Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP

dokumen-dokumen yang mirip
KESESUAIAN ANTARA MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DAN KURIKULUM DI KELAS 3 SD AL-IRSYAD SURAKARTA

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

KURIKULUM BAHASA INGGRIS UNTUK SEKOLAH DASAR

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tabel 1 Pedoman Observasi Perencanaan Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas II SDN I Yukum Jaya

1.Identitas mata pelajaran: berisi mata pelajaran yang akan diajarkan, kelas, semester, alokasi waktu yang digunakan dan banyaknya jam pertemuan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG SUDAH DIBACA PADA SISWA KELAS IX 1 SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN

RAMBU-RAMBU PERANGKAT PEMBELAJARAN PLPG 2017 GURU KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : METODOLOGI PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA. Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 1x30 menit Tahun Ajaran :..

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ( Kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

BAB 3 METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pertemuan Ke : 1 /Siklus 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pertemuan Ke : II /Siklus 11

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas hasil temuan-temuan dari masing-masing tempat

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. : Pengembangan Pendidikan IPS SD. No. Dokumen Revisi: Tgl. Berlaku Hal.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pertemuan Ke : II /Siklus 1

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Muhammad Abdul Wahid A

Transkripsi:

Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP Rini Fatmawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Rini.Fatmawati@ums.ac.id Keywords: pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran Abstrak Tulisan ini membahas kegiatan pembelajaran yang harus dituliskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Inggris SMP. Permasalahan yang dimiliki oleh para guru bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Sukoharjo adalah bahwa mereka masih memiliki keterbatasan kemampuan dalam menuliskan kegiatan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Inggris SMP. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan mereka dalam menuliskan kegiatan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Inggris SMP. Metodenya adalah bahwa mereka diberi pengetahuan tentang penulisan kegiatan pembelajaran dalam RPP bahasa Inggris SMP, diberi pelatihan dalam menuliskan kegiatan pembelajaran dalam RPP bahasa Inggris SMP, dan diberi umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang telah mereka tuliskan dalam RPP bahasa Inggris SMP. Dalam menuliskannya, mereka belum dapat menyesuaikan kegiatan pembelajaran tersebut dengan tujuan pembelajarannya, yaitu: beberapa kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dituliskan dalam RPP tersebut, dan beberapa kegiatan pembelajaran yang harus sesuai dengan tujuan pembelajaran tidak dituliskan dalam RPP tersebut. Terdapat pula kegiatan pembelajaran yang penulisannya tidak sesuai dengan jenisnya. Selain itu, urutan kegiatan pembelajaran yang mereka tuliskan masih belum benar 1. PENDAHULUAN Dalam pembelajaran bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama (SMP), tentu saja pelaksanaannya harus sesuai dengan kurikulum yang harus diterapkan di sekolah tersebut. Kurikulum bahasa Inggris SMP merupakan jenis kurikulum fusi (broad fields). Bahasa merupakan peleburan dari mata pelajaran mata pelajaran menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan pengetahuan Bahasa [2]. Dengan demikian, berarti bahwa dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama, yang harus diajarkan bukan hanya satu atau dua ketrampilan berbahasa Inggris, namun semua ketrampilan makro dan ketrampilan mikro yang mendukung ketrampilan makro dalam setiap unit pelajaran, namun apakah kenyataannya demikian? Jika tidak, berarti jenis kurikulum yang diterapkan bukan kurikulum fusi, namun kemungkinan adalah kurikulum terpisah (separated). Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Inggris SMP untuk semua tingkat kelas tergolong jenis kurikulum fusi. Dengan demikian, semua ketrampilan bahasa Inggris makro dan mikro harus diajarkan. Di ISSN 2407-9189 217

Sukoharjo, terdapat beberapa Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah yang masih menerapkan kurikulum yang lama, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), namun beberapa diantaranya telah menerapkan kurikulum 2013 untuk pembelajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa para guru bahasa Inggris di sekolah tersebut yang telah menerapkan kurikulum 2013 belum tentu sudah memahami kurikulum bahasa Inggris tahun 2013. Mereka dapat melakukan beberapa cara agar dapat memahami kurikulum bahasa Inggris tahun 2013, yaitu dengan membacanya sendiri atau mendengarkan penjelasan tentang kurikulum tersebut. Tentu saja mereka belum dapat menerapkannya dalam pembelajaran bahasa Inggris jika mereka belum memahaminya. Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan, yaitu saat beberapa di antara mereka mengikuti kegiatan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), mereka belum dapat menerapkannya dengan benar. Hal ini dapat diketahui pada saat para instruktur PLPG Sub Rayon 141 Universitas Muhammadiyah Surakarta diberi tugas sebagai instruktur dalam kegiatan peer teaching. Sebelum kegiatan peer teaching, Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya (RPP) harus dibuat agar supaya penerapannya dapat berjalan dengan efektif. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Montague bahwa perencanaan merupakan kunci untuk pembelajaran yang efektif [5]. Jika materi, metode, dan media dalam pembelajaran bahasa Inggris itu sesuai dengan tujuan pembelajaran, hal ini berarti pembelajarannya bisa efektif. Jika RPP tidak dibuat atau tidak ditulis, tentu saja pembelajarannya tidak bisa efektif. Penyebabnya adalah bahwa komponen-komponen tersebut, yaitu materi, metode, dan media merupakan alat-alat yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Dalam RPP, kegiatan pembelajaran dituliskan setelah metode pembelajaran karena kegiatannya itu tergantung metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. RPP itu sendiri merupakan penjabaran dari silabus, dan dalam silabus itu terdapat pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan satu pendekatan dalam pembelajaran, beberapa metode pembelajaran dapat digunakan, dan dalam kurikulum 2013, pendekatan ilmiah digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris SMP. Berdasarkan pendekatan itu, metode inqury-based learning dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris SMP. Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran [9]. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran yang berdasarkan metode tersebut harus dituliskan dalam RPP. Selain itu, kegiatan pembelajaran tergantung pendekatan dalam pembelajaran karena dalam pendekatan pembelajaran, terdapat langkah-langkah atau cara yang harus dilakukan oleh siswa dalam belajar. Dalam penulisan kegiatan pembelajaran tersebut, baik mereka yang sudah menerapkan kurikulum 2013 ataupun yang belum menerapkannya seharusnya sudah menguasi bagaimana cara menuliskannya dalam RPP. Permasalahan yang dimiliki oleh para guru bahasa Inggris SMP di Kabupaten Sukoharjo adalah bahwa mereka masih memiliki keterbatasan kemampuan dalam menuliskan kegiatan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Inggris SMP. Adapun tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: meningkatkan kemampuan mereka dalam menuliskan kegiatan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Inggris SMP. 2. METODE Untuk mencapai target yang telah dirumuskan, kegiatan pengabdian masyarakat 218 ISSN 2407-9189

ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan berikut: a. Pendalaman materi Materi tentang penulisan kegiatan pembelajaran dalam RPP bahasa Inggris SMP perlu dikuasai lebih mendalam oleh para guru bahasa Inggris SMP di Kabupaten Sukoharjo guna meningkatkan wawasan pengetahuan mereka tentang hal tersebut. b. Pelatihan Pelatihan dalam menuliskan kegiatan pembelajaran dalam RPP bahasa Inggris SMP perlu diberikan kepada para guru bahasa Inggris SMP di Kabupaten Sukoharjo agar dapat meningkatkan kemampuan dalam menuliskannya. c. Umpan balik Umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang telah mereka tuliskan dalam RPP bahasa Inggris SMP perlu diberikan agar mereka dapat mengetahui apakah kegiatan pembelajaran tersebut itu sudah benar atau belum. Jika belum benar, mereka perlu merevisinya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah tiga puluh peserta bisa hadir dalam berlatih menuliskan kegiatan pembelajaran dalam RPP bahasa Inggris SMP di Kabupaten Sukoharjo. Mereka semua telah mencoba menuliskan kegiatan pembelajaran dalam satu RPP bahasa Inggris SMP pada pelatihan pertama yang diberikan oleh instruktur PLPG yang lain, namun mereka masih memiliki banyak kesalahan dalam menuliskannya. Guru bahasa Inggris SMP di Kabupaten Sukoharjo pada mulanya belum dapat menuliskan kegiatan pembelajaran dalam RPP bahasa Inggris SMP, yaitu belum dapat menyesuaikan kegiatan pembelajaran tersebut dengan tujuan pembelajarannya. Dalam hal ini, tentu saja tujuan pembelajaran yang berdasarkan KD dalam kurikulum SMP tahun 2013 merupakan tujuan afektif, kognitif, dan psikomotor. Tujuan pembelajaran suatu item yang harus dirumuskan dalam RPP harus kongruen dengan tujuan pembelajaran suatu mata pelajaran [5]. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, tujuan afektif dapat dirumuskan untuk pembelajaran semua ketrampilan berbahasa Inggris, yaitu: ketrampilan makro, seperti ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dan ketrampilan mikro, seperti tata bahasa, kosa kata, ucapan, dan ejaan. Tujuan kognitif dirumuskan untuk pembelajaran ketrampilan menyimak, membaca, tata bahasa, kosa kata, dan ejaan, namun dalam pembelajaran ketrampilan berbicara dan menulis, tujuan kognitif bisa dirumuskan jika pembelajaran teori tentang teks diperlukan. Tujuan psikomotor dirumuskan untuk pembelajaran ketrampilan berbicara, menulis, dan ucapan. Tujuan pembelajaran item tersebut sebenarnya harus sudah jelas, yaitu: mengandung empat unsur. Unsur tersebut adalah Audience, Behavior, Condition, dan Degree [3], dan menurut Suparman, unsur Audience (siswa) merupakan unsur lain yang harus ada [8]. Menurut Bloom [1], terdapat lima tujuan afektif yang mengandung kata kerja-kata kerja yang dapat dipilih sebagai unsur Behavior; menurut Mc Naught, terdapat enam jenis tujuan kognitif yang mengandung kata kerjakata kerja yang dapat dipilih sebagai unsur Behavior; dan menurut Sekolah Pendidikan di Universitas Mississippi, terdapat lima jenis tujuan psikomotor yang mengandung kata kerja-kata kerja yang dapat dipilih sebagai unsur behavior [4]. Berdasarkan tujuan pembelajaran suatu item yang telah dirumuskan dalam RPP, kegiatan pembelajarannya harus disesuaikan dengan ketiga jenis tujuan tersebut. Para penulis RPP kadangkala belum mampu merumuskan tujuan pembelajaran dengan benar, khususnya penggunaan kata kerja yang seharusnya menunjukkan tingkah laku manusia yang dapat diamati. Sebagai contoh, kata kerja memahami, menguasai, menyusun, ISSN 2407-9189 219

dan menangkap merupakan kata kerja yang menunjukkan tingkah laku manusia yang tidak dapat diamati. Akibat dari ketidakmampuan tersebut adalah bahwa kegiatan pembelajarannya tidak dapat ditentukan secara jelas. Hal ini dapat terjadi karena mereka belum mengetahui bahwa kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Dalam hal ini, kegiatan merupakan salah satu alat yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran suatu item. Hal ini sesuai dengan salah satu hal yang dinyatakan dalam program pendidikan, yaitu prosedur pembelajaran dan pengalaman belajar digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran suatu mata pelajaran[6]. Terdapat pula kegiatan pembelajaran yang penulisannya tidak sesuai dengan jenisnya. Jenis kegiatan pembelajarannya adalah kegiatan awal, inti, dan akhir atau pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan awal atau pendahuluan merupakan awal dalam pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Contohnya adalah kegiatan orientasi, yaitu: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukan benda yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya; pemberian apersepsi, yaitu: pemberian persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan; pemberian motivasi, yaitu: pemberian gambaran manfaat mempelajari materi tertentu; pemberitahuan dan sebagainya; pemberitahuan tentang acuan, yang biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari, dan acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar; pembagian kelompok dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar. Dari beberapa contoh kegiatan pendahuluan (awal) tersebut, penyampaian tujuan pembelajaran merupakan kegiatan awal yang sebaiknya selalu dituliskan dalam setiap pertemuan. Hal ini berarti bahwa ada kemungkinan peserta didik tidak tahu apa yang harus dicapai dalam pembelajarannya. Jika peserta didik tidak mengetahui, terutama dalam hal pencapaian tujuan afektif dalam pembelajarannya, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Akibatnya adalah bahwa Tujuan Pembelajarannya, terutama Tujuan afektif yang merupakan tujuan yang harus dicapai dalam proses Pembelajarannya tidak tercapai. Kegiatan inti merupakan langkahlangkah kegiatan dengan urutan tertentu berdasarkan metode yang digunakan dalam pembelajaran. Dengan penggunaan metode tertentu, terdapat langkah-langkah tertentu pula dalam kegiatan inti. Dengan demikian, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam kegiatan inti tergantung metode yang digunakan dalam pembelajaran. Jika metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode induktif, langkah pertama adalah kegiatan pemberian contoh. Jika metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode inqury-based learning, langkah-langkah pembelajarannya dimulai dengan kegiatankegiatan yang termasuk eksplorasi, dan setelah itu, kegiatan-kegiatan yang termasuk elaborasi, dan yang terakhir adalah kegiatankegiatan yang termasuk konfirmasi. Di dalam metode itu sendiri, bisa terdapat satu atau lebih dari satu teknik pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan kegiatan kelas, dan teknik tersebut bisa digunakan untuk memahami suatu teori atau berlatih. Teori yang diajarkan tersebut dapat merupakan teori tata bahasa, teori tentang susunan teks, dan sebagainya. Latihan yang diberikan dapat merupakan latihan tata bahasa, memahami teks, memproduksi teks, dan sebagainya. Satu teknik pembelajaran bisa mengandung satu atau lebih dari satu kegiatan kelas. Teknik pembelajaran selalu mengandung kegiatan kelas, sedangkan kegiatan kelas tidak selalu 220 ISSN 2407-9189

merupakan kegiatan dalam penggunaan teknik pembelajaran. Jika siswa disuruh memahami teori tata bahasa, siswa tersebut dapat memahaminya dengan kegiatan membaca teorinya atau dengan teknik ceramah, yaitu mendengarkan penjelasan tentang teori tersebut. Dalam pembuatan RPP, yang dituliskan dalam kegiatan inti adalah kegiatan kelasnya, bukan teknik pembelajarannya. Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Contohnya adalah: guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan, guru memeriksa hasil belajar peserta didik yang dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil kurang lebih 25% peserta didik sebagai sampelnya, memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran yang dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remedial atau pengayaan. Kegiatan awal dan akhir hanya membutuhkan sedikit waktu, sedangkan kegiatan inti membutuhkan lebih banyak waktu. Dalam kegiatan awal pada pertemuan pertama, sebaiknya selalu terdapat kegiatan guru dalam mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, baik tujuan kognitif, psikomotor, dan afektif. Hal ini dimaksudkan agar guru dan siswa bisa mengetahuinya dan selanjutnya bisa memiliki beberapa upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Penulisan kegiatan kelas yang tepat adalah dimulai dengan guru sebagai Subyek, bukan siswa sebagai Subyek karena langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran merupakan langkah-langkah dalam mengajar, bukan langkah-langkah dalam belajar. Dengan demikian, kegiatan yang tepat, misalnya: (guru) menyuruh siswa untuk berdiskusi, bukan siswa berdiskusi; (guru) menjelaskan teori tata bahasa, bukannya siswa diberi penjelasan tentang teori tata bahasa. Langkahlangkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik metode pembelajaran yang dipilih. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup tidak mesti sama dalam pertemuan yang berbeda dalam pembelajaran satu item. Selain itu, urutan kegiatan pembelajaran yang mereka tuliskan masih belum benar. Mereka dapat mengurutkannya berdasarkan jenisnya, namun dalam kegiatan inti yang merupakan salah satu jenis kegiatan pembelajaran, urutan kegiatannya belum benar. Berdasarkan pendekatan ilmiah (scientific approach) yang tertera dalam kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Inggris SMP, urutan kegiatannya adalah: (1) Kegiatan-kegiatan yang termasuk kegiatan Mengamati, yaitu: Peserta didik membaca/menonton/mendengarkan contohcontoh teks yang sedang dipelajari dari berbagai sumber, langsung dan / atau rekaman, dengan memperhatikan fungsi social, struktur teks, unsur kebahasaan, maupun format penyampaian/penulisannya, dan peserta didik menirukan /menyalin/meneladani contoh-contoh secara terbimbing, (2) Kegiatan-kegiatan yang termasuk kegiatan Mempertanyakan, yaitu: Dengan pertanyaan pengarah dari guru, peserta didik mempertanyakan tentang fungsi sosial, ungkapan dan struktur teks, unsure kebahasaan, serta format penulisan yang digunakan dalam teks yang sedang dipelajari, dan Peserta didik memperoleh pengetahuan tambahan tentang fungsi sosial, ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan, serta format penulisan/ penyampaian dari berbagai sumber, termasuk dari guru, (3) Kegiatan-kegiatan yang termasuk kegiatan Bereksplorasi/ Bereksperimen, yaitu: Membaca/mendengar /menonton contoh-contoh lain dari teks yang dipelajari dari berbagai sumber, termasuk buku teks, buku panduan, dengan ISSN 2407-9189 221

memperhatikan fungsi sosial, ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan, serta format penulisan dari jenis teks yang sedang dipelajari, (4) Kegiatan yang termasuk kegiatan mengasosiasi/ menganalisis, yaitu: Dalam kerja kelompok terbimbing, peserta didik mempelajari teks untuk dapat menyebutkan fungsi sosial, ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan, serta format penulisan dari jenis teks yang sedang dipelajari, dan Peserta didik memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman tentang apa yang dia sampaikan dalam kerja kelompok, dan (5) Kegiatan-kegiatan yang termasuk kegiatan Berkomunikasi yaitu: peserta didik membaca/ menyimak/ mempresentasikan/ memperagakan/ berbicara/ mempublikasikan/ membacakan/ menonton teks-teks yang dipelajari, Peserta didik memperoleh balikan dari guru dan teman tentang karya yang dihasilkan / pesan yang ditangkap dan disampaikan, dan lain-lain, dan Peserta didik mengungkapkan hal-hal yang sulit dan mudah dipelajari dan strategi yang sudah atau akan dilakukan untuk mengatasinya. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pelatihan dalam menuliskan kegiatan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Inggris SMP bagi para guru bahasa Inggris SMP Kabupaten Sukoharjo tepat untuk dilakukan agar supaya kegiatan pembelajaran yang harus mereka tuliskan dalam RPP bahasa Inggris SMP tersebut lengkap, benar, dan sistematis. Selanjutnya, kegiatan pembelajaran tersebut tentu saja dapat dilaksanakan secara efektif, yaitu tujuan pembelajarannya dapat tercapai. Dengan demikian, mereka harus mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang telah mereka tuliskan dalam RPP itu sudah memenuhi ketiga kriteria itu atau belum. Para guru bahasa Inggris SMP di Kabupaten Sukoharjo sebaiknya mengecek kembali apakah tujuan pembelajaran yang telah mereka rumuskan sudah kongruen dengan Kompetensi Dasar atau belum karena tujuan pembelajaran tersebut digunakan sebagai acuan dalam menuliskan kegiatan pembelajaran dalam RPP. Kegiatan pembelajaran sebaiknya juga perlu dituliskan dalam kolom jenis kegiatan, kegiatan, dan alokasi waktu. Selain itu, penulisan kegiatan pembelajaran sebaiknya diberi nomor urut untuk semua jenis kegiatan, bukan untuk setiap jenis kegiatan. REFERENSI [1] Bloom, B. S., Madaus, G. F., & Hastings, J. T. 1981. Evaluating to improve learning. USA, NY: McGraw-Hill, Inc. [2] Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA. [3] Mager, R. F. 1973. Measuring Instructional Intent. Belmont, CA: Fearon Pitman Publishers, Inc. [4] McNaught. C. 1996. Teaching and Learning. http://www.rmit.edu.au/browse:id=tjbxs9ks cune. (June 15, 2005). [5] Montague, E. J. 1987. Fundamentals of Secondary Classroom Instruction. Columbus, Ohio: Merril Publishing Company. [6] Richards, Jack; John Platt; and Heidi Weber. 1985. Longman Dictionary of Applied Linguistics. England: Longman Group Limited. [7] School of Education at the University of Mississippi. 2001. The Psychomotor Domain. http://www.olemiss.edu/depts/educ school/ci/seced/psychomotor.htm. (June 15, 2005). [8] Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta. PAU untuk PPAI Ditjen Dikti Depdikbud. [9] Tarigan, Djogo dan Tarigan, Henry Guntur. 1987. Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 222 ISSN 2407-9189