Bab 1. Pendahuluan. Istilah linguistik dalam bahasa Jepang disebut dengan 言語学 gengogaku,

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. membangun suatu hubungan komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat. karakter yang sulit, khas,dan khusus (Haryono, 2005 : 1 ).

Bab I. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangatlah penting. Bahasa merupakan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang sudah menjadi salah satu bahasa yang banyak diminati oleh

Bab 1. Pendahuluan. Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS MAKNA KANJI YANG MEMILIKI BUSHU CHIKARA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKUATAN

Bab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Untuk

SINOPSIS. Morfologi dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan keitairon. Objek

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang telah banyak berkembang. dari zaman ke zaman. Bahasa juga merupakan bagian penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. tulis yang tujuannya untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat ataupun

Bab 1. Pendahuluan. komunikasi antara lain bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan suatu bahasa yang tidak kita pahami sama sekali, serta mendengar

Bab 1. Pendahuluan. yang digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan apa yang ingin. memelajari bahasa sangat penting dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu melalui media lisan dan

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Huruf dalam bahasa Jepang disebut dengan moji. Huruf-huruf dalam bahasa

Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat. Tabel Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf.

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENULIS DAN MEMBACA KANJI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang memiliki lebih dari satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. dari pada makhluk lain dimuka bumi ini. Bahasa memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari bangsa, suku bangsa, atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal usulnya, kosakata bahasa Jepang terbagi atas wago,

BAB I PENDAHULUAN. ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. antara anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Jepang. Tiga aksara lainnya adalah huruf romaji, huruf hiragana dan

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan ada untuk mengkortografikan (menulis) bahasa (Saussure dalam Sheddy, 2004:64).

Bab 1. Pendahuluan. Sebagai mahkluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan individu

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Oleh karena itu, memahami kosakata adalah hal yang terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat pengungkapan pikiran maupun perasaan (Sutedi, 2003 :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Jepang huruf yang digunakan ada empat, yaitu kana

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. dan dipelajari oleh berbagai kalangan di Indonesia, karena bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada bahasa secara universal. Linguistik memiliki dua cabang pembagian yaitu

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

ANALISIS SOAL-SOAL JLPT ( 日本語能力試験 ) LEVEL 3 DENGAN FOKUS MOJI GOI PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial mutlak akan saling

PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DAN AUDIO VISUAL DALAM PENGAJARAN BAHASA JEPANG BAGI GURU BAHASA JEPANG DI SMA SE-KOTA PADANG

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI OBENKYO PADA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIRAGANA

ABSTRACT. Keywords : Kanji, Bushu, Ukanmuri, Signs, Object, Interpretant.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Jepang, salah satu aspek bahasa yang harus diperhatikan adalah goi (kosa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa asing bukanlah suatu hal yang mudah. Perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa di dunia yang memiliki ciri dan

BAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

Pembentukan karakter..., Siti Atikah Immaduddin, FIB UI, Universitas Indonesia

SILABUS SHOKYU HYOUKI I (JP 105) SEMESTER 1/TINGKAT I

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran, maksud serta tujuan kepada

Bab 1. Pendahuluan. antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia,

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

INTERPRETASI MAKNA KANJI YANG MEMPUNYAI KARAKTER DASAR SANZUI SKRIPSI OLEH RAHADIAN PRATAMA PUTRA NIM

BAB I. yang mengkaji bahasa sebagai bahasa, bukan sebagai disiplin ilmu yang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

CARA MUDAH MEMPELAJARI HURUF KANJI JEPANG

MATERI MATAKULIAH NIHONGOGAKU DI PSPBJ FPBS UPI Oleh Ahmad Dahidi & Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengerti

BAB I PENDAHULUAN. apalagi dalam mempelajari bahasa terutama bahasa asing. Bunyi ujar dalam

Pendahuluan. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

Penerapan Metode STAD (Student Team Achievement Division) Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Hiragana. Pembelajar Kelas X SMA Cendana Rumbai

Hakikat Bahasa. Definisi Bahasa. Uraian dari Definisi Bahasa 23/10/2014. Bahasa sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

MEDIA INTERAKTIF OBOEYASUI KANJI 4 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KANJI N4. Lista Srikandi*

EFEKTIFITAS METODE PROJECT WORK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. tukar informasi dengan manusia lainnya. Dalam hal ini, keberadaan suatu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Baik dalam hal pelafalan, intonasi, kosakata, pola kalimat, maupun tata

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Istilah linguistik dalam bahasa Jepang disebut dengan 言語学 gengogaku, sedangkan linguistik bahasa Jepang disebut dengan 日本語学 nihongo-gaku. Kata nihongo-gaku bisa diterjemahkan dengan ilmu bahasa Jepang. Jadi dalam nihongo-gaku dipelajari tentang seluk-beluk bahasa Jepang, yang mencangkup berbagai cabang seperti dalam linguistik pada umumnya. Bahasa dapat dinyatakan dengan dua cara, yang pertama melalui media lisan dan yang kedua melalui media tulisan. Kedua cara ini mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menyampaikan ide, pikiran, pendapat, perasaan, berita, atau hal-hal lain kepada orang lain sebagai baha informasi. Perbedaannya ialah penyampaian informasi dengan cara pertama dilakukan secara lisan menggunakan alat ucap manusia dengan bantuan udara pernapasan. Sedangkan penyampaian informasi dengan cara yang kedua dilakukan secara tertulis menggunakan huruf-huruf yang dapat diterima, dibaca, dan dimengerti oleh penerima informasi tersebut. Ada satu kelemahan bahasa yang disampaikan secara lisan yaitu hanya dalam sekejap bentuk bahasa itu akan hilang. Hal ini terjadi terutama pada zaman dulu sebelum ada alat perekam suara seperti sekarang ini. Dengan alasan itulah diperlukan huruf yang dapat merekam bahasa secara tertulis. Dengan adanya huruf, penerima 1

informasi dapat melihat secara berulang-ulang informasi yang disampaikan orang lain pada saat ia membutuhkannya (Sutedi 2003:2). Menurut Sutedi (2003:3) bahasa memiliki suatu lambang ( 記号 kigou ), dan lambang tersebut memiliki makna. Ferdinand de Saussure mengemukakan bahwa lambang bahasa ( 元号記号 'gengou kigou' ) terdiri dari signifiant ( 能 記 nouki ) dan signifie ( 所記 shoki ). Signifiant (kigou) merupakan bentuk atau warna yang bisa diamati dengan mata kita, atau berupa bunyi yang bisa diamtai dengan telinga. Sedangkan signifie ( shoki ) merupakan makna yang terkandung di dalam bentuk atau bunyi tersebut. Sehingga lambang bahasa ( gengou kigou ) bisa diartikan, bahwa signifiant ( nouki ) berupa ujaran (tulisan), sedangkan signifie ( shoki ) merupakan makna yang terkandung dalam ujaran tersebut. Menurut Iwabuchi dalam Sudjianto dan Dahidi (2004:55) huruf dimulai dari gambar untuk menunjukan isi atau arti suatu hal atau perkara. Gambar-gambar itu disederhanakan, lalu pada akhirnya bersamaan dengan bentuk (gambar) tersebut ditentukanlah cara-cara pengucapannya berdasarkan kebiasaan atau adat istiadat masyarakat pemakainya. Huruf yang menyatakan isi atau arti dan sekaligus menyatakan pengucapan seperti ini disebut 表意文字 hyoo i moji. Salah satu contoh hyoo i moji adalah huruf kanji. Selain hyoo i moji, ada juga 表音文 字 hyoo on moji yaitu huruf yang hanya menyatakan bentuk-bentuk pengucapan yang tidak memiliki arti tertentu. Di dalam hyoo on moji terdapat 音節文 字 onsetsu moji dan 単音文字 tan on moji. Onsetsu moji adalah huruf yang 2

pada prinsipnya menyatakan sebuah silabel seperti huruf hiragana dan katakana, sedangkan tan on moji adalah huruf yang pada prinsipnya menyatakan sebuah fonem seperti huruf latin ( Iwabuchi, 1989 : 280-281). Menurut Habein (2000:6) mengatakan batu sandungan yang paling besar dalam mempelajari bahasa Jepang adalah banyaknya jumlah kanji yang harus dipelajari sebelum seseorang bisa membaca hampir semua hal dalam bahasa Jepang. Kanji adalah sebuah gambar visual, tidak bisa dipelajari dengan telinga yaitu suatu cara pembelajar mendapat kemampuan bicara. Sedangkan bila pembelajar yang memiliki pengetahuan kanji terbatas pasti akan megalami kesulitan dalam memahami berita di berita TV atau radio karena kosakata Bahasa Jepang mereka juga terbatas. Diperlukan minimal sekitar 800-1000 kanji untuk dapat membaca koran atau majalah. Semakin banyak kanji yang mereka kenal maka akan semakin cepat dalam membaca, tentu saja waktu yang digunakan untuk membuka kamus akan berkurang. Berdasarkan pernyataan tersebut penulis memahami pentingnya mengenal huruf kanji dalam mempelajari bahasa Jepang. Oleh karena itu penulis memilih tema kanji sebagai bahan skripsi yang termasuk dalam bidang linguistik karena pentingnya mengenal kanji dalam mempelajari Bahasa Jepang. Didukung pula oleh pendapat Sutedi (2003:104) bahwa satu hal yang tidak kalah pentingnya untuk diteliti, yaitu tentang kata yang memiliki makna lebih dari satu. Satu kata dalam Bahasa Jepang, jika dipadankan ke dalam Bahasa Indonesia, bisa menjadi beberapa kata yang berbeda. Makna kosakata perlu dideskripsikan, apalagi Bahasa Jepang sebagai bahasa asing, karena hubungan makna dengan bentuk atau bunyi dalam suatu kata bersifat arbiter, jadi jika hanya mendengar atau melihat 3

saja belum cukup untuk bisa mengetahui arti suatu kata. Oleh sebab itu, makna kata perlu dideskripsikan satu persatu. 1.1.1 Sejarah Kanji Sejarah mengenai kanji berdasarkan penemuan arkeologis, dipercaya bahwa kanji pertama kali muncul di daratan Cina antara abad keempat belas sampai abad ke tujuh belas Masehi. Huruf kanji yang berasal dari pictografi Cina mulanya ditemukan terukir di tempurung kura-kura atau tulang binatang untuk kegunaan ramalan lebih dari 30 500 tahun lalu (Habein 2000:17). Sebagai contoh, makna karakter 日 hi digambarkan serupa bentuk matahari dan makna 木 ki dibuat menyerupai bentuk pohon. Kemudian tahap selanjutnya, dua pohon yang dikombinasikan menjadi karakter tunggal menunjukkan makna akar ( 林 hayashi ) dan tiga karakter pohon menunjukkan makna hutan ( 森 mori ). Kararter kanji yang dikembangkan di Cina perlahan mulai digunakan di Korea, Jepang, dan Vietnam. Total kanji yang ada dikatakan sekitar 50.000 karakter. Dalam bahasa Jepang sebutan kanji berasal dari kata, Kan dahulu kala disebut untuk Cina dan Ji berarti ciri. Secara modern dan cara yang paling tepat untuk merujuknya ialah aksara Sino-Jepang, karena ia telah dipakai di Jepang untuk beberapa abad dan kebanyakannya telah dilakukan modifikasi dengan berbagai cara. Telah diyakini bahwa kanji dipercaya secara sistematis diperkenalkan ke Jepang sekitar abad kelima atau keenam Masehi. Sesudah itu, beberapa jumlah aksara Cina yang diimpor itu cenderung meningkat, untuk kesusastraan Cina dan disiplin-disiplin ilmu lain dapat dicatat sebagai pengaruh yang berarti ke dalam kebudayaan Jepang 4

Kemudian pada zaman modern, sejak permulaan zaman Meiji ( 1868 ) sampai akhir Perang Dunia II, jumlah aksara kanji yang dipakai umum di Jepang total sekitar tiga ribu enam ratus, yang paling banyak dipakai berjumlah dua ribu yang bisa dibaca baik dalam bahasa Cina maupun dalam bahasa Jepang. Pada waktu sekarang, jumlah aksara kanji yang termasuk dalam kurikulum pendidikan dasar dan dipakai dalam publikasi untuk umum terbatas pada 1945 Kanji Jooyou (Moriyama 1994:11 ). Kanji pada umumnya berupa kombinasi dari bermacam-macam unsur. Satu cara agar mendapat semangat dalam proses mempelajarinya ialah dengan mengenal unsur-unsurnya. Untuk mencari sebuah kanji dalam kamus, pertama-tama harus menemukan akar kata yang termasuk di dalam lambang aksara khusus. Istilah akar kata tersebut adalah bushu. Beberapa kanji memiliki kedua bushu dan lambang aksara yang tidak terikat. Selalu ada daftar bushu pada permulaan kamus Kanji (Moriyama 1994:16). Manfaat lain dengan adanya ketentuan bushu ini ialah dapat diperoleh kemudahan-kemudahan ketika mencari arti suatu kanji pada sebuah kamus baik kamus kanji, 国語辞典 kokugo jiten atau kamus-kamus lainnya. Oleh Karena itu dalam kamus-kamus tersebut, terutama yang diterbitkan di Jepang, selalu dilengkapi dengan daftar bushu untuk mempermudah cara pemakaiannya (Sutedi 2004:34). Salah satu jenis bushu terdapat karakter dasar chikara 力 dan bila digabungkan dengan karakter lain dapat membentuk makna yang baru. Makna kanji yang dibentuk dari karakter dasar chikara ini akan memiliki makna yang berhubungan dengan kekuatan. Ada banyak kanji yang berhubungan dengan kekuatan, seperti 勉 功 動 dan masih banyak lagi. Dalam penelitan ini penulis memilih bushu chikara 力 5

selain karena banyaknya kanji yang berhubungan dengan chikara, bushu ini menarik karena mengandung usur kekuatan. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai makna kanji yang berhubungan dengan karakter dasar chikara, maka penulis akan menganalisa kanji yang terkait dalam skripsi ini. Sebagai pendukung penelitian penulis akan menggunakan teori semantik untuk menganalisa makna kanji yang berkarakter dasar chikara dengan karakter-karakter kanji pembentuk lainya. Menurut Sutedi (2003:103) semantik merupakan cabang linguistik yang mengkaji tentang makna. 1.2 Rumusan Permasalahan Penulis merumuskan permasalahan yaitu mengenai karakteristik dari chikara dan makna kanji yang memiliki karakter chikara yang berhubungan dengan kekuatan berdasarkan hubungan makna dengan karakter pembentuk kanji lainnya. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam penelitian ini ruang lingkup permasalahan meliputi makna kanji yang berkarakter dasar chikara yang dihubungkan dengan karakter-karakter kanji pembentuknya yang lain berdasarkan pada hubungan makna. Kanji yang akan diteliti diambil dari kamus kanji modern Jepang Indonesia kesaint blanc Andrew N. Nelson yaitu sebagai berikut: 加, 助, 効, 勅, 動, 勤, 勧, 努, 勇, dan 勢. Jumlah keseluruhan yang akan diambil untuk diteliti berjumlah 10 kanji. Untuk mendukung pembahasannya, akan dibahas juga gambaran umum tentang kanji yang 6

meliputi konsep kanji, cara baca kanji, asal-usul huruf kanji, karakteristik 力 chikara atau kekuatan, dan jenis-jenis bushu. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meneliti makna kanji yang berkarakter chikara dengan karakter-karakter pembentuk kanji lainnya berdasarkan hubungan makna dan mempermudah pembaca untuk dalam mengingat dan memahami huruf-huruf kanji berkarakter dasar chikara 力. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis untuk menganalisis makna kanji adalah metode kepustakaan dan metode deskriptif analitis. Penulis akan mencari data-data melalui kepustakaan dan mendeskriptifkan analisis yang didapat untuk mendapatkan satu simpulan. 1.6 Sistematika Tulisan Sistematika yang digunakan oleh penulis dalam menyusun penelitian ini adalah : Bab pertama, adalah penjelasan umum mengenai makalah ini dalam garis besar. Isi bab pertama ini adalah latar belakang permasalaahn, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang akan digunakan, dan sistematika penelitian. Bab ke 2, yaitu landasan teori yang meliputi teori semiotik, semantik, sejarah kanji, cara baca, asal-usul huruf kanji, karakteristik chikara 力 atau kekuatan, dan jenis-jenis karakter dasar atau bushu. 7

Bab 2 ini merupakan landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis makna kanji yang terkandung dalam penamaan hari dalam seminggu di Jepang. Pada bab ke 3, yaitu analisis makna. Pada bab ini, penulis akan menganalisis makna kanji yang berkarakter dasar chikara 力 dengan karakter-karaker kanji pembentuk lainnya. Bab ke 4 berupa simpulan dan saran berisi tentang simpulan dari analisis data yang sudah dilakukan penulis dari bab sebelumnya. Bab ke 5 berisi latar belakang penelitian, rumusan permasalahan serta tujuan dari penulisan tema skripsi ini. 8