Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

PEMENTASAN WAYANG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN HEPATITIS B DI INDONESIA

Etiology dan Faktor Resiko

2014 AEA International Holdings Pte. Ltd. All rights reserved. 1

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut. Sukaca (2009, p.25) menyatakan, kanker leher rahim (Kanker Serviks)

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

Komunitas Senam Sehat di Desa Bener, Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia hamil.

USULAN PROGAM KREATIVIFITAS MAHASISWA PERMAS 3M PLUS (PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 3M PLUS) SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN KASUS DBD BIDANG KEGIATAN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KOORDINASI DESA SIAGA DAN PHBS

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus dilaksanakan secara terus-menerus

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) DESA WARU MRANGGEN DEMAK DALAM UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KELUARGAKU BEBAS HIV/AIDS MELALUI KADER HIV/AIDS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, toksin, replikasi intra seluler atau reaksi antigen-antibodi.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi, walaupun dari

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FTP LEPTOSPIROSIS ( FLIMTENTANG PENCEGAHAN LEPTOSPIROSIS DI MASYARAKAT KEDUNGMUNDU ) Bidang Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Dinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

Menuju Desa Siaga Sehat Jiwa

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1 DESEMBER HARI AIDS SE-DUNIA Stop AIDS: Akses untuk Semua! Mardiya. Kondisi tersebut jauh meningkat dibanding tahun 1994 lalu yang menurut WHO baru

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

BAB 1 PENDAULUAN. menyerang system kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immune

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakomodasi kesehatan seksual, setiap negara diharuskan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) ,

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan rakyat Indonesia? Visi Indonesia sehat 2010 bertujuan untuk meningkatkan

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat

OLEH A A ISTRI YULAN PERMATASARI ( ) KADEK ENA SSPS ( ) WAYLON EDGAR LOPEZ ( )

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. diseluruh penjuru dunia dengan kejadian tertinggi dibeberapa daerah tropis seperti

PEDOMAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan populasi manusia dan globalisasi menyebabkan perpindahan manusia

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

KAMIS (KADER ANDALAN MENGEDUKASI INDIVIDU HEPATITIS) SEBAGAI UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF PENYAKIT HEPATITIS DI DESA WARU RW 01 DAN RW 02 KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Merry Yudha Retno Anggraeni 1), Ns. Nikmatul Khayati,S.Kep.M.Kep 2) Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang Email : merryudha98@gmail.com Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang Email : nikmatulkhayati2@gmail.com ABSTRAK Desa Waru merupakan desa di wilayah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak dengan jumlah penduduk laki-laki 2.098 jiwa dan perempuan 1978 jiwa. Untuk jumlah penduduk di RW 01 laki-laki 230 jiwa dan perempuan 210 jiwa, RW 02 jumlah laki-laki 238 jiwa dan perempuan 225 jiwa keseluuruhan jumlah penduduk di RW 01 dan RW 02 adalah 903 jiwa. Permasalahan yang terdapat di Desa Waru RW 01 dan RW 02 antara lain salah satu keluarga yang meninggal dengan penyakit hepatis dan tidak mengetahui penyebab,pencegahannya. Tujuan diadakan kegiatan ini agar peran remaja aktif dalam masyarakat untuk mengetahui konsep dasar hepatitis dan menambah ilmu pengetahuan tentang keperdulian kesehatan di lingkungan sekitar. Pengabdian Masyarakat KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) ini dilakukan selama 3 bulan dengan melibatkan 10 remaja dari RW 01 dan 10 remaja dari RW 02, derajat kesehatan dan kualitas hidup dapat di capai secara optimal sebagai upaya promotive dan preventive. Kader Hepatitis di lakukan dalam rangka peningkatan kemampuan mayarakat khususnya dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas layanan penderita Hepatitis sehingga mereka mampu memerihara dan meningktkan derajat hidup untuk mandiri, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para kader Hepatitis tentang pelaksanaan perawatan, dukungan pada penderita Hepatitis sehingga mereka menyadari pentingnya pengungkapan status Hepatitis. Dari kegiatan pelatihan kader remaja dan pengadaan posko untuk konsultasi tentang penyakit hepatitis para remaja desa Waru Mranggen Demak sangat berapresiasi dengan adanya kegiatan ini. Apabila hasil dari kegiatan inimenghasilkan hasil yang memuaskan, kami akan melanjutkan kegiatan penyuluhan di seluruh desa di Kecamatan Mranggen dan memberikan distribusi peralatan tambahan di posko. Sedangkan apabila hasil dari kegiatan ini tidak memuaskan kami akan mengkoreksi kegiatan ini. Kata kunci : Kader Remaja, Promotif dan Preventif, Hepatitis 561

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut (Wong, 2011). Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penyakit hepatitis gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis bagi masyarakat adalah apabila ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga mampu menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan penderita harusmenerima resiko komplikasi lainnya bahkan dapat menyebabkan kematian. Jika keadaan ini terus berlangsung dan upaya preventif (penanggulangan) kurang diperhatikan, maka hal ini akan sangat berpengaruh pada kualitas generasi penerus yang akan sangat buruk dan akan mengakibatkan rusaknya masa depan bangsa. Berdasarkan pemaparan mengenai masalah diatas, kami mempunyai inisiatif untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga melalui penyuluhan kesehatan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah proposal ini, dapat kami simpulkan bahwa permasalahan yang terjadi diantaranya : 1. Bagaimana cara optimalisasi status kesehatan masyarakat Desa Waru RW 01 dan RW 02 yang dapat dilakukan oleh kader remaja hepatitis? 2. Bagaimana cara meningkatkan peran serta remaja Desa Waru RW 01 dan RW 02 sebagai upaya promotif, preventif masalah kesehatan hepatitis? 3. Keluarga di desa Waru belum paham mengenai bahaya hepatitis sehingga jika hal ini dibiarkan, tentu keluarga akan mudah tertular hepatitis. 4. Kurangnya upaya nyata yang melibatkan partisipasi aktif remaja desa Waru RW 01 dan RW 02, dalam rangka sosialisasi tentang bahaya hepatitis serta upayap encegahannya yang dituangkan melalui media promosi. 5. Semakin meningkatnya keluarga yang tertular hepatitis. Sehingga di perlukan upaya pencegahan hepatitis sejak dini. 1.3 Tujuan Masalah Adapun tujuan PKM ini adalah : 1. Untuk mengetahui peran Kamis (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) sebagai upaya promotif dan preventif penyakit Hepatitis di Desa Waru RW 01 dan RW 02 Mranggen Demak. 2. Untuk mengetahui kemampuan Kamis (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) dalam mengetahui konsep dasar penyakit hepatitis. 3. Untuk menambah pengetahuan tentang pembuatan media kesehatan dalam upaya penurunan status kesehatan penyakit hepatitis di Desa Waru RW 01 dan RW 02 Mranggen Demak. 562

4. Membentuk upaya-upaya nyata yang melibatkan partisipasi aktif warga desa Waru, dalam rangka sosialisasi tentang bahaya hepatitis serta upaya pencegahannya yang dituangkan melalui media edukasi cetak 5. Meningkatkan kepedulian dan kepekaan warga desa Waru akan bahaya hepatitis. 1.4 Luaran Yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah : 1. Meningkatkan pemahaman kader hepatitis tentang konsep dasar hepatitis (pengertian, tanda dan gejala, penularan, dan pencegahan) 2. Mewujudkan keluarga di desa Waru bebas dari hepatitis, karena hepatitis menjadi faktor kematian yang cukup besar. 3. Mengurangi angka penderita hepatitis di masa mendatang karena hepatitis sangat berbahaya bagi kesehatan maupun bagi orang disekitarnya yang bisa tertular hepatitis. 4. Memberikan pengetahuan sejak dini kepada keluarga di desa Waru tentang bahaya hepatitis sehingga peluang mereka untuk tertular hepatitis menjadi lebih kecil bahkan tidak ada sama sekali. 5. Membentuk generasi bangsa tanpa hepatitis sehingga menjadikan mereka generasi harapan bangsa yang berkualitas di masa depan. BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 2.1 Permasalahan di Masyarakat Dari hasil pengamatan tim PKM-M di Desa Waru RW 01 dan RW 02 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, ditemukan permasalahan kesehatan penyakit hepatitis, jumlah penduduk desa Waru RW 01 dan RW 02 : 584 jiwa yang terdiagnosa penyakit hepatitis 4 orang 3 diantaranya sudah meninggal 1 masih dalam tahap penyembuhan permasalahan tersebut akibat kurang perdulinya keluarga dalam tahap preventif dan promotif penyakit hepatitis. Mereka beranggapan bahwa penyakit hepatitis adalah penyakit kuning yang tidak dapat disembuhkan. Masyarakat juga berpendapat bahwa penyakit hepatitis tidak berbahaya karena dapat menular dari penggunaan tempat makan yang bergantian. Kurangnya pengetahuan para warga tersebut dapat menyebabkan dampak yang sangat memprihatikan. Kurang perdulinya warga tentang kesehatan di Desa Waru RW 01 dan RW 02 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak masih minim. 2.2 Penyelesaian Masalah Berdasarkan hasil evaluasi oleh tim pengusul dan masyarakat desa Waru Mranggen Demak dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang ada, maka telah di sepakati tentang alternatif pemecahan masalah tersebut, solusi yang di tawarkan dalam rangka pemecahan masalah yang di nilai dapat di laksanakan adalah : Rekuitmen Kamis (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) sebagai Upaya Promotif dan Preventif Penyakit Hepatitis di Desa Waru Rw 01 dan Rw O2 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak kader Hepatitis di lakukan dalam rangka 1) Peningkatan kemampuan mayarakat khususnya dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas layanan penderita Hepatitis sehingga mereka mampu memerihara dan meningktkan derajat hidup untuk mandiri, 2) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para kader Hepatitis tentang pelaksanaan perawatan, dukungan dan pengobatan pada penderita Hepatitis sehingga mereka menyadari pentingnya pengungkapan status Hepatitisnya, pentingnya upaya promotive dan preventive pada masalah kesehatan, 3) Jumlah 563

kader yang direkrut minimal 10 orang tiap RW, 4) Derajat kesehatan dan kualitas hidup dapat di capai secara optimal. Pelatihan konseling rujukan di lakukan dalam rangka 1) Peningkatan kesadaran kelompok resiko untuk memeriksakan diri ke klinik, 2) Peningkatan kemampuan para kader Hipatitis dalam upaya melakukan pendekatan pada penderita dengan menjamin aspek kerahasiaan dan kenyamanan, deteksi dini mengambil tindakan yang tepat jika menghadapi kondisi yang membuthkan rujukan medis, 3) Peningkatan kemampuan para kader Hepatitis memberikan konseling pada keluarga, 4) Mampu memberikan terapi psikoedukasi pada keluarga dan penderita Hepatitis. Pengenalan kewaspadaan universal dilakukan dalam rangka 1) Mengantisipasi penularan Hepatitis ke masyarakat luas, 2) Peningkatan ketrampilan masyarakat untuk menggunakan alat pelindung diri apabila melakukan kontak langsung dengan penderita Hepatitis. BAB 3. METODE PELAKSANAAN Metode pengembangan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian tahapan yang disusun secara sistematis, berikut flow map yang akan berjalan : 3.1 PEREKRUTAN KADER REMAJA Mengadakan pertemuan dengan kader untuk membahas program kerja yang akan dilaksanakan dengan meminta untuk masingmasing RW delegasi 10 orang para remaja untuk bersedia mengikuti kegiatan pelatihan kader. Adanya perwakilan remaja dari perempuan dan laki-laki. 3.2 PELATIHAN KADER KESEHATAN REMAJA Pelatihan dibagi menjadi 4 (empat) sesi pelatihan dengan 1 (satu) sesi setiap 2 (dua) minggu, dan akan dilaksanakan pada hari minggu dengan durasi 2 jam dari pukul 10.00 sampai dengan 12.00. Materi yang akan diberikan meliputi : konsep dasar hepatitis ( pengertian, tanda dan gejala, penyebab, penularan, pencegahan), konsep ibu menyusui dengan penyakit hepatitis, pemeriksaan fisik hepatitis, pelatihan pembuatan media penyuluhan. 3.3 PENATAAN 2 POSKO KAMIS Untuk pembentukan posko akan di tempatkan di rumah kader remaja yang bersedia untuk di jadikan tempat posko terpadu hepatitis. Pembentukan posko meliputi pembentukan struktur organisasi kader remaja, pemasangan mmt dan banner, penataan alat kesehatan, pembukuan, pembentukan jadwal penjagaan posko di RW 01 dan RW 02.untuk posko 1 dirumah Ribut Wahyudi dan posko 2 di rumah Dwi Nugraini Fajar Septiani. Peralatan yang ada di Posko yaitu termometer, spigmomanometer, countainer, stetoskop, penlight, aseptik gel, masker, handscoon,timbangan, alat HbsAg. 3.4 PELATIHAN KADER REMAJA UNTUK PEMERIKSAAN FISIK TANDA- TANDA VITAL DAN DETEKSI DINI BAGI KAMIS Pelatihan ini bertujuan untuk melatih kader remaja untuk melakukan pemeriksaan fisik tanda-tanda vital dan skrining hepatitis. Sehingga kader dapat melakukan pemeriksaan secara mandiri dan di lakukan kepada warga masyarakat. Seperti pemeriksaan mata 564

menggunakan pen light untuk menilai apakah ada perubahan warna kuning pada mata klien, pemeriksaan tekanan darah, penggunaan aseptik gel untuk teknik cuci tangan. 3.5 PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PENYULUHAN Pelatihan ini bertujuan untuk melatih kader remaja agar dapat membuat sarana penunjang untuk pembuatan media pendidikan kesehatan tentang konsep dasar hepatitis (pengertian, tanda gejala, penyebab, penularan, pencegahan). 3.6 PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PARA KADER Untuk kader remaja agar dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat untuk melakukan penyuluhan kesehatan yang telah dilatih oleh pengusul. Penyuluhan yang pertama dilakukan dirumah ibu Rohmatus Sobiroh, selajutnya di pengajian bapak tas an dan mushola baitul muslimin. untuk rencana selanjutnya akan mengadkan penyuluhan kesehatan diseluruh desa Waru. 3.7 PEMERIKSAAN HEPATITIS Untuk kegiatan skrining di lakukan dengan cara dari anggota PKM berjumlah 5 orang dari anggota KAMIS sebanyak 20 orang dan warga sebanyak 25 dari warga Desa Waru yang sudah terdaftar sebagai pemeriksa hepatitis. Pemeriksaan pertama yaitu meja 1 untuk pendaftaran pemeriksaan hepatitis, meja kedua untuk pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan oleh kader, meja ke tiga untuk pengambilan darah perifer menggunakan lancet dan di ambil melalui tabung kecil dan diletakkan di stik HbsAg diberi cairan buffer. Tunggu 15 menit untuk melihat hasil jika ada tanda garis 2 berarti positif hepatitis, jika bergaris 1 yaitu negatif hepatitis. 3.8 EVALUASI Dari kegiatan pelatihan kader remaja dan pengadaan posko untuk konsultasi tentang penyakit hepatitis para remaja desa Waru Mranggen Demak sangat berapresiasi dengan adanya kegiatan ini.apabila hasil dari kegiatan ini menghasilkan hasil yang memuaskan, kami akan melanjutkan kegiatan pelatihan di seluruh desa di Kecamatan Mranggen dan memberikan distribusi peralatan tambahan di posko, agar masyarakat dapat mengetahui pentingnya kesehatan. Sedangkan apabila hasil dari kegiatan ini tidak memuaskan kami akan mengkoreksi kegiatan ini. BAB 4 HASIL YANG DICAPAI Program KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) sebagai Upaya Promotif dan Preventif Penyakit Hepatitis di Desa Waru RW 01 dan RW 02 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak sudah berjalan dengan baik, dimana semua kegiatan sudah dilakukan sesuai dengan pencapaian program yang terjadwal. Target pertama dalam program ini adalah survey lokasi yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan dan potensi penyakit atau masalah kesehatan yang ada di desa tersebut. Setelah permasalahan dan potensi tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan, tahap selanjutnya yaitu melakukan perijinan serta konsultasi pada berbagai pihak terutama Kepala Desa Waru, Ketua RW 01 RW 02 dan ketua remaja Dukuh Sandan Waru.Apresiasi dari pihak-pihak tersebut sangat baik dan mendukung adanya program yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan yang ada di Desa Waru. Sosialisasi pertama dilakukan pada tanggal 26 Maret 2017 yang dihadiri oleh 20 remaja dan anggotanya (ketua RW 01 dan 02). Antusias para remaja dalam mengikuti KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) sangat baik. Adapun hasil yang telah dicapai adalah perekrutan kader terdiri dari perwakilan remaja RW 01 terdiri 10 remaja dan RW 02 terdri 10 remaja, pelatihan kader tentang konsep dasar hepatitis dan ibu menyusui dengan Hepatitis, Pembentukan KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis), Pelatihan kader remaja tentang konsep dasar Hepatitis dan ibu menyusui dengan penyakit hepatitis,pelatihan KAMIS tentang pemeriksaan fisik dan deteksi dini bagi para KAMIS, Penataan posko hepatitis di RW 01 dan RW 02, Pelatihan pembuatan media penyuluhan kesehatan, Penyuluhan kesehatan 565

oleh para kader, Pemeriksaan Hepatitis telah tercapai. Berikut ini ketercapaian target luaran dari Program Para KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) yang dilaksanakan di Desa Waru RW 01 dan RW 02 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. 9 Pemeriksaan Hepatitis 10 Penyusunan laporan kemajuan kegiatan, laporan akhir, Ketercapaian Target Luaran 100% 0% Tabel 1. Ketercapaian Target Luaran No Target Ketercapaian 100% Belum Terlaksana terlaksana 1 Survei lokasi Desa Waru RW 01 dan RW 02 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak 2. Sosialisasi dengan RW dan Remaja 3 Pembentukan KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) 4 Pelatihan kader remaja tentang konsep dasar Hepatitis dan ibu menyusui dengan penyakit hepatitis 5 Pelatihan KAMIS tentang pemeriksaan fisik dan deteksi dini bagi para KAMIS 6 Penataan posko hepatitis di RW 01 dan RW 02 7 Pelatihan pembuatan media penyuluhan kesehatan 8 Penyuluhan kesehatan oleh para kader BAB 5 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Rencana tahap berikutnya untuk program KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) antara lain : 1. Warga Desa Waru RT 01 dan RW 02 ikut berpartisipasi datang ke Posko KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) untuk melakukan pemeriksaan Hepatitis. 2. Para KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) dapat - melakukan penyuluhan kesehatan tentang konsep dasar hepatitis dan ibu menyusui dengan hepatitis menyeluruh di Desa Waru 3. - Para KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) mampu menerapkan pentingnya menjaga kesehatan untuk mengurangi faktor risiko terjadinya hepatitis. BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN 6.1.1 Kegiatan perekrutan kader sesuai dengan tujuan yang diharapkan 6.2.1 Para KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) dapat berperan aktif di dalam Desa Waru untuk memberikan upaya promotif dan preventif penyakit hepatitis 6.3.1 Untuk hasil pemeriksan hepatitis dari 37 responden negatif memiliki penyakit hepatitis 566

6.4.1 Para KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) mampu mengetahui tentang konsep dasar Hepatitis dan Ibu menyusui dengan penyakit Hepatitis 6.5.1 Para warga desa Waru RW 01 dan RW 02 dapat mengetahui tentang uapaya promotif dan preventif penyakit Hepatitis 6.2 SARAN 6.2.1 Proses monitoring dan evaluasi lebih intensif untuk berkelanjutan dan keberhasilan program KAMIS (Kader Andalan Mengedukasi Individu Hepatitis) 567