I. PENDAHULUAN. Budidaya monoseks sudah umum dilakukan pada budidaya ikan. (Beardmore et al, 2001; Devlin and Nagahama, 2002; Gomelsky, 2003), dan

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. perkawinan. Proses perkawinan biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang

I. PENDAHULUAN. Ikan guppy adalah salah satu sumber devisa bagi Indonesia. Berdasarkan data

I. PENDAHULUAN. Komoditas ikan-ikan air tawar sejak beberapa waktu lalu sedang naik daun

I. PENDAHULUAN. yang sudah dikenal luas dan termasuk komoditas ekspor. Kelebihan ikan guppy

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Derajat Kelangsungan Hidup (SR) Perlakuan Perendaman (%)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat. Dapat dikatakan lebih lanjut

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ikan nila merah Oreochromis sp.

I. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

TINJAUAN PUSTAKA Ikan nila

Hormon Jantanisasi Ikan Untuk Sex Reversal Ikan Jantan dan Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Untuk Pembesaran Ikan

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

I. PENDAHULUAN. salah satu daya pikat dari ikan lele. Bagi pembudidaya, ikan lele merupakan ikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :14-22 (2013) ISSN :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kandungan biokimia madu dan respons ikan terhadap perendaman madu, chrysin dan kalium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL. PRODUKSI IKAN NILA MERAH (Orechromis niloticus) JANTAN MENGGUNAKAN MADU LEBAH HUTAN. Disusun oleh: Martinus Andri H

BREEDING PROGRAM PRODUKSI NILA KELAMIN JANTAN. Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi 2004

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan nila

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Nila Merah Oreochromis sp.

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

TINJAUAN PUSTAKA Ikan Nila ( Oreochromis niloticus

Jurnal KELAUTAN, Volume 3, No.1 April 2010 ISSN :

PENGARUH PEMBERIAN AROMATASE INHIBITOR MELALUI PERENDAMAN LARVA TERHADAP KEBERHASILAN SEX REVERSAL DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH Oreochromis sp.

The Effect of Sex Reversal Using 17 α-metiltestosteron Hormones Toward The Color Intensity of Male XX and Male XY of Figting Fish (Betta sp.

HASIL DAN BAHASAN. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai akhir tahap pendederan.

MASKULINISASI IKAN GUPPY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN AROMATASE INHIBITOR DAN MADU TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN GAPI ( Poecilia reticulata Peters ) Oleh: Budi Utomo C

PENGARUH DOSIS AKRIFLAVIN YANG DIBERIKAN SECARA ORAL KEPADA LARVA IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) TERHADAP NISBAH KELAMINNYA

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

EFEKTIFITAS MADU LEBAH TERHADAP JANTANISASI (SEX REVERSAL) LARVA IKAN CUPANG (Betta splendens, Blkr)

The aplications of honey for sex reversal of tilapia (Oreochromis niloticus)

Akhmad Taufiq Mukti. Laboratorium Pendidikan Perikanan - Program Studi Budidaya Perairan, FKH Universitas Airlangga Surabaya ABSTRACT ABSTRAK

Efektivitas Pemberian Aromatase Inhibitor dan 17α-Metiltestosteron Melalui Pakan Dalam Produksi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) Jantan

Alih kelamin jantan ikan nila menggunakan 17α-metiltestosteron melalui pakan dan peningkatan suhu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat

EFEKTIVITAS MADU TERHADAP PENGARAHAN KELAMIN IKAN GAPI (Poecilia reticulata Peters)

PEMBERIAN 17α -METILTESTOSTERON MELALUI PAKAN MENINGKATKAN PERSENTASE KELAMIN JANTAN LOBSTER AIR TAWAR Cherax quadricarinatus

H. Arfah dan O. Carman. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor 16680

PENGGUNAAN SUHU DAN DOSIS PROPOLIS YANG BERBEDA TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

EFEKTIVITAS EKSTRAK STEROID TERIPANG UNTUK MEMANIPULASI KELAMIN UDANG GALAH APRI ARISANDI

EFEKTIVITAS TEPUNG TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP MASKULINISASI IKAN CUPANG (Betta splendens)

PENGARUH EKSTRAK STEROID TERIPANG PASIR

MASKULINISASI LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) DENGAN EKSTRAK STEROID TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) PADA UMUR LARVA YANG BERBEDA

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

MASKULINISASI IKAN CUPANG (Betta splendens) MELALUI PERENDAMAN EMBRIO DALAM EKSTRAK PURWOCENG (Pimpinella alpina) ASEP BULKINI

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh perendaman dosis hormon methyl testosteron berbeda terhadap sintasan hidup dan pertumbuhan larva ikan nila, Oreochromis niloticus

Maskulinisasi pada ikan nila merah (Oreochromis sp.) menggunakan bahan alami resin lebah melalui pakan buatan

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Derajat Pemijahan Fekunditas Pemijahan

PENDAHULUAN. Budidaya perikanan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk

PENGARUH PENAMBAHAN MADU DALAM PAKAN INDUK JANTAN LOBSTER AIR TAWAR RED CLAW (Cherax quadricarinatus) TERHADAP RASIO JENIS KELAMIN LARVA

Sunandar, Tri Makmun Arifin, Nunik Yuliani Jurusan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Affandi, R. dan U.M. Tang Fisiologi Hewan Air. Universitas Riau Press. Riau.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) GALUNGGUNG SUPER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH UMUR PADA WAKTU PERENDAMAN MADU TERHADAP KEBERHASILAN MASKULINISASI LARVA IKAN NILA GIFT (Genetic Inprovement of Farmed Tilapias)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN AROMATASE INHIBITOR DAN MADU TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN GAPI ( Poecilia reticulata Peters ) Oleh: Budi Utomo C

TINJAUAN PUSTAKA Sex Reversal dan Diferensiasi Kelamin

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. Perbedaan morfologi udang galah jantan dan betina.

Pengaruh Pemberian 17α Metiltestosteron Secara Oral Terhadap Maskulinisasi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Menggunakan Jantan Fungsional

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. ukuran panjang tubuh sekitar 20 cm dan ukuran berat tubuh gram. Di

DIFERENSIASI KELAMIN DAN PERFORMANSI TIGA GENOTIPE IKAN NILA YANG DIBERI BAHAN AROMATASE INHIBITOR HINGGA TAHAP PEMBESARAN DIDIK ARIYANTO

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi ransum merupakan jumlah ransum yang dikonsumsi dalam

SEKS REVERSAL PADA IKAN TETRA KONGO STADIA LARVA Sex Reversal on Congo Tetra Fish (Micraleptus intterruptus ) Larvae

PEMBERIAN AIR KELAPA MELALUI PAKAN DALAM PRODUKSI POPULASI MONOSEKS JANTAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax qudricarinatus) YANG RAMAH LINGKUNGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi atau klasifikasi ikan cupang menurut Sugandy (2001), yaitu : : Actinopterygii. : Perciformes.

III. METODE PENELITIAN

PERFORMA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) HASIL SEX REVERSAL, GENETICALLY MALE DAN YY PADA FASE PENDEDERAN PERTAMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT

PENDAHULUAN. terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)

EFEKTIFITAS EKSTRAK TERIPANG PASIR YANG TELAH DIFORMULASIKAN TERHADAP MASKULINISASI UDANG GALAH HARYO TRIAJIE

515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini)

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA COCO REVERSE: APLIKASI AIR KELAPA DALAM PRODUKSI POPULASI MONOSEKS JANTAN IKAN NILA MERAH

Lama Waktu Perendaman Larva Ikan Cupang (Betta splendens) yang Berumur 5 Hari dengan Hormon 17α-Metiltestosteron terhadap Keberhasilan Monosex Jantan

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN :

Briefing Gender Male Guppy Fish (Poecilia reticulata) Through Immersion Parent in Coconut Water Solution with Different Doses and Time.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERHORMON 17a-METILTESTOSTERON PADA DOSIS 30, 40, DAN 50 mg/kg PAKAN TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN LUO HAN (Cichlasoma spp.

Infertilitas pada pria di Indonesia merupakan masalah yang perlu perhatian

PENGARUH PEMBERIAN AROMATASE INHIBITOR MELALUI PAKAN BUATAN TERHADAP KEBERHASILAN SEX REVERSAL IKAN NILA MERAH Oreochromis sp.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya monoseks sudah umum dilakukan pada budidaya ikan (Beardmore et al, 2001; Devlin and Nagahama, 2002; Gomelsky, 2003), dan upaya tersebut sudah umum dilakukan dalam teknologi budidaya udang sejak udang jantan dan betina berbeda dalam pertumbuhannya (Curtis and Jones, 1995; Siddiqui et al, 1997; Lawrence et al, 2000; Lawrence, 2004; Sagi and Aflalo, 2005b). Pertumbuhan lobster pada sistem budidaya dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari jenis kelamin, kematangan seksual dan usia ikan tersebut (Hartnoll, 1982; Botsford, 1985; Aiken and Waddy, 1992). Pertumbuhan lobster jantan lebih cepat dibandingkan lobster betina. Lobster air tawar jantan berumur 7 8 bulan dapat mencapai berat rata-rata 30 gr/ekor, sedangkan betina hanya berkisar 20 gr/ekor (Sukmajaya dan Suharjo, 2003). Produsen dapat menghasilkan lobster air tawar berkelamin jantan sehingga meningkatkan produksi dari pembesaran lobster air tawar. Purdom (1993) menyatakan bahwa jenis kelamin sangat penting dalam budidaya perikanan karena antara jantan dan betina terdapat perbedaan laju pertumbuhan, pola tingkah laku dan ukuran maksimum yang dapat dicapai. Teknik untuk memproduksi monosex jantan pada lobster air tawar dapat dilakukan dengan teknologi sex reversal. Sex reversal adalah proses pembalikan atau mengarahkan kelamin jantan menjadi betina atau kelamin betina menjadi 1

jantan. Sex reversal dapat dilakukan dengan memberikan hormon sintesis (androgen dan estrogen) untuk memacu pertumbuhan kelamin ikan yang diinginkan. Sex reversal dengan pemberian metiltestosteron dikenal cukup efektif untuk memproduksi populasi jantan. Pengubahan jenis kelamin atau sex reversal dapat dilakukan dengan menggunakan hormon metil testosteron. Sagi dan Cohen (1990) meneliti bahwa individu jantan dewasa hasil sex reversal dengan menggunakan kelenjar androgen dapat melakukan pembuahan dan menghasilkan benih secara normal. Jenis kelamin ditentukan bersama oleh faktor genetis dan lingkungan, yang bekerja secara sinergis menentukan ekspresi fenotipe suatu karakter. Peran faktor lingkungan menentukan ekspresi fenotipe jenis kelamin ikan dan udang, memungkinkan perubahan kelamin dilakukan tanpa mengubah genetisnya yaitu melalui pendekatan hormonal. Perubahan genetis dilakukan melalui persilangan antar spesies atau genus. Pendekatan hormonal dilakukan dengan cara pemberian steroid androgen maupun estrogen, sebelum diferensiasi kelamin (Purdom, 1993; Pandian dan Koteeswaran, 2000). Mengingat permasalahan penggunaan hormon sintetik tersebut, diperlukan adanya bahan alami dalam sex reversal. Salah satunya yaitu pemanfaatan limbah testis sapi yang diekstrak menggunakan teknologi radioimunoasay dan isotop yodium-125. Testis sapi yang kaya akan testosteron diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan methyltestosterone (MT) alami yang sangat bermanfaat bagi proses jantanisasi ikan dan ramah lingkungan sehingga dapat memenuhi permintaan pasar akan ikan hias dan ikan konsumsi yang semakin meningkat. 2

Alternatif untuk menggantikan hormon metiltestoteron adalah ekstrak testis sapi yang merupakan testosteron alami dan telah terbukti mampu menggantikan hormon metiltestosteron, seperti yang pernah dicobakan pada larva ikan nila berumur 7 hari yang direndam di air yang telah dicampur dengan ekstrak testis sapi dengan dosis 0,125 gr/l selama 18 jam dan menghasilkan persentase ikan nila jantan sebesar 95% yang terlihat setelah ikan nila berumur 3 minggu. Pada penelitian Sagita (2011) perendaman larva lobster air tawar dengan dosis ekstrak testis sapi 2 ppm dan lama perendaman 24 jam menghasilkan sebesar 74,15% dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 83,33%. Sedangkan pada penelitian Elisdiana (2011) pada dosis ekstrak tetis sapi (ETS) dan suhu yang terbaik dalam produksi ikan guppy jantan adalah pada interaksi (ETSxT) 30 o C dan 5 ppm sebesar 63,10% dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 70,13%. Informasi tentang penggunaan ekstrak testis sapi pada lobster air tawar masih minim sehingga perlu dilakukan kajian tentang hal tersebut dengan cara perendaman larva dengan stadia yang berbeda dengan harapan fenotipe kelamin jantan pada lobster air tawar bisa diarahkan menjadi jantan dengan penggunaan ekstrak testis sapi. Pada ekstrak testis sapi telah dikonversi oleh Ratnasari (2011) dengan menyamakan kandungan ekstrak testis sapi terhadap methyltestoteron. Disamakan bahwa pada 1 mg methyltestoteron sama dengan 265 mg ekstrak testis sapi, dengan dibuktikan melalui uji ELISA di Laboratorium Uji Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi (Jawa Barat) menghasilkan dalam 1 gr ekstrak testis sapi terdapat 3,78 ppm methyltestoteron. Ekstrak testis sapi 3

dikonversi dikarenakan peneliti ingin melihat berapakah kandungan methyltestoteron yang terdapat pada ekstrak testis sapi. Penelitian ini kemudian menggunakan dosis yang sudah dikonversi oleh Ratnasari (2011), yang kemudian bisa dikatakan sebagai dosis yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan peneliti ingin melihat pengaruh yang diberikan dosis tersebut terhadap maskulinisasi lobster air tawar. B. Tujuan Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi tinggi terhadap maskulinisasi lobster air tawar melalui lama perendaman dan konsentrasi yang berbeda. C. Manfaat Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi tentang jantanisasi lobster air tawar jantan melalui perendaman dan stadia yang berbeda menggunakan ekstrak testis sapi. D. Kerangka Pikir Udang karang air tawar atau yang lebih dikenal dengan nama lobster air tawar hingga saat ini masih terjaga popularitasnya. Faktor nilai jualnya yang tinggi menarik negara-negara maju seperti Australia dan Amerika Serikat untuk mengembangkan budidaya lobster air tawar secara besar-besaran. Sebagai gambaran, di Australia harga per kilogram jenis Red Claw ukuran 2,5-7 cm mencapai US $ 4, sedang ukuran 10-13 cm sekitar US$20 dan lobster dengan 4

berat 50 gram sampai 150 gram merupakan ukuran layak konsumsi secara komersial. Penambahan nilai ekonomis lobster air tawar dapat dilakukan dengan cara mempercepat pertumbuhannya melalui pembalikan seks menjadi monoseks jantan. Keturunan lobster air tawar secara normal, tidak selalu menghasilkan produksi yang 100% jantan semua. Berdasarkan hukum Mendel I, menunjukkan bahwa hasil dari perkawinan antara jantan dan betina akan menghasilkan 50% jantan dan 50% betina. Pada lobster air tawar diketahui pertumbuhan jantan lebih cepat dibandingkan dengan yang betina. Lobster air tawar jantan berumur 7 8 bulan dapat mencapai berat rata-rata 30 gr/ekor, sedangkan betina hanya ± 20 gr/ekor (Sukmajaya dan Suharjo, 2003). Hal ini menunjukan pertumbuhan lobster air tawar jantan lebih cepat dibandingkan lobster betina. Sehingga dengan hanya memproduksi yang jantan saja dapat meningkatkan produksi dari pembesaran lobster air tawar. Teknik untuk menjadikan monoseks jantan pada lobster air tawar dilakukan dengan teknologi sex reversal. Aplikasi sex reversal dapat dilakukan dengan menggunakan bahan sintetis berupa hormon 17α-metiltestosteron atau aromatase inhibitor. Penggunaan kedua bahan tersebut akan menghasilkan individu jantan yang lebih banyak dari betina. Penggunaan hormon 17α-metiltestosteron sudah mulai dikurangi, karena dapat menimbulkan pencemaran dan kanker pada manusia. Selain itu hormon tersebut hampir identik dengan hormon yang terdapat pada manusia (diperuntukkan manusia), sehingga jika diberikan pada udang atau ikan konsumsi 5

dengan manajemen salah, dapat mengganggu kesehatan manusia yang mengkonsumsi (Contreras-Sanchez, 2001). Mengingat permasalahan penggunaan hormon sintetik tersebut, diperlukan adanya bahan alami yaitu berupa ekstrak testis sapi, Ekstrak testis sapi merupakan bahan alami dengan kandungan metiltestosteron sebesar 3,87 ppm / 1 g ekstrak testis sapi. Konsentrasi testosteron yang tinggi memperlihatkan bahwa ekstrak testis sapi memiliki hormon androgen alami sebagai penghasil sel jantan dalam jumlah yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai hormon steroid androgen alami pada sex reversal lobster menjadi jantan karena kadar testosteron tidak hanya didapat dari hasil biosintesis steroid (steroidogenesis) di tubuh lobster saja (Batan, 2010). Proses perkembangan gonad dipengaruhi oleh differensiasi seks. Diferensiasi kelamin meliputi seluruh aktivitas terkait dengan keberadaan gonad, seperti perpindahan awal sel nutfah, munculnya bagian tepi gonad dan diferensiasi gonad menjadi ovari atau testis. Diferensiasi kelamin dapat melalui dua jalan berbeda, pertama gonad langsung berdiferensiasi menjadi ovari atau testis, yang kedua gonad berdiferensiasi menjadi ovari kemudian menjadi testis. Ragam diferensiasi sangat ditentukan kondisi periode labil tiap spesies karena efektivitas kerja hormon steroid (Rougeot et al, 2002). Mengingat bahwa masuknya suatu zat ke dalam suatu organisme dipengaruhi dosis, lama perendaman, gaya adsorbsi (daya serap), Perendaman dalam larutan ekstrak testis sapi sebelum terjadinya pengarahan kelamin diharapkan dapat meningkatkan kadar androgen dalam tubuh lobster dan dapat mengarahkan terbentuknya fenotipe lobster menjadi jantan sehingga presentase lobster air tawar meningkat. Oleh sebab itu, agar lobster air 6

tawar menjadi jantan semua, maka perlu ditambahkan hormon androgen yang dapat menghasilkan sel jantan. Salah satu sumber hormon androgen yang kaya akan testosteron adalah pada limbah testis sapi. Sehingga dengan penambahan tersebut, dimaksudkan agar lobster air tawar bisa menjadi 100% jantan semua. Testis sapi merupakan organ kelamin primer sapi yang mengandung hormon androgen (hormon kelamin jantan) terutama testosteron dan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa (Toelihere, 1985). 7