SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Latar Belakang dan Sejarah Terbentuknya. WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) Bagian Pertama. Fungsi WTO. Tujuan WTO 4/22/2015

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN INVESTASI

ABSTRAK. Kata kunci : WTO (World Trade Organization), Kebijakan Pertanian Indonesia, Kemudahan akses pasar, Liberalisasi, Rezim internasional.

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN DUNIA (GATT/WTO)

BAB I PENDAHULUAN. membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era

HUKUM PERDAGANGAN BEBAS MULTILATERAL Perdagangan Internasional Dan Lingkungan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. World Trade Organization (WTO) secara resmi berdiri pada. tanggal 1 Januari 1995 dengan disepakatinya Agreement the World

1 BAB V: PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

SISTEM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAHAN KULIAH HUKUM PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2008

UU 7/1994, PENGESAHAN AGREEMENT ESTABLISHING THE WORLD TRADE ORGANIZATION (PERSETUJUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI PERDAGANGAN DUNIA)

BAHAN KULIAH HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATCH DAY 7 WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO)

RESUME. Liberalisasi produk pertanian komoditas padi dan. biji-bijian nonpadi di Indonesia bermula dari

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Halaman Persetujuan Pembimbing... ii. Halaman Pengesahan Skripsi... iii. Halaman Pernyataan... iv

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas dunia merupakan dua hal yang

Pengantar Hukum WTO. Peter Van den Bossche, Daniar Natakusumah dan Joseph Wira Koesnaidi 1

Lex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan

HUKUM PERDAGANGAN BEBAS MULTILATERAL Penyelesaian Sengketa Dagang Melalui Arbitrase

PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES

ANALISIS HUKUM ATAS PEMBATASAN INVESTASI ASING PADA SEKTOR INDUSTRI JASA PERBANKAN DI INDONESIA SKRIPSI

TUGAS MATA KULIAH HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL. Posisi Indonesia dan Perkembangan Perundingan WTO (Doha Development Agenda) APRILIA GAYATRI

LAPORAN PENDAHULUAN STUDI ANTISIPASI GATT

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang telah menjadi anggota World Trade

BAB II PERJANJIAN TRIPS YANG DIKELUARKAN OLEH WTO DAN RATIFIKASI INDONESIA

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG INTERNASIONAL DALAM KERANGKA WTO (WORLD TRADE ORGANIZATION)

hambatan sehingga setiap komoditi dapat memiliki kesempatan bersaing yang sama. Pemberian akses pasar untuk produk-produk susu merupakan konsekuensi l

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis yang berkembang sangat pesat. perhatian dunia usaha terhadap kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. secara signifikan meningkat dengan pesat, khususnya ketika ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perdagangan antar negara menjadi berkembang pesat dan tidak hanya

Sambutan oleh: Ibu Shinta Widjaja Kamdani Ketua Komite Tetap Kerjasama Perdagangan Internasional Kadin Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sistem yang ada di dalam hukum merupakan upaya untuk menjaga

ANALISIS TENTANG SISTEM PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG INTERNASIONAL DALAM WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) DAN MANFAATNYA BAGI INDONESIA TESIS

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI, M E M U T U S K A N :

IDENTITAS MATA KULIAH

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam periode September Oktober 2009 terbukti telah terjadi

Artikel 22 ayat 1, DSU Agreement.

BAB II PENGATURAN PENYELESAIAN SENGKETA DALAM GENERAL AGREEMENT ON TARIFFS AND TRADE (GATT) DAN WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO)

Dhiani Dyahjatmatmayanti, S.TP., M.B.A.

KEPPRES 62/1996, PEMBENTUKAN DELEGASI REPUBLIK INDONESIA UNTUK KONFERENSI TINGKAT MENTERI ORGANISASI PERDAGANGAN DUNIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SILABUS. : Perdagangan Pertanian Nomor Kode/SKS : ESL 314 / 3(3-0)2

KEDUDUKAN BILATERAL INVESTMENT TREATIES (BITs) DALAM PERKEMBANGAN HUKUM INVESTASI DI INDONESIA

HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL KODE MATA KULIAH : WGI 4234 BLOCK BOOK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EFEKTIFITAS PERJANJIAN TRIPS DI INDONESIA

Conduct dan prosedur penyelesaian sengketa. GATT terbentuk di Geneva pada tahun 1947

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1989 TENTANG PATEN

perdagangan, industri, pertania

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Dumping dan Anti Dumping

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 LEMBAR PENGESAHAN 2 LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS.. 3 KATA PENGANTAR. 4 ABSTRACK... 7 INTISARI 8 DAFTAR ISI...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL JOINT VENTURE AGREEMENT

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum OLEH:

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan menempatkan prioritas pembangunan pada bidang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1989 TENTANG PATEN

II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Produksi dan Ekspor CPO (Crude palm Oil) Indonesia

KONTRAK ALIH TEKNOLOGI Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum

Oleh : Putu Ayu Satya Mahayani I Ketut Sujana Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang berdirinya the World Trade Organization (WTO) tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi negara. 2 Salvatore menyatakan bahwa

ANALISIS HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN KANDUNGAN LOKAL DALAM KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI BERDASARKAN KESEPAKATAN WTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau disebut juga dengan property rights

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat tajam. Para pelaku pasar di satu negara berlomba-lomba

I. PENDAHULUAN. bagaimana keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, sementara itu

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERDAGANGAN INTERNASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perlindungan terhadap karya cipta manusia. menjadi semakin penting dengan terjadinya revolusi

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN TIM NASIONAL UNTUK PERUNDINGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

IMPLIKASI PRINSIP MOST FAVOURED NATION DALAM UPAYA PENGHAPUSAN HAMBATAN PEDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Perdagangan, Perindustrian, Investasi dan Hak Kekayaan Intelektual, 2007), hal 1.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau kegiatan bisnis yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang

BAB III PENUTUP. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan penyelesaian sengketa

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat itu sendiri.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN TIM NASIONAL UNTUK PERUNDINGAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. paparkan sebelumnya, dengan uraian sebagai berikut:

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

MULTILATERAL TRADE (WTO), FREE TRADE AREA DI TINGKAT REGIONAL (AFTA) ATAU FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai isu internasional, HKI (Hak Kekayaan Intelektual) berkembang

BAB I PENDAHULUAN. serta pembentukan watak menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan dasar yang harus

PERLINDUNGAN INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD WORLD TRADE ORGANIZATION

BAB I PENDAHULUAN. Cina mulai mengajukan diri untuk menjadi anggota WTO sejak Juli 1986

WORLD TRADE ORGANIZATION Structure & Membership FETRYCIA ANGELA OCTORY/ KEN SWARI MAHARANI /

SISTEM PENETAPAN NILAI PABEAN (CUSTOMS VALUATION) YANG BERLAKU DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan isu yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sekutu, maka dimulailah upaya membentuk lembaga-lembaga ekonomi

Oleh Abdullah William Rasyidin 1; Christy Damayanti 2 ; Halifa Haqqi 3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dr Erwidodo Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Litbang Pertanian. Workshop Pra-Konferensi PERHEPI Bogor, 27 Agustus 2014

Transkripsi:

BAHAN KULIAH WORLD TRADE ORGANIZATION Prof. Sanwani Nasution, SH Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2009

SEJARAH TERBENTUKNYA GATT (1) Kondisi perekonomian dunia pasca PD I Stagnasi perdagangan internasional(negara-negara menutup pasar domestik untuk memulihkan industri domestik) Malaese, keruntuhan ekonomi dunia Pecah PD II, tatanan ekonomi internasional kian terpuruk Konferensi Havana, Cuba oleh negara pemenang perang dan disponsori oleh ECOSOC untuk memperbaiki kondisi ekonomi internasional Havana Charter dihasilkan dalam konferensi. Mengatur tatanan perdagangan internasional RencanapembentukanITO (International Trade Organization)

SEJARAH TERBENTUKNYA GATT (2) Senat USA menolak memberikan wewenang kepada eksekutif untuk meratifikasi Havana Charter, khususnya pembentukan ITO. Kegagalan meratifikasi Havana Charter, tindakan USA diikuti negara maju lainnya. ITO gagal terbentuk. Salah satu instrument Havana Charter, (Trade Policy) tetap berjalan karena tidak membutuhkan ratifikasi legislatif negara peserta. Trade Policy mengatur tentang kebijakan tarif dan perdagangan. LebihdikenaldengansebutanGeneral Agreement on Tariff and Tade

SEJARAH TERBENTUKNYA WTO (1) Kesulitan ekonomi dunia pada awal tahun 1980-an, terutama akibat tekanan besar pada ekonomi Amerika Serikat Negara-negara menerapkan kebijakan proteksi dan kebijakan trade barrier lainnya Amerika Serikat dan negara maju lainnya menghendaki adanya pertemuan internasional untuk menata sistem perdagangan dunia. Amerika Serikat memandang GATT tidak efektif karena hanya merupaka executive agreement yang tidak memiliki kekuatan memaksa. Putaran Uruguay digelar (1986 1994).

SEJARAH TERBENTUKNYA WTO (2) Uruguay Round tidak saja merundingkan sektor tradisional (perdagangan dan tarif), tetapi juga new issues. New Issues : Agreement on Trade in Services, Agreement on Trade Related Aspect on Intellectual Properties, Agreement on Trade Related Investment Measures. Kontroversi antara negara maju dan negara sedang berkembang Perlu dibentuk organisasi permanen untuk mengadministrasikan dan menegakkan hasil perundingan serta melengkapi peran dua pilar ekonomi dunia (IMF dan WB) Diratifikasi Agreement on Establishing the World Trade Organization (WTO).

FUNGSI WTO memperlancar pelaksanaan, administrasi dan operasi dan mencapai sasaran-sasaran dari persetujuan yang dicapai negara-negara anggota sebagai forum perundingan untuk anggotaanggotanya yang berhubungan dengan hubungan perdagangan multilateral sebagai forum penyelesaian sengketa

FUNGSI WTO mengatur Mekanisme Pemantauan Kebijaksanaan Perdagangan negara-negara anggota Bekerjasama dengan Dana Moneter Internasional dan dengan Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan serta badan-badan afiliasinya untuk mencapai keterkaitan yang lebih besar dalam pengambilan kebijaksanaan ekonomi global

Keanggotaan Indonesia di WTO Indonesia adalah salah satu negara yang turut mendirikan WTO UU No. 7 Tahun 1994, tentang Ratifikasi Perjanjian PendirianOrganisasiPerdaganganDunia(Agreement on Establishing the World Trade Organization) Konsekuensieksternaldaninternal Eksternal : mematuhi kesepakatan WTO Internal : menyesuaikan hukum nasional dan memastikan penerapannya

Keanggotaan Indonesia di WTO Pertimbangan Indonesia 1. Indonesia akan sangat diuntungkan dari kesepakatan mengenai tariff Melalui pelaksanaan prinsip special and defferential treatment bagi negara berkembang, Indonesia tidak perlu memberikan komitmen untuk menurunkan tariff yang ada. Tariff binding rata-rata maksimum 40%. Indonesia masih bisa menaikkan tariff sampai batas maksimum sebesar 40 %, karena banyak diantaranya pada saat itu tariff yang diterapkan Indonesia sudah di bawah 40%.

Keanggotaan Indonesia di WTO Pertimbangan Indonesia 2. perlindungan bagi kepentingan Indonesia dari tindakan-tindakanunilateral dantrade harassment Sistim perdagangan multilateral yang dihasilkan dalam Putaran Uruguay yang pelaksanaannya diadministrasikan dan diawasi oleh WTO memberikan perlindungan bagi kepentingan Indonesia dari tindakan-tindakan unilateral dan trade harassment yang dilancarkan oleh mitra dagang.

Keanggotaan Indonesia di WTO Pertimbangan Indonesia 3. Keikutsertaan Indonesia dalam WTO akan mendorong potensi dalam negeri untuk mengkonsolidasi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan dunia internasional

Keanggotaan Indonesia di WTO Pertimbangan Indonesia 4. Meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia 5. mendorong perbaikan kendala-kendala kelembagaan di dalam negeri seperti kendala birokrasi, penanganan resiko dan ketidak pastian, percepatan pembangunan infrastruktur, sepertitransportasi, sumberdayaenergi, komunikasi dan lain sebagainya 6. Tersedianya suatu sistim perdagangan dunia akan dapat mengeratkankerjasamanegara-negaraberkembang, terutama dalam menghadapi dikte-dikte terhadap praktek perdagangan internasional yang dilakukan oleh negara-negara maju.