BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN. manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Selatan dengan alamat

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. yang go publik, yakni perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Hartono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 sampai 2015. Menurut Hartono (2013) proses pengambilan sampel merupakan proses yang penting dalam suatu penelitian. Proses pengambilan sampel harus dapat menghasilkan sampel yang akurat dan tepat. Sampel yang tidak akurat dan tidak tepat dapat memberikan kesimpulan riset yang tidak diharapkan atau dapat menghasilkan kesimpulan salah yang menyesatkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menyajikan laporan keuangan pada periode 2014-2015. Menurut Hartono (2013) metode pengambilan sampel secara non probabilitas atau pemilihan nonrandom dapat berupa convenience sampling dan purposive sampling. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan satu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgment) tertentu atau jatah (quota) tertentu. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling berdasarkan 28

29 pertimbangan (judgment). Dalam pemilihan sampel penulis menentukan kriteria untuk perusahaan yang akan digunakan. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah: 1. Perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015 secara berturut-turut. 2. Perusahaan tidak mengalami delisting selama periode 2014-2015. 3. Perusahaan memiliki periode akhir tahun buku per 31 Desember. 4. Laporan keuangan memuat data lengkap atas variabel yang dibutuhkan dalam penelitian. 3.2 Data dan Sumber Data Strategi pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi arsip (archival), yaitu data dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada (Hartono, 2013). Sumber data strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi data arsip sekunder. Untuk mendapatkan data sekunder, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data dari basis data (Hartono, 2013). Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. untuk mengetahui jumlah perusahaan yang delisting dari BEI diperoleh dari www.sahamok.com.

30 3.3 Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 3.3.1 Variabel Dependen Perbedaan waktu dalam penyelesaian pekerjaan audit yang diukur dengan lamanya hari ketika waktu tutup buku sebuah perusahaan (per 31 Desember) sampai dengan tanggal yang disajikan pada laporan auditan yang diaudit oleh auditor independen disebut dengan audit report lag (Bangun et al., 2012). Dalam penelitian ini, audit report lag diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari yang memproksikan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, yaitu sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. 3.3.2 Variabel Independen 3.3.2.1 Audit Tenure Audit tenure atau masa perikatan audit adalah hubungan auditor dan klien yang diukur dengan jumlah tahun (Geiger dan Rughunandan, 2002). Dalam penelitian ini, variabel audit tenure diukur dengan menghitung lamanya hubungan perusahaan dengan KAP. Tahun pertama dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya (Krissindiastuti dan Rasmini, 2016). 3.3.2.2 Afiliasi KAP Klasifikasi afiliasi KAP dalam penelitian ini adalah KAP yang berafiliasi dengan big four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan big four. Variabel afiliasi

31 KAP diukur dengan menggunakan dummy variabel (Yasar, 2013). Jika perusahaan diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan big four maka akan diberi nilai 1, sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP yang tidak berafiliasi oleh big four maka diberi nilai 0. 3.3.3 Variabel Pemoderasi Auditor yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu dalam melakukan audit laporan keuangan kliennya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor yang tidak memiliki spesialisasi. Penilaian spesialisasi industri auditor menggunakan dummy variabel, karena penelitian ini tidak menilai seberapa auditor spesialis dalam industri melainkan menilai apakah auditor spesialis dalam industri atau tidak. Auditor dengan predikat spesialisasi industri akan diberi nilai 1, sedangkan auditor yang tidak berpredikat spesialis industri diberi nilai 0. Pengukuran spesialisasi industri auditor dilakukan dengan mengkombinasikan metode dari literatur sebelumnya. Pertama dengan melihat pangsa pasar (market share) dari total aset klien dari perusahaan yang diaudit pada industri tertentu (Gul et al., 2009). Kedua, didasarkan pada dominasi jumlah perusahaan yang diaudit oleh KAP dalam suatu industri (Balsam et al., 2003). Ketiga dengan memberikan pembobotan terhadap dominasi industri dengan jumlah persentase lebih dari 15% maka sebuah KAP dikatakan spesialis industri (Dwita, 2015 dalam Diastiningsih dan Tenaya, 2017).

32 3.3.4 Variabel Kontrol 3.3.4.1 Ukuran Perusahaan Ukuran secara umum dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar kecilnya suatu objek. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aset dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan, dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu relatif stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan dengan total aset yang kecil. Ningsih dan Widhiyanti (2015), menyampaikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin singkat audit report lag. Hal ini dikarenakan besarnya total aset yang dimiliki suatu perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan tersebut memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga perusahaan besar sering kali memiliki audit internal yang baik yang mengharuskan perusahaan dimonitori secara ketat oleh para investor agar proses penyusunan laporan audit dapat diselesaikan dengan rentang waktu yang singkat. Ukuran perusahaan dapat dihitung menggunakan rumus (Ashton et al, 1987):

33 3.3.4.2 Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba selama periode tertentu. Wirakusuma dan Cindrawati (2010), menyatakan bahwa semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, maka akan semakin pendek rentang waktu audit report lag. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang mengalami peningkatan laba dari periode sebelumnya akan mengemukakan laporan keuangannya lebih awal karena hal ini dianggap good news. Dalam penelitian ini profitabilitas sebagai variabel kontrol diproksikan terhadap return on assets (ROA) yang dapat dihitung dengan membandingkan laba bersih pajak dengan total aktiva (Vuko dan Cular, 2014): 3.4 Model Penelitian Menurut Hartono (2013) model penelitian adalah rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil riset sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien, dan efektif. Penelitian ini menggunakan model penelitian regresi berganda serta untuk menguji pengaruh variabel pemoderasi digunakan teknik analisis MRA (Moderating Regression Analysis).

34 AUDIT TENURE VARIABEL PEMODERASI SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR AUDIT REPORT LAG AFILIASI KAP VARIABEL KONTROL UKURAN PERUSAHAAN PROFITABILITAS (ROA) Gambar 3.1 Model Pengaruh Audit Tenure dan Afiliasi KAP Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Sebagai Varibel Pemoderasi 3.5 Analisis Data 3.5.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini, untuk membuktikan apakah data terdistribusi secara normal atau tidak, digunakan uji Kolmogorov Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika probabilitas uji Kolmogorov Smirnov > 0,05 dan sebaliknya jika nilai probabilitas uji Kolmogorov Smirnov <0,05, maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.

35 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Dalam analisis regresi berganda diperlukan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi (Ghozali, 2011). 3.5.2.1 Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2011), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lain. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 (Ghozali, 2011). 3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melakukan uji Glejser untuk mendeteksi adanya heteroskoedastisitas dari tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada

36 diatas 5% berarti tidak ada gejala heteroskedastisitas dan apabila dibawah 5% berarti terdapat gejala heteroskedastisitas. 3.5.2.3 Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2011), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Pada penelitian ini uji autokorelasi yang digunakan adalah uji Durbin-Watson (DW test). Kriteria pengambilan kesimpulan dalam uji Durbin-Watson (DW test) yaitu: DW Tabel 3.1 Tabel Keputusan Durbin Watson Kesimpulan du< dw < 4 du 0 < dw <dl 4 dl dw 4 dl dw dl (4 du) dw (4 dl) Tidak ada autokorelasi Ada autokorelasi positif Ada autokorelasi negatif Tidak bisa disimpulkan Tidak bisa disimpulkan

37 3.5.3 Uji Hipotesis 3.5.3.1 Pengujian Statistik Pengukuran dan analisis terhadap pengembangan hipotesis terhadap hubungan variabel independen dan variabel dependen mendasarkan pada model regresi linear berganda dan hipotesis pengaruh variabel moderasi mendasarkan pada MRA (Moderating Regression Analysis). Dalam model 1 dinyatakan audit tenure dan afiliasi KAP berpengaruh secara negatif terhadap audit report lag adalah sebagai berikut : ARLit = α0+ β1tenureit + β2akapit + β3sizeit + β4roait + εit. Dalam model 2 dinyatakan spesialisasi industri auditor memperkuat hubungan audit tenure dan afiliasi KAP pada audit report lag adalah sebagai berikut: ARLit = α0 + β1tenureit + β2akapit + β3spec + β4tenure*specit + β5akap*specit + β6sizeit + β7roait + εit. Keterangan : ARLit =Audit Report Lag yang merupakan jangka waktu penyelesaian audit atas laporan keuangan berdasarkan perbedaan tanggal akhir tahun fiskal sampai dengan tanggal laporan audit. α0 β =Konstanta. =Koefisien regresi.

38 TENUREit =Pengukuran dilakukan dengan menghitung jumlah tahun dimana KAP yang sama telah melakukan perikatan audit terhadap auditee. Tahun pertama dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya. AKAPit =Indikator menggunakan variabel dummy, KAP afiliasi big four diberi nilai angka 1 sedangkan KAP tidak berafiliasi big four diberikan nilai angka 0. SPECit =Dummy auditor spesialisasi industri diberi nilai angka 1, sedangkan yang tidak spesialisasi industri diberi nilai angka 0. TEN*SPECit AKAP*SPECit SIZEit ROAit =Interaksi audit tenure dengan spesialisasi industri auditor. =Interaksi afiliasi KAP dengan spesialisasi industri auditor. =Ukuran perusahaan dengan proksi logaritma total aset. =Profitabilitas perusahaan, dengan proksi rasio Return On Assets. εit =Koefisien error. 3.5.3.2 Hipotesis Statistik Menurut Hartono (2013) hipotesis dapat ditulis dalam bentuk hipotesis o (null hypothesis) maupun hipotesis alternatif (alternative hypothesis) atau keduanya. Hipotesis 0 dicoba untuk diterima (accepted) atau didukung (supported). Bentuk statistika dalam penelitian ini, yaitu:

39 a. Ha1: Audit tenure berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Notasi statistik dinyatakan sebagai berikut: Ho1 : TENUREit 0 Ha1 : TENUREit < 0 b. Ha2: Afiliasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Notasi statistik dinyatakan sebagai berikut: Ho2 : AKAPit 0 Ha2 : AKAPit < 0 c. Ha3: Spesialisasi industri auditor memperkuat pengaruh negatif audit tenure terhadap audit report lag. Notasi statistik dinyatakan sebagai berikut: Ho3 : TEN*SPECit 0 Ha3 : TEN*SPECit < 0 d. Ha4: Spesialisasi industri auditor memperkuat pengaruh negatif afiliasi KAP terhadap audit report lag. Notasi statistik dinyatakan sebagai berikut: Ho4 : AKAP*SPECit 0 Ha4 : AKAP*SPECit < 0

40 3.5.3.3 Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R 2 ) Tujuan dari pengujian ini adalah menunjukan seberapa besar variabel independen mempengaruhi dan dapat menjelaskan variabel dependennya dalam persamaan yang dibuat secara cermat. Penilaian terhadap adjusted R 2 dengan interval dimulai dari angka 0 sampai 1 (0 R 2 1). Apabila jumlah adjusted R 2 semakin besar hasil dari regresi tersebut dapat menyatakan bahwa variabel independenya dapat secara keseluruhan menjelaskan variasi terhadap variabel dependen. Jika adjusted R 2 = 0 maka variabel independen tidak dapat memberikan bukti bahwa prediksi pengaruh terhadap variabel dependen benar. 3.5.3.4 Uji Statistik t (Uji Parsial) Pengujian statistik t digunakan untuk membuktikan signifikansinya terhadap pengaruh variabel independen secara individu dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011): 1. Apabila nilai signifikansi t 0.05, maka Ha akan diterima. 2. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka Ha akan ditolak. 3.5.3.5 Uji Statistik F (Uji Simultan) Uji F dilakukan untuk melakukan pengujian terhadap goodness of fit test yang menyatakan bahwa pengaruh variabel independen bersama-sama secara simultan terhadap variabel dependen dengan menggunakan persamaan yang cermat. Kriteria penerimaan dan penolakan adalah sebagai berikut: 1. Apabila nilai signifikansi t 0.05, maka Ha akan diterima.

41 2. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka Ha akan ditolak. 3.5.3.6 Tingkat Keyakinan ini menggunakan pengujian satu sisi (one-tailed test) pada uji simultan. Pengujian satu sisi (one-tailed test) digunakan untuk menguji hipotesis berarah (Hartono, 2013). Batas kesalahan (α) dalam penelitian ini adalah 5%, sehingga tingkat keyakinannya adalah sebesar 95%. -t tabel Ha Diterima α=5% Ha ditolak t-hitung tt Sumber: (Hartono, 2013) Gambar 3.2 Kurva Penerimaan Hipotesis Pengujian Satu Sisi