I. PENDAHULUAN. dengan istilah Kolonisasi. Pelaksanaan kolonisasi pada waktu itu adalah dengan tujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar konsep tinjauan historis terdiri atas dua kata yaitu tinjauan dan historis. Dalam kamus

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang dapat memperlambat lajunya pembangunan, walaupun

I.PENDAHULUAN. Jawa memiliki jumlah penduduk terbanyak dibandingkan dengan Pulau-pulau

I. PENDAHULUAN. diakibatkan karena kepadatan penduduk yang semakin tinggi. mulai memperkenalkan kebijakan baru yang disebut dengan Politik Etis..

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Kolonial Belanda. Kolonisasi yang dijalankan di Indonesia pada awal

SEJARAH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRASI RANTAU RASAU TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. empat dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, jumlah penduduk

PERBAIKAN PENGHASILAN PENSIUN BAGI PARA PURNAWIRAWAN A.B.R.I. Peraturan Pemerintah Nomor: 34 Tahun 1968 Tanggal: 19 November 1968

I. PENDAHULUAN. pengangguran, diperkirakan dapat membahayakan keamanan, di samping itu

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Transmigrasi penduduk sudah dikenal sejak tahun 1905, yaitu pada masa

MIGRASI DARI JAWA TENGAH KE JAWA TIMUR MASA KOLONIAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kolonial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh

ANALISIS KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TRANSMIGRAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN KE KALIMANTAN (KECAMATAN KETAPANG) (JURNAL) Oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pemerintah serta ditetapkan melalui undang-undang. Berdasarkan undang-undang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1964 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN/TUNJANGAN KEPADA PENRINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

MENTERI TRANSMIGRASI DAN PEMUKIMAN PERAMBAH HUTAN R.I. KEPUTUSAN MENTERI TRANSMIGRASI DAN PEMUKIMAN PERAMBAH HUTAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1954 TENTANG URUSAN REKONSTRUKSI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENDERITA CACAT (Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1980 Tanggal 29 Oktober 1980) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian di Sulawesi Tengah. Mas Pujo meminta kami, saya dan satu teman

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

pernbangunan dan pengembangan wilayah, penataan penyebaran penduduk yang merata dan seirnbang. Juga pemberian kesempatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1958 TENTANG POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UPT BUPATI PEKALONGAN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1960 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PERINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1951 TENTANG TUGAS DEWAN DAN BIRO REKONSTRUKSI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tentang: VETERAN PEJUANG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA *) VETERAN PEJUANG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA.

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KEPALA DINAS

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Mulai Tahun 1961 sampai Tahun 2010

I. PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. Selama periode perang kemerdekaan ( ) banyak peraturan-peraturan

KEPMEN NO. 96 TH 1998

Sumber :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini peneliti akan menyajikan kesimpulan yang berkaitan dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

H.M.Umar Djani Martasuta

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1959

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. sebelumnya. Tercermin pada pasal 26, ayat 2 UU No.15 tahun 1997 tentang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

I. PENDAHULUAN. Mobilitas penduduk merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN GAJI ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I.PENDAHULUAN Pada Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) yang sedang berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PENGUASA PERANG TERTINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1962 TENTANG PERBANTUAN KOMPONEN SIPIL PADA GUBERNUR MILITER MANDALA

BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1959 TENTANG PANGKAT-PANGKAT MILITER KHUSUS, TITULER DAN KEHORMATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pemindahan penduduk telah dilaksanakan sejak zaman penjajahan, dan dikenal dengan istilah Kolonisasi. Pelaksanaan kolonisasi pada waktu itu adalah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada perkebunan-perkebunan yang berada di luar pulau Jawa. Kolonisasi yang pertama di Lampung ditempatkan di Gedong Tataan Lampung Selatan pada bulan November tahun 1905 dengan transmigran pertama sebanyak 155 kepala keluarga (Hardjono, 1982:2). Pelaksanaan kolonisasi tahun-tahun berikutnya tidak terlalu mendapatkan perhatian yang cukup serius, karena pemerintah Belanda tidak sepenuhnya yakin bahwa dengan membuka koloni-koloni baru di luar Jawa dapat mengatasi kemiskinan di Jawa yang juga terjadi pada masa itu. Upaya pemerintah Belanda dalam mengatasi masalah kemiskinan tersebut lebih dititikberatkan pada usaha-usaha intensifikasi pertanian di Jawa, yaitu dengan membangun sistem-sistem irigasi, usaha pendidikan penyuluhan pertanian, pembagian bibit unggul, dan demonstrasi metode-metode pembudidayaan yang sudah ditingkatkan (Hardjono, 1982:4). Pertambahan laju penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa tak hanya pada masa kolonial, pada awal kemerdekaan dan tahun-tahun selanjutnya tetap terjadi pertambahan penduduk yang sangat pesat. Pada saat itu membuat keadaan ekonomi menjadi bertambah buruk. Masalah tersebut tidak mampu diatasi hanya dengan usaha intenfikasi pertanian saja, maka pemerintah Belanda menggalakkan kembali upaya kolonisasi yang baru ini dilaksanakan dengan lebih terencana. Setelah merdeka, program pemindahan penduduk ini masih terus

dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia tetapi sebutan kolonisasi diganti dengan transmigrasi, dan diresmikan pada tahun 1948. Ada beberapa jenis transmigrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah yaitu Transmigrasi Umum, Transmigrasi Keluarga, Transmigrasi Atas Biaya Sendiri/Spontan, Transmigrasi Lokal, dan Transmigrasi Bekas Pejuang. Namun selanjutnya, yang akan dibahas dalam penelitian ini mengenai transmigrasi bekas pejuang saja. Tentara yang sebelumnya memiliki tugas serta kewajiban militer pada saat perang kemerdekaan, dialihtugaskan ke sektor pembangunan dan produksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Presiden Sukarno, Presiden RI pada waktu itu, bahwa TNI adalah pelopor di segala bidang (Staf Trans AD, 1965:4). Tujuan transmigrasi pada permulaan adalah pengurangan kepadatan penduduk Jawa, walaupun telah ditekankan masih terdapat banyak orang menganggap bahwa program transmigrasi adalah sesuatu yang akan memecahkan persoalan kepadatan dan kemelaratan penduduk Jawa. Tujuan program transmigrasi adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan produksi dan pendapatan para petani 2. Perluasan kesempatan bekerja dan perbaikan kesejahtraan masyarakat 3. Peningkatan kesadaran, tata tertib dan keamanan nasional 4. Penyebaran penduduk yang lebih merata (Sri Edi Swasono, 1986:73). Pemerintah Indonesia membuat transmigrasi bekas anggota badan-badan perjuangan bersenjata. Tujuan Biro Rekontruksi Nasional dilukiskan sebagai berikut : lu diciptakan kesempatan kerja bagi berbagai kelompok veteran untuk merintis jalan kembali bagi mereka secara teratur kehidupan masyarakat biasa, serta untuk memanfaatkan tenaganya untuk membangun negara kembali,

bagaimanapun juga dengan cara yang dipertan (Heeren, 1979:68). Selama pendudukan Jepang dan sesudah itu selama perjuangan kemerdekaan, banyak pemuda direkrut untuk berbagai satuan militer dan para militer, karena itu tidak ada hubungan lagi antara pemuda-pemuda tersebut dengan keluarga dan desanya. Berbagai satuan gerilya kehilangan kontak dengan pasukan induk dan mereka harus mencari nafkahnya sendiri. Setelah penyerahan kedaulatan, hanya sebagian kecil dari mereka saja yang dapat masuk dalam angkatan perang. Mereka secara psikologis tidak di persiapkan sama sekali untuk kembali ke masyarakat biasa. Untuk banyak orang, kembali kemasyarakat lama sudah tidak mungkin, kebanyakan dari merekapun telah tercabut dari ikatan keluarga dan lingkungan kampung halamannya. Hampir tak seorangpun pernah memiliki pendidikan kejuruan, bahkan ada banyak yang belum pernah bekerja sebelum mereka menjadi anggota angkatan bersenjata (Heeren, 1979:69). Sebagian besar dari para transmigran BRN disalurkan ke Lampung. Dipilih daerah Lampung karena dalam daerah itu telah terbentuk daerah-daerah transmigrasi yang menjadi sentra produksi padi pada tahun 1969, sehingga penyediaan bahan makanan akan mudah serta dapat berfungsi sebagai basis operasi bila gagal. Disamping itu, pegawai-pegawai dalam daerah Lampung sudah terbiasa dengan pekerjaan transmigrasi (Patrice Levang, 2003:12). Pada umumnya para transmigran adalah bahwa mereka pindah dengan seluruh keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri yang masih muda. Apabila pertambahan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan peningkatan produksi pangan dan pertumbuhan ekonomi, maka akan mengakibatkan kebutuhan pokok penduduk dibidang sandang dan pangan kurang terpenuhi. Dengan demikian penduduk yang kurang terpenuhi kebutuhan hidupnya terutama kebutuhan pokok akan mencari daerah lain yang memungkinkan dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah pelaksanaan transmigrasi. Transmigrasi menurut Rozy Munir dalam Sri Ediswasono adalah pemindahan atau kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap di daerah lain yang ditetapkan oleh pemerintah di dalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan nasional berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam undang-undang (Rozy Munir, 1986:275). Pelaksanaan transmigrasi yang pertama di Indonesia mereka adalah di penghujung tahun 1950, dalam Pmerintah Kabinet Natsir (6 September 1950 sampai dengan 29 April 1951), tepatnya tanggal 12 Desember dengan diberangkatkannya 23 keluarga (77 jiwa) ke lampung, pengiriman transmigrasi dalam jumlah sedikit itu pun dapat terlaksanakan karena permintaan khusus dari kolonis-kolonis lama di daerah Lampung kepada pihak Jawatan Transmigrasi. Pelaksanaan Transmigrasi yang pertama masih bersifat transmigrasi keluarga belum sepenuhnya membuka pemukiman baru (Ramadhan dkk, 1993:11). BRN memperlihatkan suatu mentalitas yang sangat khusus. Mentalitas demikian sebagainya adalah akibat susunannya yang berat ke Lampung. Salah satu daerah di Lampung yang dijadikan lokasi transmigrasi BRN adalah Prokimal (Proyek Pemukiman TNI Angkatan Laut ). Para transmigran diberikan fasilitas berupa perumahan keluarga, keperluan makan, dan ternak. Ini semua merupakan pinjaman bagi para transmigran dan pemberian yang tidak ditagih lagi atau bukan sebagai pinjaman seperti perlengkapan pertama (pakaian, alat tidur, makanan, dan alat dapur), ongkos pemindahan dari tempat asal, tanah pekarangan dan ladang, alat-alat pertanian sekedarnya (kapak, arit, parang, pacul) dan pemeliharaan kesehatan (Kampto Utomo, 1975:34).

Para transmigrasi adalah pemuda-pemuda bekas pejuang yang terbukti bersifat militan dimasa lalu sebagai gerilya, dan perlu dididik ke dalam pembangunan untuk usaha-usaha produktif. Diantara sifat-sifat mereka ternyata kuatnya naluri berkelompok. Dulu dalam bahaya gerilya, sekarangpun dalam cita-cita akan mulai hidup baru di Lampung (Kampto Utomo, 1975:35). Dengan berangsur-angsurnya gelombang kedatangan transmigrasi di prokimal Lampung Utara sejak tahun 1971 sampai dengan 2009. Maka jumlah keseluruhan transmigran di Lampung Utara adalah 5452 kepala keluarga yang berasal dari unsur TNI Angkatan Laut baik yang berprofesi sebagai Militer, Pegawai Negri Sipil, Janda Angkatan Laut, maupun Purnawirawan. Untuk mengetahui dengan jelas keadaan profesi transmigran Prokimal dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Data Profesi Transmigrasi Sebelum Menuju Prokimal Lampung Utara NO Pekerjaan Jumlah Prosentase 1. Militer Aktif 29 1,88 % 2. PNS Aktif 14 0,91% 3. Militer Purnawirawan 845 54,06% 4. PNS Purnawirawan 655 42,43% JUMLAH 1543 100% Sumber : Data Pemukim Prokimal Lampung Utara dari Tahun 1971-2009 Berdasarkan tabel sebagaimana disebutkan di atas, ternyata keadaan transmigrasi Prokimal Lampung Utara yang dominan adalah Militer Purnawirawan dengan peringkat pertama dari jumlah transmigrasi di Prokimal yaitu mencapai 54,06 % dengan jumlah 845 Kepala

Keluarga, peringkat kedua adalah PNS Purnawirawan yang mencapai 42,43 % dengan jumlah 655 Kepala Keluarga, peringkat ketiga Militer masih aktif yang mencapai 1,88 % dengan jumlah 29 Kepala Keluarga, dan peringkat terakhir adalah PNS yang masih aktif mencapai 0,91 % dengan jumlah 14 Kepala Keluarga. Dengan adanya berbagai jenis asal profesi para transmigran TNI Angkatan Laut tentunya akan muncul kehidupan yang berbeda- beda dalam keluarga transmigrasi Angkatan Laut itu sendiri. Beberapa faktor dari daerah asal masyarakat untuk bertransmigrasi dari daerah asal diantaranya adalah sempitnya lapangan pekerjaan dan rendahnya gaji pensiunan sehingga kebutuhan hidup kurang terpenuhi, sedangkan faktor dari tempat pemukim bagi masyarakat untuk bertransmigrasi ke daerah pemukim adalah kemudahan untuk memenuhi kebutuhan hidup diantaranya banyaknya lapangan pekerjaan. Secara umum pemukiman TNI AL merupakan tindak lanjut dari kebijaksanaan pemisahan personil yang diarahkan untuk mendayagunakan personil yang telah atau yang akan purna tugas/pensiunan. Prokimal Lampung sebagai unsur pelaksanaan teknis sesuai fungsi dan tugas pokok adalah menyelenggarakan dan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menempatkan pemukiman serta selain itu juga Kimal Lampung sesuai fungsinya menyelenggarakan pembinaan personil kepada anggota organik maupun non organik. Prokimal berada di wilayah Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara Sejak berdirinya Prokimal Lampung tahun 1964, pada tahun 1971 secara resmi ditempatkan 22 KK pemukiman. Kemudian tahun 1972 s/d 1973 ditempatkan lagi sebanyak 144 KK pemukiman dan sampai dengan sekarang jumlah pemukim tercetak 1509 KK Penduduk di Wilayah Prokimal Lampung pada umumnya PurnawirawanTNI AL dan Pensiunan PNS. Penghasilan penduduk di wilayah prokimal didapat dari sektor pertanian,

prikanan dan peternakan, untuk meningkatkan taraf hidupnya banyak pula yang berwiraswasta baik dalam bidang perdagangan maupun bidang jasa, sehingga perlu dilakukan program transmigrasi terhadap para pensiunan ALRI ke Prokimal. B. Analisis Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan program transmigrasi terhadap para Pensiunan ALRI ke Prokimal 2. Perlu adanya bantuan lapangan pekerjaan untuk mengkaryakan Pensiunan AL 3. Perlu pemberian uang Pensiunan terhadap para Pensiun 4. Terdapat faktor-faktor penyebab program transmigrasi para Pensiunan ALRI ke Prokimal 2. Pembatasan Masalah Agar dalam penelitian ini masalah yang diangkat tidak terlalu meluas maka peneliti membatasi masalah yakni terdapat faktor-faktor penyebab program transmigrasi para Pensiunan ALRI ke Prokimal Kotabumi Lampung Utara Tahun 1971-2009. Diharapkan dengan adanya pembatasan masalah tersebut penelitian dapat menyusun sebuah penelitian sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa faktor-faktor penyebab program transmigrasi para Pensiunan ALRI ke Prokimal Kotabumi Lampung Utara Tahun 1971-2009?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab program transmigrasi para Pensiunan ALRI ke Prokimal Kotabumi Lampung Utara Tahun 1971-2009. 2. Kegunaan Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai penyebab dilakukannya program transmigrasi pensiunan ALRI ke Prokimal Kotabumi Lampung Utara Tahun 1971-2009. 2. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan pemikiran bagi penulis 3. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi kepada transmigran AL di Prokimal 4. Sebagai salah satu syarat dalam mencapai Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studiy Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. D. Ruang Lingkup Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Transmigran yang ada di Prokimal. Subjek penelitian ini adalah seluruh Pensiunan AL yang berada di Prokimal Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara. Tempat penelitian ini dilakukan di Prokimal Kotabumi Lampung Utara. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009. Penelitian ini digolongkan dalam bidang ilmu Sosiologi.