BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI TEKANAN ZAT BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974: 5) yaitu 4D model. Produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan Peserta Didik (LKPD) IPA Modified Free Inquiry. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

E-journal Prodi Edisi 1

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) menggunakan pendekatan Authentic Inquiry Learning (AIL) pada materi Tekanan Zat. LKPD yang dikembangkan dalam bentuk media cetak. B. Prosedur Penelitian Pada penelitian ini akan digunakan metode penelitian model pengembangan 4D oleh Thiagarajan dalam Sugiyono (2010:300). Model pengembangan 4D terdiri dari 4 tahap yaitu: (1) Define (pendefinisian); (2) Design (perancangan); (3) Develop (pengembangan); (4) Disseminate (Penyebaran). Alur penelitian dalam proses penelitian dapat dilihat pada gambar berikut. 69

Analisis Ujung Depan Analisis Peserta Didik Analisis Tugas Define Analisis Konsep Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Penyusunan Instrumen Pemilihan Media Design Pemilihan Format Desain Awal LKPD 1. Validasi Ahli Media 2. Validasi Guru IPA Develop Uji Pengembangan Penyebaran (Tidak dilakukan) Disseminate Gambar 7. Modifikasi Model Pengembangan LKPD 4D (Tiagarajan dalam Sugiyono, 2010: 94) 70

Pada penelitian ini dilaksanakan hanya sampai tahap pengembangan sehingga tahap penyebaran tidak dilaksanakan mengingat ranah penelitian R&D sangat luas. 1. Tahap Define (Pendefinisian) Tahap Define bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu: a. Analisis Ujung Depan Kegiatan analisis ujung depan dilakukan untuk menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran IPA. Tahapan pengembangan LKPD dilakukan dengan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan dalam proses pembelajaran seperti tujuan pembelajaran, membatasi materi pelajaran yang akan disampaikan, mempelajari kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku, tahap perkembangan peserta didik, dan LKPD yang akan digunakan. Pada tahap ini dilakukan observasi pada saat PPL di SMP N 14 Yogyakarta. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi dan fakta tentang pembelajaran IPA di lapangan. b. Analisis Peserta Didik Hasil analisis peserta didik digunakan sebagai acuan dalam memilih model, metode maupun pendekatan pembelajaran dalam pengembangan media pembelajaran. 71

c. Analisis Tugas Analisis tugas digunakan untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran dan kumpulan prosedur dengan berpedoman dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kurukulum KTSP. Adapun materi yang akan dikembangkan dalam LKPD adalah Tekanan Zat. d. Analisis Konsep Analisis konsep merupakan identtifikasi konsep-konsep utama yang diajarkan dan menyusun konsep tersebut secara rinci dan sistematis yang dikaitkan dengan konsep-konsep lain sehingga membentuk peta konsep. e. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Spesifikasi tujuan pembelajaran, yaitu perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan SK dan KD terintegrasi yang telah ditentukan pada konsep materi. 2. Tahap Design (Perencanaan) Tujuan tahap ini adalah menyiapkan desain produk yang akan dikembangkan. Tahap ini terdiri dari 4 langkah yaitu: a. Penyusunan Instrumen Instrumen yang disusun dalam penelitian ini antara lain yaitu instrumen penilaian validitas LKPD, respon peserta didik, sikap ingin tahu dan observasi kemampuan problem solving dan pretest-posttest. 72

b. Pemilihan Media Pemilihan media disesuaikan dengan tujuannya untuk menyampaikan materi pelajaran dan faktor kemudahan di dalam penyediaan peralatan yang diperlukan sehingga memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran. Pada materi Tekanan Zat menggunakan pendekatan authentic inquiry learning (AIL) akan digunakan bahan ajar berupa LKPD. c. Pemilihan Format Pemilihan bentuk penyajian pembelajaran disesuaikan dengan media pembelajaran atau bahan ajar yang digunakan. Pemilihan format dalam pengembangan LKPD ini dimaksudkan untuk mendesain atau merancang isi pembelajaran, pemilihan pendekatan dan sumber belajar. Format yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria menarik, memudahkan dan membantu dalam pembelajaran IPA. d. Penyusunan Desain Awal Rancangan awal pada tahap ini adalah merancang seluruh perangkat pembelajaran yang harus dikerjakan sebelum uji coba dilaksanakan. 3. Tahap Develop (Pengembangan) Tujuan tahap ini adalah menghasilkan LKPD yang sudah direvisi berdasarkan komentar, saran, dan penilaian dari dosen ahli, guru IPA dan uji pengembangan di lapangan. 73

a. Validasi dosen ahli dan guru IPA LKPD hasil pengembangan sebelum digunakan harus melalui tahap validasi yang bertujuan untuk memperbaiki desain awal (Draf I). Validasi dilakukan oleh dosen ahli media, dosen ahli materi dan Guru IPA. b. Uji Pengembangan Uji pengembangan digunakan untuk menguji keefektifan LKPD berpendekatan authentic inquiry learning (AIL) yang digunakan oleh peserta didik dan pengaruhnya terhadap sikap ingin tahu dan kemampuan problem solving. 4. Tahap Disseminate (Diseminasi) Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengembangan LKPD. Tahap ini dilakukan dengan menyebarluaskan produk pengembangan agar dapat diterima penggunaannya. Namun, pada penelitian ini dilaksanakan hanya samapi tahap pengembangan. Sehingga, tahap penyebaran tidak dilaksanakan mengingat ranah penelitian R&D sangat luas. C. Lokasi dan Subjek Penelitian Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII di SMPN 14 Yogyakarta. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di SMPN 14 Yogyakarta setelah terlebih dahulu mengadakan observasi untuk memperoleh data dan informasi. 74

D. Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi Validitas LKPD Adapun kisi-kisi instrumen angket dapat dilihat pada tabel 3. Instrumen yang digunakan terdapat pada lampiran 2.1. Tabel 3. Kisi-kisi Validitas LKPD ASPEK PENILAIAN INDIKATOR BUTIR- KE Komponen Materi yang disajikan sesuai dengan 1-9 Kelayakan Isi Standar Kompetensi Materi yang disajikan sesuai dengan Kompetensi Dasar Materi yang disajikan sesuai dengan Indikator Materi yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran Materi yang disajikan sesuai dengan potensi lokal sekolah/potensi daerah/ lingkungan sekitar peserta didik Materi mengungkap persoalan ilmiah dalam kehidupan nyata sehari-hari Materi yang disajikan sesuai dengan karakteristik peserta didik Materi yang disajikan sesuai dengan kebenaran fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori di bidang IPA (tidak miskonsepsi) Manfaat kegiatan peserta didik pada penguatan konsep Komponen Kejelasan Tujuan Butir 10- Penyajian Sistematika Penyajian Pemberian motivasi dan daya tarik Pemberian stimulus dan respon 13 Komponen Penggunaan bahasa komunikatif Butir 14- Kebahasaan Kejelasan informasi Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesi Kesesuaian dalam penggunaan istilah Konsistensi penggunaan istilah, nama ilmiah atau bahasa asing Penggunaan bahasa singkat dan jelas 19 Komponen Penggunaan font (jenis dan ukuran huruf) Butir 20-75

ASPEK PENILAIAN INDIKATOR BUTIR- KE Kegrafikan Layout atau tata letak 23 Ilustrasi, grafis, gambar dan foto Ilustrasi sampul atau cover LKPD Ketercakupan Authentic Inquiry Learning Kontekstual (masalah) Butir 24- Kegiatan investigasi 32 Kolaborasi Penggunaan variasi sumber belajar Ketercakupan Sikap Ingin Tahu Ketercakupan Kemampuan Problem Solving Antusias mencari jawaban Butir 33- Perhatian setiap objek yang diamati 36 Antusias terhadap proses sains Menanyakan setiap langkah kegiatan Merumuskan masalah Butir 37- Merumuskan hipotesis 41 Mengumpulkan data Pengujian hipotesis/menarik kesimpulan Alternatif/rekomendasi pemecahan masalah 2. Soal Kemampuan Problem Solving Soal kemampuan problem solving dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan problem solving peserta didik. Instrument dibuat dalam dua bentuk soal uraian yaitu pretest dan posttest. Soal-soal tersebut disusun berdasarkan indicator pembelajaran yang dapat digali dan dipadukan dengan indicator kemampuan problem solving yag meliputi merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menarik kesimpulan dan alternative pemecahan masalah. Kisi-kisi Kemampuan Problem Solving dapat dilihat pada lampiran 2.14. Soal pretest-posttest kemampuan problem solving dapat dilihat pada lampiran 2.19 76

3. Observasi Kemampuan Problem Solving Lembar observasi disusun untuk mengetahui kemampuan problem solving pada setiap pertemuan pembelajaran. Lembar observasi mengacu menurut Wina Sanjaya. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 4. Kisi-kisi Kemampuan Problem Solving dapat dilihat pada lampiran 2.14. Lemar observasi dapat dilihat pada lampiran 2.15 dan Rubrik penilaian dapat dilihat pada lampiran 2.16. Tabel 4. Kisi-kisi observasi kemampuan problem solving Aspek Indikator Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Mengumpulkan data Memfokuskan pada masalah yang akan dikaji dan menemukan prioritas masalah Menentukan penyebab masalah dan menentukan alternatif jawaban sementara terhadap masalah Mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah Menarik Kesimpulan Merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan dan melihat hubungan dengan masalah Alternatif Pemecahan Masalah Menentukan solusi penyeleseian masalah yang mungkin dapat dilakukan serta memprediksi kemungkinan yang akan terjadi terkait dengan solusi yang diambil 4. Kisi-kisi Respon Peserta Didik Angket respon dibuat untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap LKPD dan pembelajaran yang dilakukan menggunkan LKPD. Angket respon juga dapat digunakan sebagai bahan untuk menilai kelayakan LKPD. Kisi-kisi angket respon peserta didik dapat 77

dilihat pada tabel 5. Instrumen yang digunakan terdapat pada lampiran 2.8. Tabel 5. Kisi-kisi Respon Peseta Didik Aspek Pernyataan No Penilaia Indikator n Positif Negatif Materi yang disajikan sesuai dengan kehidupan sehari-hari 1 20 1. Materi yang disajikan menarik 21 10 Kelayaka Tugas-tugas yang disajikan 13 2 n isi menantang untuk dikerjakan Manfaat kegiatan peserta didik pada pengutan konsep 30 25 2. Penyajia Kejelasan tujuan 3 7 n Pemberian stimulus dan respon 35 40 Bahasa yang digunakan mudah 48 42 3. dipahami Kebahas Ada penjelasan untuk kata/istilah aan yang sulit dimengerti 17 5 Kejelasan informasi 4 16 Penggunaan jenis dan ukuran 9 34 4. huruf Kegrafik Layout atau tata letak 41 33 an Ilustrasi, grafis, gambar dan foto 44 27 5. 6. 7. Ketercak upan authentic inquiry learning Ketercak upan sikap ingin tahu Ketercak upan kemamp uan Problem Solving Ilustrasi sampul atau cover 6 46 Kegiatan investigasi 50 8 Kolaborasi 11 38 Penggunaan variasi sumber 23 32 belajar Antusias mencari jawaban 12 14 Perhatian setiap objek yang 15 18 diamati Antusias terhadap proses sains 19 49 Menyanyakan setiap langkah kegiatan 22 37 Merumuskan masalah 29 47 Merumuskan hipotesis 24 26 Mengumpulkan data 28 45 Pengujian hipotesis/menarik 31 43 kesimpulan Alternatif/rekomendasi 36 39 pemecahan masalah 78

5. Kisi-kisi Sikap Ingin Tahu Kisi-kisi angket respon peserta didik dapat dilihat pada tabel 6. Instrumen yang digunakan terdapat pada lampiran 2.12. Tabel 6. Kisi-kisi Sikap Ingin Tahu Peseta Didik No. Aspek Indikator 1. Antusias mencari jawaban 2. Perhatian pada objek yang diamati 3. Antusias terhadap proses sains 4. Menanyakan setiap langkah kegiatan Positif Butir ke- Negatif Merespon dengan cepat pertanyaan yang dilontarkan 1 4 Bersemangat mencari jawaban dari berbagai sumber 5 7 Fokus pada objek pengamatan 2 6 Berkonsentrasi terhadap objek yang diamati 3 10 Merespon dengan cepat runtutan proses sains 11 14 Bersemangat terhadap proses sains 8 13 Meminta penjelasan langkah kegiatan yang belum dimengerti 9 12 Jumlah 7 7 E. Validitas Instrumen 1. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi adalah keabsahan yang ditinjau dari segi isi instrument itu sendiri sebagai alat pengukur. Instrument yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini isinya harus representative terhadap keseluruhan aspek yang akan diukur. Validitas isi diperoleh melalui tahap koreksi dari dosen pembimbing. Berdasarkan kritik dan masukan yang diberikan, kemudian dilakukan perbaikan sehingga diperoleh instrument yang valid secara isi. 79

Instrumen yang divalidasi dalam penelitian ini adalah angket, lembar observasi, dan pretest-posttest kemampuan problem solving. 2. Validitas Konsruksi (Construct Validity) Instrumen dapat dinyatakan sebagi instrument yang telah memiliki validitas konsruksi apabila dari segi susunan dan kerangkanya telah mencerminkan suatu konstruksi yang tepat. Seperti halnya pada penganalisaan validitas isi, maka penganalisaan validitas konstruksi juga dapat dilakukan dengan jalan konsultasi dengan pembimbing. Instrument divalidasi dalam penelitian ini adalah angket penilaian LKPD. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner a. Angket Validitas LKPD Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk menilai kesesuaian LKPD yang dikembangkan dengan tujuan yang ditetapkan serta menentukan kelayakan dengan memanfaatkan LKPD. Responden yang dilibatkan dalam pengambilan data adalah dosen ahli dan guru IPA. b. Angket Respon Peserta Didik Angket yang digunakan pada dasarnya sama dengan angket validitas LKPD yang digunakan oleh dosen ahli dan guru 80

IPA namun dengan bahasa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Responden yang dilibatkan dalam pengambilan data adalah peserta didik. c. Angket Sikap Ingin Tahu Dalam penelitian ini angket digunakan untuk menilai tingkat sikap ingin tahu peserta didik. Responden yang dilibatkan dalam pengambilan data adalah peserta didik. 2. Observasi Observasi Kemampuan Problem Solving Lembar observasi kemampuan problem solving digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan problem solving selama pembelajaran berlangsung dalam empat kali pertemuan. 3. Tes Pretest-Posttest Pretest-posttest digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan problem solving sebelum dan sesudah menggunakan LKPD. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Lembar Penilaian LKPD Lembar penilaian LKPD dianalisis dengan mencari rata-rata penilaian antara dua penilaian atau lebih. Perolehan rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian dengan menggunakan rumus:, Persamaan... (1) 81

= skor rata-rata = jumlah skor = jumlah penilai Selanjutnya, semua data yang sudah diperoleh pada tiap butir penilaian kemudian dijumlah disebut skor aktual (X). Skor aktual yang bersifat kuantitatif ini dirubah menjadi nilai kualitatif dengan berpedoman pada konversi skor skala empat untuk mengetahui kelayakan penggunaan LKPD. Pengubahan skor ini mengacu pada Djemari Mardapi (2007:123). Adapun acuan pengubahan skor menjadi skalaempat dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kriteria Kategori Penilaian No Rentang Skor Nilai Kategori 1 A Sangat Baik 2 B Baik 3 C Cukup 4 D Kurang Keterangan: : Rerata ideal... (2) = ( ) (skor maksimal ideal + skor minimal ideal SBi : Simpangan baku ideal SBi = ) (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) Skor maksimal ideal : butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal : butir kriteria x skor terendah 82

2. Analisis Data Angket Respon Peserta Didik Angket respon peserta didik terhadap LKPD dianalisis dengan mencari rata-rata penilaian seluruh peserta didik. Perolehan rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian dianalisis dengan cara yang sama pada persamaan (1). Selanjutnya, semua data yang sudah diperoreh pada tiap butir penilaian kemudian dijumlah disebut sebagai skor aktual (X). Skor aktual bersifat kuantitatif ini diubah menjadi nilai kualitatif dengan berpedoman pada konversi skor menjadi skala empat. Adapun skala empat sama dengan acuan instrumen penilaian LKPD sehingga dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Kriteria Kategori Penilaian No Rentang Skor Nilai Kategori 1 A Sangat Baik 2 B Baik 3 C Cukup 4 D Kurang Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan konversi skor angket respon peserta didik terhadap LKPD. Pengubahan nilai kualitatif pada angket respon peserta didik menjadi nilai kuantitatif sesuai dengan ketentuan pada tabel 9. Tabel 9. Ketentuan Pengubahan Nilai Kualitatif menjadi Nilai Kuantitatif Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Negatif Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Kurang setuju 2 3 Tidak setuju 1 4 (Sumber: Eko Putro Widoyoko, 2009:236) 83

3. Analisis Data Tingkat Sikap Ingin Tahu Untuk mengukur tingkat sikap ingin tahu peserta didik sesudah menggunakan produk yang dikembangkan oleh peneliti, maka digunakan angket respon. Data yang digunakan dalam analisis sikap ingin tahu peserta didik adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Pernyataan yang terdapat pada angket sikap ingin tahu menggunakan pernyataan positif dan pernyataan negatif. Data kuantitatif yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah skor dari setiap responden. b. Menghitung persentase hasil penskoran jawaban responden menggunakan persamaan berikut: (Ngalim Purwanto, 2002: 102) Keterangan NP = Skor yang akan dicari persentasenya R = Jumlah skor yang diperoleh SM = Nilai skor maksimal c. Mengubah persentase menjadi nilai dengan kategori Untuk mengetahui tingkat sikap ingin tahu peserta didik, maka data kuantitatif yang sudah diperoleh diubah menajdi data kualitatif (data interval). Acuan untuk mengubah skor menjadi kategori diadaptasi dari Riduwan (2014: 41) berikut ini: 84

Keterangan: Angka 0% - 20% = Sangat Lemah Angka 21% - 40% Angka 41% - 60% Angka 61% - 80% Angka 81% - 100% = Lemah = Cukup = Kuat = Sangat Kuat 4. Analisis Data Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Untuk mengukur peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dapat melalui gain score. Hasil perhitungannya dapat menunjukkan keefektifan LKPD yang telah dikembangkan. Perhitungannya menggunakan rumus berikut. Kriteria peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik ditentukan sesuai dengan kriteria tabel 10. Tabel 10. Kriteria peningkatan kemampuan pemecahan masalah No Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif 1 Tinggi 2 Baik 3 Cukup 85

Karena tidak semua aspek kemampuan pemecahan masalah peserta didik dapat diukur melalui gain score yakni pada aspek pengumpulan data yang hanya dapat dilakukan ketika percobaan sedang berlangsung, maka digunakan pengukuran melalui lembar observasi. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan problem solving peserta didik setelah adanya pengembangan LKPD ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Merekapitulasi setiap item pernyataan lembar observasi kemampuan problem solving untuk setiap pertemuan. 2) Menghitung jumlah skor masing-masing indikator setiap pertemuan 3) Menghitung rata-rata skor masing-masing indikator setiap pertemuan. 4) Menghitung persentase hasil penskoran dari setiap peserta didik dengan menggunakan persamaan. Keterangan: = persentase skor = jumlah skor yang diperoleh = skor maksimal (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 235) 86

5) Lalu kemudian data kuantitatif yang berbentuk presentase skor diubah menjadi data kualitatif dengan menggunakan patokan pada tabel 11. Tabel 11. Persentase Penguasaan Kemampuan No Tingkat Kategori/ Penguasaan Nilai Huruf Predikat (%) 1. 86-100 A Sangat Baik 2. 76-85 B Baik 3. 66-75 C Cukup 4. 55-65 D Kurang 5. 54 E Sangat Kurang (Sumber: Ngalim Purwanto, 2002: 102) 87