BAB II DASAR TEORI. pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

Implementasi Sistem Otomatis pada Robot Kapal Berbasis Komputer Vision Untuk Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III MIKROKONTROLER

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

ROBOT PENYUSUN BUKU PADA PERPUSTAKAAN DENGAN WEB CAMERA

Bab III Perangkat Pengujian

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

MODEL SISTEM OTOMATISASI SORTASI BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DAN TCS3200 BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data Metode Transmisi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB II DASAR TEORI Sistem Destilasi Menggunakan Tenaga Surya

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Rancang Bangun Alat Penentu 16 Arah Mata Angin Dengan Keluaran Suara

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI 2.1 Visi Komputer (Computer Vision) Visi komputer merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali objek yang akan diamati/ diobservasi. Hal ini dilakukan bertujuan untuk dapat meniru visualisasi dari manusia yang diaplikasikan ke dalam komputer. Visi komputer terdiri dari 2 bidang ilmu yaitu. 1. Pengolahan Citra (image Processing) Pengolahan Citra merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah dikenali oleh manusia atau mesin. 2. Pengenalan pola (Pattern recognition) Pengenalan pola merupakan proses pengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk cit ra) secara otomatis, yang bertujuan untuk dapat diidentifikasi objek pada citra. 2.1.1 Model Warna RGB Model warna RGB merupakan komponen yang terdiri dari warna dasar merah (Red), hijau (Green), biru (Blue) yang dapat dimodelkan atau di aplikasikan dengan cara mereproduksi susunan warna untuk mendapatkan warna yang bervariasi. Rentang nilai untuk warna RGB yaitu antara 0-255. Untuk dapat menghitung nilai warna dan menampilkannya dalam model RGB maka dapat dilakukan normalisasi dari ke tiga komponen warna. 7

8 Berikut ilustrasi hasil pencampuran warna RGB : Gambar 2. 1 Model pencampuran RGB Dapat dilihat gambar dari pencampuran warna diatas setiap warna memiliki rentang nilai dari 0-255, tingkat kehalusan dari sebuah citra dapat dilihat dari besar kecilnya satuan bit yang ditampilkan. Sebuah citra dengan ukuran 8 Bit memiliki jumlah warna sebesar 2 = 256 warna. 2.1.2 Model Warna Hue Saturation Value (HSV) Model warna HSV merupakan kepanjangan dari Hue Saturation dan Value. Dari pengertian tersebut memiliki fungsi masing-masing yang berbeda. Model warna HSV ini dipandang lebih dekat dari model warna RGB dalam mendeskripsikan sensasi warna oleh mata manusia. Hue merupakan suatu ukuran panjang gelombang dari warna utama, hue mempunyai ukuran berkisar antara 0-255. 0 mewakili warna merah hingga melalui suatu spektrum kembali bernilai 256 atau kembali menjadi warna merah kembali. Saturation merupakan suatu proses untuk meningkatkan kecerahan warna yang di dasari dari jumlah hue murni pada warna akhir. Jika saturation bernilai nol maka warna akhir adalah bukan hue yang terbentuk hanya cahaya putih saja. Jika saturation bernilai 255 maka tidak ada pencahayaan tambahan pada warna akhir. Value merupakan sebuah ukuran seberapa besar kecerahan dari suatu warna.

9 Apabila warna itu memiliki ukuran 100% maka akan terlihat sangat cerah, dan ketika 0% maka akan terlihat gelap. Berikut ilustrasi dari model warna HSV terlihat pada Gambar 2.2 : Gambar 2.2 Model warna HSV Seperti gambar di atas dapat dijelaskan, untuk nilai hue dapat dilihat dari ukuran sudut yang melingkar hingga 360º, dari setiap perbedaan sudut hasil warnanya akan berbeda. Saturation dapat dilihat dari ukuran horizontal ketika nilai warna itu di perkecil yang terlihat hanya warna putih. Value dapat dilihat dari ukuran vertikal nilai value akan berbanding dari nilai saturation yaitu ketika di perkecil akan tampak gelap.

10 Untuk mendapatkan nilai HSV ini dapat di konversi dari nilai RGB HSV dengan persamaan sebagai berikut : 60 ( = = 60 ( ) + 2 = 60 ( ) + 2 = Persamaan 2.1 = 0 MAX 0 MAX = 0 = 2.2 Metode Threshold Threshold merupakan salah satu metode proses pemisahan citra dari nilai derajat keabuan menjadi nilai biner (hitam putih), sehingga akan memudahkan proses identifikasi. Dengan menggunakan motode threshold yang semula hanya memisahkan derajat keabuan, dengan menggunakan subvi dari National Instrument (NI) maka didapatkan pemisahan citra yang beragam warna. Citra yang di threshold g(x,y) dapat didefinisikan sebagai berikut : (, ) 1 (, ) 0 (, ) < T = Threshold f(x,y) T disebut object point Persamaan 2.2

11 Gambar 2.3 Citra asli Gambar 2.4 Citra hasil thresholding Gambar 2.3 merupakan gambar asli yang belum di threshold dan Gambar 2.4 merupakan gambar hasil dari citra RGB yang di rubah menggunakan subvi color threshold. 2.3 Komunikasi Data Komunikasi merupakan proses penyampaian berupa informasi dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan pengertian data merupakan informasi yang disajikan dalam bentuk digital. Jadi, komunikasi data merupakan proses pengiriman informasi berbentuk data digital dari dua tempat yang berbeda melalui

12 saluran transmisi, bisa antara perangkat komputer dan komputer atau perangkatperangkat lainnya. Pada dasarnya untuk terjadinya komunikasi dibutuhkan minimal dua perangkat alat dan terdapat media transmisinya. Pengirim Media Transmisi Penerima Gambar 2. 5 Blok diagram komunikasi sederhana Keterangan untuk gambar diatas yaitu : a. Pengirim Pengirim berfungsi sebagai alat/ media yang akan mengirimkan informasi berupa data ke media transmisi. b. Media Transmisi Media transmisi berfungsi sebagai alat/ media pembawa untuk menyampaikannya informasi yang dituju. c. Penerima Penerima berfungsi sebagai alat/ media yang dikirim/ ditujuan. 2.3.1 Aliran Komunikasi Data Aliran komunikasi data terbagi menjadi tiga kategori, yaitu sebagai berikut : 1. Simplex Simplex merupakan komunikasi yang mengirimkan sinyal transmisinya hanya satu arah.

13 Pengirim Penerima Gambar 2.6 Komunikasi satu arah 2. Half Duplex Half Duplex merupakan komunikasi yang dapat mengirimkan data/ informasi dari dua arah namun dilakukan secara bergantian. Pengirim Penerima Penerima Pengirim Gambar 2.7 Komunikasi dua arah secara bergantian 3. Full Duplex Full Duplex merupakan komunikasi yang dapat mengirimkan data/ informasi dari dua arah secara bersamaan. Pengirim Penerima Penerima Pengirim Gambar 2.8 Komunikasi dua arah secara bersamaan 2.3.2 Komunikasi Serial Universal Serial Bus (USB) Universal Serial Bus (USB) adalah perangkat yang digunakan sebagai perangkat penghubung antara piranti hardware dengan komputer. Perkembangan perangkat USB saat ini sudah ada 3 versi. Setiap versi memiliki kecepatan transfer yang berbeda-beda, yang bertujan untuk meningkatkan efisien waktu pengiriman

14 datanya. Untuk konektor USB ada 2 jenis konektor yaitu konektor tipe A dan konektor tipe B, anya konektor yang sering digunakan untuk mengkoneksikan perangkat hardware dengan komputermenggunakan konektor tipe A. Gambar 2.9 Konektor USB tipe A dan tipe B Standarisasi pin USB tipe A dan tipe B adalah sebagai berikut : Tabel 2. 1 Konfigurasi saluran data konektor USB Pin Nama Warna Kabel Keterangan 1 VBus Merah +5Vdc 2 Data- Putih Data - 3 Data+ Hijau Data + 4 Ground Hitam Ground Keterangan mengenai saluran konektor USB adalah sebagai berikut: 1. VBus = Saluran input tegangan sebesar +5 VDC/ 100 ma. 2. Data - = Saluran data, data akan aktif ketika data - > data +. 3. Data + = Saluran data, data akan aktif apabila data + > data. 4. Ground = Saluran Ground. 2.3.3 Komunikasi Serial Inter Integrated Circuit (I2C) Komunikasi Inter Integrated Circuit (I2C) merupakan komunikasi serial antara dua arah yang menggunakan dua saluran terdiri dari Serial Data (SDA) dan Serial Clock (SCL) perangkat yang terhubung dengan sistem I2C bus dapat di

15 operasikan sebagai Master dan Slave. Master ini yang berfungsi sebagai pengendali saat mentransfer, untuk slave berfungsi sebagai yang dikendalikan oleh master. Gambar 2.10 Protokol bus I2C Penjelasan gambar di atas dapat di jelaskan sebagai berikut : Bit pertama master akan mengirimkan berupa alamat slave, indikator akan mengecek apakah ada bit untuk baca/ tulis. Setelah itu slave akan mengirimkan bit acknowledge, dan diteruskan untuk mengirim data bit dari slave ke master. Master akan menerima bit dari slave, kemudian mengirimkannya kembali bit acknowledge. Bit kedua dari terakhir master akan mengirimkan sinyal not acknowledge, kemudian master mengirimkan sinyal bit berhenti. 2.4 Pengontrol Proportional dan Derivative (PD) Pengontrol PD merupakan pengontrol sistem umpan balik yang banyak digunakan di sistem kontrol. Tujuannya untuk mengurangi nilai error dan menghasilkan nilai output sesuai dengan set point. Pada perancangan robot kapal ini digunakan pengontrolan Proportional dan Derivative (PD), agar memperkecil nilai error yang muncul dan tercapainya set point yang telah ditentukan.

16 Berikut blok diagram pengontrol PD yang diperlihatkan pada Gambar 2.11. Gambar 2.11 Blok diagram pengontrol PD Blok diagram di atas merupakan sistem pengontrol Proportional dan Derivative (PD) yang menggunakan sistem close loop artinya saat nilai error muncul sistem akan memperkecil nilai error tersebut, kemudian menjalankan penggerak aktuator, dan mengeluarkan hasil output proses. Dari hasil output tersebut di umpan balikan ke sensor yang akan diproses kembali untuk mencapai nilai set point yang telah ditentukan. Sehingga persamaan pengontrol PD adalah sebagai berikut : ( ) = ( ) + ( ) Persamaan 2.3 Keterangan : ( ) : output dari pengontrol PD : gain proportional dan derivative : gain derivative e(t) : nilai error

17 Persamaan 2.3 apabila didiskritisasi maka akan menjadi : Pout u(t)= Kp.e(t) dan Dout u(t)= Kd. ( ) ( ) Pada dasarnya aksi kontrol P dan D bertujuan untuk menggabungkan kelebihan komponen-komponen dasar P dan D, komponen dasar tersebut antara lain: 1. Kontrol Proportional (KP), berfungsi sebagai kontrol untuk mempercepat respons mencapainya set point. 2. Kontrol Derivative (KD), berfungsi sebagai kontrol untuk mengurangi nilai overshot. 2.5 Pulse Width Modulation (PWM) Pulse Width Modulation (PWM) merupakan sebuah teknik cara pengaturan lebar sinyal digital dengan sistem analog yang dinyatakan dalam suatu perioda untuk mendapatkan nilai pengaturan yang sesuai. Bentuk sinyal ini di definisikan sebagai sinyal kotak yang berbentuk digital, dimana bentuk sinyal ini dapat diatur lebar kecilnya duty cycle. Duty Cycle merupakan parameter PWM yang dilihat dari rentang waktu sinyal saat memberikan beban.

18 Gambar 2.12 Bentuk sinyal Duty Cycle Keterangan gambar diatas yaitu sebagai berikut: Ketika nilai duty cycle dirubah maka untuk perioda waktu pergerakan sistem akan mengalami perubahan. Untuk Menghitung nilai perubahan dari duty cycle dapat menggunakan persamaan sebagai berikut: = 100% Persamaan 2.4

19 2.6 Perangkat Keras Berikut dibawah ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan fungsi komponen-komponen yang digunakan pada perangkat yang akan di rancang : 2.6.1 Sensor Kompas Kompas merupakan suatu alat yang bersifat magnetis yang dapat menunjukan medan magnet bumi secara akurat. Kompas banyak digunakan sebagai alat navigasi, dikarenakan dapat menunjukan arah mata angin utara, selatan, timur dan barat. Sedangkan pengertian sensor kompas sendiri merupakan suatu piranti elektronik yang dapat merubah nilai data analog (kompas) yang kemudian diolah menjadi data digital. Sehingga keadaan dari nilai kompas dengan sensor kompas akan sama. Gambar 2. 13 Arah mata angin kompas 2.6.2 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan suatu chip Integrated Circuit (IC) elektronik multifungsi yang dapat dioperasikan menggunakan instruksi program sesuai dengan kebutuhan. Sehingga untuk pembuatan aplikasi menggunakan mikrokontroler akan dipermudah, karena dalam perancangannya mikrokontroler

20 tidak membutuhkan tempat yang besar. Terdapat pin I/O yang digunakan sebagai jalur komunikasi antar mikro dengan piranti lainnya. 2.6.3 Aktuator (penggerak) Aktuator merupakan perangkat mekanis yang berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan suatu sistem. Aktuator akan berfungsi ketika diberi masukan berupa sumber tegangan. Terdapat 2 jenis aktuator berdasarkan sumber masukannya yaitu aktuator AC dan Aktuator DC. Aktuator AC yaitu aktuator yang bekerja apabila diberi sumber masukannya berupa tegangan Alternating Current (AC), sedangkan aktuator DC yaitu aktuator yang bekerja apabila diberi sumber masukannya berupa tegangan Direct Current (DC). Aktuator yang digunakan pada robot kapal sebagai penghasil gerakan yaitu brushless motor yang diberi masukan tegangan DC berupa sinyal pulsa yang dikirim melalui mikrokontroler. 2.6.4 Catu Daya Catu daya memegang peranan yang sangat penting dalam hal perancangan sebuah robot kapal. Pemilihan catu daya yang tepat akan menghasilkan robot kapal yang bekerja dengan baik. Penentuan sistem catu daya yang akan digunakan ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya : 1. Tegangan Setiap aktuator tidak memiliki tegangan yang sama. Hal ini akan berpengaruh terhadap disain catu daya. Tegangan tertinggi dari salah satu aktuator akan menentukan nilai tegangan catu daya.

21 2. Arus Arus memiliki satuan Ah (Ampere-hour). Semakin besar Ah, semakin lama daya tahan baterai bila digunakan pada beban yang sama. 3. Teknologi Baterai Baterai isi ulang ada yang dapat diisi hanya apabila benar-benar kosong, dan ada pula yang dapat diisi ulang kapan saja tanpa harus menunggu baterai tersebut benar-benar kosong. 2.6.5 Kamera Webcam Kamera Webcam merupakan komponen utama yang digunakan sebagai menangkap objek gambar. Resolusi dari kamera merupakan bagian yang menentukan dari kualitas gambar yang akan dihasilkan. Kamera ini bisa dihubungkan dengan perangkat komputer karena memiliki komunikasi serial USB. Dengan menggunakan perangkat komputer, kamera webcam ini dapat mengakses gambar nyata lalu ditampilkan ke dalam monitor, anya kamera webcam ini digunakan untuk keperluan media sosial internet dengan beragam jenis dari kamera dan resolusinya tinggi, maka gambar yang dihasilkan akan semakin baik. 2.6.6 Licuid Crystal Diode (LCD) 2x16 LCD 2x16 merupakan sebuah komponen elektronika yang dapat menampilkan suatu karakter tertentu dengan tampilan seperti dot matrix, dengan ukuran dot matrix 16 baris dan 2 kolom. LCD ini memiliki sumber daya yang kecil dengan dilengkapi panel LCD serta memiliki kontroler LCD Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang telah terpasang dalam modul tersebut. LCD 2x16 ini memiliki sebuah memori yang dapat diakses yaitu Random Access Memory (RAM) dan display data RAM, memori tersebut berfungsi sebagai mempermudah

22 pengguna untuk membuat suatu instruksi-instruksi yang akan ditampilkan dengan dihubungkan ke mikrokontroler. 2.7 Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak merupakan perangkat yang hanya dapat beroperasi menggunakan perangkat komputer. Perangkat lunak ini berupa sekumpulan data program-program elektronis. Di perancangan ini akan membahas 2 bagian perancangan software yaitu : 2.7.1 LabVIEW LabVIEW merupakan sebuah software yang diproduksi National Instrument dengan bentuk visualisasi programnya berbasis grafis. Pada dasarnya LabVIEW ini program yang berbasis Graphikal User Interface (GUI) yang memiliki 2 tampilan layar sekaligus. Fungsi-fungsi LabVIEW ini sama dengan halnya software-software yang berbasiskan GUI seperti matlab dan visual basic, yang membedakannya hanya dari bahasa pemrogramannya yaitu menggunakan bahasa berbasis grafis di tampilan blok diagram, berbeda dengan software lainnya yang menggunakan program text. Di perancangan LabVIEW ini menggunakan bantuan toolkit subvi Vision sebagai pengolahan Image Processing, sehingga akan mempermudah pengguna untuk membuat aplikasi.

23 Gambar 2. 14 Tampilan awal LabVIEW2012 2.7.2 Arduino v1.5.4 Arduino merupakan software editor yang berbasiskan open source, yaitu cara penggunaannya dapat dilihat oleh orang banyak. Software ini digunakan untuk mikrokontroler arduino, dengan bahasa yang digunakan yaitu menggunakan bahasa C. Software ini dapat menampilkan data interface antara mikrokontroler dan software. Berikut tampilan program software dari arduino v1.5.4 Gambar 2. 15 Tampilan awal program arduino