BAB I PENDAHULUAN. oleh para anggota sosial untuk bekerja sama, dan berkomunikasi (Chaer, 2012: 32).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. mengutamakan pada bidang semantik. Hal tersebut berkaitan tentang pembahasan yang

JENIS MAKNA DAN FILOSOFI NAMA MOTIF BATIK PRING MAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kreasi yang mempunyai arti tersendiri, yang kadang-kadang dihubungkan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti buddhayah, yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dari bab ke bab berikutnya yang. terurai diatas, dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis ragam

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Muria Kudus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

PENGEMBANGAN MOTIF KERAWANG GAYO PADA BUSANA PESTA WANITA DI ACEH TENGAH. Tiara Arliani, Mukhirah, Novita

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis dan

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

MUSEUM BATIK PEKALONGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

2015 KEARIFAN LOKAL PADA JENIS DAN MOTIF BATIK TRUSMI BERDASARKAN NILAI-NILAI FILOSOFIS MASYARAKAT CIREBON

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tedi Fedriansah, 2015 SENI KERAJINAN GERABAH BUMIJAYA SERANG BANTEN Universitas Pendidikan Indonesia \.upi.edu perpustakaan.upi.

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa yang digunakan sehari-hari dapat memunculkan adanya variasi bahasa.

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

GALERI BATIK DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I PENDAHULUAN. rohaniah (Satrio Haryanto, 2006:1). Dalam kehidupan perlu adanya. dengan melestarikan nilai-nilai budaya dan memahami makna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK PRING SEDAPUR DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN TAHUN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan peradaban dan kebudayaan serta satuan lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

I. PENDAHULUAN. Budaya pada dasarnya merupakan cara hidup yang berkembang, dimiliki dan

2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MOTIF HIAS SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar "Mewarna Pada Kain Dan Serat" Dalam Praktikum Pewarnaan Batik

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

Toleransi antar etnis

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang perlu digali, dipelihara dilestarikan, dan dilindungi secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat meningkatkan ekonomi dengan cara melakukan pemasaran lebih luas,

BAB I PENDAHULUAN. Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan suatu perpaduan antara seni (art) dan kerajinan (craft)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi penting bagi manusia. Bahasa dapat

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Selain

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Fenomena kebudayaan selalu hadir dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, MANFAAT PENELITIAN

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Batik Berbasis Nilai Kearifan Lokal di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan mampu berbuat hamemayu hayuning bawana (Suwardi Endraswara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan Barat yang berbentuk selendang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha I 1

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi penting bagi manusia dalam berinteraksi. Selain itu bahasa juga merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota sosial untuk bekerja sama, dan berkomunikasi (Chaer, 2012: 32). Bahasa juga terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu, dan membentuk suatu kesatuan. Seperti dalam sebuah kalimat bahasa Indonesia dapat tersususn dengan benar menurut pola aturan kaidah bahasa Indonesia. Bahasa tersebut berupa bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa isyarat. Pengertian filosofi nama merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, falsafah, pengetahuan, dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat yang ada, misalnya pada nama. Nama merupakan salah satu upaya manusia untuk mengetahui dan mengenal identitas. Salah satunya yaitu pada filosofi nama motif batik merupakan nama motif batik yang merupakan hasil proses budaya asli masyarakat Jawa yang diwariskan turun temurun. Bukti sejarah menunjukan, bahwa batik bukan sebuah penemuan tibatiba, tetapi teknik pengolahan kain yang merupakan hasil proses budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Generasi tersebut dimulai sejak zaman prasejarah. Menurut Konsensus Nasional tanggal 12 Maret 1996, bahwa batik adalah karya seni rupa pada kain, dengan pewarnaan rintang, yang menggunaan lilin batik sebagai perintang warna. Batik adalah salah satu budaya bangsa Indonsia, karena sejak zaman nenek moyang kita sudah bisa mengenal batik. Hal ini dibuktikan dengan berbagai macam motif batik. Indonesia kaya akan berbagai macam-macam dengan teknik dan ragam hias 1

2 yang beraneka ragam. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa), (Dinas PERINDAGKOP: 2008). Ketika peneliti membelli batik pada Selasa, 2 Februari 2016. Peneliti membaca tulisan yang terpampang jelas. Tulisan tersebut yaitu galeri Pring Mas Banyumas. Tulisan Pring Mas dibuat oleh masyarakat Banyumas. Tulisan Pring Mas memiliki makna bahwa masyarakat Banyumas dikelilingi oleh bambu-bamu, yang biasa orang Banyumas menyebutnya dengan sebutan pring. Kata mas merupakan masyarakat Banyumas. Oleh karena itu, masyarakat sekitar melambangkan bahwa bambu yg terbuat dari pring tersebut mempunyai banyak kegunaan, misalnya dapat menjadi pondasi dalam rumah tangga, supaya dalam membangun rumah tangga kedepannya lebih sejahtera bahagia selalu. Filsofi dalam kata Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara yang menjelaskan bahwa hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Selain itu, galeri Pring Mas Banyumas berada di desa Papringan, maka orang Banyumas menyimpulkan memberi nama galeri batik tersebut dengan kata Pring Mas Banyumas. Selanjutnya, pada kesempatan lain peneliti membeli motif batik di Pring Mas Banyumas. Namun, setelah peneliti memilih banyak motif, dan motif tersebut ternyata memiliki makna, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang lebih lanjut mengenai makna motif batik yang terdapat di galeri Pring Mas Banyumas. Oleh karena itu, pada kesempatan berikutnya, peneliti melakukan penelitian di galeri batik Pring Mas Banyumas. Kemudian peneliti menemukan 2 nama motif batik, yaitu nama motif batik tumbuhan dan hewan. Pada motif tumbuhan peneliti menemukan jenis motif batik seperti motif lumbon, pring sedapur, dan sayap mas. Sedangkan pada motif hewan

3 peneliti menemukan jenis motif seperti motif serayuan, merak asri, dan manuk sajodho. selain memiliki makna, pada motif batik juga terdapat filosofi yang terkandung dalam motif batik tersebut. Selain itu, galeri batik Pring Mas Banyumas mempunyai misi yang terkandung dalam di dalamnya yaitu melestarikan identitas kebudayaan, program pengembangan pada masyarakat Banyumas. Salah satunya yang terdapat di Desa Papringan. Selain itu, batik Pring Mas Banyumas berkerja sama dengan kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto yang bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian pembatik di Desa Papringan dengan memberi nama galeri batik dengan sebutan nama Pring Mas. Misi tersebut berkaitan dengan filosofi yang kita ketahui yaitu, urip iku urup. Oleh karena itu, filosofi tersebut menjelaskan bahwa hidup hendaknya memberi manfaat terhadap kesemua orang. Semakin kita banyak memberi atau menolong kepada sesama orang yang membutuhkan hal yang bermanfaat maka akan lebih baik. Pada kesempatan lainnya, penelliti membeli motif batik di Sokaraja, tepatnya di batik R Sokaraja. Nama batik R yang berasal dari kata Rasidi, kemudian di buat inisial hanya memakai kata depannya saja yaitu R. Setelah saya bertanya, kenapa tidak menggunakan nama selain R, sang pemilik menjawab tidak mau memberi nama batik tersebut selain dengan nama selain R, karena nama R sudah menjadi turun temurun dari keluarga tersebut yang awalanya memberi nama yang sampai sekarang sudah menjadi pencarian para pelanggan yang sering berkunjung ke batik R tersebut. Batik R menjadi salah satu pencarian oleh para pelanggan, karena terkenal dengan banyak jenis motifya dan terkenal dengan IKM-IKM (Ikatan Komunitas Membatik) yang terletak di kampung batik Sokaraja. Salah satunya yaitu batik R yang termasuk dalam IKM di kampung batik Sokaraja. Pada saat peneliti melakukan penelitian, peneliti bertanya mengenai jenis apa

4 saja motif batik yang ada pada batik R, kemudian makna dan filososfi apa saja yang terkandung dalam motif tersebut. Ternyata setelah peneliti mengetahui makna dan filosofi yang terkandung dalam motif batik R, peneliti tertarik untuk dijadikan sebuah penelitian yang peneliti akan kaji dengan pendekatan Semantik mengenai jenis makna nama motif batik dan filosofi motif batik. Selain itu, penelitian tersebut peneliti kaitkan yang nantinya dapat dikembangkan untuk menjadi bahan ajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK pada program keahlian tata busana. Hal tersebut harus sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai, yaitu menginterpretasi makna teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Jadi peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul Jenis Makna dan Filosofi Nama Motif Batik Pring Mas Banyumas dan Batik R Sokaraja dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2016. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dirumuskan penelitian ini sebagai berikut: 1. Apa saja jenis makna nama motif batik Pring Mas Banyumas dan batik R Sokaraja? 2. Apa filosofi jenis makna nama motif batik Pring Mas Banyumas dan Batik R Sokaraja? 3. Bagaimana implikasi makna nama motif batik Pring Mas Banyumas dan batik R Sokaraja pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2016? C. Tujuan Penelitian adalah untuk: Berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian ini

5 1. Mendeskripsikan jenis makna nama motif batik Pring Mas Banyumas dan batik R Sokaraja. 2. Mendeskripsikan filosofi jenis makna nama motif batik Pring Mas Banyumas dan Batik R Sokaraja. 3. Mendeskripsikan implikasi makna nama motif batik pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2016. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu di bidang semantik yaitu mengenai makna dalam nama. Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna. Penelitian ini membahas tentang makna yang terkandung dalam nama motif batik Pring Mas Banyumas dan batik R Sokaraja. Oleh karena itu diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan tambahan ilmu semantik yang bermanfaat. Kemudian bisa dijadikan sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian yang menggunakan kajian semantik. Selain itu, dapat menambah kajian penelitian tentang semantik, khususnya dalam hal makna. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang makna yang terkandung dalam nama motif batik Pring Mas Banyumas dan batik R Sokaraja bagi pembaca. Penelitian ini membahas tentang makna yang terkandung dalam nama motif batik Pring Mas Banyumas dan batik R Sokaraja. Oleh karena itu, diharapkan hasil dari penelitian ini pembaca mendapat pengetahuan tentang makna yang terkandung dalam

6 penamaan. Kemudian bagi pembaca dan penulis diharapkan dapat mengetahui makna apa saja yang terdapat pada jenis-jenis nama motif batik. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan serta menambah koleksi bacaan dan informasi. Sehingga dapat digunakan sebagai sarana dalam menambah dan meningkatkan wawasan, khususnya mengenai hal semantik dalam makna.