BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan dunia asuransi terutama asuransi jiwa di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Namun demikian masyarakat Indonesia belum memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya suatu asuransi. Hal ini di lihat dari banyaknya perusahaan asuransi yang berlomba-lomba untuk menarik minat masyarakat dan memberikan pengertian akan pentingnya asuransi. Untuk perusahaan-perusahaan asuransi yang mampu menarik minat konsumen, pasti akan tetap bertahan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif ini, perusahaan yang ingin bersaing dan memenangkan persaingan akan dapat merebut pangsa pasar (market share) dengan memerlukan suatu aset yang mampu menopang kelangsungan perusahaan. Salah satu aset yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi tersebut adalah brand (merek). Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasi suatu produk atau jasa yang di hasilkan oleh suatu perusahaan. Maka dari itu, merek yang sudah mengantongi hak paten dapat bermanfaat sebagai salah satu pelindung diri dari pemalsuan pembajakan produk yang seringkali terjadi di dalam dunia usaha (Durianto dkk, 2001:1). Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu: Brand awareness (kesadaran merek), Brand association (asosiasi merek), Perceived awareness (persepsi kualitas), Brand loyalty (loyalitas merek), Other Propietary Brand Assets (aset-aset merek lainnya). Dari lima elemen tersebut, Brand Awareness (kesadaran merek) adalah salah satu elemen yang terpenting 1
2 bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana merek tersebut tertanam dibenak konsumen. Brand awareness menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu (Aaker dalam Durianto, 2001:4). Menurut David Aaker untuk mengetahui Brand Awareness (kesadaran merek) melalui empat tahap yaitu Top of Mind (puncak pikiran), Brand Recall (pengingat kembali merek), Brand Recognition (pengenalan merek), dan Unaware Brand (tidak menyadari merek). Untuk mengetahui sejauh mana merek dari PT. Asuransi Jiwasraya Surakarta dikenal masyarakat secara luas atau hanya kalangan tertentu saja, maka perlu dilakukan pengukuran tingkat kesadaran merek (brand awareness) pada asuransi tersebut. Mengingat banyaknya perusahaan asuransi yang bermunculan memacu perusahaan asuransi PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Surakarta untuk menjaga eksistensinya di masyarakat melalui merek yang diiklankan melalui media massa dan memberikan servis yang memuaskan bagi setiap nasabah sehingga nasabah lebih dapat mengingat merek dari perusahaan tersebut. Dari pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk mengukur kesadaran merek (brand awareness) yang didasarkan pada empat tingkat yaitu: Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition, dan Unaware Brand pada PT. Asuransi Jiwasraya melalui suatu penelitian yang berjudul ANALISIS BRAND AWARENESS PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA CABANG SURAKARTA.
3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana tingkat kesadaran masyarakat Surakarta terhadap PT. Asuransi Jiwasraya dilihat dari Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition, dan Unaware of Brand. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi tingkat kesadaran masyarakat Surakarta terhadap PT. Asuransi Jiwasraya dilihat dari Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition, dan Unaware of Brand. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Dengan adanya penelitian ini bisa dijadikan sarana untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh dari mata kuliah manajemen pemasaran, khususnya dalam pengetahuan kesadaran merek (brand awareness). 2. Bagi Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk mengetahui posisi Brand Awareness pada perusahaan jasa asuransi
4 PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Surakarta sehingga perusahaan dapat merumuskan kebijakan pemasaran yang tepat dan sesuai. 3. Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya agar peneliti selanjutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan dalam penelitian ini. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan adalah survei. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat Surakarta. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang asuransi yaitu : a. Nama Perusahaan : PT. Asuransi Jiwasraya cabang Surakarta b. Alamat Perusahaan : Jl. Slamet Riyadi No. 538 Surakarta c. Telpon : (0271) 716484 d. Website : www.jiwasraya.co.id e. Produk : JS Siharta, JS Prestasi, JS Plan Optima 7, dan JS Plan Optima 9.
5 Dalam penelitian ini akan mengukur brand awareness (kesadaran merek) konsumen terhadap perusahaan tersebut. 3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling a. Populasi Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup dan waktu yang ingin di teliti (Durianto dkk, 2001:26). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat Surakarta. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2001:73). Sampel dari penelitian ini adalah 100 responden yang diperkirakan sudah mewakili populasi. c. Teknik Pengambilan Sampel Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan Non Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2001:77). Dengan melihat karakteristik populasi yang ada dan tujuan penelitian ini, maka penentuan responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Convenience Sampling yaitu kebebasan untuk memilih siapa saja anggotaanggota populasi yang ditemui untuk dijadikan sampel (Sunyoto, 2013:130).
6 4. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang sifatnya menggolongkan saja (Durianto, 2001:18). Sumber data pada penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian (Sunyoto: 2013:131). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan. 5. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2003:67). Teknik kuesioner ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan didasarkan kepada pengertian brand awareness, yang mencakup tingkatan brand, yaitu: top of mind, brand recall, brand recognition dan unaware of brand. 6. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu analisis yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2005:90). Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan hasil
7 jawaban yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner yang berupa frekuensi, persentase dan table terkait brand awareness (kesadaran merek).