BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

Model-Model User Acceptance

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Daftar Isi. Halaman Judul... i. Lembar Persetujuan Ujian Skripsi... ii Lembar Persetujuan Skripsi... iii Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi...

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB I PENDAHULUAN. usahanya terutama dalam bidang bisnis. Sebagai alat bantu manusia, Dalam dunia pendidikan di masa kini, teknologi informasi (TI)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB I PENDAHULUAN. kapan dan ke mana manusia abad 21 akan bekerja. Pergeseran paradigma ini juga

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEOROTIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENDAHULUAN. sebagai e-learning. Namun dalam perkembangannya e-learning memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populer dan lebih manjanjikan dalam dunia bisnis adalah internet. Dalam

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. adopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

TINJAUAN MODEL EVALUASI PRILAKU PENGGUNA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan.

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram

BAB I PENDAHULUAN. berbasis elektronik seperti e-commerce, e-government, dan e-learning.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia, dan Universitas Airlangga (PP RI No. 74 Tahun 2012).

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

Artikel Ilmiah. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi. Peneliti: Indahyana Putri Manafe

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

TINJAUAN BEBERAPA MODEL TEORI DASAR ADOPSI TEKNOLOGI BARU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi keakuratan data serta pelaksanaannya membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Pengumpulan data perguruan tinggi secara manual pada waktu evaluasi membuat repot dan sibuk semua komponen administrasi. Kondisi ini tidak dapat dihindari, karena Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melakukan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan dilaporkan pada badan atau lembaga yang telah ditunjuk. Keharusan bagi perguruan tinggi untuk melakukan evaluasi pendidikan ini dinyatakan dalam pasal 51 ayat 2 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Proses penyusunan laporan yang rumit juga dialami oleh Universitas Airlangga ketika data-data yang dibutuhkan dalam bentuk manual. Penyediaan data-data pendukung dalam penyusunan laporan sering kali melibatkan beberapa unit atau fakultas. Jika data yang dibutuhkan dalam bentuk manual, maka untuk mengumpulkannya menjadi satu kesatuan data harus melalui beberapa tahapan dan memerlukan waktu 1

2 yang tidak sedikit. Tahapan yang dilalui misalnya mengirimkan surat pada setiap unit atau fakultas penyedia data, selanjutnya mereka melakukan perhitungan data yang dilakukan secara manual. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengakomodir kebutuhan penyusunan laporan. Sistem informasi akademik merupakan sebuah perangkat untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan dan digunakan untuk menyampaikan program manajemen kualitas kepada seluruh sivitas akademika dan stakeholder yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi seperti internet, local area network, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan akademik yang lebih baik, efektif, dan efisien (Kristinaningsih, 2010). Perguruan tinggi harus memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk mendukung pengelolaan dan peningkatan mutu program akademik. Sistem informasi suatu perguruan tinggi terdiri dari pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengambilan data (retrieval), presentasi data dan informasi serta komunikasi dengan pihak berkepentingan yang dibangun secara terpusat di tingkat perguruan tinggi dan / atau terdistribusi pada unit-unit terkait. Sistem informasi akademik dapat mencerminkan kualitas pengelolaan sebuah perguruan tinggi. Sistem informasi akademik yang sistematis, akurat, valid, efektif, dan efisien mencerminkan bahwa perguruan tinggi tersebut dikelola secara profesional. Penilaian baik dan buruknya sebuah sistem informasi akademik diberikan oleh pengguna

3 (mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan). Bahkan, sistem informasi akademik juga dimanfaatkan oleh pihak luar (calon mahasiswa) sebelum mereka menjadi warga kampus. Implementasi sistem informasi akademik di Universitas Airlangga diawali dengan mengaplikasikan program yang dirancang oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). Sistem informasi tersebut tidak berjalan optimal, karena dianggap kurang dapat memenuhi kebutuhan seluruh fakultas dan unit. Berdasarkan pengalaman tersebut, Universitas Airlangga kemudian mengembangkan konsep sistem informasi akademik perguruan tinggi yang lebih komprehensif, yaitu Universitas Airlangga CyberCampus (UACC). Konsep yang dikembangkan oleh UACC didasarkan pada obyek yang melakukan kegiatan akademik yaitu stakeholder. Para pemangku kepentingan tersebut memiliki kebutuhan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya dalam pengembangan akademik perguruan tinggi. Konsep sistem informasi akademik tersebut memberikan kemudahan dalam penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi. Data yang disajikan dalam sistem informasi akademik UACC memiliki tingkat akurasi yang tinggi, karena proses inputing data melibatkan personil yang bersangkutan. Tahapan dan waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data menjadi relatif lebih singkat, karena UACC mengumpulkan serta menyimpan data-data berada dalam satu

4 kesatuan (terpusat) yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh unit dan fakultas di lingkungan Universitas Airlangga. UACC merupakan salah satu produk unggulan dari Universitas Airlangga. Sistem informasi akademik UACC memiliki karakteristik yang unik karena menyediakan data yang dibutuhkan oleh pengguna. Pengguna UACC tidak hanya terbatas oleh mahasiswa dan dosen, namun stakeholder Universitas Airlangga seperti alumni, orang tua, pemerintah, industri, dll. Sistem informasi akademik yang komprehensif tersebut seharusnya dapat berhasil dalam penerapannya dan diterima oleh penggunanya. Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam penerapan sebuah sistem yaitu ketika sistem dapat diterima oleh pengguna. Penerimaan pengguna ini penting, karena dari mereka data dihasilkan dan dikumpulkan dalam database UACC sehingga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan laporan evaluasi maupun pengambilan kebijakan. Perkembangan UACC terkait dengan kemudahan user dalam mengoperasikannya belum diketahui dengan jelas. Hal ini disebabkan belum adanya penilaian atau evaluasi yang didapat dari kajian atau penelitian terhadap sistem informasi akademik UACC. Evaluasi ini penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kebermanfaatan UACC dalam menunjang kegiatan akademik pengguna (sivitas akademika). Pengguna terbesar dari UACC adalah mahasiswa, sehingga data terbesar yang terekam dan terbanyak dijadikan sebagai bahan evaluasi adalah mahasiswa. Mahasiswa memiliki tingkat intelektualitas dan

5 keingintahuan yang besar serta cenderung tidak takut untuk mencoba hal yang baru terrmasuk mencoba teknologi (sistem informasi akademik). Mereka juga memiliki pengetahuan dan kemauan untuk belajar mengoperasikan teknologi khususnya komputer. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka seharusnya mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam penerimaan sistem informasi akademik UACC. Pengujian keberterimaan pengguna terhadap sistem informasi akademik ini perlu dilakukan karena teknologi tanpa diimbangi dengan kemampuan operator (pengguna) yang memanfaatkannya akan mengurangi fungsi dan manfaat dari teknologi. Kondisi tersebut menyebabkan teknologi informasi dan komunikasi bukannya akan memberikan keuntungan, namun sebaliknya malah justru menimbulkan inefisiensi, disintegrasi, dan kerumitan, baik pada level individu ataupun level organisasi. Sistem informasi akademik yang dapat diterima oleh pengguna (mahasiswa) dapat meningkatkan nilai layanan yang pada akhirnya berimplikasi pada peningkatan nilai organisasi (perguruan tinggi). Keberterimaan pengguna terhadap sistem informasi akademik (UACC) dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dari implementasi teknologi informasi dan komunikasi apakah mampu memberikan nilai lebih bagi organisasi ataukah sebaliknya. Tingkat keberterimaan pengguna terhadap sistem informasi dapat diketahui melalui pendekatan beberapa teori yang telah banyak

6 dikembangkan oleh para peneliti. Keberterimaan pengguna merupakan perilaku individu dalam berinteraksi dengan sistem informasi. Beberapa teori dan model dari sistem informasi keperilakuan, yaitu (Jogiyanto, 2007): 1. Teori tindakan beralasan (theory of reasoned action atau TRA) oleh Fishbein dan Ajzen (1975); 2. Model penerimaan teknologi (technology acceptance model atau TAM) oleh Davis et. al. (1989); 3. Teori perilaku rencana (theory of planned behavior atau TPB) oleh Ajzen (1991); 4. Teori perencanaan perilaku didekomposisi (decomposed theory of planned behavior) oleh Taylor dan Todd (1995); 5. Teori gabungan TAM dan TPB oleh Taylor dan Todd (1995); 6. Model pemanfaatan komputer personal (model of PC utilization atau MPCU) oleh Thompson et. al. (1991); 7. Teori kognitif sosial (social cognitive theory atau SCT) oleh Compeau dan Higgins (1995); 8. Teori gabungan penerimaan dan penggunaan teknologi (unified theory of acceptance and use of technology) oleh Venkatesh et. al. (2003). Salah satu teori yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pengukuran keberterimaan pengguna terhadap sistem informasi adalah Technology Acceptance Model (TAM). Pemodelan ini pertama kali dikembangkan oleh Davis (1989). TAM mendefinisikan terdapat dua

7 faktor yang mempengaruhi keberterimaan pengguna terhadap sistem informasi (teknologi), yaitu persepsi akan kebergunaan teknologi (perceived usefulness) dan persepsi akan kemudahan dalam menggunakan teknologi (perceived ease of use). Faktor persepsi akan kebergunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan teknologi / sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerja. Sementara kemudahan diartikan sebagai tingkat keyakinan seseorang bahwa penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya untuk bisa menggunakannya. Tangke (2004) menyebutkan dalam penelitiannya tentang Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) di BPK RI bahwa faktor yang mempengaruhi keberterimaan adalah persepsi pengguna terhadap kebergunaan (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Penelitian yang lain juga menyatakan bahwa persepsi kebergunaan (perceived usefulness) menjadi penentu yang signifikan terhadap sikap dan niat dokter untuk menggunakan teknologi telemedicine (Hu, dkk., 1999). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kajian yang berkaitan dengan keberterimaan pengguna terhadap UACC perlu dilakukan untuk mengetahui apakah mahasiswa dapat menerima implementasi UACC. Keberterimaan mahasiswa tersebut didasarkan pada tindakan yang dilakukannya, yang diprediksikan dari niat untuk menggunakan UACC serta dilihat dari persepsi mereka terhadap aspek kegunaan dan

8 kemudahan. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan pengujian terhadap pemodelan TAM yang diadopsi dari Hu, dkk. (1999) melalui penelitian yang berjudul Keberterimaan Pengguna (Mahasiswa) terhadap Sistem Informasi Akademik UACC. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian berikut ini: 1. Bagaimana keberterimaan user (mahasiswa) terhadap sistem informasi akademik Universitas Airlangga CyberCampus (UACC) berdasarkan teori TAM? 2. Apakah kebergunaan persepsian dan kemudahan persepsian mempengaruhi keberterimaan mahasiswa Universitas Airlangga terhadap sistem informasi akademik UACC? 3. Perbaikan / peningkatan apa saja yang perlu di rekomendasikan dalam sistem informasi akademik UACC tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Memprediksi keberterimaan sistem informasi akademik UACC dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM).

9 2. Menguji keterkaitan antar variabel di model TAM untuk memprediksi keberterimaan mahasiswa terhadap sistem informasi UACC. 3. Merekomendasikan kepada manajemen sistem informasi dan pengembangnya tentang beberapa hal yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan / pengembangan sistem informasi akademik UACC. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Memberikan pemahaman kepada pihak manajemen tentang keberterimaan pengguna terhadap sistem informasi akademik UACC di lingkungan Universitas Airlangga guna menyusun kebijakan yang efektif dan efisien. 2. Sebagai evaluasi sistem informasi akademik UACC yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pengembangan selanjutnya. 3. Memperkaya pengetahuan dan sebagai acuan penelitian berikutnya di bidang sistem informasi akademik perguruan tinggi. 1.5 Keaslian Penelitian Technology Acceptance Model telah banyak diterapkan oleh para peneliti baik untuk mengkaji teorinya atau untuk menjelaskan fenomena yang akan diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti pada berbagai macam tipe dan jenis organisasi / individu memberikan

10 pengembangan pada model TAM. Beberapa peneliti yang menguji TAM seperti Davis (1989), Hu, dkk. (1999), Venkatesh dan Davis (2000), Tangke (2004), Yusriah (2008), Suki (2011), dan Kim (2012) menggunakan pengembangan model yang berbeda-beda. Venkatesh dan Davis (2000) menambahkan variabel eksternal kesukarelaan (voluntariness) dalam penelitiannya, Tangke (2004) dan Suki (2011) menambahkan konstruk perceived enjoyment dalam pemodelan TAM, sedangkan Kim (2012) mengintegrasikan trust dalam pemodelan TAM. Perbedaan dari studi mereka juga terlihat pada karakteristik responden, sistem informasi, dan organisasi yang dikaji. Hu, dkk. (1999) menguji TAM pada para profesional, Venkatesh dan Davis (2000) menguji TAM pada pengguna internet, Tangke (2004) menguji TAM pada pegawai, Yusriah (2008) menguji TAM pada mahasiswa, serta Suki (2011) dan Kim (2012) menguji TAM pada konsumen suatu produk. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa meskipun TAM telah banyak digunakan oleh para peneliti untuk mengukur tingkat keberterimaan individu terhadap sistem informasi, namun masing-masing studi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Studi tentang keberterimaan mahasiswa terhadap UACC juga memiliki karakteristik yang berbeda meski menggunakan pemodelan TAM yang diadopsi dari Hu, dkk. (1999). Perbedaan terletak pada karakteristik pengguna, jenis sistem informasi, dan organisasi. Kajian yang menguji tentang

11 keberterimaan pengguna (mahasiswa) terhadap UACC dapat dikatakan belum pernah dilakukan sebelumnya. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun secara terstruktur dengan sistematika sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori, pada bagian ini diuraikan tinjauan pustaka serta teori yang menjadi acuan dari penelitian ini. Tinjauan pustaka menjelaskan penelitian terdahulu yang relevan, sedangkan landasan teori menguraikan penjelasan tentang teori yang mendukung penelitian. Bab III. Metode Penelitian, yang menjelaskan tentang metode pemilihan lokasi, metode pengambilan sampel, variabel yang digunakan, alat penelitian, metode analisis data, metode penyajian data, dan waktu penelitian. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bagian ini disampaikan tentang hasil penelitian beserta analisisnya. Bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi, yang memberikan penjelasan tentang hasil penelitian dan rekomendasi bagi manajemen dalam pengembangan selanjutnya.