1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia pada 2010, total penduduk Indonesia mencapai 238 juta jiwa dan jumlah penganut agama Islam mencapai 87 persen atau sekitar 207 juta jiwa (Republika, 2012). Tentunya jumlah penduduk yang mayoritas muslim pun membuat industri pakaian muslim (termasuk mukena) di Tanah Air banyak diminati. Dalam hal pakaian muslim tentunya wanita yang paling banyak menggunakan produk tersebut saat ini, hal ini bisa dilihat dari perkembangan bisnis fashion baju muslim yang sekarang sedang tren dengan sebutan Hijab. Menurut penelitian yang diambil dari Kompasiana (2014), populasi Muslim Indonesia diperkirakan akan bertambah 34 juta, dari 204,8 juta jiwa pada 2010 menjadi 238,8 juta jiwa pada 2030 dengan demikian Industri Pakaian Muslim di Indonesia juga tentunya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah wanita muslim itu sendiri setiap tahunnya. Dikutip dari berita harian CNN Indonesia (2014) pengamat mode dan busana Muslim Tanah air menyebutkan bahwa Industri kreatif busana Muslim Tanah Air ditargetkan pada lima tahun mendatang menjadi inspirasi masyarakat muslim dunia. Alasan Indonesia ditargetkan menjadi kiblat busana Muslim dunia dikarenakan jumlah penduduk muslim di Tanah Air cukup besar dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada juga demikian sehingga memungkinkan Industri kreatif busana Muslim di Tanah Air akan makin berkembang pesat. Selain busana pada umumnya, pakaian Muslim juga mulai mengalami perubahan model karena tuntutan konsumen muslimah yang ingin tampil lebih modern. Saat ini, produk-produk busana Muslim telah mengalami perubahan desain menjadi lebih nyaman dan modern. Berkembangnya tren busana muslim wanita menjadi lebih modern sangat disambut baik oleh para muslimah. Keinginan para muslimah yang juga menyenangi produk-produk modern membuat busana muslim ini semakin diniati. Bahan busana muslim modern ini juga dibuat dengan bahan yang lebih menyerap keringat dan tidak panas. Produk produk yang mengutamakan kenyamanan dapat ditemukan di Industri PT. Tata Bone. Produk yang ditawarkan, salah satunya produk mukena memiliki motif yang beragam dan modern seiring dengan perkembangan jaman produk mukena pun memiliki beragam bentuk, motif, dan bahan dengan kisaran harga yang beragam pula tergantung dari kualitas produk tersebut.
2 Signifikansi harga dan brand dalam realita fashion merupakan sebuah wacana yang perlu dibedah. Tapi bagi pecinta fashion terutama mereka dengan daya beli terbatas, tak adanya relasi mutlak antara harga dan fashion merupakan sebuah harapan. Harapan untuk bisa menemukan busana Muslim berkualitas yang price tag nya bertuliskan angkaangka ramah dipandang. Inilah harapan yang diwujudkan oleh sebagian Industri pakaian Muslim di Tanah Air. Menteri Koperasi dan UKM (Kompasiana, 2014), sampai saat ini belum ada negara yang menguasai segmen pasar pakaian muslim. Indonesia sebagai salah satu pelopor tren hijab saat ini berpeluang besar mengekspor produk-produknya ke berbagai negara berpenduduk Muslim. Di Asia misalnya ke Malaysia, Cina, Jepang, serta tak lupa Amerika. Sebagai negara penganut muslim terbesar di dunia, tentunya masyarakat Indonesia bisa melahirkan karya yang inovatif di sektor ini. Indonesia juga memperhatikan, perkembangan busana dari waktu ke waktu. PT. Tata bone sendiri memasarkan produknya hingga keluar Tasikmalaya seperti di Tanah Abang dan Pasar Baru, untuk di daerah Tasikmalaya sendiri PT. Tata Bone memasarkan produknya di toko pakaian Muslim besar di Tasikmalaya. Revolusi hijabers adalah fenomena lain yang menyeruak dibalik meledaknya kelas menengah muslim Indonesia. Dalam buku salah satu pengamat fashion pakaian muslim memetakan tipologi konsumen kelas menengah muslim Indonesia. Sebuah tipologi konsumen yang layak dicermati, dan mungkin juga merepresentasikan kelas menengah muslim Indonesia secara general. Yuswo menyebut tipe konsumen muslim pertama adalah Muslim Apathis, Ini adalah kelompok konsumen muslim dengan wawasan pengetahuan dan level ekonomi yang masih relatif rendah. Kelompok ini tidak begitu peduli apakah suatu produk bermuatan nilai-nilai keislaman atau tidak. Tipe konsumen kedua adalah Muslim Rationalist, Kelompok ini punya wawasan pengetahuan yang baik, open minded, dan juga relatif bagus ekonominya. Tipe konsumen ketiga adalah Muslim Conformist, Tipe ini adalah konsumen muslim yang amat taat beribadah dan menerapkan nilai-nilai Islam secara normatif. Kelompok ini amat strict dalam memutuskan membeli produk, dimana nilai-nilai syariah menjadi pertimbangan yang amat penting. Tipe konsumen yang keempat atau terakhir adalah tipe Muslim Universalist, Kelompok ini punya wawasan pengetahuan yang baik, tingkat ekonomi yang relatif bagus, dan sekaligus toleran dan open minded dalam menjalani hidup. Pada Industri PT. Tata Bone sendiri segmen konsumen produk pakaian muslim beragam, baik produk pakaian muslim dan mukena untuk menengah ke bawah dan ada juga produk yang dikhususkan untuk
3 menengah keatas seperti pakaian muslim dan mukena yang berbahan sutra dengan kisaran harga yang relatif mahal. Adanya persaingan yang semakin ketat di dalam industri mukena membuat perusahaan berusaha untuk mempertahankan para pelanggannya dengan memberikan pelayanan dan produk yang bermutu agar tercipta kepuasaan pelanggan yang maksimal dan juga dalam hal penetapan harga yang sesuai dengan pasar, agar tercapai niat prospek yang maksimal bagi para konsumen untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan penelitian awal, ditemukan strategi yang menunjukan niat prospek untuk membeli produk mukena di PT. Tata Bone Kota Tasikmalaya belum optimal, hal ini antara lain dapat dilihat dengan indikator atau data-data hasil pemasaran dan penjualan yang dilakukan oleh PT. Tata Bone belum memenuhi target yang diharapkan. Seperti contoh target atau pokok penjualan tahun 2011 sampai dengan 2013 belum tercapai secara maksimal. Hal ini dapat penulis kemukakan dalam bentuk tabel di bawah ini : Tabel 1.1 Daftar Target Penjualan Produk Mukena PT. Tata Bone Kota Tasikmalaya No Tahun Target Realisasi Target yang tidak tercapai % 1 2011 915.292.941 724.272.651 191.529.204 79,09 2 2012 1.041.189.926 786.371.159 255.983.374 75,44 3 2013 1.225.079.277 962.687.048 262.392.229 78,58 Sumber Penelitian : PT. Tata Bone Kota Tasikmalaya, Tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas, sisa yang tidak terealisasi dan persentase tiap tahun menunjukan turun naik, sehingga hal ini menunjukan bahwa terjadi kesenjangan antara rencana target dengan hasil yang dicapai. Menurut pengamatan, lemahnya niat prospek untuk membeli mukena diatas, diduga karena belum sepenuhnya melaksanakan kegiatan alat-alat produk, harga, distribusi oleh PT. Tata Bone Tasikmalaya. PT Tata Bone sudah melakukan produksi dengan design produk perusahaan sendiri sejak tahun 2008, produk tersebut di distribusikan ke berbagai tempat sehingga produk tersebut memiliki harga yang bersaing.
4 PT. Tata bone belum mengetahui apakah produk yg didistribusikan dan harga yang ditentukan itu menimbulkan niat beli bagi prospek ataukah tidak. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka menarik untuk dikaji Pengaruh Produk,Harga,Distribusi Terhadap Niat Prospek Untuk Membeli Produk (Kasus Persepsi Prospek PT. Tata Bone Pada Mukena) 1.2 Identifikasi Masalah Berkaitan dengan meningkatnya persaingan dalam industri mukena, maka perlu untuk menerapkan strategi pemasaran baik strategi pasar maupun strategi produk, harga, distribusi yang dapat dijadikan landasan untuk pengambilan keputusan dan kebijaksanaan perusahaan dalam upaya meningkatkan hasil penjualan produk mukena. Berdasarkan latar belakang penelitian di PT. Tata Bone mengenai produk, harga dan distribusi dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi prospek pada produk, harga dan distribusi mukena PT. Tata Bone? 2. Bagaimana niat pembeli pada mukena di PT Tata Bone? 3. Seberapa besar pengaruh Produk, Harga dan Distribusi terhadap niat prospek secara parsial? 4. Seberapa besar pengaruh secara serempak Produk, Harga dan Distribusi mukena terhadap niat prospek pada mukena di PT. Tata Bone? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data mengenai pelaksanaan strategi produk, harga, dan distribusi yang dilakukan dan melihat pengaruhnya terhadap niat prospek. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui strategi perusahaan dan juga mengetahui penilaian konsumen terhadap produk, harga dan distribusi pada mukena. Selain itu dari segi niat prospek untuk mengetahui seberapa tinggi niat prospek terhadap produk mukena dan juga seberapa besr pengaruh produk, harga, distribusi terhadap niat prospek bagi produk mukena itu sendiri. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pelaksanaan strategi pemasaran, mengetahui pengaruh antara kegiatan strategi produk, harga, distribusi pada PT Tata
5 Bone terhadap niat prospek untuk membeli produk mukena serta mengetahui penerapan ilmu dan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan melakukan perbandingan dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia usaha dan juga melatih kemampuan berfikir secara sistematis. 2. Secara Praktis Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi perusahaan sebagai masukan dalam kegiatan pemasaran khususnya dalam menyusun kebijakan produk, harga, tempat dan promosi agar terjadi peningkatan niat prospek untuk membeli produknya. 3. Bagi pihak lain yang membutuhkan serta berkepentingan terhadap penelitian ini dengan harapan penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Industri PT. Tata Bone JL.Saguling Panjang no.7 RT 11/RW 3 Tasikmalaya. Penelitian dimulai dari tahun 2013. Subyek penelitian dibatasi hanya kepada staff dan konsumen PT. Tata Bone Tasikmalaya