BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang perlu digali, dipelihara dilestarikan, dan dilindungi secara

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni adiluhung dan mempunyai filosofi yang tinggi serta berkaitan erat dengan tata kehidupan yang mencerminan budaya bangsa Indonesia yang perlu digali, dipelihara dilestarikan, dan dilindungi secara hukum. Semenjak UNESCO menetapkan batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the oral and intangible Heritage of Humanity) sejak tanggal 2 Oktober Arus perdagangan batik semakin meningkat, hampir setiap hari terjadi transaksi jual beli mengenai batik. Banyak masyarakat baik dalam negeri maupun Luar Negeri mulai mengenal dan menggunakan batik Indonesia. Kekhasan motif batik yang berasal dari Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli batik, baik dari dalam Indonesia maupun luar Indonesia. Untuk melindungi batik dari berbagai persaingan tidak sehat di bidang Hak Kekayaan Intelektual dan perdagangan dalam negeri maupun internasional. Serta memberikan jaminan mutu pada Industri batik Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perindustrian menerbitkan sebuah peraturan. Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74 tahun 2007 tentang

2 2 Penggunaan BATIKMARK batik Indonesia. 1 Batik Indonesia secara bertahap telah didaftarkan dengan logo BATIKMARK batik Indonesia yang tercantum dalam perlindungan Hak Cipta Nomor pada Ditjen HKI, Kementerian Hukum dan HAM. Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat saat membuka Pameran Batikmark Batik Berkualitas, di Plasa Pameran Industri Kemenperin, Jakarta. 2 Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat juga mengatakan bahwa: Batikmark merupakan tanda yang menunjukkan identitas dan ciri batik Indonesia. Tujuan utama penerbitan sertifikasi batikmark adalah memastikan perspektif dunia. Batikmark dimaksudkan untuk menjaga kualitas tekstil bermotif batik dan berproses batik tersebut kepada para konsumen batik. Logo batikmark bermanfaat sebagai alat pembeda batik buatan Indonesia dengan produk batik dari negara lain. Konsumen mancanegara dapat dengan mudah mengenal batik yang berasal dari Indonesia. Para pembeli dalam negeri juga dapat lebih menyakini produk batik yang akan dipakai. Dengan adanya batikmark pada setiap produk batik produksi Indonesia, praktik pemalsuan produk batik yang sering dilakukan negara-negara lain dapat diminimalkan. Selama ini, banyak produk batik buatan perajin Indonesia yang diekspor tanpa identitas apa pun. Sehingga, sampai di negara tujuan, produk tersebut kemudian diberi merek ataupun label lain, serta diakui sebagai produk negara lain. 3 Seperti telah diuraikan diatas batikmark merupakan suatu tanda yang menunjukkan identitas dan ciri batik Indonesia yang terdiri dari batik cap, batik tulis, atau batik kombinasi cap dan tulis. Tujuan dari batikmark ini sendiri adalah, untuk membedakan batik buatan Indonesia dengan batik buatan negara lain. Batik 1 Anonim, Batikmark Melindungi Batik Indonesia, diakses pada tanggal 4 Januari Ibid. 3 Anonim, Pemerintah Ciptakan Sistem Batikmark, diakses pada tanggal 8 September 2015.

3 3 bukan hanya berasal dari Indonesia saja melainkan negara lain seperti Cina, Thailand, dan Malaysia juga memiliki batik. Untuk memudahkan konsumen dalam membedakan batik Indonesia dengan batik buatan negara lain maka pemerintah Indonesia meciptakan batikmark. Melalui label batikmark, konsumen dapat membedakan dengan mudah kain batik dan tekstil batik hanya dengan sekali pandang. Konsumen tidak perlu menghabiskan waktu untuk membedakan motif buatan Indonesia dengan negara lain, dengan demikian dpat lebih menghemat waktu. Tujuan lain dari batikmark adalah untuk menjamin dan menjaga kualitas batik dan proses batik kepada konsumen. Untuk mendapatkan sertifikasi atas batikmark ini, produsen batik disyaratkan memiliki merek terdaftar, selain itu produk batik dari produsen harus melewati serangkaian tes. 4 Tes dilakukan oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia atau selanjutnya disebut dengan SNI. Produsen batik harus mengajukan permohonan tertulis kepada Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta. Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta merupakan lembaga yang disahkan oleh Keputusan Menteri yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kerajinan dan batik sesuai kebijakan teknis 4 Lihat Pasal 5 dan 6 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74 tahun 2007 tentang Penggunaan BATIKMARK batik Indonesia.

4 4 yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri. 5 Dengan adanya label batimark maka, konsumen telah diyakinkan oleh pemerintah bahwa produk batik yang akan dibelinya tersebut memang bermotif batik Indonesia yang kualitasnya telah dijamin oleh pemerintah. Selain itu dengan adanya batikmark masyarakat juga telah diyakinkan oleh pemerintah bahwa produk yang akan dibelinya merupakan kain batik dan bukan tekstil batik. Saat ini, masyarakat telah banyak yang menjadi konsumen batik, namun tidak semua masyarakat dapat membedakan antara tekstil batik dengan kain batik. Masyarakat mengira bahwa tekstil batik merupakan kain batik. Terlebih dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang demikian pesat, masyarakat semakin dibinggungkan. Bila tidak berhati-hati dalam memilih, maka masyarakat dapat dirugikan. Misalnya dari segi harga tekstil batik lebih murah dari kain batik. Tujuan lain dari batikmark adalah untuk mengantisipasi dan meminimalisasai pemalsuan motif batik Indonesia. Seperti yang telah diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat banyak produsen batik Indonesia yang mengekspor produk batiknya keluar negeri tanpa disertai merek atau tanda yang menunjukan produk batik tersebut berasal dari Indonesia. Setelah sampai di negara ekspor, diberikan merek atau label lain, kemudian diakui sebagai produk 5 Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, Tugas Pokok dan Fungsi, diakses pada tanggal 17 April 2016.

5 5 dari negara ekspor. Dengan adanya label batikmark, produsen yang hendak melakukan pemalsuan akan direpotkan untuk menghilangkan label batikmark yang ada, dengan demikian maka secara tidak langsung praktek pemalsuan batik akan terhenti secara sedikit demi sedikit. Dengan adanya label batikmark kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya sendiri dapat ditingkatkan. Bagi konsumen yang telah mengetahui mengenai batikmark maka, pada saat akan melakukan pembelian produk batik akan dimudahkan. Secara otomatis konsumen dapat langsung mengetahui bahwa label batikmark yang berwarna emas untuk produk batik tulis, label batikmark putih untuk batik cap, dan label batikmark perak untuk batik kombinasi. Sedangkan untuk tektile motif batik tidak terdapat label batikmark. Selain itu dengan batikmark pelaku usaha diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap perilaku usaha yang bertanggungjawab, karena dengan adanya label batikmark maka, seorang produsen diberi kewajban untuk selalu menjaga kualitas dari produknya tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sertifikasi batikmark. Selama hampir 10 tahun keberadaanya masih banyak produsen batik dan masyarakat umum yang belum mengetahui mengenai batikmark. Khususnya terkait perlindungan yang diberikan oleh batikmark, serta manfaat dari keberadaan batikmark. Penulis memilih daerah Wukirsari sebagai tempat penelitian dikarenakan, Wukirsari dikenal sebagai salah satu sentra batik tulis terbesar di Yogyakarta. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik

6 6 untuk melakukan penelitian dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk penulisan hukum dengan judul Peran Batikmark Dalam Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Batik Dari Produsen Batik Pemegang Sertifikasi di Daerah Wukirsari. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka berikut merupakan rumusan masalah yang dapat disusun: 1. Bagaimana perlindungan hukum yang diberikan produsen batik pemegang sertifikasi batikmark di daerah Wukirsari kepada konsumen atas produknya? 2. Bagaimana peran Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta dalam memberikan perlindungan hukum terhadap konsumen terkait produk dari produsen batik pemegang sertifikasi batikmark di daerah Wukirsari?