperti pada ruang tamu tadi, karena pada ruang tidur unit ini memiliki bukaan dengan jendela nako yang berjumlah 2 (dua) buah, sehingga pencahayaan alami lebih banyak yang masuk dan membuat suasana menjadi terang. 26

Foto 30: Dapur Foto 31: WC Pada dapur yang berlapis keramik ini terdapat pula bukaan berupa bouvenliech untuk memasukkan cahaya alami pada siang hari, yang hanya cukup untuk membuat dapur sedikit terang. Untuk WC sendiri, pada siang hari terlihat gelap karena di WC tidak ada jendela yang memungkinkan masuknya cahaya alami dan terjadinya pertukaran udara di WC. Pencahayaan alami ke WC adalah bukaan berupa pintu yang memasukkan pencahayaan alami yang berasal dari bouvenliech yang ada di dapur. Foto 32: Pencahayaan Alami Dapur 27

Di sepanjang koridor rusun terdapat barang-barang yang diletakkan sembarangan. Namun demikian koridor cukup mendapat pencahayaan dan pengudaraan alami. Foto 33: Koridor Rusun Blok A Contoh lainnya berasal dari blok yang berbeda, yakni Blok B. Salah satu unit yang menjadi contoh merupakan unit tipe 36 m 2 dengan sedikit tambahan. Di unit ini, akan timbul rasa lebih lega. Hal ini dikarenakan adanya jendela yang besar pada ruang tamu yang berfungsi memasukkan pencahayaan alami lebih banyak ke ruangan, serta ada ruang serba guna yang plong dengan tinggi plafond ±2,8 m. Foto 34: Ruang Keluarga Foto 35: Ruang Serba Guna 28

Di antara massa bangunan rumah susun yang satu dengan yang lainnya terdapat area penghijauan. Di setiap gang penghubung rumah susun yang dilewati tak luput dari jejeran tanaman hijau yang menyejukkan serta taman kecil yang sengaja dibuat untuk menjadi poin penyejuk pada gang. Foto 36: Taman Kecil Foto 37: Area Penghijauan Gang penghubung di rumah susun ini juga menggunakan material conblock sebagai penutup, yang jika dikaitkan dengan aspek hemat energi, penggunaan conblock cukup baik, karena mampu meresapkan sebagian dari air hujan yang turun ke dalam tanah. Foto 38: Gang Penghubung Rusun Tanah Abang 29

Masalah lain yang tidak kalah penting dalam sebuah bangunan adalah masalah sampah. Di rumah susun ini ternyata sudah dipikirkan bahkan mulai digalakkan pemisahan sampah dan pengolahan sampah untuk didaur ulang. Adanya penggunaan kompos-tank pada TPS rusun membuat sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga dapat langsung didaur ulang menjadi pupuk organik, baik dalam bentuk cair maupun padat. Foto 39: Mesin Kompos-tank Bagian utilitas seperti TPS rusun, ruang genset, dan rumah pompa di rusun ini dengan mudah ditemui di dalam tapak. Sebagai contoh, TPS rusun dan ruang genset yang berada di belakang tapak, sementara rumah pompa sendiri berada di tengah-tengah tapak. Foto 40: Ruang Genset Foto 41: Rumah Pompa 30

Rumah Susun Benhil Foto 42: Foto Udara Rusun Benhil Letaknya cukup strategis, berdekatan dengan JDC (Jakarta Design Centre) Slipi. Rumah susun ini terbagi menjadi 3 (tiga) jenis rusun, yaitu Blok A, dengan ukuran 30m x 21 m, Blok B, yang berukuran 21m x 15m, serta Blok C, yang berukuran 13m x 17m. Foto 43: Fasad Rusun Benhil 31

Foto 44: Lapangan olahraga Foto 45: Parkir Rusun Benhil Semua bangunan rumah susun ini masing-masing terdiri dari 10 lantai, dimana bagian Blok C dan Blok B berada dalam satu massa, dan Blok A yang berbeda massa terhubung dengan Blok B dan Blok C melalui jembatan. C B A Parkir In-Out Parkir Lapangan OR Parkir Gambar 6: Letak Massa dalam Tapak Unit hunian mempunyai luasan sama di semua bloknya, yakni 21 m 2, luasan unit hunian ini dirasa agak sempit untuk memenuhi tempat tinggal para penghuni rumah susun, terutama yang tinggal bersama keluarga di dalamnya. Foto 46: Tipe 21 Tempat Tinggal Foto 47: Tipe 21 Gudang Barang 32

Di rumah susun ini tersedia ruang jemur pada bagian dalam unit hunian, dengan tetap mendapat pencahayaan alami berupa cahaya matahari dan pengudaraan alami untuk mengeringkan pakaian. Foto 48: Ruang Jemur Pemilihan massa double loaded pada bangunan rumah susun ini, koridor rusun ini kurang akan pencahayaan alami, yang menyebabkan koridor sedikit gelap tanpa bantuan dari pencahayaan buatan. Koridor juga kurang pengudaraan alami karena koridor diapit unit hunian tanpa ada jeda. Foto 49: Koridor Bangunan Rusun Benhil 33

Sirkulasi vertikal pada rusun ini, terdiri dari tangga dan lift. Tangga tidak maksimal menyediakan pencahayaan alami, terbukti dari gelapnya tangga sewaktu dilewati. Pengudaraan alami juga tidak terlalu maksimal pada tangga, hanya mendapat pengudaraan pada lantai yang akan dituju dengan setengah dinding terbuka. Foto 50: Tangga Rusun Benhil Seluruh ruang tunggu lift mendapat pencahayaan dan pengudaraan alami, namun keadaan lift di rumah susun ini sudah tidak terawat. Sebagai contoh, di pintu lift banyak terdapat coret-coretan dan di Blok B terdapat 2 (dua) buah lift yang sudah tidak berfungsi lagi. Foto 51: Lift Rusun Benhil 34

M asalah sampah diatasi dengan sistem melempar sampah dari lantailantai atas hunian agar sampah langsung terkumpul di satu tempat saja merupakan cara efisiensi energi yang baik. Sayangnya, sampah tidak dipilah terlebih dahulu disini, ruang sampah pun tampak tidak terlalu terurus dan menyebabkan ruang sampah ini mengeluarkan bau menyengat saat dilewati. b. Pasar Pasar Modern BSD Foto 52: Ruang Sampah Rusun Benhil Foto 53: Lokasi Pasar Modern BSD 35

Berlokasi di tengah-tengah kawasan hunian Bumi Serpong Damai. Cukup strategis mengingat banyak keluarga yang tinggal di kawasan ini. Foto 54: Tampak Pasar Modern BSD Foto 55: Parkir Mobil Pasar Modern Foto 56: Parkir Motor Pasar Modern Pasar Modern ini tidak hanya berisi lapak-lapak, tapi juga ruko dan kios. Foto 57: Ruko-ruko Pasar Modern Foto 58: Suasana Kios Pasar Modern 36

Jalan menuju ke dalam lapak pasar sendiri harus melewati ruko-ruko dan kios-kios dengan aneka dagangan, karena lapak pasar sendiri dikelilingi oleh ruko dan kios. 1 2 3 Gambar 7: Denah Pasar Modern BSD Keterangan: 1: Lapak (2m x 2m) 2: Kios (3m x 3m, 3m x 4m, dan 3m x 5m) 3: Ruko (4m x 10m, 4,5m x 10m, 5m x 10m, dan 5,5m x 10m) Foto 59: Kios yang Berhadapan dengan Lapak 37

Di bagian dalam pasar modern, pembagian lapak terlihat jelas, karena dipasang petunjuk yang digantung untuk memudahkan pengunjung mendatangi lapak yang menjual barang yang ia butuhkan tanpa harus berputar-putar. Suasana pasar pun terlihat lega dan tidak sumpek. Foto 60: Suasana Lapak Pasar Modern Foto 61: Koridor Lapak PasarModern Semua lapak dilapisi dengan keramik dengan pertimbangan keramik lebih mudah dibersihkan. Khusus lapak daging sapi diberi pipa gantung dan diberi sekat dengan daging babi, dengan alasan daging babi diharamkan, maka dipisahkan dari daging sapi yang berada di lapak sebelahnya. Foto 62: Contoh Lapak Pasar Modern Foto 63: Lapak Daging Sapi Lapak yang beroperasi dari pukul 04.00-14.00 ini memiliki pencahayaan alami dari atap yang memungkinkan penghematan energi terlaksana, sedangkan untuk pengudaraannya digunakan pengudaraan buatan, seperti 38

kipas angin dan exhaust fan dari bagian atap, hal ini dikarenakan bentang bangunan terlalu lebar (64m x 143m) yang menyebabkan pengudaraan alami atau angin tidak bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Foto 64: Pencahayaan Alami dan Pengudaraan Buatan Di sekeliling lapak sendiri akan dijumpai pula lubang memanjang semacam selokan. Selokan ini berfungsi untuk mengalirkan air kotor bekas bilasan barang dagangan ke septitank. Namun sayang, sampah juga ikut masuk seiring dengan air kotor yang mengalir. Foto 65: Selokan Lapak Foto 66: Septitank Masalah sampah yang berkaitan dengan pasar sebenarnya masih ada, termasuk di pasar modern ini, selain ada di selokan sekeliling lapak, sampah ternyata bersemayam juga di dalam lapak pasar sendiri. Dengan alasan sudah ada orang kebersihan yang akan membersihkan, kebiasaan itu selalu terjadi setiap harinya. 39

Foto 67: Sampah di Dalam Lapak Sampah-sampah dari kawasan pasar akan dipilah untuk kemudian dibawa untuk didaur ulang. Pemikiran untuk didaur ulang ini baik karena tidak semua pasar melakukan hal yang sama dengan sampah-sampahnya yang menggunung. Foto 68: TPS Pasar Modern BSD Sekiranya jika aktivitas pasar sudah menyepi dan penutupan seluruh kios sudah dilakukan, maka mulailah dibuka pasar jajan, yaitu area tempat makan berupa tenda yang keseluruhanya berjumlah 52 tenda. 40

Fresh Market PIK Foto 69: Pengait di Lapangan Parkir Pasar Modern BSD Peta 1: Lokasi Fresh Market PIK Berlokasi di perumahan Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dengan gaya bangunan yang modern, Fresh Market PIK ini seakan ingin mencerminkan wajah baru pasar tradisional di kawasan Jakarta Utara. 41

Foto 70: Tampak Muka Fresh Market PIK Foto 71: Parkir Basement Fresh Market Foto 72: Parkir Atap Fresh Market dan toko. Fresh Market PIK ini tidak hanya menyediakan lapak, namun juga kios Foto 73: Kios Fresh Market Foto 74: Toko Fresh Market Terdiri dari 3 lantai yang mana lapak berada di tengah-tengah lantai dasar dikelilingi oleh kios-kios. 42

1 2 3 Gambar 8: Denah Lower Ground Fresh Market PIK Keterangan: 1: Lapak 2: Kios 3: Ruko 2 Gambar 9: Denah Ground Floor Fresh Market PIK 43

Lapak yang terdapat pada lantai dasar ini merupakan lapak sayur mayur dan buah, sedangkan untuk lapak daging dan hasil laut berada di basement. 1 Gambar 10: Denah Parkir Atap dan Parkir Basement Fresh Market PIK Semua lapak dilapisi dengan keramik dengan pertimbangan keramik lebih mudah dibersihkan. Khusus lapak daging babi dipisahkan, dengan alasan daging babi diharamkan. Foto 75: Lapak Fresh Market Foto 76: Lapak Babi Fresh Market Lapak dan kios menggunakan pencahayaan buatan (lampu), karena cahaya alami dari void dan skylight kurang memungkinkan untuk menyinari 44

seluruh bagian lapak dan kios, sedangkan untuk pengudaraannya digunakan pengudaraan buatan, seperti kipas angin dan exhaust-fan, hal ini karena bentang terlalu lebar dan bukaan yang tidak terlalu banyak. Foto 77: Pencahayaan Buatan Lapak Foto 78: Koridor Kios Di sekeliling lapak sendiri akan dijumpai pula lubang memanjang semacam selokan. Selokan ini berfungsi untuk mengalirkan air kotor bekas bilasan barang dagangan ke septitank. Namun sayang, sampah juga ikut masuk seiring dengan air kotor yang mengalir. Foto 79: Selokan Lapak Fresh Market Sampah-sampah yang berasal dari kawasan pasar ini diangkut di belakang tapak, dekat parkir basement. 45

Foto 80: Pengangkutan Sampah Fresh Market II.3.2 Perbandingan Studi Lapangan a. Rumah Susun Rusun Kebon Rusun Tanah Abang Rusun Benhil Kacang Lokasi Jl. Kebon Kacang IV, Jakarta Tanah Abang, Jakarta Petamburan, Jakarta Pencapaian Agak repot, berada di dalam jalan kecil Mudah, berada di jalan raya Mudah, berada di jalan raya Pengelola Pemerintah Pemerintah Pemerintah Penghuni Awal Ex-warga bongkaran lahan rumah kumuh Pedagang kaki lima Karyawan (menegah) Pedagang Pasar Tanah Abang Karyawan yang bekerja di daerah Thamrin Karyawan (menegah ke bawah) Tahun 1984 Tahun 1981 Tahun 1996 Berdiri Luas 18.208 m 2 3,4 Ha 5 Ha Tapak Tipe Unit Tipe 21, 42, 51 Tipe 36 Tipe 21 46

Jumlah Unit Bentuk Massa 368 unit tipe 21 166 unit tipe 42 66 unit tipe 51 Bentuk H untuk bangunan rusun 960 unit 614 unit Persegi panjang Persegi panjang Jumlah 8 buah untuk rusun 60 buah 2 buah Massa Jumlah 4 lantai 4 lantai 10 lantai Lantai Bangunan Memakai atap miring Memakai atap miring Memakai atap miring dari asbes dari asbes dari genting Banyak bukaan untuk Banyak bukaan untuk Adanya pemakaian pencahayaan dan pencahayaan dan teritisan pengudaraan alami pengudaraan alami Bukaan kurang Material Beton Beton Beton Utama Bata Bata Batako Fungsi Hunian Hunian Hunian Bangunan Tempat berdagang Gudang barang untuk pedagang Tanah Abang Tempat berdagang Sirkulasi Pintu keluar masuk Pintu keluar masuk Pintu keluar masuk dalam dibedakan dibedakan dijadikan satu Bangunan Suasana Sempit Hijau Sempit Bangunan Kumuh Tak terawat Cukup teratur Bagian depan tapak Kumuh Berantakan kumuh 47

Signage Sirkulasi Horizontal Sirkulasi Vertikal Harga Fasilitas Tidak jelas, tidak diberi tanda nama blok Tidak diberi tanda nama blok, dengan banyaknya blok dan luasnya lahan sulit mencari suatu unit Tidak diberi tanda nama blok, namun karena hanya terdiri dari 2 (dua) massa jadi lebih jelas Koridor (±1,2m) Koridor (±1m) Koridor (±2m) Jembatan penghubung Blok A dan Blok B-C Tangga Tangga Tangga Lift (4 di Blok A, 4 di Blok B, 2 di Blok C) Tipe 21 (beli): Tipe36 (beli): Tipe 21 (sewa per Rp. 90.000.000-Rp. Rp. 150.000.000, tipe bulan): 150.000.000, tipe 21 36 (sewa per tahun): Rp. 1.000.000 (sewa per tahun): Rp. Rp. 18.000.000 Kios lantai dasar (sewa 9.000.000-Rp. per bulan): 10.000.000 Rp. 500.000 Tipe 42 (beli): Rp. 200.000.000, tipe 42 (sewa per tahun): Rp. 16.000.000 Tipe 51 (beli): Rp. 250.000.000, tipe 51 (sewa per tahun): Rp. 18.000.000 Lapangan olahraga Lapangan olahraga Lapangan olahraga Gedung serba guna Gedung serba guna Parkir Parkir Parkir Taman Taman Taman 48

Ruang Jemur Tidak disediakan Tidak disediakan Disediakan dalam unit hunian Parkir Keamanan Sampah Di sekeliling Di depan dan belakang bangunan rusun tapak untuk mobil untuk mobil Motor bebas Di depan unit untuk motor Masuk langsung Ada pos jaga tanpa ada penjagaan TPS berada satu jalur TPS berada di belakang dengan pintu masuk tapak Belum ada pemisahan Mulai digalakkan sampah organik dan pemisahan dan anorganik pendaur-ulangan sampah Tabel 1: Perbandingan Rumah Susun Di depan dan di dalam tapak untuk mobil dan motor Jumlah parkiran mobil: 200 buah Jumlah parkiran motor: 250 buah Ada pos jaga Pembuangan sampah dengan cara dilempar TPS berada di pojok masing-masing blok Belum ada pemisahan sampah b. Pasar Pasar Modern BSD Fresh Market PIK Lokasi Bumi Serpong Damai, Tangerang Bukit Golf Mediterania PIK, Jakarta Pencapaian Mudah Mudah Pengelola Swasta Swasta Mayoritas Penghuni perumahan BSD dan Penghuni perumahan PIK Pengunjung dari luar BSD Awal Berdiri Tahun 2004 Tahun 2008 Luas Tapak 2,5 Ha 2,5 Ha 49

Luas Bangunan 1,3 Ha 25.000 m 2 Ukuran Lapak 2m x 2m 2,5m x 1,5m Ukuran Kios 3m x 3m 2,5m x 3m 3m x 4m 3m x 5m Ukuran Ruko 4m x 10m 4,5m x 10m 5m x 5m 5m x 5,2m 5m x 10m 5,5m x 10m Jumlah Unit 320 buah lapak 120 buah kios 100 buah ruko 200 lapak 700 buah kios 25 ruko 62 toko Okupensi 98% Tidak diketahui Bentuk Massa Persegi panjang Persegi panjang Jumlah Massa 1 buah 1 buah Jumlah Lantai 1 lantai 3 lantai Bangunan Memakai atap miring dari asbes Menggunakan exhaust-fan untuk membatu pengudaraan Plafond tinggi (±8m) Memakai dak beton Terdapat sky light dan void pada lantai atas Menggunakan exhaust-fan untuk membatu pengudaraan Material Utama Beton Beton Fungsi Tempat berdagang Tempat berdagang Bangunan Sirkulasi dalam Pintu keluar masuk dibedakan Pintu keluar masuk dibedakan Bangunan Suasana Bangunan Modern Lega Modern Penuh 50

Signage Jelas Jelas Sirkulasi Horizontal Sirkulasi Vertikal Harga Fasilitas Parkir Koridor (±2,5m) Tidak ada, karena hanya 1 lantai Lapak (sewa per bulan, termasuk biaya listrik dan kebersihan): Rp. 475.000 (lapak kering: sayur & buah) Rp. 550.000 (lapak daging) Rp. 525.000 (lapak kelapa) Rp. 600.000 (lapak basah: ikan & ayam) Kios (sewa per tahun, belum termasuk biaya listrik dan kebersihan): Rp. 20.000.000 Ruko (beli): Rp. 1.000.000.000, ruko (sewa): Rp. 30.000.000-Rp 40.000.000 Parkir Mushola Toilet ATM Centre Pasar jajan pada sore hari Di lapangan parkir (dengan kapasitas: 360 mobil dan 150 motor) Koridor (±2,5m) Tangga Eskalator Lift Kios (sewa per tahun): Rp.10.000.000 Parkir Toilet ATM Centre Shuttle bus dari dan ke perumahan Bukit Golf Mediterania PIK Di basement, lapangan parkir, dan atap (mobil) Di basement (motor) 51

Keamanan Ada pos jaga Ada pos jaga Sampah TPS berada di belakang tapak, TPS berada di belakang tapak, dekat parkir motor dekat parkir basement Tabel 2: Perbandingan Pasar II.3.3 Studi Literature a. Rumah Susun Gading Nias Sentra Timur Residence Kemanggisan Residence Residence Lokasi Jl. Pegangsaan Dua, Jl. Cakung-Cilincing, Pulo Jl. Kemanggisan Kelapa Gading, Gebang, Jakarta Timur No.17, Kebon Jeruk, Jakarta Utara Jakarta Barat Pengelola Swasta (Agung Swasta (Bakrieland Swasta (PT. Mitra Podomoro Group) Development) Safir Sejahtera) Gambar 11: Gading Gambar 12: Sentra Timur Residence Gambar 13: Kemanggisan Nias Residence Residence Serah Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2009 Terima Luas - 2,8 Ha 7933,97 m 2 Tapak 52

Tipe Unit Jumlah Unit Bentuk Massa Gambar 14: Gading Nias Residence Tipe 21, 24,5, 35 Gambar 15: Sentra Timur Residence Tipe 21, 30, 36 Gambar 16: Kemanggisan Residence Tipe 25, 50 5000 unit 4500 unit 1379 unit (730 unit di tower T dan 649 di tower L) Bentuk H, I, E, T Bentuk U dan T yang Bentuk T dan L menyatu Jumlah Gambar 17: Site Plan Gading Nias Residence Gambar 18: Site Plan Sentra Timur Residence Gambar 19: Site Plan Kemanggisan Residence 5 buah 1 buah 2 buah Massa Jumlah 18 dan 20 lantai 22 dan 28 lantai 22 lantai Lantai Bangunan Double loaded Double loaded corridor Double loaded corridor corridor Material Beton bertulang Beton bertulang Pre-cast bata ringan Utama Bata ringan Bata ringan 53

Fungsi Hunian Hunian Hunian Bangunan Sirkulasi Pintu keluar masuk Pintu keluar masuk ada 2 Pintu keluar masuk dalam ada 3 ada 1 Bangunan Sirkulasi Tangga Lift (2-6 buah) Vertikal Harga Rp. 88.000.000- Rp.144.000.000 Fasilitas Lapangan basket Lapangan bulu dalam tangkis Tapak Area bermain anak Mini market Jogging track Ruko Pasar modern Parkir Fasilitas Pendidikan: Sekolah St. Yacobus, Umum SMUK 5 BPK Terdekat Penabur, JIS, Tangga Lift (3-4 buah) Rp. 86.000.000- Rp.144.000.000 Kolam renang Area bermain anak Mini market Jogging track Kios usaha Mesjid Parkir Pendidikan: Sekolah Al Azhar Jaktim, Sekolah Harapan Bunda Pulo Gebang, SMAN 11, Tangga (3 buah di Tower T, 1 buah di Tower L) Lift (3 buah di Tower T, 2 buah di Tower L) Tipe 25: Rp. 144.000.000 Tipe 50: Rp. 288.000.000 Kolam renang Fitness centre ATM bersama Ruang serba guna Foodcourt Pertokoan Mesjid Parkir Pendidikan: Binus University, SMAN 78, SMUK 1 BPK Penabur, 54

Parkir b. Pasar Sekolah Tunas dll Karya, dll Niaga: Niaga: Pasar Bintara, Ruko Mal Kelapa Gading, Bintara, Buaran Plaza, dll Ruko Gading Rumah Sakit: Boulevard Puskesmas Pulo Gebang, Rumah Sakit: Klinik Mitra Penggilingan, RS. Mitra Gading, dll RS. Gading Pluit Di pelataran Di pelataran sekeliling sekeliling rusun rusun Tabel 3: Perbandingan Literature Rumah Susun Ukrida, dll Niaga: Mal Ciputra, Mal Taman Anggrek, Plaza Slipi, dll Rumah Sakit: RS. Pelni Petamburan, RS. Medika Permata Hijau Di basement dan di sekeliling rusun Merz & Benzing Market Merz & Benzing Market atau Stuttgart Market Hall ini berlokasi di Stuttgart, Jerman dan merupakan salah satu pasar terindah di Jerman. Foto 81: Indoor Merz & Benzing 55

Dibangun oleh Fresken von Gref und Haebich dengan gaya Art Nouveau pada tahun 1912-1914, pasar ini terdiri dari 44 buah kios bunga, ikan, daging, sayur mayur, dan buah-buahan. Kios yang sekarang berdiri merupakan pembaharuan dari awal berdirinya pasar, karena pada awal berdirinya pasar terdapat 430 kios. Foto 82: Koridor Merz & Benzing Dengan lebar koridor ±1,5m, sirkulasi di kios pasar ini memang terasa agak sempit, namun tetap tidak terasa sumpek karena langit-langit pasar ini tinggi, yakni ±15m. Koridor dengan material beton ekspos sebagai penutup lantai ini terlihat bersih dari sampah, tampaknya baik pedagang maupun pengunjung pasar sangat menjunjung tinggi kebersihan dan kenyamanan pasar. Perpaduan antara atmosfir tradisional dan modern pun menambah niat pengunjung untuk datang. 56

Foto 83: Perspektif Interior Merz and Benzing Adanya jendela kaca pada bagian atas interior pasar dan skylight, membuat masuknya pencahayaan alami ke dalam pasar, namun pencahayaan alami yang masuk lewat bagian atas bangunan ke dalam interior pasar ini tidak cukup untuk menerangkan kios-kios pasar. Hal ini menyebabkan tetap adanya pemakaian lampu untuk membantu pencahayaan di dalam bangunan. Di ruang dalam pasar ini sendiri tidak terlihat adanya exhaust-fan, terlebih AC sebagai sarana pengudaraan buatan. Tampaknya dengan langit-langit yang tinggi dan kaca jendela yang bisa dibuka pada bagian atas bangunan membuat kenyamanan thermal di dalam bangunan terpenuhi. Pike Place Market Pike Place Market adalah pasar publik yang berlokasi di Seattle, Washington, USA. Pasar modern disebut juga The Soul of Seattle atau Jiwa dari Seattle dikarenakan keadaan pasar yang selalu hidup dan selalu dikunjungi pembeli, baik dari dalam maupun luar negeri. 57

Foto 84: Exterior Pike Place Market Dibuka pada 17 Agustus 1907 oleh Frank Goodwin, pasar yang berdiri di atas lahan seluas 36.000 m 2 ini merupakan pasar yang paling sering menjadi tujuan wisata. Pengunjung setiap tahunnya mencapai 10 juta orang. Foto 85: Kios di Pike Place Market Pasar menggabungkan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Hal ini dapat terlihat dari pemakaian lampu pada interior pasar. Pasar ini juga menggunakan pengudaraan buatan, hal ini dapat dilihat dari tidak adanya bukaan yang berfungsi memasukkan udara alami pada pasar. 58

Foto 86: Koridor Pasar Pike Place Market Pasar terkenal dengan sebutan Farmer s Market atau Pasar Petani ini memiliki koridor berpenutup keramik ini mempunyai lebar 2m, yang cukup lebar terasa. Namun demikian, langit-langit di area pasar tidak terlalu tinggi seperti pasar modern umumnya, yaitu hanya 4m. II.3.4 Kesimpulan Studi Banding a. Rumah Susun Kelebihan Kekurangan Rusun Kebon Kacang Sirkulasi pintu masuk Tidak disediakan dan keluar kendaraan dipisah pedestrian bagi pejalan kaki untuk masuk ke Memanfaatkan lantai dalam tapak dasar bangunan yang kosong untuk parkir motor Blok rusun sulit dibedakan karena tidak ada tanda Pencahayaan dan Bangunan tampak pengudaraan alami sudah tidak terurus 59

cukup di koridor rusun Terdapat jalusi/lubang angin di atas bukaan Tidak adanya ruang jemur pada unit rusun TPS tidak terurus Penghijauan kurang tiap unit Memiliki olahraga fasilitas lapangan sebagai bersama penghuni rusun Menggunakan conblock sebagai penutup jalan Rusun Tanah Abang Sirkulasi pintu masuk Tidak disediakan dan keluar kendaraan dipisah pedestrian bagi pejalan kaki untuk masuk ke Pencahayaan pengudaraan dan alami dalam tapak Blok rusun sulit cukup di koridor rusun Terdapat jalusi/lubang angin di atas bukaan dibedakan karena tidak ada tanda Tidak adanya ruang jemur pada unit rusun tiap unit 60

Memiliki olahraga fasilitas lapangan sebagai bersama penghuni rusun Menggunakan conblock sebagai Rusun Benhil penutup jalan Penghijauan cukup Adanya ruang jemur pada unit rusun Sirkulasi pintu masuk dan keluar kendaraan Memiliki lapangan dijadikan satu olahraga sebagai Tidak disediakan fasilitas bersama pedestrian bagi pejalan penghuni rusun Menggunakan conblock penutup jalan sebagai kaki untuk masuk ke dalam tapak Blok rusun sulit dibedakan karena tidak ada tanda Pencahayaan pengudaraan dan alami kurang di koridor rusun 61

Tidak terdapat jalusi/lubang angin di atas bukaan tiap unit TPS tidak terurus Tabel 4: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Susun b. Pasar Kelebihan Kekurangan Pasar Modern BSD Sirkulasi pintu masuk Tidak disediakan dan keluar kendaraan dipisah Langit-langit tinggi Lapak basah dan pedestrian bagi pejalan kaki untuk masuk ke dalam tapak Memerlukan bantuan kering dipisah, tanda pencahayaan dan jelas Menggunakan conblock penutup jalan sebagai pengudaraan buatan Tidak terdapat ruang pilah sayur sehingga pedagang memilah di lapak masing-masing Penghijauan kurang Fresh Market PIK Sirkulasi pintu masuk Pedestrian yang dan keluar kendaraan disediakan untuk dipisah pejalan kaki masih 62

Langit-langit tinggi Terdapat void cross kendaraan dengan Lapak basah dan Memerlukan bantuan kering dipisah, tanda pencahayaan dan jelas Menggunakan conblock penutup jalan sebagai pengudaraan buatan Tidak terdapat ruang pilah sayur sehingga pedagang memilah di lapak masing-masing Penghijauan kurang Tabel 5: Kelebihan dan Kekurangan Pasar Berdasarkan kelebihan dan kekurangan pada masing-masing rumah susun yang di survey, hal positif yang bisa diaplikasikan pada rumah susun yang akan didesain adalah: Sirkulasi pintu masuk dan keluar yang dipisah Penyediaan pedestrian bagi pejalan kaki Blok pada rusun diberi tanda atau nama untuk membedakan Pemanfaatan sebaik mungkin pencahayaan dan pengudaraan alami pada koridor rumah susun Mengaplikasikan lubang angin pada atas bukaan (jendela dan pintu) Menyediakan ruang untuk jemur pakaian Memiliki lapangan olahraga sebagai fasilitas bersama penghuni rusun Menggunakan conblock sebagai penutup jalan 63

Pada pasar, mengacu pada kelebihan dan kekurangan pasar modern yang di survey, hal positif yang dapat diterapkan adalah: Sirkulasi pintu masuk dan keluar yang dipisah Penyediaan pedestrian bagi pejalan kaki Langit-langit tinggi agar tidak sumpek Memaksimalkan cahaya dengan void Lapak basah dan kering dipisah, tanda jelas Menyediakan ruang pilah sayur agar lapak bebas dari sampah pilah sayur Menggunakan conblock sebagai penutup jalan 64