ANAllSlS MASUKBN - KELUABAN ENERGI PADA PENANAMAN PAD! coryza Sativa L. I VARlETAS IR 64 DENGAM BEBERAPA PERLAKUAM PENGOLAHAM TA#AW
|
|
- Djaja Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANAllSlS MASUKBN - KELUABAN ENERGI PADA PENANAMAN PAD! coryza Sativa L. I VARlETAS IR 64 DENGAM BEBERAPA PERLAKUAM PENGOLAHAM TA#AW Oleh ENNY SETIYOWATI F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R
2 ENNY SETIYOWATI. F Analisis Masukan - Keluaran Energi Pada Penanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas IR 64 Dengan Beberapa Perlakuan Pengolahan Tanah. Di bawah bimbingan Dr. Ir. FRANS JUSUF DAYWIN, MSC. RINGKASAN Produksi per unit dari lahan yang meningkat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan pangan manusia di dunia yang jumlahnya semakin bertambah. Peningkatan produksi lahan khususnya beras tersebut berarti pula perluasan areal penanaman yang dipengaruhi oleh cara perbaikan dan fasilitas sistem produksi padi yang dihasilkan. Irwanto, et al. (1989) dalam Astika (1993) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat teknologi yang dipakai, yang dicirikan dengan meningkatnya energi masukan, akan memberikan produksi beras yang meningkat sehingga perlu ditemukan suatu kombinasi perlakuan pengolahan tanah yang tepat. Tujuan penelitian adalah menganalisis besarnya masukan energi untuk penanaman padi dengan perlakuan pengolahan tanah yang berbeda kemudian membandingkan dengan energi keluaran yang dihasilkan, membandingkan rasio keluaran - masukan energi yang didapatkan dari penanaman padi dengan beberapa perlakuan pengolahan tanah, membandingkan produksi aktual padi pada setiap petak sawah dengan produksi maksimum padi berdasarkan rumus Yoshida (1983), dan mendapatkan persamaan hubungan antara energi masukan d produksi per hektar.
3 Penelitian menggunakan 4 macam perlakuan pengolahan tanah. Pada petak sawah I pengolahan tanah dilakukan 2 kali pencangkulan. Petak sawah I1 tanah diolah menggunakan traktor tangan dengan 3 kali lintasan garu rotary sampai kondisi tanah halus dan permukaannya rata. Petak sawah I11 tanah diolah menggunakan traktor tangan, yang pengolahan tanahnya dilakukan dengan 1 kali lintasan bajak singkal 2 kali lintasan garu rotary. Petak sawah IV menggunakan traktor 4 roda dengan 2 roda belakang sebagai roda penggerak merk Yanmar sebagai alat pengolah tanah. Pembajakan pada petak sawah IV menggunakan bajak piring sebanyak 1 kali lintasan dan 2 kali lintasan garu rotary. Perlakuan yang diberikan untuk pemeliharaan tanaman dan pemanenan adalah sama untuk semua petak sawah. Parameter yang diamati adalah jumlah energi masukan yang diperlukan untuk persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan, dan perontokan padi dalam proses produksi padi dan energi keluaran berupa gabah kering giling yang dihasilkan. Energi matahari yang sampai di permukaan bumi dihitung untuk mengetahui hasil maksimum tanaman menggunakan rumus Yoshida (1983). Hasil analisis dari parameter yang diamati diperoleh jumlah energi masukan pada petak sawah I dan petak sawah I1 adalah kkal/ha dan kkal/ha. Jumlah energi terbesar yang diperlukan untuk produksi padi adalah pada petak sawah IV yang menggunakan traktor 4 roda
4 dengan 2 roda belakang sebagai roda penggerak merk Yanmar sebagai alat pengolah tanah ( kkal/ha). Jumlah energi masukan terkecil yang diperlukan untuk produksi padi terdapat pada petak sawah I11 yang menggunakan traktor tangan sebagai alat pengolah tanah yaitu sebesar kkal/ha. Pada petak sawah IV yang memiliki jumlah energi masukan paling besar disebabkan energi masukan dari bahan bakar ( kkal/ha) yang besar dan menempati porsi terbesar dari keseluruhan energi masukan yang diperlukan (66.06 % dari energi masukan total). Energi keluaran yang diperhitungkan dari gabah kering giling yang dihasilkan adalah kkal/ha untuk petak sawah I, kkal/ha untuk petak sawah 11, kkal/ha untuk petak sawah 111, dan kkal/ha untuk petak sawah IV. Rasio keluaran - masukan energi yang diperoleh pada masing-masing petak besarnya adalah pada petak sawah I, pada petak sawah 11, pada petak sawah 111, dan pada petak sawah IV. Hasil terbaik diperoleh pada petak yang menghasilkan rasio keluaran - masukan terbesar yaitu petak sawah 111. Persamaan hubungan antara energi masukan dengan energi keluaran yang dihasilkan adalah :
5 dimana : Y = energi keluaran (kkal/ha) X = energi masukan (kkal/ha) Dari rumus Yoshida (1983), produksi maksimum padi yang ditentukan oleh faktor pembatas energi radiasi mata- hari yang sampai di bumi adalah sebesar kkal/ha (gabah kering giling). Hasil produksi dari petak sawah I1 dan petak sawah I11 lebih besar jika dibandingkan dengan hasil produksi maksimum menurut rumus Yoshida (1983). Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa peng- olahan tanah cukup dilakukan dengan kedalaman yang tidak terlalu besar + 14 cm karena dengan kedalaman tersebut pada penelitian ini tanaman padi dapat menghasilkan pro- duksi yang lebih besar dibandingkan dengan petak sawah yang tanahnya diolah dengan pengolahan tanah sedalam + 30 cm (petak sawah IV). Perlakuan pengolahan tanah mengguna- kan traktor tangan dengan pengolahan tanah I menggunakan 1 kali lintasan bajak singkal dan pengolahan tanah I1 meng- gunakan 2 kali lintasan garu rotary adalah yang terbaik hasilnya dibandingkan dengan perlakuan pengolahan pada pe- tak sawah lain sebab dengan perlakuan tersebut energi ma- sukan yang dibutuhkan adalah paling kecil ( kkal/ha), rasio keluaran - masukan energinya paling besar
6 (2.477), dan hasil produksi berupa gabah kering giling jumlahnya lebih besar dari hasil produksi maksimum yang dihitung berdasarkan rumus Yoshida (1983).
7 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN ANALISIS MASUKAN-KELUARAN ENERGI PADA PENANAMAN PAD1 (CLryza Sativa L.) VARIETAS IR 64 DENGAN BEBERAPA PERLAKUAN PENGOLAHAN TANAH SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada JLTRUSW MEKANISASI PERTANIAN Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh ENNY SETIYOWATI F Tanggal lulus : 25 Januari 1994 ns Jusuf Daywin, MSc. Dosen Pembimbing
8 KATA PENGANTAR Puj i syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa, karena atas bimbingan dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Frans Jusuf Daywin, MSc. selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyelesaian.skripsi ini. 2. Bapak Ir. Imam Hidayat selaku dosen penguji. 3. Bapak Ir. Abdul Kohar Irwanto, MSc. selaku dosen penguji. 4. Bapak Ir. H. Aris Priyanto, MAE yang telah banyak memberikan masukan bagi penyelesaian skripsi ini. 5. Bapak Dr. Ir. Armansyah T., MAgr dan Bapak Ir. Wayan Astika yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Bapak, Ibu, dan adik-adikku yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun materiil selama penulis menyelesaikan studi. 6. Pak Husein sekeluarga serta seluruh karyawan Laboratorium Alat Mesin Budidaya Pertanian yang telah banyak membantu penulis dalam menjalankan penelitian. 7. Irfan, Sodiq, Setyana, Mbak Heny, Warga CNC, temanteman di Perwira 2, warga Mekanisasi Pertanian, dan
9 semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Bogor, April 1994 Penulis
10 DAFTAR IS1 KATA PENGANTAR... i DAFTAR IS1... iii DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii I. PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG PENELITIAN... 1 B. TUJUAN PENELITIAN... 2 I1. TINJAUAN PUSTAKA... 3 A. TANAMAN PAD BOTANI DAN VARIETAS TANAMAN PAD PERTUMBUHAN TANAMAN PAD B. PENGOLAHAN TANAH... 6 C. ENERGI PADA SISTEM PRODUKSI BERAS I11. METODE PENELITIAN A. PROSEDUR PENELITIAN Persiapan Penelitian Pengolahan Tanah Budidaya Tanaman Padi Pengarnbilan Data Energi Masukan a. Persemaian b. Pengolahan Tanah c. Pemeliharaan Tanaman d. Panen... 19
METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai. a. Pengambilan data tahanan penetrasi tanah
METODE PENELITIAN A. Rangkaian kegiatan Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengambilan data tahanan penetrasi tanah b. Pengolahan tanah c. Pesemaian d. Penanaman dan uji performansi
Lebih terperinciPAD1 (ORYZA SATWA L.) DENGAN PERLAKUAN PEMADATAN PAD A FAKULTAS TEKIVOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
PAD1 (ORYZA SATWA L.) DENGAN PERLAKUAN PEMADATAN PAD A FAKULTAS TEKIVOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ANALISA MASUKAN - KELUARAN ENERGI PADA PRODUKSI PAD1 (ORYZA SATNA L.) DENGAN PERLMUAN
Lebih terperinciEFEKTNITAS PUPUK UREA-ZEOLIT TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 SAWAH. Oleh NOVALLNA
EFEKTNITAS PUPUK UREA-ZEOLIT TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR-64 PADA GRUMUSOL CIANJUR DAN LATOSOL SUBANG Oleh NOVALLNA A 28 0418 JURUSAN TANAH FAKULTAS
Lebih terperinciI'ENGAItUH PEMADATAN TANAH TERHADAP PERFORMANSI TRAKTOR RODA DUA PADA PROSES PELUMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN BAJAK ROTARI. Oleh : DEDI F
;Fr* 2000 21289 I'ENGAItUH PEMADATAN TANAH TERHADAP PERFORMANSI TRAKTOR RODA DUA PADA PROSES PELUMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN BAJAK ROTARI Oleh : DEDI F01495033 2000 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciSTUD1 PENGEEUARAN TENAGA MEKANIS MANUSLA TJNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH SAMPAI DENGATV PANEN
STUD1 PENGEEUARAN TENAGA MEKANIS MANUSLA TJNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH SAMPAI DENGATV PANEN 1994 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTWT INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ABDUL KORIM. F. 24 1636. Studi Pengeluaran Tenaga
Lebih terperinciSTUD1 PENGEEUARAN TENAGA MEKANIS MANUSLA TJNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH SAMPAI DENGATV PANEN
STUD1 PENGEEUARAN TENAGA MEKANIS MANUSLA TJNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH SAMPAI DENGATV PANEN 1994 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTWT INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ABDUL KORIM. F. 24 1636. Studi Pengeluaran Tenaga
Lebih terperinciMesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering CREATA - LPPM R T A N T S A N N I B O G O
Daftar Isi i ii Daftar Isi iii N I I Oleh : Frans Jusuf Daywin F. Godfried Sitompul Imam Hidayat Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciYjlr33 PENGEMBANGAN MODEL HUBUNGAN TINGKAT HASlL TANAMAN PANGAN DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA PERTANIAN Dl PROPINSI JAWA BARAT.
F [-id!j..!jp. Yjlr33 PENGEMBANGAN MODEL HUBUNGAN TINGKAT HASlL TANAMAN PANGAN DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA PERTANIAN Dl PROPINSI JAWA BARAT Oleh R U S D l F 31 0414 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTlTUT
Lebih terperinciPENGUJIAN KERAGAAN KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU (Oryza sativa L) Oleh Akhmad Yudi Wibowo A
PENGUJIAN KERAGAAN KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU (Oryza sativa L) Oleh Akhmad Yudi Wibowo A34403066 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciANALlSlS PEMIIIHAN ALTERhlATlF PENANGANAN PROSES PRODUKSI BERAS PAD! SAWAH
ANALlSlS PEMIIIHAN ALTERhlATlF PENANGANAN PROSES PRODUKSI BERAS PAD! SAWAH Oleh : AGUS WAHENDRA L F 26.1396 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR AGUS WAHENDRA, F 26.1396, Analisis
Lebih terperinciANALlSlS PEMIIIHAN ALTERhlATlF PENANGANAN PROSES PRODUKSI BERAS PAD! SAWAH
ANALlSlS PEMIIIHAN ALTERhlATlF PENANGANAN PROSES PRODUKSI BERAS PAD! SAWAH Oleh : AGUS WAHENDRA L F 26.1396 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR AGUS WAHENDRA, F 26.1396, Analisis
Lebih terperinciPengembangan Jasa Pengolahan Tanah Sawah Secara Mekanis di Kabuapten Kuningan
Pengembangan Jasa Pengolahan Tanah Sawah Secara Mekanis di Kabuapten Kuningan SKRIPSI DIYANTI WEDA SARI F14103060 2007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang Februari 2010 Telp. (021) /87 Faks.
Nama Laboratorium : Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian ; Ir. H. Koes Sulistiadji, M.S. Mekanik Traktor roda empat Pengukuran dimensi : - Dimensi unit traktor IK-SP TR4: 2007 butir 1 - Dimensi
Lebih terperinciUJI PERFORMANSI DAN KENYAMANAN MODIFIKASI ALAT PENGEBOR TANAH MEKANIS UNTUK MEMBUAT LUBANG TANAM ARIEF SALEH
UJI PERFORMANSI DAN KENYAMANAN MODIFIKASI ALAT PENGEBOR TANAH MEKANIS UNTUK MEMBUAT LUBANG TANAM Oleh : ARIEF SALEH F14102120 2007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Arief Saleh. F14102120.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilaksanakan di lahan sawah irigasi Desa Sinar Agung, Kecamatan Pulau Pagung, Kabupaten Tanggamus dari bulan November 2014 sampai April
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,
TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Traktor Sejarah traktor dimulai pada abad ke-18, motor uap barhasil diciptakan dan pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan, sementara itu penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu bahan makanan penting yang dibutuhkan oleh manusia. Di dalam sayuran terkandung vitamin, karbohidrat, protein, dan mineral yang dibutuhkan
Lebih terperinciWNWLlSlS PEMlLlHAN CARA PANEN DAN PERONTOKAN PAD% SERTA KEBUTUHAN PERALATAN DI KECAMATAN JAT!SARI, KARAWANG, JAWA BARAT
WNWLlSlS PEMlLlHAN CARA PANEN DAN PERONTOKAN PAD% SERTA KEBUTUHAN PERALATAN DI KECAMATAN JAT!SARI, KARAWANG, JAWA BARAT Oleh : REKY HENDRAWAN F 26.1347 1995 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan pertumbuhan sekitar 1,5% tahun, sehingga mendorong permintaan pangan yang terus meningkat. Sementara
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A
PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A34104064 PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang paling
Lebih terperinciAPLIKASI PERBANDINGAN SISTEM JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
APLIKASI PERBANDINGAN SISTEM JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) DENGAN VARIETAS INDRAGIRI DI KABUPATEN TEBO. Oleh : M. FAJRI PUTRA YEZA ( Pembimbing Dr. Wiwik
Lebih terperinciANALISA BIAYA DAN KELAYAKAN USAHA JASA PERONTOKAN PAD1 DI KABUPATEN SUMATERA BARAT
ANALISA BIAYA DAN KELAYAKAN USAHA JASA PERONTOKAN PAD1 DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT I1 PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT oleh : ZULFALDI F 26.0127 1995 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISA BIAYA DAN KELAYAKAN USAHA JASA PERONTOKAN PAD1 DI KABUPATEN SUMATERA BARAT
ANALISA BIAYA DAN KELAYAKAN USAHA JASA PERONTOKAN PAD1 DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT I1 PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT oleh : ZULFALDI F 26.0127 1995 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang meliputi kurang lebih 25 spesies dan tersebar di daerah tropis dan subtropis seperti di Asia, Afrika,
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA SEMESTER Program Studi : AGROTEKNOLOGI Kode / Nama Mata Kuliah : MEP3202 / Mesin dan Alat Pertanian Jumlah SKS : 3 (2-1) Semester : III (TIGA) Mata Kuliah Prasyarat : - Unsur Capaian Pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH Oleh : NOVI ANDARYANI F 14101116 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPertemuan ke-8. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa
Pertemuan ke-8 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus
Lebih terperinci1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan
PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR PADI SAWAH (Oryza sativa L) PADA TIGA JUMLAH BARIS CARA TANAM LEGOWO A. Harijanto Soeparman 1) dan Agus Nurdin 2) 1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT)
SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT) Oleh BUDI HARDIYANTO F14101112 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
Lebih terperinciKAPASITAS KERJA PENGOLAHAN TANAH Oleh: Zulfikar, S.P., M.P
Mata Kuliah: Mekanisasi Pertanian KAPASITAS KERJA PENGOLAHAN TANAH Oleh: Zulfikar, S.P., M.P Yang dimaksud dengan kapasitas kerja adalah kemampuan kerja suatu alat atau mesin memperbaiki hasil (hektar,
Lebih terperinci(Schumacher) Kepada Ayah dan ibu serta ke7uarga
Any third-rate engineer or researcher can increase comp7exity, but it takes a certain flair of real insight to make things simple. (Schumacher) Science a lone cannot produce ideas by which we could live.
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGWRUH PEMASANGAN lsillator GETARWM TERMADAP PENURUNAN GETARAN PADA TRAKTOR TANGAM B 185 PR
MEMPELAJARI PENGWRUH PEMASANGAN lsillator GETARWM TERMADAP PENURUNAN GETARAN PADA TRAKTOR TANGAM B 185 PR Oleh DICKY SATRIO F 24. 1022 1 9 9 1 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGWRUH PEMASANGAN lsillator GETARWM TERMADAP PENURUNAN GETARAN PADA TRAKTOR TANGAM B 185 PR
MEMPELAJARI PENGWRUH PEMASANGAN lsillator GETARWM TERMADAP PENURUNAN GETARAN PADA TRAKTOR TANGAM B 185 PR Oleh DICKY SATRIO F 24. 1022 1 9 9 1 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapangan Leuwikopo jurusan Teknik Pertanian IPB. Analisa tanah dilakukan di Laboratorium Mekanika dan Fisika
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Usahatani Padi di Indonesia Padi merupakan komoditi pangan utama masyarakat Indonesia. Pangan pokok adalah pangan yang muncul dalam menu sehari-hari, mengambil porsi
Lebih terperinciKAJIAN SUSUT PASCA PANEN DAN PENGARUH KADAR AIR GABAH TERHADAP MUTU BERAS GILING VARIETAS CIHERANG
SKRIPSI KAJIAN SUSUT PASCA PANEN DAN PENGARUH KADAR AIR GABAH TERHADAP MUTU BERAS GILING VARIETAS CIHERANG (Studi Kasus di Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang). Oleh LISTYAWATI F24103050 2007 FAKULTAS
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciANALISA SISTEM PEMANENAN TEBU (Saccharum officinarum L.) YANG OPTIMAL DI PG. JATITUJUH, MAJALENGKA, JAWA BARAT. Oleh: VIDY HARYANTI F
ANALISA SISTEM PEMANENAN TEBU (Saccharum officinarum L.) YANG OPTIMAL DI PG. JATITUJUH, MAJALENGKA, JAWA BARAT Oleh: VIDY HARYANTI F14104067 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai media untuk menanam padi. memprihatinkan, dimana negara Indonesia yang memiliki lahan yang cukup luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok, sehingga padi termasuk tanaman prioritas. Hampir diseluruh
Lebih terperinciKINERJA DITCHER DENGAN PENGERUK TANAH HASIL MODIFIKASI UNTUK BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING OLEH: THALHA FARIZI F
KINERJA DITCHER DENGAN PENGERUK TANAH HASIL MODIFIKASI UNTUK BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING OLEH: THALHA FARIZI F14103133 2008 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciVI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1. Keragaan Usahatani Padi Keragaan usahatani padi menjelaskan tentang kegiatan usahatani padi di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan
PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting karena selain bertujuan menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat, juga merupakan sektor andalan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pembuatan Alat 3.1.1 Waktu dan Tempat Pembuatan alat dilaksanakan dari bulan Maret 2009 Mei 2009, bertempat di bengkel Laboratorium Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Leuwikopo,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya
PENDAHULUAN Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah
Lebih terperinciTujuan Intruksional Khusus:
37 4.3.2. Pokok Bahasan 2: Persiapan Lahan Tujuan Intruksional Khusus: Setelah mengikuti course content ini mahasiswa dapat menjelaskan dan melaksanakan persiapan lahan untuk penanaman yang meliputi pengukuran
Lebih terperinciPENGARUa PERLAKUAN PEMADATAN TANAH TERHADAP PERUBAaAN SWAT FISIK DAN MEKANIK TANAH DI SAWAH BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR, BALUMBANG JAYA, DARMAGA
PENGARUa PERLAKUAN PEMADATAN TANAH TERHADAP PERUBAaAN SWAT FISIK DAN MEKANIK TANAH DI SAWAH BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR, BALUMBANG JAYA, DARMAGA Oleh : Andi Wijaya FOl495071 2000 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciPENGARUa PERLAKUAN PEMADATAN TANAH TERHADAP PERUBAaAN SWAT FISIK DAN MEKANIK TANAH DI SAWAH BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR, BALUMBANG JAYA, DARMAGA
PENGARUa PERLAKUAN PEMADATAN TANAH TERHADAP PERUBAaAN SWAT FISIK DAN MEKANIK TANAH DI SAWAH BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR, BALUMBANG JAYA, DARMAGA Oleh : Andi Wijaya FOl495071 2000 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciPersyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang
PRODUKSI BENIH PADI Persyaratan Lahan Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang ditanam sama, jika lahan bekas varietas
Lebih terperinciUJI KINERJA BAJAK SINGKAL UNTUK PEMANENAN UBI JALAR
UJI KINERJA BAJAK SINGKAL UNTUK PEMANENAN UBI JALAR OLEH : IWA KUSUMA SURYADI F14103080 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman tebu untuk keperluan industri gula dibudidayakan melalui tanaman pertama atau plant cane crop (PC) dan tanaman keprasan atau ratoon crop (R). Tanaman keprasan merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai dari April 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian lapang dilakukan di lahan sawah Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciMETODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan. Metode Penelitian
15 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama ±3 bulan dimulai dari Februari sampai April 2013 yang berlokasikan di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan jenis tanah latosol. Lokasi sawah berada pada ketinggian tempat 230 meter
Lebih terperinciKAJIAN KONFIGURASI MESIN PENGGILINGAN UNTUK MENINGKATKAN RENDEMEN DAN MENEKAN SUSUT PENGGILINGAN PADA BEBERAPA VARIETAS PADI
KAJIAN KONFIGURASI MESIN PENGGILINGAN UNTUK MENINGKATKAN RENDEMEN DAN MENEKAN SUSUT PENGGILINGAN PADA BEBERAPA VARIETAS PADI OLEH: ANGGITHA RATRI DEWI F14051034 2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciDEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
PENGARUH RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DENGAN SISTEM TANAM SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) SKRIPSI Oleh : GRACE LESTARI BR
Lebih terperinciCiparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara yang berbasis pertanian umumnya memiliki usaha tani keluarga skala kecil dengan petakan lahan yang sempit. Usaha pertanian ini terutama
Lebih terperinciPeran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten
Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten Eka Rastiyanto Amrullah¹ dan Sholih Nugroho Hadi² ¹Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa KM 01 Ciruas Serang
Lebih terperinciPERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN LOMBOK BARAT
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.5, No. 1, Maret 217 PERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN
Lebih terperinciSISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem
Lebih terperinciUJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2 RIKKY FATURROHIM F
UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2 RIKKY FATURROHIM F14104084 2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR vii UJI
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup penting keberadaannya di Indonesia. Sektor inilah yang mampu menyediakan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, sehingga
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN
VII ANALISIS PENDAPATAN Analisis pendapatan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi penerimaan, biaya, dan pendapatan dari usahatani padi sawah pada decision making unit di Desa Kertawinangun pada musim
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMUPUKAN PADI SAWAH LAHAN IRIGASI DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH
TEKNOLOGI PEMUPUKAN PADI SAWAH LAHAN IRIGASI DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH Oleh : Chairunas, Basri AB, Tamrin, M.. Nasir Ali dan T.M. Fakhrizal PENDAHULUAN Kelebihan pemakaian dan atau tidak tepatnya
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciPENGUJIAN TAHANAN TARIK (DRAFT) BAJAK SUBSOIL GETAR TIPE LENGKUNG PARABOLIK SKRIPSI
PENGUJIAN TAHANAN TARIK (DRAFT) BAJAK SUBSOIL GETAR TIPE LENGKUNG PARABOLIK SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa
Pertemuan ke-14 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian 2. Khusus
Lebih terperinciFor my parents, my brother and sisters, and Jovi ta Sutrisna
For my parents, my brother and sisters, and Jovi ta Sutrisna RBHGANGAH DAM UBI TEKNIS RUAWG PEHGERING eabkb YlPE BAK VERTIKAL BERKISI -KI%I GARDA "193 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAM BOGOR
Lebih terperinciFor my parents, my brother and sisters, and Jovi ta Sutrisna
For my parents, my brother and sisters, and Jovi ta Sutrisna RBHGANGAH DAM UBI TEKNIS RUAWG PEHGERING eabkb YlPE BAK VERTIKAL BERKISI -KI%I GARDA "193 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAM BOGOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan (gramineae) yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia sejak lama. Beras merupakan kebutuhan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang
12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang dilakasanakan pada musim gadu bulan Juli-Oktober 2012. Pengamatan dilakukan
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun
III. METODE PELAKSAAA 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun percobaan Rambatan, Tanah Datar pada ketinggian 525 m dari permukaan laut. Percobaan dilaksanakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama dalam pembangunan perekonomian di Indonesia, karena sekitar 70% penduduk di Indonesia
Lebih terperinciRAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK
RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK KACANG TA NAM DEBGAN TENAGA Oleh TRISNANTO ED1 WlBOWO F 23 0408 7991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Trisnanto Edi Wibowo, F23.0408,
Lebih terperinciPT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI
PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI Jln. Pramuka No. 83, Arga Makmur, Bengkulu Utara 38111 Phone 0737-521330 Menjadi Perusahaan Agrobisnis Nasional Terdepan dan Terpercaya Menghasilkan sarana produksi dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di lahan sawah Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN BEBERAPA CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN BEBERAPA CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) METODE SRI SKRIPSI OLEH : ADIFA OLAN I. SIMATUPANG 040301004 DEPARTEMEN
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU DAN CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI HIBRIDA (Oryza sativa L.) Oleh Gita Septrina A
PENGARUH WAKTU DAN CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI HIBRIDA (Oryza sativa L.) Oleh Gita Septrina A34104069 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada
27 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada 105 13 45,5 105 13 48,0 BT dan 05 21 19,6 05 21 19,7 LS, dengan
Lebih terperinciPENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA
PENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA HUSIN KADERI Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Banjarbaru Jl. Kebun Karet, Loktabat Banjarbaru RINGKASAN Percobaan
Lebih terperinciPEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 5 No. 1, Mei PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa.l) DI KECAMATAN JUNTINYUAT KABUPATEN INDRAMAYU
Lebih terperinciUJI KINERJA DAN ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN HEAD FEED COMBINE HARVESTER (YANMAR, CA 85 M) PADA SAWAH TRADISIONAL. Oleh: LUKI NANDHA WARDHANA F 30.
UJI KINERJA DAN ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN HEAD FEED COMBINE HARVESTER (YANMAR, CA 85 M) PADA SAWAH TRADISIONAL Oleh: LUKI NANDHA WARDHANA F 30.0208 8-!""" ".-: ".::, # 1998 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciUJI KINERJA DAN ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN HEAD FEED COMBINE HARVESTER (YANMAR, CA 85 M) PADA SAWAH TRADISIONAL. Oleh: LUKI NANDHA WARDHANA F 30.
UJI KINERJA DAN ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN HEAD FEED COMBINE HARVESTER (YANMAR, CA 85 M) PADA SAWAH TRADISIONAL Oleh: LUKI NANDHA WARDHANA F 30.0208 8-!""" ".-: ".::, # 1998 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciUJI EFEKTIVITAS SOIL CONDITIONER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ( Oryza sativa L. Var. Inpari 3 )
UJI EFEKTIVITAS SOIL CONDITIONER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ( Oryza sativa L. Var. Inpari 3 ) SKRIPSI OLEH : ASTARI MITA SILVIA PULUNGAN 070301037/BDP-AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinci... aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidnpi sekarang di dalam
... aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidnpi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
Lebih terperinciOleh A PROGRAM
PENGARUH TINGGI GENANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa Linn.) DI LAHAN OLAH TANAH KONSERVASI Oleh Febrian Bagus Pakerti A34104029 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, padi adalah komoditas strategis yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya maupun politik. Hingga saat ini padi atau beras
Lebih terperinciMENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR
MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR Oleh : Ir. Indra Gunawan Sabaruddin Tanaman Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman penting karena merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk
Lebih terperinciTabel 1. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor 1. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan
LAMPIRAN 9 Lampiran. Pengukuran variabel penelitian Tabel. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan a. Varietas lokal
Lebih terperinciRANGANGAN TRWNSM TRAKTQR TANGAN F oleh SOEMIWDJB
RANGANGAN TRWNSM TRAKTQR TANGAN oleh SOEMIWDJB F. 15 0369 SOENIADJI (F. 150369). Rancangan Transmisi Penggerak Traktor Tangan (Di bawah bimbingan Dr. Moeljarno Djojomartono, MSA). RINGKASAN Tujuan penelitian
Lebih terperinciDon't ask an easy life, but pray to be a strong man... Karya ini kupersembahkan kepada: o,,g?i~. Guru an a1rndm*ka...
Don't ask an easy life, but pray to be a strong man... Karya ini kupersembahkan kepada: o,,g?i~. Guru an a1rndm*ka... PEM ALAT PENAN UNTUK PENGERIN CABAI MERAN (Capsicum an JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
Lebih terperinciDon't ask an easy life, but pray to be a strong man... Karya ini kupersembahkan kepada: o,,g?i~. Guru an a1rndm*ka...
Don't ask an easy life, but pray to be a strong man... Karya ini kupersembahkan kepada: o,,g?i~. Guru an a1rndm*ka... PEM ALAT PENAN UNTUK PENGERIN CABAI MERAN (Capsicum an JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
Lebih terperinciSTUDI KOMPETISI ANTARA GULMA Echinochloa crus-galli DAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DENGAN PENDEKATAN REPLACEMENT SERIES
STUDI KOMPETISI ANTARA GULMA Echinochloa crus-galli DAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DENGAN PENDEKATAN REPLACEMENT SERIES OLEH VERDHA FARILLA SANDHI A24051286 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dari bulan Mei hingga November 2012. B. Bahan
Lebih terperinciKARAKTERISASI MUTU GABAH, MUTU FISIK, DAN MUTU GILING BERAS GALUR HARAPAN PADI SAWAH
KARAKTERISASI MUTU GABAH, MUTU FISIK, DAN MUTU GILING BERAS GALUR HARAPAN PADI SAWAH Zahara Mardiah dan Siti Dewi Indrasari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi ABSTRAK Permintaan beras berkualitas
Lebih terperinci