Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut. Penambahan pembangkit energi listrik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

Tabel Hasil Pengujian. Kecepatan angin ( km/jam ) Putaran Turbin Angin (rpm) Tingkat Suara (db)

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Surya Hadi Putranto

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

Antiremed Kelas 11 FISIKA

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS TUGAS AKHIR

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

USAHA, ENERGI & DAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Antiremed Kelas 11 FISIKA


JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

Pada pokok bahasan sebelumnya kita menggunakan Hukum Newton II F = ma untuk menyelesaikan persoalan gerak partikel untuk menetapkan hubungan sesaat

FIsika USAHA DAN ENERGI

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUKUM OHM, DAYA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB VI Usaha dan Energi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Airfoil Clark Y Flat Bottom. : Bolam lampu 360 Watt

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC

BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

UN SMA IPA 2017 Fisika

BAB V PROSES KALIBRASI DAN PENGUJIAN TRIBOMETER

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KINCIR ANGIN SAVONIUS TIPE L SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

Pengaruh Variasi Pembebanan Pada Poros Utama Turbin Angin Terhadap Putaran, Daya Listrik, dan Kinerja Turbin Angin Golden Blade

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

SASARAN PEMBELAJARAN

Pertanyaan Final SMA (wajib 1)

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

(D) 40 (E) 10 (A) (B) 8/5 (D) 5/8

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

TUGAS PERTANYAAN SOAL

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 7. ENERGI DAN USAHALATIHAN SOAL BAB 7. 7,2 m. 12 m. 24 m. 36 m

Pengujian Kincir Angin Horizontal Type di Kawasan Tambak sebagai Energi Listrik Alternatif untuk Penerangan

SOAL DINAMIKA ROTASI

(A) bola dengan massa yang lebih besar akan menghantam lantai lebih dahulu karena lebih berat. (D) kedua bola akan menghantam lantai bersamaan

PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR

FISIKA TRY OUT - IV UN SMA CENDANA MANDAU T.A 2008 / Waktu :90 Menit LEMBAR SOAL UN 56 HARI LAGI.

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Pengujian Pengujian dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan dan arus listrik. Pengujian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Menentukan beban yang akan dipakai pada alat prototipe konversi energi mekanik dari laju kendaraan sebagai sumber energi listrik. Pengujian menggunakan pembebanan sebanyak 10 variasi dengan beban yang melaju pada speed bump, rugi rugi gesek yang terjadi diabaikan. Besarnya kecepatan diasumsikan tetap pada 2 km/jam. No Beban (kg) 1 55 2 60 3 63 4 65 5 70 6 75 7 80 8 90 9 95 Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban Tegangan / Arus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Volt 1,8 1,7 1,8 1,5 1,8 1,6 1,7 1,8 1,7 1,8 1,7 Ampere 0,041 0,04 0,041 0,039 0,041 0,04 0,042 0,039 0,041 0,041 0,041 Volt 2 1,9 2 2,1 1,8 2 1,9 2 1,9 2 2,0 Ampere 0,041 0,04 0,041 0,039 0,041 0,04 0,042 0,039 0,041 0,041 0,041 Volt 1,8 1,9 1,9 2 2 2,1 2,1 2 1,8 2 2,0 Ampere 0,04 0,04 0,041 0,039 0,041 0,041 0,04 0,041 0,039 0,041 0,040 Volt 2,1 2 2,1 2,2 2 2,1 2,1 2,1 1,9 2,1 2,1 Ampere 0,04 0,041 0,042 0,04 0,041 0,041 0,042 0,04 0,041 0,04 0,041 Volt 2,4 2,4 2,3 2,1 2,2 2,4 2,4 2,3 2,3 2,4 2,3 Ampere 0,047 0,045 0,046 0,047 0,048 0,047 0,045 0,046 0,047 0,045 0,046 Volt 2,4 2,4 2,2 2,3 2,4 2,5 2,1 2,3 2,3 2,4 2,3 Ampere 0,05 0,049 0,051 0,05 0,05 0,048 0,051 0,05 0,05 0,051 0,050 Volt 2,4 2,5 2,5 2,3 2,4 2,6 2,4 2,4 2,5 2,3 2,4 Ampere 0,051 0,051 0,05 0,05 0,049 0,05 0,051 0,048 0,051 0,051 0,050 Volt 2,5 2,4 2,6 2,5 2,4 2,6 2,5 2,4 2,5 2,4 2,5 Ampere 0,052 0,051 0,053 0,052 0,053 0,051 0,05 0,053 0,053 0,051 0,052 Volt 2,4 2,6 2,5 2,4 2,4 2,5 2,5 2,6 2,3 2,5 2,5 Ampere 0,053 0,052 0,053 0,054 0,053 0,054 0,051 0,053 0,054 0,052 0,053 10 100 Volt 2,6 2,7 2,5 2,6 2,5 2,7 2,5 2,4 2,6 2,6 2,6 Ampere 0,058 0,057 0,056 0,057 0,056 0,055 0,056 0,055 0,057 0,056 0,056 36

37 Tabel 4.1 di atas diketahui bahwa fluktuasi tegangan dan arus yang terjadi dapat dimungkinkan karena pembebanan saat pengujian menggunakan model manusia yang tidak memiliki parameter ukur yang pasti. Kemungkinannya adalah pada saat pengujian pembebanan pada speed bump kurang maksimal atau terlalu menambah gaya tekan yang terlalu besar pada saat melintasi speed bump. 4.2. Analisis Gaya pada Speed Bump Analisa ini dilakukan dengan percobaan menggunakan beban yang melintasi speed bump sebagai berikut: Beban = 55 kg Kecepatan = 2 km/jam (kecepatan rata rata manusia saat berjalan) x y Gambar 4.1. Analisa gaya pada speed bump Keterangan: x = jarak beban awal sampai pijakan terbebani maksimal = 25 mm y = jarak pembebanan maksimal = 30 mm Asumsi: 1. Kecepatan manusia berjalan pada umumnya nenurut beberapa sumber adalah sebesar 2 km/jam. 2. Tiap satu beban (55 kg) di lakukan sampai 10 kali percobaan. Perhitungan : Kecepatan (v) Konversi satuan dalam SI 2 x x = 0,56 m/det

38 Kecepatan beban kearah horizontal pada sumbu (y) sebesar: v y = x v x...(4.1) besarnya v x = v = 0,56 Maka: v y = x 0,56 v y = 0,672 m/s Waktu kontak antara beban dengan speed bump (t) t =...(4.2) t = t = 0,044 det Percepatan yang terjadi (α) a y =...(4.3) a y = ( ) a y = 15, 27 m/s 2 Analisis gaya yang bekerja pada sumbu (y) pada speed bump Besarnya gaya yang diterima oleh speed bump sebagai berikut: Dimana nilai F y sebagai berikut: F y = m. a y...(4.4) F y = 55 kg x 15,27 m/s 2 F y = 839,85 Newton

39 4.3. Analisis Nilai Defleksi Pegas Analisa dilakukan untuk mendapatkan nilai kekakuan pada pegas yang digunakan pada saat percobaan. Diketahui : Beban (m) = 4 kg Gravitasi = 9,81 m/s 2 Panjang pegas = 44 mm Maka gaya yang bekerja pada pegas F = m. g F = 4 kg x 9,81 m/s 2 F = 39, 24 N Defleksi pengujian: δ1 = 5 mm δ2 = 6 mm δ3 = 6 mm maka: Defleksi rata-rata : δ rata-rata = (δ1 + δ2 + δ3) / 3...(4.5) δ rata-rata = (5+ 6 + 6) / 3 δ rata-rata = 5,67 mm Kekakuan pegas k = F / δ rata-rata...(4.6) k = 39,24 N / 5,67 mm k = 6, 92 N/mm.

40 Analisis gaya F p pada pegas Dari hasil pengujian pegas yang dilakukan didapat nilai (F p ) terhadap sumbu (y) sebagai berikut: F p = k. y...(4.7) F p = 6,92 N/mm x 30 mm F p = 207,6 N 4.4. Analisis gaya pada speed bump dan pegas F y F p Gambar 4.2. analisi gaya yang terjadi antara speed bump dan pegas F R = F y F p...(4.8) F R = 839,85 N 207,6 N F R = 632,25 N Dimana : F y adalah gaya yang bekerja pada speed bump F p adalah gaya yang bekerja pada pegas F R adalah gaya total yang bekerja pada speed bump

41 4.5. Analisis Hasil Pengujian Data yang diambil dari pengujian dapat dilihat pada tabel 4.1 nilai tegangan (Volt) dan arus (Ampere) merupakan nilai terukur. Analisa hasil pengujian untuk mengetahui besarnya nilai daya yang dihasilkan. Besarnya daya yang dihasilkan adalah: Diketahui : Tegangan Arus Maka : = 1,7 Volt = 0,033 A Daya yang dihasilkan generator. P = V. I...(4.9) P = 1,7 Volt x 0,041 A P = 0,070 Watt. Nilai usaha yang dihasilkan oleh speed bump. W y = F R. s y...(4.10) W y = 632,25 N x 0,03 m W y = 18,97 Joule Daya input dari speed bump P = W y / t...(4.11) P = 18,96 /0,044 P = 431,08 Watt Daya output dari kelistrikan P = V x I...(4.12) P = 1,7 Volt x 0,041 Ampere P = 0,070 Watt

42 Maka nilai efisiensi daya Efisiensi = x100%...(4.13) Efisiensi = x 100% Efisiensi = 0,0162% Dari hasil perhitungan yang dilakukan membuktikan bahwa gaya berbanding lurus dengan beban, yaitu semakin besar beban maka gaya yang dihasilkan juga semakain besar, hal tersebut berbanding terbalik dengan nilai efisiensinya. Dimana nilai efisiensinya sangat kecil, hal tersebut bisa terjadi kerena pada saat melakukan pengujian terjadi gesekan yang mengakibatkan kurang maksimalnya alat uji. Hal ini juga bisa mempengaruhi putaran freewheel dan flywheel yang mengakibatkan daya listrik yang dihasilkan kecil.

43 Tabel 4.2. Besar rata-rata tegangan dan arus saat pengujian No Beban Tegangan Arus (kg) (Volt) (Ampere) 1 55 1,7 0,041 2 60 2,0 0,041 3 63 2,0 0,040 4 65 2,1 0,041 5 70 2,3 0,046 6 75 2,3 0,050 7 80 2,4 0,050 8 90 2,5 0,052 9 95 2,5 0,053 10 100 2,6 0,056 Pada tabel 4.2. nilai Tegangan dan Arus merupakan nilai rata rata yang terukur dari hasil percobaan. Perhitungan lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.

44 Tabel 4.3. Perhitungan pengaruh variasi beban terhadap daya listrik dan efisiensi Beban Usaha No F y (N) F p (N) F R (N) (kg) (Joule) m. a m. g F y F P F. s Daya output Daya input (Watt) (Watt) v. I W/t Efisiensi (%) 1 55 839,85 207,6 632,25 18,97 0,070 431,08 0,0162 2 60 916,2 207,6 708,6 21,26 0,082 483,14 0,0170 3 63 962,01 207,6 754,41 22,63 0,080 514,37 0,0156 4 65 992,55 207,6 784,95 23,55 0,086 535,19 0,0161 5 70 1068,9 207,6 861,3 25,84 0,106 587,25 0,0180 6 75 1145,25 207,6 937,65 28,13 0,115 639,31 0,0180 7 80 1221,6 207,6 1014 30,42 0,120 691,36 0,0174 8 90 1374,3 207,6 1166,7 35,00 0,130 795,48 0,0163 9 95 1450,65 207,6 1243,05 37,29 0,133 847,53 0,0156 10 100 1527 207,6 1319,4 39,58 0,146 899,59 0,0162 Rata-rata 28,27 0,107 642,43 0,0166 Pada Tabel 4.3. nilai F y merupakan gaya dari speed bump dimana sumbu (y) merupakan gaya horizontal, sehingga gayanya kebawah. Sedangkan nilai F P merupakan gaya dari pegas yang mengarah keatas atau lihat pada gambar 4.2. untuk nilai F R merupakan gaya pada speed bump dan gaya pada pedas. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar beban maka gaya yang dihasilkan juga semakin besar.

45 4.4.1. Pengaruh Beban Terhadap Tegangan. dihasilkan. Gambar 4.3. Menunjukkan hubungan antara beban dan tegangan yang Gambar 4.3. grafik perbandingan antara tegangan dan beban Gambar 4.3. menjelaskan bahwa variasi pengujian menghasilkan kenaikan tegangan listrik tiap beban. Pembebanan yang dilakukan sangatlah berpengaruh pada tegangan listrik, semakin besar pembebanan maka semakin besar tegangan listriknya dan sebaliknya semakin kecil pembebanan maka tegangan listriknya juga kecil. Pengujian yang dilakukan apabila putaran (rpm) pada dimano sepeda tinggi/besar maka nilai teganagan listrik yang dihasilkan juga tinggi.

46 4.4.2. Pengaruh Beban Terhadap Arus. dihasilkan. Gambar 4.4. Menunjukkan hubungan antara beban dan arus yang Gambar 4.4. grafik perbandingan antara arus dan beban Gambar 4.4. pada pengujian ini grafik mengalami kenaikan arus listrik pada tiap pembebanan. Hal ini karena putaran (rpm) pada dinamo sepeda tinggi/besar seperti halnya pada tegangan listrik. Akan tetapi pada pembebanan 63 kg mengalami penurunan dari 0,041 Ampere ke 0,040 Ampere. Hal ini dikarenakan saat pembebanan pegas speed bump kurang terinjak atau kurang berfungsinya pegas pada saat pengujian, yang mengakibatkan terjadinya fluaktif pada arus.

47 4.4.3. Hubungan Beban Terhadap Daya. dihasilkan. Gambar 4.5. Menunjukkan hubungan antara beban dan daya yang Gambar 4.5. grafik perbandingan antara daya dan beban. Gambar 4.5. menjelaskan bahwa daya yang dihasilkan menunjukkan kenaikan pada daya inputnya pada tiap pembebanan. Hal ini karena tegangan dan arus mengalami kenaikan, dengan semakin tinggi pembebanan yang dilakukan. Akan tetapi pada nilai pembebanan 63 kg mengalami penurunan dari sebelumnya 0,082 watt menjadi 0,080 pada pembebanan 65 kg, hal ini disebabkan tegangan dan arus yang dihasilkan juga mengalami penurunan.

48 4.4.4. Pengaruh Beban Terhadap Efisiensi dihasilkan. Gambar 4.6. Menunjukkan hubungan antara beban dan efisiensi yang Gambar 4.6. grafik pernbandingan antara efisiensi dan beban. Pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa besarnya beban yang melintas sangat berpengaruh pada besarnya daya listrik yang dihasilkan oleh generator. Fenomena ini dapat dilihat dengan membandingkan besar daya yang dihasilkan dengan beban terkecil dan beban terbesar, pada beban terkecil yaitu 55 kg menghasilkan daya sebesar 0,07 Watt, sementara pada penggunaan variasi beban terbesar yaitu 100 kg dihasilkan daya listrik sebesar 0,146 Watt. Namun pada penelitian ini belum mengetahui batas maksimal beban yang dapat diterima oleh speed bump dan komponen pembangkit yang lainnya.