BAB I PENDAHULUAN. Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein terlarut, yang dapat. ditemukan di dalam plasma, dengan berat molekul 340 kda.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Stroke masih merupakan suatu perhatian mayoritas dalam kesehatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang

BAB 1 PENDAHULUAN. usia masa puncak produktif dan menempati urutan kedua penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN. (Misbach, 2011). Stroke merupakan salah satu sumber penyebab. gangguan otak pada usia puncak produktif dan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset. akut defisit neurologis/ gangguan fungsi otak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi penyebab paling umum dari kecacatan fisik maupun mental pada usia

BAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).

I. PENDAHULUAN. berkembang. Berdasarkan data WHO (2010), setiap tahunya terdapat 10 juta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN. Di negara-negara yang sedang berkembang, penyakit jantung, kanker. dan stroke menggantikan penyakit menular dan malnutrisi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat ke-3 penyebab kematian setelah stroke dan hipertensi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama. dan merupakan penyebab kematian yang ketiga terbanyak di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun masyarakat. Identifikasi awal faktor risiko yang. meningkatkan angka kejadian stroke, akan memberikan kontribusi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infark

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total

BAB I PENDAHULUAN. Aktivasi koagulasi dan fibrinolitik merupakan bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan (RisKesDas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif pada beberapa manusia menurun sesuai pertambahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan stroke iskemik sebagai kasus utamanya (Fenny et al., 2014). Penderita penyakit

merupakan penyebab kematian yang ketiga terbanyak di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang timbul secara cepat, karena

Objective: To find out the correlation between stroke subtype, vascular territory with pneumonia and mortality in acute stroke.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan dibanding hemoragik. Studi rumah sakit yang ada di Medan pada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Berbagai penelitian menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia (Misbach, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB I PENDAHULUAN. dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan salah satu sumber penyebab gangguan otak pada. usia masa puncak produktif dan menempati urutan kedua penyebab

BAB I PENDAHULUAN kasus stroke ( stroke iskemik dan stroke. hemoragik) dengan kematian dari kasus ini (Ropper, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi klinis akut penyakit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperhatikan. Selain jumlah kasus yang semakin meningkat, stroke dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker. Terhitung 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Angina pektoris stabil adalah salah satu manifestasi. klinis dari penyakit jantung iskemik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. tanda klinis. Gangguan ini berlangsung lebih dari 24 jam dapat. World, 2008). Di Amerika, dua per tiga orang mengalami defisit

BAB I PENDAHULUAN. Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein yang sangat penting, disintesa dihati dan dikumpulkan didalam alfa granul trombosit.

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Infark miokard akut merupakan salah satu penyakit. yang tergolong dalam non-communicable disease atau

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum stroke merupakan penyebab kematian yang ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi depresi pada populasi umum sekitar 4 % sampai 7 %.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. klinis cedera kepala akibat trauma adalah Glasgow Coma Scale (GCS), skala klinis yang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) sudah merupakan salah satu ancaman. utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21.

BAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

BAB I. PENDAHULUAN. Pada tahun 2012, diperkirakan sebanyak 17,5 juta orang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. baru atau berulang. Kira-kira merupakan serangan pertama dan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I dekade berada pada peringkat ke-3 (Minino et al., 2011). Menurut American

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

BAB I PENDAHULUAN. juga dihadapi oleh berbagai negara berkembang di dunia. Stroke adalah penyebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju, setelah penyakit jantung dan kanker, dimana setiap tahunnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan faktor resiko primer penyakit jantung dan stroke. Pada

B A B I PENDAHULUAN. negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut,

I. PENDAHULUAN. fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat dalam detik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke secara nyata menjadi penyebab kematian dan kecacatan di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein terlarut, yang dapat ditemukan di dalam plasma, dengan berat molekul 340 kda. Sebagai faktor pembekuan, fibrinogen merupakan komponen esensial dalam sistem koagulasi, dan merupakan prekursor dari fibrin. Plasma fibrinogen merupakan komponen penting dalam kaskade koagulasi, dan juga merupakan determinan utama dalam hal viskositas darah dan juga aliran dalam darah. Dari beberapa penelitian didapatkan peningkatan kejadian dalam peningkatan kadar plasma fibrinogen dapat dihubungkan dengan peningkatan resiko penyakit kardiovaskular, termasuk juga stroke, penyakit jantung iskemik, dan penyakit tromboemboli lainnya. Peningkatan kadar plasma fibrinogen dapat menghasilkan suatu keadaan protrombotik atau hypercoagulable state, dan merupakan bagian penting dalam menjelaskan resiko dari stroke dan kondisi tromboemboli lainnya seperti atrial fibrilasi. 1 1 Fibrinogen merupakan salah satu faktor pembekuan, yang bisa meningkat pada proses pembekuan, dan dapat juga sebagai marker 1,2 inflamasi. Peningkatan kadar plasma fibrinogen merupakan salah satu resiko untuk terjadinya stroke iskemik. 1

Pada suatu penelitian prospektif pada pasien dengan stroke iskemik akut, ditemukan bahwa terdapat hubungan secara indenpenden terhadap peningkatan kadar plasma fibrinogen dan konsentrasi tissue plasminogen activator dengan kejadian stroke iskemik pada dewasa muda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fisher, dkk, yang dilakukan terhadap 100 orang dengan iskemia serebral (transient ischemic attack dan stroke), didapati peningkatan dari viskositas darah, viskositas plasma, dan kadar fibrinogen. 3 Berdasarkan penelitian oleh Zhang,dkk, dari bulan Juli 2005 sampai Juni 2006, pada pasien dengan akut serebral infark di Union Hospital, Cina, didapati kadar plasma trombomodulin, fibrinogen, dan aktivitas tissue factor (αtf) yang meningkat secara signifikan pada pasien akut serebral infark, dibandingkan dengan pada kontrol. Dari penelitian prospektif oleh Chuang, dkk, di Taiwan, pada tahun 2005 didapatkan hasil bahwa fibrinogen merupakan prediktor terjadinya stroke iskemik. 6 Zoppo, dkk telah melakukan penelitian berdasarkan data dari STAT (Stroke Treatment with Ancroid Trial) dari tahun 1992-1998, dan ESTAT (European Stroke Treatment with Ancroid Trial) dari tahun 1996-2000 dengan mengukur kadar fibrinogen dalam 3 jam (STAT) atau 6 jam (ESTAT) dari onset stroke, selama 5 hari. Dari penelitiannya mereka menemukan bahwa terdapat hubungan independen antara 4 5

kadar fibrinogen yang tinggi dengan outcome yang buruk pada penderita stroke iskemik. Stroke telah mendapat perhatian lebih, oleh karena stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak, selain penyakit jantung dan kanker. stroke juga dapat menyebabkan disabilitas jangka panjang. Pada tahun 2005, stroke bertanggung jawab terhadap kematian 5,7 miliar penduduk dunia (16,6%),dan 87% kematian ini terdapat pada negara-negara dengan ekonomi yang rendah dan menengah. 8,9 7 Angka kejadian Amerika Serikat telah mencapai lebih dari 750.000 setiap tahunnya dan merupakan angka kejadian stroke tertinggi di dunia. 9 Menurut American Heart Association, kerugian ekonomi akibat stroke di tahun 1999 telah mencapai 51 miliar dollar (mencakup biaya langsung dan tak langsung). Angka kejadian stroke di Eropa timur lebih sering dibandingkan di Eropa barat, yaitu 660 per 100.000 penduduk di Rusia, dan 303 per 100.000 penduduk di Swedia. Di Perancis angka kematian akibat stroke pertahunnya merupakan yang terendah, dan angka kematian tertinggi terdapat di Inggris. Angka kematian akibat stroke di ASEAN bervariasi. Menurut data Asian Medical Information Centre (SEAMIC) menunjukkan bahwa stroke termasuk di dalam 4 penyebab utama kematian di ASEAN sejak tahun 1992. 12 11 10

Di Indonesia, penelitian berskala cukup besar pernah dilakukan oleh ASNA (ASEAN Neurological Association) di 28 Rumah Sakit (RS) seluruh Indonesia, pada bulan oktober 1996 sampai bulan maret 1997. Studi epidemiologi stroke ini bertujuan untuk melihat profile klinis stroke dimana dari 2065 pasien stroke akut, dijumpai rata-rata usia adalah 58,8 tahun (range 18-95 tahun) dengan kasus pada pria lebih banyak dari pada wanita. Rata-rata waktu masuk ke RS adalah lebih dari 48,5 jam (range 1-968 jam) dari onset. Rekuren stroke dijumpai hampir pada 20% pasien dan frekuensi stroke iskemik adalah yang paling sering terjadi. 13 Usaha preventif dan terapi infark iskemik yang tepat membutuhkan usaha untuk mendeteksi mekanisme timbulnya iskemik. Disini neurovaskular ultrasound memiliki peran penting pada pasien stroke iskemik. Transcranial Doppler merupakan metode non invasive yang cepat, aman, akurat dan lebih murah dalam mengevaluasi sistem vaskular untuk penyebab potensial iskemik. Selain itu TCD juga dapat memonitor secara berkelanjutan, dan cocok untuk evaluasi kegawatdaruratan. 14 Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Ameriso, dkk, suatu studi Cohort pada 42 subjek berusia 63-86 tahun yang sehat tanpa ada gangguan hematologi atau gejala serebrovaskular untuk melihat hubungan antara fibrinogen dan hematokrit dengan kecepatan aliran darah pada Mean Cerebral Artery (MCA) dengan menggunakan

Transcranial Doppler (TCD). Mereka menemukan hubungan terbalik yang signifikan antara mean velocity dan level konsentrasi hematokrit dan fibrinogen. Kedua variable ini ditemukan berhubungan secara independen terhadap velocity. Sohn, dkk melakukan suatu studi terhadap pengaruh dari kadar hematokrit dan serum fibrinogen terhadap pemeriksaan Transcranial Doppler pada pasien normal. Dari penelitiannya didapat bahwa serum fibrinogen hanya berpengaruh lemah terhadap mean velocities dari internal carotid artery (ICA). 16 15 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut : Bagaimanakah hubungan kadar fibrinogen dengan hasil pemeriksaan Transcranial Doppler (TCD) pada penderita stroke iskemik akut? 1.3 Hipotesia Penelitian Ada hubungan antara fibrinogen dengan hasil pemeriksaan Transcranial Doppler pada penderita stroke iskemik akut.

1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Untuk menilai hubungan kadar fibrinogen dengan hasil pemeriksaan Transcranial Doppler (TCD) pada penderita stroke iskemik akut. 1.4.2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui gambaran karakteristik demografik,dari penderita stroke iskemik akut di RSUP H. Adam Malik Medan Untuk mengetahui perbedaan kadar fibrinogen antara penderita stroke iskemik akut dengan non stroke Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan Transcranial Doppler (TCD) antara penderita stroke iskemik akut dengan non stroke Untuk mengetahui perbedaan kadar fibrinogen berdasarkan karakteristik pada penderita stroke iskemik akut Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan Transcranial Doppler (TCD) berdasarkan karakteristik pada penderita stroke iskemik akut 1.5 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa peningkatan kadar fibrinogen dan hasil pemeriksaan TCD ada hubungannya dengan penyakit stroke iskemik. Oleh karenanya kadar fibrinogen dan hasil

pemeriksaan TCD dapat sebagai prediktor pada penyakit stroke iskemik akut. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan kemajuan ilmu pengetahuan terutama dalam pemahaman patogenesis serta perjalanan penyakit stroke dan kaitannya dengan fibrinogen dan hasil pemeriksaan TCD.