RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK

dokumen-dokumen yang mirip
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. ANALISA PERANCANGAN

ANALISA PERANCANGAN. Maju. Penugalan lahan. Sensor magnet. Mikrokontroler. Motor driver. Metering device berputar. Open Gate

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 PENDEKATAN RANCANGAN. Rancangan Fungsional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. PENDEKATAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK

MODIFIKASI INSTRUMEN PENGUKUR GAYA TARIK (PULL) DAN KECEPATAN MAJU TRAKTOR RODA 2

dan kurangnya peran mekanisasi pertanian pada proses produksi. Sejalan dengan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

DISAIN PENGERUK TANAH PADA DITCHER UNTUK SALURAN DRAINASE PADA BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING. Oleh: ALAM MUHARAM F

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancangan Prototipe Mesin Pemupuk

ALAT DAN MESIN PENANAM

Pertemuan ke-11. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

MODIFIKASI PENGERUK TANAH PADA DITCHER UNTUK SALURAN DRAINASE PADA BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING (Sistem Mekanisme Pengeruk Tanah)

UJI PERFORMANSI DAN KENYAMANAN MODIFIKASI ALAT PENGEBOR TANAH MEKANIS UNTUK MEMBUAT LUBANG TANAM ARIEF SALEH

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI ANALISIS TAHANAN GELINDING (ROLLING RESISTANCE) RODA TRAKSI DENGAN METODE UJI RODA TUNGGAL PADA BAK TANAH (SOIL BIN) Oleh: ARMANSYAH

BAB III METODE PENELITIAN

UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2 RIKKY FATURROHIM F

Pertemuan ke-12. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

IV. PENDEKATAN DESAIN

KINERJA DITCHER DENGAN PENGERUK TANAH UNTUK BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING. Oleh : ARI SEMBODO F

ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

Pertemuan ke-10. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

PERENCANAAN SEBUAH TRUCK MOUNTED CRANE UNTUK PEMBANGUNAN PKS YANG BERFUNGSI UNTUK EREKSI DENGAN KAPASITAS ANGKAT ± 10 TON DAN TINGGI ANGKAT ± 15 M

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

Rancang Bangun dan Evaluasi Kinerja Lapang Prototipe II Aplikator Pupuk Cair, APIC 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Maret 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

PENGARUH MODIFIKASI AERATOR KINCIR TIPE PEDAL LENGKUNG PADA PENINGKATAN KADAR OKSIGEN AIR. Oleh: SARI ROSMAWATI F

UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK. Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F

Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

DESAIN DAN UJI PERFORMANSI TUGAL SEMI-MEKANIS PENANAM DAN PEMUPUK KEDELAI (PUPUK GRANULAR) UNTUK LAHAN KERING OLEH: RESMANANG WISNUBRATA F 31.

SKRIPSI DESAIN RODA BESI BERSIRIP GERAK DENGAN MEKANISME SIRIP BERPEGAS UNTUK LAHAN SAWAH DI CIANJUR. Oleh: GINA AGUSTINA F

ANAllSlS MASUKBN - KELUABAN ENERGI PADA PENANAMAN PAD! coryza Sativa L. I VARlETAS IR 64 DENGAM BEBERAPA PERLAKUAM PENGOLAHAM TA#AW

KEKUATAN SIRIP BERPEGAS DENGAN MEKANISME POROS PUNTIR OLEH PEMBEBANAN STATIS. Oleh : SLAMET EKA DANNY PRIYADI F

MODIFIKASI PROTOTIPE MESIN PEMANGKAS RUMPUT POTRUM MODEL BBE-01 MENJADI BBE-02 (BACK PACK BRUSH CUTTER ENGINE-02) SKRIPSI

DESAIN SISTEM MEKANIK UNIT PENGUMP AN DAN PENAMPUNG PADA MESIN SORTASI MANGGA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA. Oleh IY ANDRI AGUSTA FOI499024

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

Alat dan Mesin Penanam

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai. a. Pengambilan data tahanan penetrasi tanah

IV. PERANCANGANDAN PEMBUATAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN SLIP RODA DAN KECEPATAN

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Masa berlaku: Alamat : Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang Februari 2010 Telp. (021) /87 Faks.

KINERJA DITCHER DENGAN PENGERUK TANAH HASIL MODIFIKASI UNTUK BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING OLEH: THALHA FARIZI F

Rancangbangun Aplikator Kompos untuk Tebu Lahan Kering

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MESIN PEMINDAH BAHAN

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

MEMPELAJARI PENGWRUH PEMASANGAN lsillator GETARWM TERMADAP PENURUNAN GETARAN PADA TRAKTOR TANGAM B 185 PR

MEMPELAJARI PENGWRUH PEMASANGAN lsillator GETARWM TERMADAP PENURUNAN GETARAN PADA TRAKTOR TANGAM B 185 PR

RANCANG BANGUN BAGIAN PENYALUR DAN PENAMPUNG PADA MESIN PENYAPU JALAN. Oleh ANES KURNIA PUTRA F

pembentukan material dengan model lingkaran penuh.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODE PENELITIAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

Kriteria Roda Besi Standar Roda Besi Modifikasi Roda Besi Lengkung. Bahan Pembuat Rim Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm

4 PROSPEK PENGEMBANGAN TRAKTOR TANGAN BUATAN BENGKEL PERTANIAN (Studi Khusus Daerah Tanjung Morawa, Sumatera Utara)

PENGUJIAN TAHANAN TARIK (DRAFT) BAJAK SUBSOIL GETAR TIPE LENGKUNG PARABOLIK SKRIPSI

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

For my parents, my brother and sisters, and Jovi ta Sutrisna

For my parents, my brother and sisters, and Jovi ta Sutrisna

RINGKASAN. vulgaris) dan mentimun (Cucumis sativus) termasuk dalam

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik GIBRAN

III. METODE PENELITIAN

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANS! ALAT PENGERING TlPE BAK UNTUK PENGERIHGAH PAPAIN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

MODIFIKASI DAN UJI KINERJA APLIKATOR PUPUK CAIR PADA PROSES BUDIDAYA TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.)

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

STUDI KELAYAKAN USAHA PRODUKSI ALAT DAN MESIN PERTANIAN

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

UJI KINERJA MESIN PANGKAS RUMPUT ROTARI TIPE DORONG BERTENAGA PUTAR ENGINE BRUSH CUTTER TIPE GENDONG SKRIPSI. Oleh : DONY RAMADHAN PUTRA F

Transkripsi:

RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK KACANG TA NAM DEBGAN TENAGA Oleh TRISNANTO ED1 WlBOWO F 23 0408 7991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Trisnanto Edi Wibowo, F23.0408, Rancang Bangun Alat Penanam dan Pemupuk Kacang Tanah (&a&i~ hypo- L) dengan Tenaga Traktor Tangan, di bawah bimbingan Ir. E. Namaken Sembiring, MS dan Ir. I Nengah Suastawa. RINGKASAN Kacang Tanah (- hvpogaea L) adalah bahan pangan yang digemari di Indonesia, sebagai bahan olahan ataupun sebagai bahan pangan yang dikonsumsi langsung. Hasil budidaya dalam negeri masih belum mencukupi karena kacang tanah hanya diusahakan sebagai tanaman selingan. Usaha untuk meningkatkan hasil dapat dilakukan dengan ekstensifikasi dan intensifikasi. Peningkatan kapasitas lapang. keseragaman dan penggunaan tenaga traktor merupakan sebagian dari usaha intensifikasi. Menurut Pratomo dan Irwanto (1983). penanaman merupakan usaha menempatkan benih di dalam tanah dengan kedalaman tertentu, atau menebar benih di atas permukaan tanah atau menanamkan tanaman di dalam tanah. Menurut Smith et al. (19771, alat penanam adalah setiap alat yang digerakkan dengan tenaga untuk melakukan kegiatan penanaman. Pemupukan diperlukan bagi tanah-tanah yang mengalami kekurangan hara tanaman, karena penanaman atau karena pencucian. Menurut Hudspeth et al. (1960) dan Smith et al. (1977) alat penanam dan pemupuk

dleatukhn dalaw barishn yang tujuannnya untuk efisiensi. Alat penanam dan pemupuk hasil rancang bangun ini merupakan satu unit yang bekerja secara bersamaan dan digerakkan dengan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik. Rangkaian kerja alat adalah sebagai berikut : Dengan bergeraknya traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik, maka terjadi pembukaan alur benih dan alur pupuk. Tarikan ini juga menyebabkan berputarnya roda penyangga. Putaran ini dimanfaatkan sebagai pemutar penjatuh dan penjatuh pupuk dengan perantaraan transmisi. benih Benih dan pupuk dijatuhkan ke alurnya dengan pipa penyalur. kemudian ditutup dengan penutup alur. Benih kacang tanah ditananl sedalam 3 cm - 4 cm, dengan bukaan alur bagian dalam penjatuh benih 20 mm. Pupuk diberikan dalam larikan 5 cm dari alur benih. sedalaln 5 cm - 10 em. Pupuk NPK diaplikasikan sebanyak 200 kg/ha (1:2:1). Bukaan alur pupuk di bagian dalamnya 20 mm. Tangkai pembuka alur benih dan alur pupuk dibuat dari besi berukuran 2 cm x 1 em. Penutup alur dirancang agar dapat menutup alur yang dihasilkan oleh kedua ~embuka alur. tangkai penutup alur berukuran gd 1 em. Tangkai melintang merupakan dudukan tangkai penlbuka UP dan Fenutup alur. Untuk pembuka slur benih, pembuka alur pupuk dan penutup alur masing-masing dibuat dari besi berukuran 1 cm x 2 em, 0.5 cm x 2 cm

dan 1 cm x 2 em. Rangka dudukan merupakan dudukan tangkai melintang, dibuat dari besi berukuran 1 cm x 4 cm. Tangkai penyangga wadah benih dan wadah pupuk dibuat dari besi berukuran 0.5 cm x 1.5 em. utama dibuat dari besi berukuran 1 cm x 4 cm. Rangka Pengatur pengeluaran benih dan pengatur pengeluaran pupuk dibuat dari kayu berukuran gt 10 cm x 6 cm. Pada pengatur pengeluaran benih, pada sisi lingkarannya dibuat lubanglubang benih, deret 8 (jarak tanam 15 cm) dan deret 6 (jarak tanam 20 cm). Pada penjatuh pupuk dibuat alur segitiga sama kaki dengan tinggi 0.32 em, 0.48 cm dan 0.64 cm (jarak baris 20 cm, 30 em, 40 cm). Wadah benih dan wadah pupuk dirancang agar dapat menampung 6.94 liter benih dan 8.76 liter pupuk. Roda dibuat bersirip dan berdiameter 38.2 cm, serta lebar tapak 4 cm. Poros roda digunakan poros sepeda berdiameter 8 mm. Pengu j ian teknis alat dilakukan terhadap penjatuhan benih dan kerusakannya, pengeluaran pupuk, pembukaan alur, penanaman dan pemupukan. serta kecepatan. Hasil kerja pembukaan alur selalu dapat diperbaiki dengan cara menaik-turunkan pembuka alur. Antara pembuka alur benih dan pembuka alur pupuk dipasang terpisah (tidak dalam satu tangkai melintang). Hasil pengamatan hubungan kecepatan dengan keutuhan benih rnenunjukkan bahwa nilai keutuhan yang diperoleh umumnya berada di bawah nilai yang diharapkan.

Peluang masuknya benih ke dalam lubang benih dipengaruhi oleh kecepatan putaran penjatuh benih, guncangan wadah dan keseragaman ukuran benih. Hasil pengamatan pengaruh kecepatan pada jarak tanam menunjukkan bahwa dengan bertambahnya kecepatan diperoleh nilai jarak tanam yang lebih besar dari nilai yang diharapkan. Sebabnya dapat karena slip dan ukuran benih yang "kebesaran". Hasil pengamatan pada pengeluaran pupuk diperoleh nilai yang lebih besar dari dosis yang diharapkan, pengeluaran pupuk juga dipengaruhi oleh lamanya pupuk di dalam wadah. Hasil penutupan alur selalu dapat diperbaiki dengan cara menaik-turunkan kedudukan penutup alur. Kapasitas kerja lapang diamati dengan menggunakan waktu kerja aktual dan waktu kerja teoritis. Pemilihan cara operasi merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk melakukan operasi penanaman dan pemupukan, didasarkan pada keutuhan benih, jarak tanam dan kecepatan. Benih jatuh rata-rata 1.02-1.33 butir, jarak tanam dan dosis pupuk yang diperoleh lebih besar dari yang diharapkan, diperlukan perbaikan. Alat dapat terpasang dengan baik pada traktor tangan dan dapat dioperasikan dengan mudah.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN RANCANG BANGUN ALAT PENANAM DAN PEMUPUR KACANG TANAH (ArachA hvr>uzw L) OENGAN TE1'I;AGA TRAKTOR TAMGAN Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleb Gelar SARJAMA TEKMOLOGI PERTANIAN Pada JURESAN MEKANISASI PERTANIAN Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Eogor Oleh : TIZISNAWTO ED1 WIBOWO F23.0406 dilahir*kan pada tanggal 23 Desember 1966 di Magelang

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, akhirnya penyusunan skripsi hasil penelitian dengan judul Rancang Bangun Alat Penanam dan Pemupuk Kacang Tanah (Arzdxh hxgag&a L) dengan Tenaga Traktor Tangan dapat penulis selesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. E. Namaken Sembiring. MS sebagai dosen pembimbing dan penguji, 2. Bapak Ir. I Nengah Suastawa, sebagai dosen pembimbing dan penguj i, 3. Bapak Ir. Abdul Kohar Irwanto, MSc sebagai dosen ~enguj i. 4. Bapak-bapak staf bengkel Alat Mesin Budidaya Pertanian yang telah banyak membantu, 5. Mbak Ipoenk, yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat serta Sarlan, Suryani, Yandi dan Heri atas bantuan dan kerjasamanya. Semoga skripsi hasil penelitian ini memberikan manfaat. Kritik dan saran penulis harapkan agar menjadi perbaikan pada penulisan selanjutnya. Bogor, Mei 1991 Penulis

DAFTAR IS1 KATA PENGANTAR... Halaman viii DAFTAR IS1... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... xv xiii I. PENDAHULUAN... 1 I1. TINJAUAN PUSTAKA 3 A. TEKNIK PENANAMAN... 3 B. ALAT PENANAM... 4 C. ALAT PEMUPUK... 8 D. BUDIDAYA TANAMAN KACANG TANAH... 10 E. TRAKTOR TANGAN... 13 111. PENDEKATAN RANCANG BANGUN... 15 A. KRITERIA RANCANG BANGUN... 15 B. RANCANG BANGUN FUNGSIONAL... 16 C. RANCANG BANGUN STRUKTURAL... 17 IV. ANALISIS TEKNIS 20 A. PEMBUKA ALUR BENIH... 20 B. PEMBUKA ALUR PUPUK... 23 C. PENUTUP ALUR... 25 D. TANGKAI MELINTANG... 27 E. RANGKA DUDUKAN... 28 F. TANGKAI PENYANGGA WADAH PUPUK DAN BENIH... 29

Halaman G. RANGKA UTAMA... 29 H. PENGATUR PENGELUARAN BENIH... 31 I. PENGATUR PENGELUARAN PUPUK... 33 J. WADAH BENIH DAN PUPUK... 34 K. RODA DAN POROS RODA... 36 L. KEBUTUHAN TENAGA DAN JUMLAH UNIT ALAT... 39 V. U JI TEKNIS ALAT... 40 A. WAKTU DAN TEMPAT... 40 B. BAHAN DAN METODA PENGUJIAN... 41 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN... 44 A. FISIK ALAT PENANAM DAN PEMUPUK... 44 B. HASIL KERJA PENANAM DAN PEMUPUK... 46 C. PENGOPERASIAN... 73 D. PERKECAMBAHAN... 74 VII. KESIMPULAN DAN SARAN... 75 A. KESIMPULAN... 75 B. SARAN... 76 LAMPIRAN... 77 DAFTAR PUSTAKA... 130

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Tipe pembuka alur... 6 Gambar 2. Tipe penjatuh benih tunggal tipe lempeng... 7.... Gambar 3 Tipe penutup alur 8 Gambar 4. Skema rangkaian kerja alat... 17 Gambar 5. Rancang bangun alat penanam dan pemupuk kacang tanah... 19 Gambar Gambar Gambar 6. Bentuk dan analisis gaya pembuka alur benih dan pembuka alur pupuk... 22 7. Bentuk dan analisis gaya penutup alur 26 8. Bentuk dan analisis gaya tangkai... melintang dan rangka dudukan Gambar 9. Analisis gaya pada rangka utama... 30 Gambar 10. Bentuk dan ukuran pengatur... pengeluaran benih Gambar 11. Bentuk dan ukuran pengatur pengeluaran pupuk....... Gambar 12 Pruyeksi tapak roda 38 Gambar 13. Dimensi alat dan keterpasangannya pada traktor tangan... Gambar 14. Fenomena tidak masuknya benih ke lubang benih... 59