BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (GEOTEK LIPI) yang semula

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tidak seharusnya ia lakukan dalam etika berorganisasi, seperti lalai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan suatu koordinasi sejumlah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. cara melakukan perbaikan dan peningkatan kondisi internal dan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. beberapa komponen yang saling berkorelasi, berinterdepedensi serta berintegrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan yang semakin ketat, dimana perusahaan harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebaran teknologi baru yang semakin cepat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam sistem operasi organisasi atau perusahaan, suatu potensi Sumber. Daya Manusia pada hakekatnya adalah salah satu modal dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan khususnya yang bergerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan perusahaan semakin tinggi, kompleks dan ketat sehingga perusahaan di tuntut untuk memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Di samping itu perusahaan harus lebih aware terhadap faktorfaktor perusahaan baik internal maupun eksternal agar dapat berkembang dan bertahan. Salah satu aspek penting yang harus di perbaiki yaitu sumber daya manusia. Sumber daya yang di maksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan usahanya pada perusahaan. Oleh karena itu sumber daya manusia di setiap perusahaan harus di perhatikan agar sumber daya manusia yang ada di perusahaan senantiasa terjaga, baik kesehatan, kompensasi, ataupun kinerja sumber daya di dalam perusahaan tersebut. Sumber daya manusia merupakan tokoh penting dalam organisasi maupun perusahaan. Karena sumber daya manusia merupakan elemen yang menggerakan perusahaan. Maju atau tidaknya sebuah perusahaan di tentukan oleh sumber daya manusia yang di milikinya. Melihat pentingnya peran sumber daya manusia dalam kegiatan usaha, maka diperlukan seorang pemimpin yang dapat membimbing dan memotivasi bawahannya. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, Patola (dalam Ummah, 2011:6). Kemampuan mempengaruhi yang di miliki seorang pemimpin akan menentukan cara yang di gunakan karyawan dalam mencapai hasil kerja. Hal ini di dasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa seorang pemimpin memiliki otoritas dalam merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengawasi perilaku karyawan sesuai dengan fungsi manajemen. 1

Prasetyo (2008:171), gaya kepemimpinan merupakan bentuk perilaku yang dapat di buat mengintegrasikan tujuan dengan tujuan individu, maka gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku seseorang yang dipergunakan untuk mempengaruhi orang lain sesuai dengan keinginannya. Gaya kepemimpinan cocok apabila tujuan perusahaan telah di komunikasikan dan bawahan menerimanya. Seorang pemimpin yang ideal harus memiliki gaya kepemimpinan yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Seorang pemimpin sangat perlu memperhatikan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan budaya perusahaan dalam proses mempengaruhi, mengarahkan, serta mengorganisasikan tujuan karyawan dan organisasi agar keduanya dapat tercapai Selain gaya kepemimpinan, keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya dapat di pengaruhi oleh disiplin kerja. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. (Hasibuan, 2009:193). Disiplin kerja merupakan hal yang harus di tanamkan dalam diri tiap karyawan. Kemampuan yang dimiliki karyawan tanpa memiliki disiplin kerja yang tinggi akan mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan, karena kedisiplinan sebagai bentuk latihan karyawan dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan. Semakin disiplin, maka semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan perusahaan. Kedisiplinan yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang di berikan kepadanya. Hal itu dapat mendorong adanya semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut maka perlu didukung oleh gaya kepemimpinan yang tepat. PT. AGUNG MAKMUR SUKSES adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan supplier khususnya di bidang kontraktor. PT. AGUNG MAKMUR SUKSES merupakan perusahaan yang berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi perusahaan yang sudah memakai jasanya dan perluasan wilayah usaha. Selain itu PT. AGUNG MAKMUR SUKSES menuntut disiplin kerja karyawannya berdasarkan peraturan yang telah di tetapkan dan di sepakati bersama. Peraturan yang di buat tersebut menunjang terhadap kelancaran dan 2

kedisipilinan karyawan. Saat ini pertumbuhan kontruksi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan, berdasarkan data kementrian pekerjaan umum, perkembangan pasar kontruksi nasional sejak 2012 terus mengalami peningkatan cukup signifikan ( www.busniessnews.co.id ). Namun, berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis, tujuan tersebut tidak diikuti dengan budaya disiplin dari karyawan PT. AGUNG MAKMUR SUKSES dengan adanya penurunan tingkat kehadiran, diantaranya karyawan yang absen/bolos kerja, datang terlambat, dan pulang lebih cepat dari waktu yang telah di tentukan. Hal-hal tersebut tentu akan menghambat produktivitas PT. AGUNG MAKMUR SUKSES, sehingga perlu adanya perhatian secara penuh oleh pimpinan. Tidak mudah bagi pemimpin dalam membangun disiplin kerja bagi karyawannya. Disinilah permasalahan tersebut di tuntut peran pemimpin dalam membimbing dan mengarahkan karyawan sehingga dapat menciptakan kedisiplinan yang baik bagi karyawannya. Berikut adalah tingkat kehadiran, tingkat keterlambatan dan tingkat pulang cepat karyawan PT. AGUNG MAKMUR SUKSES Bulan Januari Agustus Tahun 2015 Bulan Tabel 1.1 Absensi Karyawan PT. Agung Makmur Sukses 2015 Standar Hadir Jumlah Karyawan Jumlah Absensi % Absensi Jan 27 60 120 8% Feb 24 60 140 10% Maret 26 60 150 10% April 26 60 157 11% Mei 26 60 165 11% Juni 26 60 178 12% Juli 26 60 193 13% Agustus 26 60 210 14% Sumber : Data Internal PT. AGUNG MAKMUR SUKSES tahun 2015 (bagian proyek) 3

Gambar 1.1 Persentase Absensi Karyawan PT. Agung Makmur Sukses 2015 16% 14% 12% 10% 8% 6% 4% 2% 0% Persentase Absensi Persentase Absensi Sumber : Data Internal PT. AGUNG MAKMUR SUKSES tahun 2015 (bagian proyek) Dari grafik diatas pada bagian kehadiran bisa di lihat bahwa tingkat kehadiran cenderung menurun dimana persentase ketidakhadiran pada grafik terus meningkat dari bulan Januari Agustus. Bulan Januari persentase absensi sebesar 8% dan pada bulan Agustus sebesar 14%. Dari persentase tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah pegawai yang bolos kerja atau mangkir tiap bulannya, hal ini mengindikasikan bahwa rendahnya tingkat disiplin pada PT AGUNG MAKMUR SUKSES. 4

Tabel 1.2 Keterlambatan dan Pulang Cepat Karywan PT. Agung Makmur Sukse 2015` Bulan Jumlah Karyawan Terlambat Pulang Cepat Jumlah % Jumlah % Januari 60 3 5% 4 7% Februari 60 4 7% 9 15% Maret 60 6 10% 8 13% April 60 5 8% 11 18% Mei 60 7 12% 7 12% Juni 60 10 17% 11 18% Juli 60 9 15% 5 8% Agustus 60 9 15% 6 10% Sumber : Data Internal PT. AGUNG MAKMUR SUKSES tahun 2015 (bagian proyek) Dari tabel diatas membutikan bahwa masih banyak karyawan yang belum mentaati peraturan yang telah ditetapkan PT Agung Makmur Sukses. Dimana persentasi terlambat dan pulang cepat masih lumayan besar. Persentase keterlambatan cenderung naik dan persentase pulang cepat mengalami naik turun. Selain masalah pada tingkat disiplin karyawan, adanya pergantian pimpinan berdampak pada kondisi kerja, sehingga menimbulkan perubahan sikap perilaku kerja dari pimpinan baru yang berdampak pula pada kinerja karyawan. Adapun hasil wawancara penulis dengan beberapa karyawan di bagian proyek menyatakan bahwa : Semenjak pemimpin di ganti, kondisi kerja jadi berubah pimpinan jarang memberikan penghargaan kepada karyawan,sering memarahi karyawan ( wawancara pada tanggal 13 November 2015). 5

Sehubungan dengan hal ini staf bagian operasional mengatakan bahwa : Iya betul, pemimpin yang baru cara memimpinnya berbeda dari yang sebelumnya. Kalau yang dahulu lebih aware dan kalau sekarang kurang begitu peduli. (wawancara pada tanggal 13 November 2015). Hasil wawancara dengan manajer proyek yang mengatakan bahwa : Iya masih ada karyawan yang kurang disiplin dalam absensi, mungkin dalam saya memimpin ada beberapa cara yang saya lakukan yang tidak disukai karyawan dan saya masih mempelajari kondisi dan budaya di perusahaan ini saya akan berusaha menyesuaikan (wawancara pada tanggal 13 November 2015). Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan maka dapat di gambarkan bahwa pergantian pemimpin mempengaruhi kondisi kerja di PT. Agung Makmur Sukses. Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang di tunjukan oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang lain, Ardana et al. (2012:181). Hasibuan (2010:195) beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan adalah teladan seorang pemimpin sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, tindakan seorang pemimpin yang menerapkan keadilan yang baik akan menciptakan kedisipilnan yang baik pula, serta tindakan yang melekat dari pimpinan dalam mewujudkan kedisiplinan. Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN PROYEK PT AGUNG MAKMUR SUKSES DI KARAWANG 6

1.2 Identifikasi Masalah Dengan permasalahan diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah di bawah ini` : 1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan di Bagian Proyek PT. Agung Makmur Sukses? 2. Bagaimana disiplin kerja karyawan di Bagian Proyek PT. Agung Makmur Sukses? 3. Bagaimana Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja pegawai Bagian Proyek PT. Agung Makmur Sukses? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data, fakta dan informasi sebagai bahan analisis mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Bagian Proyek PT. Agung Makmur Sukses Karawang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan pada bagian proyek PT. Agung Makmur Sukses 2. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja di bagian proyek PT. Agung Makmur Sukses 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada bagian proyek PT. Agung Makmur Sukses 7

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya di bidang manajemen terutama pada masalah kepemimpinan dan disiplin kerja. b. Diharapkan menjadi rujukan atau referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya berkaitan dengan masalah gaya kepemimpinan dan disiplin kerja. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis Merupakan kesempatan untuk menambah wawasan serta meningkatkan pengetahuan penulis dengan cara membandingkan antara teori yang sudah diterima penulis selama ini dalam mengikuti perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya yang di hadapi karyawan didalam perusahaan. b. Bagi Perusahaan Agar laporan ini dapat menjadi salah satu masukan baik berupa saran maupun rujukan dan sebagai bahan pertimbangan sehingga dapat membantu setiap masalah-masalah yang di hadapi oleh perusahaan. c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini di harapkan berguna sebagai bahan perbandingan dan sebagai referensi penelitian lebih lanjut. 1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian ini di Pt. AGUNG MAKMUR SUKSES yang berada DI Green Village Blok V 13 No. 1 RT 014 RW 004 Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang. 8