METODE PENELITIAN. test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. kategori. Dan pada penelitian ini digunakan 3 sampel. pengukuran kadar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

III. METODE PENELITIAN. menggunakan pre dan post-test design. Pre-test pada penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, yaitu suatu metode

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan menggunakan pola

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini

METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test

METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan rancangan penelitian. pretest postest randomized controlled group design. Dua kelompok penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian eksperimental

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan post test and controlled group design terhadap hewan uji. Postest untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan desain posttest only control group design. perlakuan yang akan diberikan, yaitu 6 kelompok.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

METODE PENELITIAN. saat akhir penelitian setelah dilakukannya perlakuan dengan. membandingkan hasil pada kelompok kontrol negatif dengan kontrol

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan. menggunakan pendekatan post test only control group design.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi FK UNDIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pola post testonly

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan acak terkontrol dengan pola Post Test-Only

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. menggunakan post test only controlled group design. Pada penelitian ini 25

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

Transkripsi:

19 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental, dengan menggunakan prepost test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah hewan coba setelah pemberian diet tinggi lemak. Post-test adalah pengukuran kadar kolesterol total darah hewan coba setelah pemberian diet tinggi lemak ditambah ekstrak etanol kulit pisang ambon dan kulit pisang kepok. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia, Laboratorim Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan Laboratorium Duta Medika Bandarlampung. Ekstraksi dilakukan di laboratorium kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.

20 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan September-Oktober 2013. Penelitian ini akan dilakukan pada tahun 2013 selama satu bulan. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur Sprague Dawley dewasa dengan berat badan 160-200 gr yang diperoleh dari Laboratorium Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 27 ekor yang dipilih secara acak dan dibagi dalam 3 kelompok dengan pengulangan sebanyak 9 kali, sesuai dengan rumus Frederer. Rumus penentuan sampel untuk uji eksperimental adalah (3-1)(n-1) 15 2(n-1) 15 2n-2 15 2n 17 n 8,5 Sehingga sampel yang diambil setiap kelompok adalah 9. Kelompok 1 (K1) diberikan diet standar (kontrol negatif). Kelompok 2 (K2) dan kelompok 3 (K3) diberikan diet tinggi lemak selama 14 hari. Setelah itu, kelompok 1

21 (K1) dilanjutkan pemberian diet standar, kelompok 2 (K2) diberikan diet standar+ekstrak etanol kulit pisang ambon. Kelompok ketiga (K3) diberikan diet standar+ekstrak etanol kulit pisang kepok masing-masing 200 mg/kgbb setiap hari. Semua perlakuan diberikan selama 14 hari. (Ratnawati dan Widowati, 2011). 1. Kriteria Inklusi : a. Tikus putih jantan galur Sprague Dawley b. Berat badan tikus 160-200 gram (Ratnawati dan Widowati, 2011) c. Usia 12-16 minggu d.kondisi sehat (aktif, tidak cacat) (Anantyo, 2009) 2. Kriteria Eksklusi a. Bobot tikus menurun hingga berat badannya kurang dari 150 gram b. Tikus mati dalam masa penelitian D. Bahan dan Alat Penelitian 1. Alat 1) Timbangan tikus, timbangan analitik

22 2) Sonde untuk pemberian oral 3) Pipet Mikro (500 μl; Reagen, 100 μl; kolesterol total) 4) Tik biru (untuk memindahkan Reagen) dan kuning (untuk memindahkan serum) 5) Sentrifus 6) Tabung 7) Spektrofotometer Sumifin 1904-F (Semi Automatic) 8) Teko 9) Gelas kimia 10) Gelas ukur 11) Pipet tetes 12) Corong gelas 13) Kertas saring 14) Elemeyer 15) Rotary evaporator 16) Alat tulis 2. Bahan 1) Gandum 2) Minyak sayur 3) Lemak sapi 4) Kuning telur bebek

23 5) Makanan standar tikus (pelet) 6) Aquades 7) Reagen untuk analisis kolesterol total 8) Kulit pisang ambon 9) Kulit pisang kepok 10) Etanol E. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas penelitian ini adalah pemberian ekstrak etanol kulit pisang ambon dan kulit pisang kepok 2. Variabel terikat penelitian ini adalah kadar kolesterol total tikus putih jantan galur Sprague Dawley. F. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dari variabel-variabel ini yaitu :

24 Tabel 1. Definisi operasional No Variabel Definisi Alat ukur 1. Ekstrak etanol kulit pisang Ekstrak etanol ambon dan kulit pisang kulit pisang kepok ambon dan kulit pisang kepok masingmasing 200 mg/kgbb untuk setiap tikus Hasil Ukur Skala Timbangan mg/cc Nominal 2. Kadar kolesterol total Kadar kolesterol total dalam darah tikus putih yang diukur sebelum dan sesudah pemberian ekstrak etanol kulit pisang ambon dan kulit pisang kepok Spektrofotometer mg/dl Numerik G. Metode Ekstraksi Kulit pisang ambon dan kulit pisang kepok yang digunakan adalah kulit pisang ambon dan kulit pisang kepok kuning yang matang, berukuran sedang. Dua kilogram kulit pisang ambon dan kulit pisang kepok dipotongpotong lalu dikeringkan di dalam oven selama 24 jam. Kulit-kulit ini kemudian direndam dalam EtOH selama 24 jam. Setelah itu rendaman diuapkan, hasilnya berupa ekstrak etanol kasar. Dari dua kilogram kulit pisang diperoleh sekitar 150 ml ekstrak yang telah diencerkan. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol kasar pada kulit

25 pisang matang, karena berdasarkan uji in vitro, ekstrak etanol kasar dan kulit pisang matang memiliki aktivitas antioksidan yang tertinggi. (Ratnawati dan Widowati, 2011; Atun et al, 2007). H. Alur Penelitian Dua puluh tujuh ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley dewasa dengan berat badan 160-200 gram yang diperoleh dari Laboratorium Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor. Tikus dimasukkan ke dalam kandang dan diadaptasi selama 7 hari dengan pemberian makan dan minum secara ad libitum dengan catatan berat badan tetap 160-200 g. Tikus dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 (K1) diberikan diet standar (kontrol negatif). Kelompok 2 (K2), dan kelompok ketiga (K3), dibuat hiperkolesterolemia dengan diberikan diet tinggi lemak (3000 g pakan standar dicampur dengan 250 g kuning telur bebek, 500 g minyak sayur, 1250 g tepung terigu, 500 g lemak sapi, dan air panas) secara ad libitum. Selain diberikan diet tinggi lemak, tikus-tikus ini juga diberikan cairan fruktosa 60% (120 g/200 ml aquadest) 1 ml/tikus/hari. Diet tinggi lemak dan cairan fruktosa diberikan selama 14 hari. Setelah perlakuan, kadar kolesterol total tikus-tikus ini diukur. Tikus-tikus dipuasakan selama 12 jam, kemudian sebanyak 1 ml darah dari vena pada

26 sisi kanan ekor, kemudian darah dikumpulkan dalam tabung. Sebelum diambil darahnya, tikus terlebih dahulu dianestesi dengan lidokain secara topikal pada area vena pada sisi kanan ekor, kemudian diberikan asetaminofen 100 mg/kg per oral sebagai analgesi (IACUC guideline, 2008). Sampel darah ini kemudian disentrifusi pada 3000 rpm selama 10 menit dan serumnya kemudian digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol total tikus (Ratnawati dan Widowati, 2011). Kadar kolesterol diperiksa dengan metode CHOD-PAP (cholesterol oxidase p- aminophenazone). Ini merupakan kadar kolesterol total pretest. Kemudian, kelompok 1 (K1) tetap diberikan diet standar (kontrol negatif). Kelompok 2 (K2) diberikan diet standar ditambah ekstrak etanol kulit pisang ambon 200mg/kgBB. Kelompok ketiga (K3) diberikan diet standar ditambah ekstrak etanol kulit pisang kepok 200mg/kgBB. Perlakuan ini diberikan setiap hari, selama 14 hari. Setelah perlakuan kedua, tikus kembali dipuasakan selama 12 jam,, kemudian sebanyak 1 ml darah dari vena pada sisi kiri ekor, kemudian darah dikumpulkan dalam tabung. Sebelum diambil darahnya, tikus terlebih dahulu dianestesi dengan lidokain secara topikal pada area vena pada sisi kiri ekor, kemudian diberikan asetaminofen 100 mg/kg per oral sebagai analgesi (IACUC guideline, 2008). Sampel darah ini kemudian disentrifusi pada 3000 rpm selama 10 menit dan serumnya kemudian digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol total tikus (Ratnawati dan Widowati, 2011). Kadar kolesterol total lalu diperiksa dengan metode CHOD-PAP

27 (cholesterol oxidase p-aminophenazone). Ini merupakan kadar kolesterol total post test.

28 Timbang Berat Badan Tikus Adaptasi tikus selama 7 hari Kelompok kontrol diberikan diet standar Kelompok perlakuan diberi diet tinggi lemak+fruktosa liquid 60% (120 g/200 ml aquadest) 1 ml/tikus/hari, ad libitum, selama 14 hari Timbang Berat Badan Tikus Ukur kolesterol pretest K1 Kelompok 1 (K1) diberikan diet standar K2 Kelompok kedua (K2) diberikan diet standar ditambah ekstrak etanol kulit pisang ambon 200 mg/kgbb K3 Kelompok ketiga (K3) diberikan diet standar ditambah ekstrak etanol kulit pisang kepok 200 mg/kgbb Perlakuan diberikan setiap hari selama 14 hari Ukur kadar kolesterol (posttest) Gambar 4. Alur Penelitian (Ratnawati dan Widowati, 2011)

29 I. Analisis Data Untuk membandingkan antar variabel, uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji t berpasangan, dengan tingkat signifikasi p<0.05. Apabila distribusi data tidak normal maka dilakukan uji Wilcoxon, sebelumnya data penelitian diuji dahulu uji normalitas dengan Shapiro-Wilk. Analisis data penelitian diproses dengan program komputer. (Ratnawati dan Widowati, 2011). J. Etika Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.