SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33 Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu, perlu menetapkan Peraturan Walikota Batu tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Bina Marga Kota Batu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan PerUndang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Halaman 2 dari 20 Hlm
Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Halaman 3 dari 20 Hlm
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 20. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Batu; 21. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 22. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BATU TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Batu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu. 3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah Kota Batu yang terdiri dari Kepala Daerah sebagai unsur Eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Legislatif yang di dalam pelaksanaan tugasnya selalu mencerminkan kemitraan. 4. Walikota adalah Walikota Batu. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. Halaman 4 dari 20 Hlm
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Batu. 7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu. 8. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Bina Marga Kota Batu. 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Bina Marga Kota Batu. 10. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana kegiatan operasional dan/ kegiatan teknis penunjang Dinas. 11. Air adalah semua air yang terdapat di dalam atau berasal dari sumber-sumber air baik yang terdapat diatas maupun di bawah permukaan tanah yang tidak termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat di laut. 12. Pengairan adalah suatu bidang pembinaan atas air, dan atau sumber air termasuk kekayaan alam bukan hewani yang terkandung di dalamnya baik yang alamiah maupun yang telah diusahakan oleh manusia. 13. Tata Pengaturan Air adalah segala usaha untuk mengatur pembinaan seperti pemilikan, pengusahaan, pengelolaan, penggunaan, dan pengawasan atas air beserta sumber-sumbernya, termasuk kekayaan alam bukan hewani yang terkandung di dalamnya, guna mencapai manfaat yang sebesar-besarnya dalam memenuhi hajat hidup dan perikehidupan rakyat. 14. Pembangunan Pengairan adalah segala usaha mengembangkan pemanfaatan air serta sumbernya dengan perencanaan teknis yang teratur dan serasi guna mencapai manfaat yang sebesar-besarnya dalam memenuhi hajat hidup dan perikehidupan rakyat. 15. Sumber Daya Air adalah air beserta sumbernya termasuk kekayaan alam bukan hewani yang terkandung di dalamnya baik yang alamiah maupun yang telah diusahakan oleh manusia. 16. Sumber Air adalah tempat dan wadah air baik yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan air. 17. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk penunjang pertanian; Halaman 5 dari 20 Hlm
18. Jaringan Irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, dan penggunaannya; 19. Daerah Irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi; 20. Penyediaan Air Irigasi adalah Penentuan banyaknya air yang dapat dipergunakan untuk menunjang pertanian; 21. Pembagian Air Irigasi adalah penyaluran air yang dilaksanakan oleh pihak yang berwenang dalam jaringan irigasi utama hingga saluran tersier; 22. Pemberian Air Irigasi adalah Penyaluran jatah air dari jaringan utama ke petak tersier; 23. Tata Pengairan adalah susunan dan letak sumbersumber air dan/ bangunan menurut ketentuan teknis pembinaannya di suatu wilayah pengairan tertentu; 24. Irigasi Pedesaan adalah penanganan irigasi mulai dari 50 meter dari bangunan ukur ke arah hilir; 25. Sumber Daya Mineral adalah endapan mineral berharga yang terdapat di suatu wilayah, baik yang sudah diketahui maupun yang masih bersifat potensi; 26. Pertambangan Umum adalah kegiatan teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi evaluasi, penambangan, pengelolaan, pemurnian, pengangkutan, sampai pemasaran kecuali untuk minyak bumi dan gas alam serta bahan radiaoktif; 27. Eksplorasi adalah segala penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti atau seksama adanya dan sifat letakan bahan galian; 28. Eksploitasi adalah usaha pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya; 29. Air Bawah Tanah adalah semua air yang terdapat dalam lapisan pengandung air di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah; Halaman 6 dari 20 Hlm
30. Energi Alternatif adalah energi yang bukan berasal dari minyak bumi seperti tenaga air, panas bumi, nuklir, surya, angin, gelombang, biomassa, gas alam, gambut, dan batu bara; 31. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas; 32. Jalan Kota adalah jalan yang pembinaan dan penanganannya menjadi wewenang Pemerintah Kota Batu; 33. Jembatan adalah salah satu bangunan yang dibuat untuk keamanan konstruksi dan pemakai jalan, serta kenyamanan lalu lintas di atasnya; 34. Jasa Konstruksi adalah layanan penanganan pekerjaan bangunan atau konstruksi atau wujud fisik lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan pengguna barang/jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna barang/jasa. BAB II PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 2 Kepala Dinas mempunyai tugas merencanakan, merumuskan kebijakan, membina administrasi dan teknis, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi bidang Pengairan, Sumber Daya Mineral, Energi dan Bina Marga. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan, pengendalian, pengevaluasian rencana strategis dan rencana kerja bidang pengairan, sumber daya mineral, energi, dan bina marga; Halaman 7 dari 20 Hlm
b. perumusan dan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang pengairan, sumber daya mineral, energi, dan bina marga; c. penetapan pedoman teknis pengaturan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) bidang pengairan, sumber daya mineral, energi, dan bina marga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. perencanaan dan pengendalian anggaran; e. pengendalian urusan administrasi Dinas; f. penyelenggaraan urusan pengairan, sumber daya mineral, energi, dan bina marga sesuai dengan lingkup tugas; g. pembinaan bidang pengairan, sumber daya mineral, energi, dan bina marga; h. pengendalian terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan hasil program kegiatan; i. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama bidang pengairan, sumber daya mineral, energi. j., dan bina marga di antara SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah dan instansi terkait; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja Dinas, urusan ketatalaksanan dan ketatausahaan Dinas, dan menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Dinas. Halaman 8 dari 20 Hlm
Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Sekretariat; b. pembinaan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja Dinas; c. pengendalian urusan ketatalaksanaan dan ketatausahaan Dinas; d. pembinaan dan pengembangan pegawai; e. pengendalian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas; f. pengendalian data informasi hasil kegiatan Dinas dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; g. pengendalian Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 6 (1) Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan rencana kerja Dinas, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan sub bagian; b. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Dinas; c. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dinas; d. penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); Halaman 9 dari 20 Hlm
e. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); f. penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD); g. pengelolaan data informasi hasil kegiatan Dinas dan informasi lainnya terkait pelayanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasi keuangan Dinas. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. pelaksanaan verifikasi SPP; c. penyiapan Surat Perintah Membayar; d. pelaksanaan verifikasi harian atas penerimaan; e. pelaksanaan akuntansi keuangan Dinas; f. penyusunan laporan keuangan Dinas; g. penyusunan administrasi dan teknis pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; dan h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola ketatalaksanaan dan ketatausahaan, meliputi administrasi umum dan kepegawaian, urusan rumah tangga, barang milik daerah, perpustakaan, dan kearsipan. Halaman 10 dari 20 Hlm
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. pengelolaan administrasi umum dan ketatalaksanaan; c. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan; d. pengelolaan kehumasan dan keprotokolan; e. pengelolaan rumah tangga dan barang milik daerah; f. pengelolaan administrasi kepegawaian; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan subbagian; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Bidang Pengairan Pasal 9 Bidang Pengairan mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi, melaksanakan, mengendalikan program dan kegiatan bidang pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan, peningkatan dan rehabilitasi sarana sumber daya air. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Pengairan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang; b. penyusunan pedoman teknis pengembangan dan pengelolaan sumber daya air; c. pengkajian rekomendasi ijin di bidang pengairan; d. pengendalian pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan pengairan di daerah; e. pengendalian pembagian irigasi; f. pengendalian kualitas dan mutu air di dalam sumber air; Halaman 11 dari 20 Hlm
g. pembinaan himpunan petani pengelola air dan gabungan petani pengelola air; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 11 (1) Seksi Pembangunan Jaringan Pengairan mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi pembangunan jaringan pengairan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembangunan Jaringan Pengairan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan dan pemetaan jaringan irigasi dan potensi sumber daya air, serta fungsi sumber air; c. pengelolaan rekomendasi perijinan di bidang pengairan; d. pelaksanaan fasilitasi pembentukan komisi irigasi daerah; e. pelaksanaan teknis pelestarian kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai; f. pengelolaan sistem informasi manajemen pengairan; g. pelaksanaan penggalian dan pengembangan potensi sumber daya air; h. pengawasan teknis pembangunan jaringan irigasi pengairan; i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengairan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Halaman 12 dari 20 Hlm
Pasal 12 (1) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Pengairan mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, membina, monitoring, dan evaluasi pemeliharaan jaringan pengairan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Pengairan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan dan pemetaan jaringan pengairan, sumber daya air dan himpunan petani pengelola air; c. pembinaan teknis pengaturan pembagian air irigasi; d. pelaksanaan teknis pemeliharaan jaringan pengairan; e. penyusunan rekomendasi perijinan di bidang tanahtanah pengairan dan pemanfaatan air irigasi; f. pelaksanaan fasilitasi pembinaan himpunan petani pengelola air dan gabungan petani pengelola air; g. pelaksanaan teknis pemantauan kualitas dan mutu air di dalam sumber air; h. pengawasan teknis pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai; i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengairan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat Bidang Sumber Daya Mineral dan Energi Pasal 13 Bidang Sumber Daya Mineral dan Energi mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, membina, monitoring, evaluasi program dan kegiatan bidang sumber daya mineral dan energi. Halaman 13 dari 20 Hlm
Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Sumber Daya Mineral dan Energi menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja bidang; b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan di bidang sumber daya mineral dan energi; c. pengendalian eksplorasi dan eksploitasi potensi sumber daya mineral dan energi, konservasi air tanah, dan geologi; d. pengkajian rekomendasi ijin pertambangan, ijin usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan Umum (IUKU), ijin usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan Sendiri (IUKS), ijin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi badan usaha, dan ijin lokasi pendirian SPBU; e. pengendalian usaha pertambangan, pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak, serta penyaluran dan kualitas harga BBM; f. pengendalian penyediaan listrik pedesaan; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 15 (1) Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas merencanakan, mendata, mengelola, dan memfasilitasi pengembangan sumber daya mineral. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan dan pemetaan wilayah konservasi air tanah, geologi, dan potensi sumber daya mineral; c. pengelolaan rekomendasi ijin pertambangan; d. pengawasan teknis usaha jasa pertambangan; e. penyusunan nilai perolehan air tanah dan neraca sumber daya dan cadangan mineral; Halaman 14 dari 20 Hlm
f. penyusunan zonasi pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung geologi; g. pelaksanaan fasilitasi pelatihan dan penelitian bidang sumber daya mineral; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Mineral dan Energi sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 16 (1) Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Energi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengembangan energi. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Energi menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan dan pemetaan usaha ketenagalistrikan dan SPBU; c. pengelolaan rekomendasi ijin usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan Umum (IUKU), ijin usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan Sendiri (IUKS), dan ijin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi badan usaha; d. pengaturan harga jual tenaga listrik untuk konsumen pemegang IUKU; e. pengawasan teknis pelaksanaan usaha ketenaga listrikan; f. penyediaan listrik pedesaan; g. pengelolaan rekomendasi ijin tempat penyimpanan migas dan lokasi pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU); h. pengawasan teknis pendistribusian dan tata niaga penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM); i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi; dan Halaman 15 dari 20 Hlm
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Mineral dan Energi sesuai dengan tugas dan fungsi. Bagian kelima Bidang Bina Marga Pasal 17 Bidang Bina Marga mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola data, memfasilitasi, membina, monitoring, mengevaluasi program dan kegiatan di bidang bina marga. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Bina Marga menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang: b. penyusunan pedoman teknis operasional bidang bina marga; c. penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) drainase; d. pengendalian pembangunan, pemeliharaan, dan penanggulangan kerusakan jalan, jembatan, dan drainase; e. pengkajian rekomendasi ijin pemanfaatan ruang jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan; f. pengkajian pengadaan, pemeliharaan perlengkapan dan pengevaluasian terhadap status dan manfaat jalan dan jembatan; g. pengkajian rencana induk prasarana sarana drainase; h. pengendalian sistem drainase dan pengendali banjir; i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Halaman 16 dari 20 Hlm
Pasal 19 (1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan program dan kegiatan di bidang pembangunan jalan dan jembatan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan dan pemetaan pembangunan dan pengembangan jalan dan jembatan; c. penyusunan rencana pembiayaan pembangunan jalan dan jembatan; d. penyusunan rencana teknis pembangunan konstruksi jalan dan jembatan; e. pembinaan kompetensi aparatur penyelenggara jalan dan jembatan; f. pengelolaan rekomendasi ijin pemanfaatan ruang jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 20 (1) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan program dan kegiatan di bidang pemeliharaan jalan dan jembatan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan dan pemetaan kerusakan jalan dan jembatan; c. penyusunan analisis pemeliharaan perlengkapan dan pengevaluasian terhadap status dan manfaat jalan dan jembatan; Halaman 17 dari 20 Hlm
d. pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan, serta penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan; e. pengelolaan rekomendasi perijinan penanaman utilitas kabel/pipa di jalan dan jembatan; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 21 (1) Seksi Pengelolaan Drainase mempunyai tugas merencanakan, mengolah data dan melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, dan pengevaluasian penyelenggaraan drainase. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengelolaan Drainase menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi; b. pendataan dan pemetaan drainase; c. pembangunan dan pemeliharaan drainase; d. penyusunan rencana induk prasarana sarana drainase; e. pengawasan teknis penyelenggaraan drainase dan pengendalian banjir; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB III TATA KERJA Pasal 22 (1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas bertanggungjawab langsung kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Halaman 18 dari 20 Hlm
(2) Apabila Kepala Dinas berhalangan di dalam menjalankan tugas, Kepala Dinas dapat menunjuk Sekretaris atau salah satu Kepala Bidang untuk mewakilinya. (3) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (5) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (6) Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (7) Hubungan tata kerja antara Kepala Dinas dengan bawahan atau sebaliknya secara administratif dilakukan melalui Sekretaris. Pasal 23 (1) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsipprinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi baik dalam lingkungan Dinas maupun dengan instansi lain yang terkait. (2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi harus melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. (3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Seksi masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan, pembinaan dan pengawasan kepada bawahannya, serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatan masing-masing. Halaman 19 dari 20 Hlm
BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 24 Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Walikota ini diatur dengan Peraturan Kepala Dinas. Pasal 25 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Batu Nomor 59 Tahun 2008 (Berita Daerah Kota Batu Tahun 2008 Nomor 8/D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu. Ditetapkan di Batu pada tanggal 27 September 2013 Diundangkan pada tanggal 27 September 2013 WALIKOTA BATU, ttd SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, EDDY RUMPOKO ttd WIDODO BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2013 NOMOR 16/D Halaman 20 dari 20 Hlm