Gambar 15. Foto Kendang Dalam Gamelan Terompong Beruk Foto: Ekalaiani, 2011.

dokumen-dokumen yang mirip
Elemen-Elemen Pertunjukan Tari Siwa Nataraja

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bentuk Musikalitas Gambuh Kedisan Kiriman I Wayan Sucipta, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar

Gamelan Gong luang Kiriman I Wayan Putra Ivantara, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar.

Tabuh Angklung Keklentangan Klasik Oleh: I Gede Yudarta (Dosen PS Seni Karawitan)

SKRIPSI TARI LEGONG SAMBEH BINTANG DESA BANGLE, ABANG, KARANGASEM

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. proses pembaharuan atau inovasi yang ditandai dengan masuknya gagasan-gagasan baru dalam

1. Pendahuluan. Konsep Musikal Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan

Tari Pendet Bali Pergeseran Tarian Sakral Menjadi Tarian Balih-Balihan

TARI BARIS RASA CINA Oleh I Nyoman Payuyasa Dosen Prodi Film dan Televisi FSRD ISI DENPASAR

Genggong Kiriman: I Made Budiarsa, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Jumlah Instrumentasi

Instrumen Pengiring Tari Telek Anak Anak di Desa Jumpai Kiriman: Ayu Herliana, PS. Seni Tari ISI Denpasar

Fenomena dan Dampak Arus Globalisasi Terhadap Perkembangan Kesenian Joged Bumbung

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pesatnya perkembangan Gong Kebyar di Bali, hampir-hampir di setiap Desa atau

1 I Made Bandem, Ensiklopedi Tari Bali, op.cit., p.55.

FUNGSI DAN MAKNA KESENIAN BALEGANJUR BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DUSUN CETO DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

Analisa Penyajian Garapan Kembang Ratna Kiriman Ni Luh Lisa Susanti Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Garapan tari kreasi Palegongan Kembang Ratna

Okokan. Kiriman: I Nyoman Putra Janiasa, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL KARYA SENI PIS BOLONG

SKRIP KARYA SENI KELANGEN

SKRIP KARYA SENI SOHA

Wujud Garapan Komposisi Kung Kiriman: I Ketut Suarjana, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar

1) Nilai Religius. Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan

ARTIKEL KARYA SENI PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI MREGAPATI DI SANGGAR APTI BANGLI

DAFTAR PERTANYAAN. 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan?

SKRIP KARYA SENI GENITRI OLEH: I PUTU GEDE WAHYU KUMARA PUTRA NIM: PROGRAM STUDI S-1 SENI KARAWITAN JURUSAN SENI KARAWITAN

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL KARYA SENI NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TARI SANGHYANG PENYALIN DI SANGGAR KERTHI BHUANA SARI PANCASARI BULELENG. Oleh : LUH PUTU AYU KARUNI

BAB I PENDAHULUAN. yang disediakan oleh alam dengan segala fenomenanya dan bisa timbul dari manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Struktur Tabuh Lelambatan I Oleh: I Gede Yudartha, Dosen PS Seni Karawitan - Pangawit Pangawit berasal dari kata dasar yaitu ngawit/kawit yang

Tabuh Kreasi Pepanggulan Gamelan Smarandhana Lemayung, Bagian II

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

BAB I PENDAHULUAN. Tari Legong Lasem Gaya Peliatan Dibengkel Tari Ayu Bulan Bandung

SKRIP KARYA SENI CANDA KANDA

Gender Wayang di Banjar Kayumas Kaja. Kiriman I Nyoman Gede Haryana BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lain menunjukan ciri khas dari daerah masing-masing.

ANGKLUNG KEBYAR. Oleh I Wayan Muliyadi Mahasiswa S2 Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK

BAB IV PENUTUP. Proses penciptaan gending sandyagita, terdapat dua faktor yang

ARTIKEL LAGU PERAHU LAYAR PADA SEKA JOGED BUMBUNG CIPTA DHARMA KAJIAN ESTETIS, PROSES TRANSFORMASI, FUNGSI, DAN MAKNA

BAB I PENDAHULUAN. Gamelan, seniman, serta pengrajin gamelan merupakan tiga unsur yang tidak dapat

3. Karakteristik tari

TARI SELOKA KUSUMAYUDA

Kiriman I Putu Juliartha, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 3)

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

Bentuk Tungguhan dan Ornamentasi Gender Wayang. Oleh: I Wayan Diana Putra (Mahasiswa PS Seni Karawitan)

BAB V KESIMPULAN. Penelitian lapangan ini mengkaji tiga permasalahan pokok. tentang bunyi-bunyian pancagita yang disajikan dalam upacara

Perspektif Musikalitas Tabuh Lelambatan Banjar Tegaltamu Kiriman: I Nyoman Kariasa,S.Sn., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tengah berbagai perubahan, lebih jauh lagi mampu menjadikan dirinya secara aktif

UCAPAN TERIMA KASIH...

ARTIKEL KARYA SENI TRIDATU OLEH : I WAYAN ENDRA WIRADANA NIM :

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENGARAH

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

PENGARUH GAMELAN SEMARADANA TERHADAP GAMELAN BALAGANJUR SEMARADANA

BAB I PENDAHULUAN. di Bali, perlu dimengerti sumbernya. Terdapat prinsip Tri Hita Karana dan Tri Rna

BAB I PENDAHULUAN. berkunjung dan menikmati keindahan yang ada di Indonesia khususnya dalam

UPACARA NGADEGANG NINI DI SUBAK PENDEM KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Nilai Pendidikan Agama Hindu)

Peranan Sruti dalam Patutan Gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

RITUAL MEKRAB DALAM PEMUJAAN BARONG LANDUNG DI PURA DESA BANJAR PACUNG KELURAHAN BITERA KECAMATAN GIANYAR

KARYA I WAYAN SENEN TINJAUAN BENTUK DAN FUNGSI

SKRIP KARYA SENI YOWANA GIRANG OLEH : IDA BAGUS KESUMA ANANDA NIM

GAMELAN RINDIK DI DESA SEDANG KECAMATAN ABIAN SEMAL KABUPATEN BADUNG OLEH : I MADE SUDIATMIKA NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kritik Seni Tari Tarunajaya Kembar dalam Tayangan VCD Balinese Dance Tari Bali Produksi Bali Record Vol.1

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Desa Rotan Mulya. Selatan Desa Mulya Jaya. Desa Balian Makmur. Desa Kemang Indah. (sumber arsip desa Mataram Jaya)

DESKRIPSI PENATAAN TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA DEWATA NAWA SANGA

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Variasi

Resensi Buku Serba Serbi Tari Baris, Antara fungsi Sakral dan Profan Kiriman: Made Sudiatmika, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAB I PENDAHULUAN. Seni pertunjukan merupakan sebuah penyajian bentuk karya seni dengan cara

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB V PENUTUP. Pengkajian uraian dari berbagai aspek historis tentang tarian Deo Tua dalam upacara minta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo dengan jumlah penduduk 150kk. Dahulu desa Kaaruyan ini

Perkembangan Legong gaya Peliatan Oleh: A.A.Ayu Kusuma Arini, SST.,MSi

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

ARTIKEL KARYA SENI PERUBAHAN BENTUK DAN NILAI-NILAI PERTUNJUKAN JOGED BUMBUNG BINA REMAJA DI BANJAR SINDU DESA SAYAN KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian mengenai perubahan fungsi seni beluk pada masyarakat

SILABUS PEMBELAJARAN

pelaku yang terlibat dalam suatu peristiwa.

Transkripsi:

Musik Iringan dan Prosesi Penyajian Tari Legong Sambeh Bintang Kiriman Ni Wayan Ekaliani, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Sebuah pertunjukan hubungan antara tari dan musik tidak dapat dipisahkan, karena musik memiliki peranan yang sangat penting untuk memberikan irama dan aksen-aksen di dalam pementasan. Tanpa adanya musik iringan, maka sebuah pertunjukan tarian tidak akan sempurna. Begitu juga dengan tari Legong Sambeh Bintang musik iringan di sini memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung jalannya pertunjukan. Tarian Legong Sambeh diiringi oleh barungan Gamelan Terompong Beruk. Gamelan ini merupakan sebuah barungan gamelan yang sebagian besar instrumennya menggunakan beruk atau tempurung kelapa sebagai resonator. Adapun instrumen-instrumen yang terdapat dalam barungan Terompong Beruk adalah sebagai berikut. 1 Dua buah kendang yaitu kendang lanang dan wadon yang berfungsi sebagai penguasa irama penghubung bagian gending-gending, membuat angsel dan mengendalikan irama gending. Gambar 15. Foto Kendang Dalam Gamelan Terompong Beruk Foto: Ekalaiani, 2011. 2. Tujuh buah cenceng Baleganjur yang terbuat dari besi bekas singkal dan kejen yang telah rusak (alat pembajak tradisional) yang berfungsi sebagai penggaris bawah ritme gamelan.

Gambar 16. Cengceng Gamelan Terompong Beruk. 3. Empat suling berfungsi melembutkan gending-gending yang lirih dan memperindah lagu. 4. Satu buah trompong yang terbuat dari bilah-bilah kayu dan dan beruk atau tempurung kelapa adapun fungsinya pemegang melodi utama dalam sebuah gamelan. Gambar 17. Trompong dalam Terompong Beruk 5. Tujuh buah reong yang dipakai di sini tidak sama seperti reong yang jumpai di Gamelan yang lainnya. Namun jenis reongnya menggunakan bilah yang terbuat dari besi yang berbentuk seperti bilah yang ada pada ugal dalam Gong Kebyar. Berfungsi sebagai pembuat angsel gending.

Gambar 18. Reong Dalam Terompong Beruk 6. Satu buah kajar yang terbuat dari beruk dan bilahnya terbuat dari besi yang di bentuk seperti bilah ugal. Berfungsi sebagai pemegang tempo. Gambar 19. Kajar dalam Terompong Beruk 7. Dua buah ugal yang terbuat dari kayu dan beruk yang memiliki fungsi sebagai pembawa lagu dan penyambung bagian-bagian gending.

Gambar 20. Ugal Dalam Terompong Beruk 9. Gong yaitu terbuat dari bilah bambu petung atau kayu lekukun, sedangkan pelawahnya terbuat dari sebuah waluh (labu) besar yang isinya sudah dihilangkan, kemudian labu itu dijemur hingga kering. Memberikan tekanan pada kalimat-kalimat lagu dan mengakhiri lagu. Gambar 21. gong Dalam Terompong Beruk

Gambar 22. Barungan Gamelan Terompong Beruk Gambar 23. Seperangkat barungan Terompong Beruk Seiring perkembangan kebudayaan masyarakat setempat, yang sudah mampu membeli seperangkat Gamelan Gong Kebyar maka, iringan musik tari Legong Sambeh Bintang ini pun mengalami perkembangan. Masyarakat Desa Bangle pun akhirnya memiliki seperangkat Gamelan Gong Kebyar yang kemudian juga akhirnya digunakan untuk mengiringi tarian sakral ini. Seiring dengan perubahan alat musik yang digunakan maka, ada beberapa perubahan penyajiannya. Misalnya dari segi temponya lebih cepat yang tadinya menggunakan musik yang mengalun namun sekarang lebih terlihat dinamis. Prosesi Penyajian Tari Legong Sambeh Bintang

Koentjaraningrat menyatakan bahwa ada lima ketentuan yang harus diper-hitungkan dalam setiap upacara religi dalam masyarakat. Kelima ketentuan itu selalu berhubungan secara holistik. 1 Ketentuan itu adalah : pertama, tentang waktu. Bahwa setiap upacara tidak dapat dilakukan tanpa memperhitungkan hari baik (dewasa ayu), sehingga umat Hindu telah menetapkan hari upacara suatu pura dengan sistem kalender Bali. Setiap anggota pendukung pura akan selalu ingat hari diadakan-nya upacara pada suatu pura tertentu. Kedua, tentang tempat. Mengingat bahwa upacara religi mempunyai struktur dan fungsi yang sangat banyak dan bertahap maka setiap tahapan dan bentuk upacara biasanya dilakukan pada tempat yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan dan tradisi yang berlaku di wilayah upacara yang sedang berlangsung. Ketiga, peralatan yang diperlukan dalam sebuah sistem ritus sangat kompleks dan mempunyai banyak variasi. Peralatan tersebut ada yang habis dalam sekali pakai seperti banten (sesaji), tetapi ada pula peralatan yang dapat diguna-kan secara berulang-ulang seperti: pakaian, perhiasan, arca, tombak, umbul-umbul, gamelan, keris, dan lain sebagainya. Keempat, keyakinan. Bahwa setiap orang yang terikat sebagai anggota pendukung suatu sistem ritus mempunyai suatu keyakinan, dan mereka melakukan sesuatu yang mempunyai makna khusus yang berhubungan dengan kehi-dupan nyata dan tidak nyata. Oleh karena, itu melakukan upacara religi merupakan suatu lingkaran yang terkadang tidak bisa dihindari bagi sekelompok umat. Upacara religi sering diartikan sebagai tindakan yang dapat memberikan kenyamanan dan menetralisir kondisi kritis yang sedang melanda suatu masyarakat. Keyakinan ini ikut mendorong suatu masyarakat untuk melakukan aktivitas religi, karena jika tidak melakukan hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan suatu bencanan atau mala petaka bagi masyarakat itu. Kelima, emosi. Bahwa masing-masing individu yang melakukan upacara religi akan merasakan adanya getaran dalam jiwanya masing-masing, pada saat mereka masuk dalam lingkaran batas wilayah suatu upacara. Getaran ini tidak dapat dipisahkan dengan keyakinan yang telah tumbuh pada diri mereka masing-masing. Prosesi penyajian adalah suatu urut-urutan atau struktur penyajian pementasan, yang dilakukan oleh warga masyarakat Desa Bangle ketika mereka mempersembahkan tari Legong Sambeh Bintang ini pada saat upacara piodalan Ngusaba Desa di Pura Desa, Desa Bangle, Abang, Karangasem. Sebagai sebuah tari sakral, tari Legong Sambeh Bintang ini selalu ditampilkan pada hari pertama tepatnya pada puncak upacara piodalan Ngusaba Desa dan hanya dipentaskan hanya sekali. Tari ini biasanya ditampilkan masyarakat setempat ketika acara mendak tirta dilakukan. Mereka selalu menampilkan tari Legong Sambeh Bintang ini dengan menghaturkan sesaji tertentu, baik sebelum maupun sesudah tarian ini dipentaskan. Dari hasil pengamatan tampak bahwa ketika tari Legong Sambeh Bintang ini akan ditampilkan, warga, khususnya para ibu-ibu, melakukan upacara mendak tirta terlebih dahulu di jeroan (halaman dalam) Pura Desa. Mendak tirta adalah suatu upacara yang khusus dilakukan untuk mencari air suci ketempat yang diyakini sebagai tempat pencarian air yang disucikan oleh warga setempat. Mereka menghaturkan sesaji canang sari (rangkaian bunga beralaskan janur) sambil menari secara bebas (improvisasi) dengan durasi kurang lebih selama 10 menit. Setelah ibu-ibu ini memperoleh air suci/tirta, mereka kemudian kembali ke tempat/lokasi para penari tari Legong Sambeh Bintang ini berada. Ibu-ibu yang membawa air suci/tirta ini kembali ke tempat para penari tari Legong Sambeh Bintang ini atau ke pura 1 Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentelitet dan Pembngunan, Op. cit., p.35.

diikuti oleh sekelompok laki-laki membawa canang sari berjalan secara perlahan-lahan sambil menari membentuk pola lantai lingkaran dengan gerakan tari bebas (improvisasi). Perilaku masyarakat menari dengan gerak tari bebas seperti ini lazim mereka sebut sebagai memendet (menari). Setelah air suci/tirta tiba di lokasi para penari tari Legong Sambeh Bintang ini berada, para ibu-ibu ini kemudian menghaturkan sesaji pejati dan perani untuk menyucikan dan memohon keselamatan bagi para penari tari Legong Sambeh Bintang ini agar mereka memperoleh keselamatan ketika menari di hadapan para Dewata.