BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa dengan menggunakan survey dan wawancara (Sastroasmoro,2008,p.57). Pendekatan penelitian ini adalah cross sectional yaitu pendekatan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali sewaktu) antara faktor resiko/paparan dengan penyakit (Hidayat,2009, p.29). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan daerah penelitian adalah Desa Jali RT 03/RW 01 dan RT 06/RW 01 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Semarang. (Dengan pertimbangan jumlah Pasangan Usia Subur terbanyak) 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini mulai dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2011, sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2011 1
2 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,2009,p.117). Jadi, populasi tidak hanya terbatas pada orang, tetapi benda-benda alam lainnya. Populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas. Dikatakan terbatas apabila jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut terbatas dalam arti dapat dihitung. Sedangkan bersifat tidak terbatas dalam arti tidak dapat ditentukan jumlah atau objek dalam populasi tersebut. Dan populasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu: 1) populasi target: sekelompok atau subyek atau data dengan karakteristik klinis dan demografi. 2) populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu (Sastroasmoro,2008, p.48). Dalam penelitian ini populasi terjangkau adalah semua pasangan usia subur yang bermukim di Desa Jali RT 03/RW 01 dan RT 06/RW 01 pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2011 yang berjumlah 41 Pasangan Usia Subur. 2. Sampel Merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dalam penelitian, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria
3 tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel yang tersebut menentukan kriteria inklusi (Sugiono,2007, p.62). Sampel adalah subset (bagian) populasi yang diteliti (Sastroasmoro,2008, p.49). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 41 Pasangan Usia Subur (dengan pertimbangan jumlah sampel sedikit). 3. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampai yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, secara umum ada dua jenis pengambilan sampel yakni probability dan nonprobability sampling. (Hidayat,2008, p.72-75). Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiono,2009.p.124) D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel yaitu: a. Variabel Independent Variabel Independent atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent/terikat (Sugiono,2009, p.61). Variabel independent dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang Pap Smear.
4 b. Variabel Dependent Variabel Dependent atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel Dependent dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Pap Smear. 2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan veriabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat,2008, p.79). Definisi operasional yaitu konsep atau teori yang dapat diukur (measurable) atau diamati (observable) (Sugiono,2008).
5 Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Tingkat Pengetahuan tentang Pap Smear Kemampuan responden untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang Pap s Smear. Wawancara Kuesioner Baik: Bila jawaban benar >75%. Cukup: Bila jawaban benar 60-75%. Ordinal Kurang: Bila jawaban benar <60%. 2. Pelaksanaan Pap Smear Pernah tidaknya responden melakukan pemeriksaan Pap Smear Wawancara Kuesioner Nominal
6 E. Prosedur Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah : 1. Peneliti mengajukan izin ke institusi pendidikan. 2. Setelah mendapat surat izin dari institusi pendidikan, peneliti mengajukan ijin penelitian kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas Bonang untuk melakukan penelitian di Desa Jali Rt.03/Rt.01 Bonang Demak. 3. Peneliti melakukan pendekatan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan dari klien sebagai responden penelitian. 4. Peneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden. 5. Peneliti memberikan lembar persetujuan responden untuk ditandatangani. 6. Kemudian peneliti memberikan pertanyaan kepada responden sesuai dengan kuesioner penelitian. 7. Pada tahap manajemen data, peneliti mengumpulkan data kemudian melakukan pengolahan data dan selanjutnya dilakukan analisis data. F. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data Primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data diperoleh melalui kuesioner yaitu: teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya
7 (Sugiono,2009, p.193-198). Data primer dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang Pap Smear. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain (contohnya enumerator) atau dokumen (Sugiono,2009, p.193). Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah penderita kanker servik, jumlah Pasangan Usia Subur. 3. Instrumen Penelitian Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. (Hidayat,2009, p.86). Kisi-kisi soal : a. Pengertian Pap Smear no. 1,2,3,4 dan 5 b. Tujuan Pemeriksaan Pap Smear no. 6,7,8 dan 9 c. Manfaat Pemeriksaan Pap Smear no. 10,11,12,13,14 dan 15 d. Pelaksanaan pemeriksaan Pap Smear no. 16,17,18,19,20,21,22, 23, 24,25,26,27,28,29 dan 30 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal No. Pernyataan Positif 1. Pap smear adalah suatu prosedur medis untuk mendeteksi secara dini berbagai penyakit pada daerah rahim wanita.
8 3. Pap smear adalah pemeriksaan lendir yang terdapat pada daerah leher rahim 5. Pap smear adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan di Puskesmas dan Rumah Sakit 6. Pap smear dilakukan untuk mengetahui keganasan yang terjadi pada rahim dan daerah sekitarnya 7. Pap smear dilakukan untuk menurunkan angka kejadian kanker servik 8. Pemeriksaan dini dengan pap smear mengurangi kemungkinan terjadinya kanker leher rahim yang lebih ganas 10. Pemeriksaan Pap smear dilakukan untuk mengetahui adanya rahim dan tingkat radang 13. Pemeriksaan Pap Smear dapat digunakan untuk memantau hasil terapi 15. Pap Smear telah diakui sebagai alat diagnostic prakanker dan kanker No. Pernyataan Negatif 2. Pap smear merupakan salah satu upaya pengobatan kanker leher rahim
9 4. Pap smear adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh setiap tenaga kesehatan 9. Pap Smear dapat dilakukan pada wanita yang belum menikah dan belum pernah berhubungan seksual 11. Pemeriksaan Pap Smear tidak dapat mendeteksi penyebab terjadinya radang 12. Stadium kanker leher rahim dapat diketahui dgn Pap Smear 14. Pap Smear dapat mengobati terjadinya kanker leher rahim G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment setelah itu diuji dengan menggunakan uji t kemudian dilihat penafsiran dari indeks korelasinya. Rumus Pearson Product Moment = ).( Keterangan: : Koefisien korelasi
10 : jumlah skor item : jumlah skor total (item) n : jumlah responden Rumus : Uji t Keterangan : t : nilai r : koefisien korelasi hasil n : jumlah responden Untuk tabel tα = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2) Jika nilai hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika nilai t hitungnya < t tabel tidak valid, apabila instrument valid, maka indeks korelasinya r adalah sebagai berikut : 0,800 1,000 : sangat tinggi 0,600 0,799 : tinggi 0,400 0,599 : cukup tinggi 0,200 0,399 : rendah
11 0,000 0,199 : sangat rendah (tidak valid) Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Menghitung harga korelasi setiap butir soal dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. b. Menghitung harga t hitung dengan rumus : t hitung = r (n-2) (1-r 2 ) c. Mencari t tabel dengan melihat tabel t dengan dk = n-2, α = 0,05 d. Menganalisis keputusan, apabila nilai t hitung > t tabel berarti valid dan apabila t hitung < t tabel berarti tidak valid. Hasil validitas yang dilakukan dengan jumlah 15 pertanyaan yang tidak valid 2 pertanyaan, kemudian penulis memperbaiki pertanyaan tersebut. 2. Uji Reliabilitas Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Hidayat,2007, p.113). Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus Spearman rank : Keterangan :
12 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item : Koefisien Product Moment antara belahan Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Menghitung total skor b. Menghitung korelasi product moment tiap item pertanyaan c. Menghitung reliabilitas seluruh dengan Spearman Brown d. Mencari t tabel, dengan dk = n-2, α = 0,05 e. Menganalisis keputusan, apabila r 11 > r tabel berarti reliabel, dan apabila r 11 < r tabel tidak reliabel. Setelah mengukur uji validitas kemudian dilakukan dilakukan uji reliabilitas, hasil dari uji reliabilitas 15 pertanyaan reliabel untuk diujikan. H. Pengolahan dan Analisis Data Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditenpuh, (Hidayat,2009, p.123) diantaranya 1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
13 Data yang telah diperoleh berupa daftar pertanyaan, pada kegiatan ini peneliti memeriksa data dengan cara mengumpulkan dan melakukan koreksi pada hasil kuesioner. 2. Cooding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode dan pengklasifikasian pada data dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dengan cara diberi kode angka. Setiap hasil pertanyaan diberi kode jawaban sesuai dengan petujuk coding. a. Data tingkat pengetahuan 1) Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai > 75% diberi kode 1 2) Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai >60-75% diberi kode 2 3) Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai <60% b. Pelaksanaan 1) Ya : 1 2) Tidak : 0 3. Scoring Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi sehingga setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat
14 diberikan skor. Data pengetahuan dikumpulkan dan diberi skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. 4. Tabulating Pada tahap ini, data yang sudah lengkap ditabulasi, kemudian diklasifikasikan kedalam masing-masing variabel, kemudian dimasukkan ke tabel, sehingga akan mempermudah dalam menganalisis pembahasan selanjutnya. 5. Entry Data Pada tahap ini yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer. (Notoatmodjo,2010.p.177) Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini menurut (Riyanto, 2009.p.75) adalah : 1. Analisis Univariat Melakukan analisis pad tiap variabel untuk mengetahui distribusi frekuensi dan variabel yang diteliti yaitu: umur, pendidikan, paritas, dan sosial ekonomi. Dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentasi dari tiap variabel dengan menggunakan SPSS. Perhitungan rumus penentuan presentase : Keterangan :
15 2. Analisis Bivariat Analisis data dalam penelitian ini adalah Chi Square atau kali kuadrat ( digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak yang menggunakan data nominal. Cara penggunaan uji ini adalah sebagai berikut: 1. Mencari frekuensi harapan (fe) pada tiap sel dengan rumus : = ( - ) = frekuensi yang diharapkan = jumlah prekuensi pada kolom = jumlah frekuensi dalam baris
16 = jumlah keseluruhan baris dan kolom 2. Mencari nilai Chi Square dengan rumus : = 3. Mencari nilai tabel dengan rumus : dk = (k-1)(b-1) keterangan: k = banyaknya kolom b = banyaknya baris 4. Membandingkan hitung > tabel : Jika hitung > tabel maka, Ho ditolak. Jika hitung < tabel maka, Ho diterima. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka digunakan Coefisien Contingensi (CC). Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontingen yaitu sebagai berikut : 1) 0,00 0,19 = hubungan sangat lemah 2) 0,20 0,39 = hubungan lemah
17 3) 0,40 0,59 = hubungan cukup kuat 4) 0,60 0,79 = hubungan kuat 5) 0,80 1,00 = hubungan sangat kuat (Sugiyono,2002, p.216). I. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia (Hidayat,2009, p.82). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Informed Consent Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden (Hidayat,2009, p.83). 2. Anonimity (tanpa nama)
18 Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat,2009, p.83). 3. Confidentiality (kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. J. Jadwal Penelitian