DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2002). Penanggulangan Sedimentasi di Pelabuhan Perikanan Muara Sungai dengan Cara Fluidasi Laporan Akhir. Jakarta: Bagian Proyek Riset Teknologi Kelautan dan Perikanan. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, S. (2000). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. Asdak, C. (2002). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Bappeda Kabupaten Kulonprogo. (2012). RTRW Kabupaten Kulonprogo. Kulonprogo: Pemkab Kulonprogo. Bappeda Kabupaten Purworejo. (2011). RTRW Kabupaten Purworejo. Purworejo: Pemkab Purworejo. Bappeda Kabupaten Wonosobo. (2011). RTRW Kabupaten Wonosobo. Wonosobo: Pemkab Wonosobo. BPDAS Serayu Opak Bogowonto. (2013). Dipetik Desember 1, 2013, dari :http://bbwsso.net/sisda/download/tkpsda/lain_lain/2/4/6/1/penanganan %20KONSERVASI%20SDA-OK.pptx. (2012). Rencana Pengelolaan DAS Bogowonto Terpadu. Yogyakarta. BPSDA Probolo. (2012). Inventarisasi Kondisi Sungai di Wilayah Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo. Dipetik Maret 11, 2014, dari http://bpsda- probolo.jatengprov.go.id/data%20sda/data%20kondisi%20sungai%20- %20Sungai%20di%20Wilayah%20PBL.%2001022012.pdf. (2010). Monitoring Kualitas Air. Dipetik Maret 11, 2014, dari http://bpsdaprobolo.jatengprov.go.id/data%20sda/data%20monitoring%2 0Kualitas%20Air%20Wilayah%20Kerja%20PBL..pdf Brueckner, J. (2000). Urban sprawl: diagnosis and remedies. Int Reg Sci Rev, 23(2):160 171. Damaryanti, W. (2012). Ratusan Hektar Lahan Terancam Banjir. Dipetik November 12, 2013, dari Suara Merdeka: http://www.suaramerdeka.com/v2/index.php/read/cetak/2012/10/12/201839/ Ratusan-Hektare-Lahan-Terancam-Banjir DeFries, R S;, G P Asner;, R. A. Houghton. (2004). Ecosystems and Land Use Change. Washington DC: American Geophysical Union.
Dewajati, R. (2003). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan DAS Kaligarang terhadap Banjir di Kota Semarang. Semarang: Undip. Dinas PU Kabupaten Magelang. (2011). RTRW Kabupaten Magelang. Magelang: Pemkab Magelang. Febrianingrum, N. D. (2013). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Sedimen di Sungai Lesti. Hamblin, W. K., & Christiansen, E. H. (2001). Earth's Dynamic Systems. Brooks: Cole Publishing. Hanafi, F. (2012). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Laju Erosi dan Sedimentasi di Waduk Mrica. Yogyakarta: UGM. Hardjowigeno, S., & Widiatmaka. (2007). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Harun, U. R. (1992). Dinamika Penggunaan Sumberdaya Lahan di Jawa Barat 1970-1990. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota ITB, No.3 Februari. Hastuti, Y. (2002). Kajian Tata Guna Lahan DAS Babon Kota Semarang dan Implikasinya terhadap Ketersediaan Air. Semarang: MPTK. Ismail, A. (2009). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Karakteristik Hidrologi Daerah Tangkapan AIr Waduk Darma Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Jakarta: UI. Kementerian Kehutanan. (2012). LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR : P.04/V-SET/2009 TANGGAL : 05 Maret 2009. Dipetik Desember 2, 2013, dari http://kelembagaandas.wordpress.com/kelembagaanpengelolaan-das/sk-dirjen-rlps-1/ Kementerian PU. (2010). Dipetik Maret 11, 2014, dari www.sda-pu.go.id: http://sda.pu.go.id:8181/sda/telah_ditetapkan_files/serayu%20- %20Bogowonto_1390202734.pdf Kodoatie, R. (2001). Pengelolaan Sumber Daya Air dalam Otonomi Daerah. Yogyakarta: Andi. Koespramudyo, D. (2008, Edisi Maret - April). Keterkaitan Rencana Pembangunan Nasional Dengan Penataan Ruang. Dipetik September 15, 2013, dari http://bulletin.penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=40
Koresawa, A., & Konvitz, J. (2001). Towards a New Role for Spatial Planning. Paris: OECD. Kusuma, L. P. (2012). Pedoman Perencanaan/Perancangan dan Pengoperasian Sistem Fluidasi untuk Mengatasi Pendangkalan Muara Sungai. Jakarta: Pusat Riset Teknologi Kelautan Dep. Kelautan dan Perikanan. Lambin, E.F.;, Turner B.L.;, Geist H.J.;, Agbola S.B. (2001). The causes of land-use and land-cover change: moving beyond the myths. Global Environmental Change. Vol.11, No. 4, pp 261-269. Linsley, R. K., Kohler, M. A., & Paulhus, J. L. (1996). Hidrologi untuk Insinyur. Jakarta: Erlangga. Muta'ali, L. (2013). Penataan Ruang Wilayah dan Kota (Tinjauan Normatif - Teknis). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM. Paimin, Sukresno, & Purwanto. (2006). Sidik Cepat Degradasi Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS). Bogor: Puslitbang Hutan dan Pengembangan Kehutanan. Poerbandono, Basyar, A., Harto, A. B., & Rallyanti, P. (2006). Evaluasi Perubahan Perilaku Erosi DAS Citarum Hulu dengan Pemodelan Spasial. Infrastruktur dan Lingkungan Binaan, Vol II No.2. Purwadhi. (2008). Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Semarang: LAPAN - Jurusan Geografi Unnes. Purwantoro, S., & Hadi, S. (1996). Studi Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Yogyakarta: UNY. Putri, A. P. (2013). Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Sedimentasi di Hulu Sungai Ular.Jurnal USU. Rahardja, G. G. (1999). Analisis Erosi Dan Sedimentasi Pada Daerah Tangkapan Waduk Jatigede dengan Avswat-X. Bandung: Program Pasca Sarjana ITB. Ritohardoyo, S. (2013). Penggunaan dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Sabandar, S. (2014). DAS Di Kulonprogo Kritis. Dipetik Februari 25, 2014, dari Harian Jogja: http://www.harianjogja.com/baca/2014/02/11/das-dikulonprogo-kritis-488676 Sandy, I. M. (1995). Tanah Muka Bumi, UUPA 1960. Jakarta: PT Indograph bakti FMIPA UI. Santoso, E. (2011). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Potensi Terjadinya Lahan Kritis di Kabupaten Kulonprogo DIY. Bogor: IPB. Soemarto, C. D. (1999). Hidrologi Teknik. Erlangga.
Sriyono. (1999). Hand out: Morfologi. Yogyakarta. Subhan, R. (2011). Kajian Sedimentasi Serta Hubungannya terhap Pendangkalan di Muara Sungai Belawan. Medan: Universitas Sumaatera Utara. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumaatmadja, N. (1988). Studi Geografi : Suatu pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni. Suripin. (2004). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi Offset. Sutanto. (1998). Penginderaan Jauh Jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sutaryono. (2007). Dinamika Penataan Ruang dan Peluang Otonomi Daerah. Yogyakarta: Tugu Jogja Grafika. Syarifudin, Y. (2013). Aplikasi PenginderaanJauh Dan Sistem Informasi Geografis Untuk Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Berdasarkan Kesesuaian Lahan (Kasus Pemanfaatan Ruang Permukiman Kabupaten Purworejo). Yogyakarta: UGM. Tarigan, R. (2005). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Jakarta: Beta Offset. Utomo, N. A. (2013). Perubahan Penggunaan Lahan, Rencana Tata Ruang Wilayah, dan Implikasinya Bagi Pelaksanaan Inisiatif Redd+ di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Bogor: IPB. Utomo, W. H. (1994). Erosi dan Konservasi Tanah. Malang: IKIP Malang. Wardani, K. (2011, Juli 29). Dipetik November 5, 2013, dari http://ruangkiri.blogspot.com/2011/07/bonus-liburan-kepurworejo.html?q=bogowonto Wicander, R., & Monroe, J. S. (2009). Essentials of Physical Geology. California USA: Brooks/Cole. Widyaningsih, I. W. (2008). Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan di Sub DAS Keduang terhadap Aspek Hidrologi. Surakarta: Program Pasca Sarjana UNS. Widyatmoko, D. S. (1998). Dinamika Wilayah dalam Perspektif Geografis. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Winoto, J., Selari, M., Saefulhakim, S., Santoso, D., Achsani, N., & Panuju, D. (1996). Laporan Akhir Penelitian Alih Guna Tanah Pertanian. Bogor: Lembaga Penelitian IPB Bekerjasama dengan Proyek Pengembangan Pengelolaan Sumberdaya Pertanahan BPN. Peraturan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Peraturan Menteri PU Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten