Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015


KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,87 Persen Jumlah angkatan kerja di Provinsi Jambi pada Agustus 2017 mencapai 1.725 ribu orang, bertambah sebanyak 32,44 ribu orang dibanding angkatan kerja Agustus 2016 dan jika dibandingkan Agustus 2015 bertambah sebanyak 103,881 ribu orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Jambi pada Agustus 2017 sebanyak 1.658 ribu orang, bertambah 33,295 ribu orang dibanding keadaan pada Agustus 2016, dan bertambah 107,414 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada Agustus 2017 sebesar 3,87 persen. Jika dibandingkan dengan TPT bulan Agustus 2016 yang mencapai 4,00 maka angka TPT Agustus 2017 mengalami penurunan, demikian juga jika dibanding TPT Agustus 2015 yang mencapai 4,34. 1

Dalam setahun terakhir (Agustus 2016 - Agustus 2017), terjadi kenaikan jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi, Sektor Transportasi serta Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan. Pekerja di Sektor Jasa bertambah sebanyak 32,9 ribu orang atau naik 13,66 persen, sementara jumlah pekerja di Sektor transportasi bertambah sebesar 4,98 ribu orang atau naik 8,73 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2017 sebanyak 978,94 ribu orang (59 persen) bekerja diatas 35 jam perminggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam perminggu mencapai 143,38 ribu orang (8,65 persen). Pada Agustus 2017, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD kebawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 707,05 ribu orang (42,65 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan SMA sederajat sebanyak 335,46 ribu orang (20,23 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi sebanyak 190,16 ribu orang (11,47 persen). 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Jambi pada Agustus 2017 diwarnai perubahan beberapa indikator seperti digambarkan pada tabel 1. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2017 bertambah sebanyak 32,44 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan jika dibandingkan dengan Agustus 2015 bertambah sebanyak 103,88 ribu orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Jambi pada Agustus 2017 mencapai 67,52 persen lebih rendah dibandingkan TPAK Agustus 2016 sebesar 67,54 persen, namun jika dibandingkan dengan Agustus 2015 angka TPAK sebesar 66,14 persen, artinya TPAK Agustus 2017 masih lebih tinggi. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 1.658,8 ribu orang bertambah sebanyak 33,3 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan jika dibanding keadaan Agustus 2015 pertambahnnya sebesar 107,4 ribu orang. Menggeliatnya perekonomina Provinsi Jambi diiringi bertambahnya minat penduduk usia produktif untuk aktif secara ekonomi. Membaiknya perekonomian ditandai dengan naiknya harga komoditas perkebunan secara tidak langsung juga berdampak pada pelaku-pelaku usaha di Provinsi Jambi terutama di Sektor Industri serta perdagangan, rumah makan serta akomodasi, menjadikan penyerapan tenaga kerja lebih optimal. 2

Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015-2017 (ribu orang) JenisKegiatanUtama 1. Penduduk 15+ 2 450,5 2 475,0 2 505,6 2 530,0 2 554,3 2. Angkatan Kerja 1 620,8 1 696,2 1 692,2 1 792,3 1 724,6 - Bekerja 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6 1 657,8 - Penganggur 70,3 79,0 67,7 65,7 66,8 3. Bukan Angkatan Kerja 829,7 778,8 813,4 737,8 829,7 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 66,14 68,53 67,54 70,84 67,52 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,34 4,66 4,00 3,67 3,87 6. Pekerja tidak penuh 656,9 708,4 597,0 710,6 653,9 - Setengah penganggur 155,9 208,6 146,7 173,6 143,7 - Paruh waktu 501,0 499,8 450,3 537,0 510,2 Jumlah penganggur pada Agustus 2017 sebesar 66,8 ribu orang, berkurang sekitar 860 orang jika dibanding keadaan Agustus 2016, namun jika dibandingkan dengan Agustus 2015 ada pengurangan sebanyak 3,5 ribu orang penganggur. Keadaan tersebut menjadikan TPT mengalami penurunan dari 4,00 persen pada Agustus 2016 menjadi 3,87 persen pada Agustus 2017, sedangkan pada Agustus 2015 TPT mencapai 4,34 persen. 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan sampai dengan Agustus 2017 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Perdagangan, dan Jasa Kemasyarakatan secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jambi. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2016, terjadi kenaikan jumlah penduduk yang bekerja terutama di Sektor Jasa, Sektor Transportasi, Sektor Industri, Sektor Perdagangan dan juga Sektor Pertanian, sementara sektor-sektor lainnya mengalami penurunan jumlah tenaga kerja. Pekerja di Sektor Jasa Kemasyarakatan, sosial dan perorangan bertambah sebanyak 32,9 ribu orang atau naik 13,66 persen. Sementara itu Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi juga menunjukkan kenaikan jumlah pekerja dengan penambahan sebanyak 4,98 ribu orang atau naik 8,73 persen. Sektor lain yang juga menunjukan kenaikan penyerapan tenaga kerja 3

adalah Sektor Industri dengan jumlah kenaikan sebesar 2,77 ribu orang atau naik 3,87 persen. Selain ketiga sektor tersebut, terdapat dua sektor lain yang menyumbang kenaikan jumlah tenaga kerja yaitu Sektor Perdagangan serta Sektor Pertanian, dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,56 persen dan 0,55 persen dibandingkan Agustus 2016. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015-2017 (ribu orang) Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian 819,5 760,6 800,7 885,1 805,1 Pertambangan dan Penggalian 26,7 38,6 41,9 54,3 34,5 Industri 62,0 57,0 71,5 74,4 74,3 Listrik, Gas dan Air Minum 2,4 12,2 6,7 3,3 5,6 Konstruksi 65,0 83,3 88,4 70,5 84,4 Perdagangan 261,6 283,5 291,5 293,4 293,1 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 55,0 75,0 57,1 55,7 62,1 Keuangan 21,3 25,5 25,7 23,8 24,8 Jasa Kemasyarakatan 236,8 281,5 241,0 266,0 273,8 Jumlah 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6 1 657,8 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2017 sebanyak 687,5 ribu orang (41,5 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 970,3 ribu orang (58,5 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Agustus 2016-Agustus 2017), penduduk bekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai bertambah 71 ribu orang atau naik 12,89 persen sedangkan pekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar naik sekitar seribu orang atau sekitar 14 persen. Keadaan ini menjadikan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 71,7 ribu orang. 4

Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Agustus 2016-Agustus 2017), pekerja informal secara absolut berkurang sebanyak 38,4 ribu orang, begitu juga secara persentase pekerja informal turun dari 62,1 persen pada Agustus 2016 menjadi 58,5 persen pada Agustus 2017. Status PekerjaanUtama Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015-2017 (ribu orang) Berusaha sendiri 324,4 329,7 336,7 347,4 350,6 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 223,9 260,1 289,1 276,4 256,3 Berusaha dibantu buruh tetap 61,2 64,4 66,9 74,4 67,8 Buruh/Karyawan 579,9 612,4 548,9 633,7 619,7 Pekerjabebas di pertanian 77,8 65,0 60,8 74,3 86,5 Pekerjabebas di nonpertanian 52,6 53,4 49,0 40,5 39,0 Pekerjakeluarga/tak dibayar 230,6 232,2 273,1 280,0 237,9 Jumlah 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6 1 657,8 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas perminggu, pada Agustus 2017 jumlahnya mencapai 978,9 ribu orang (59,05 persen dari total penduduk bekerja) secara absolut mengalami penurunan dibanding keadaan Agustus 2016 sebesar 1.027,5 ribu orang (46,25 persen dari total penduduk bekerja). Pada kurun waktu yang sama pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) mengalami kenaikan dari 597 ribu orang menjadi 653,9 ribu orang. Secara persentase naik dari 36,7 persen pada Agustus 2017 menjadi 39,4 persen pada Agustus 2017. Sementara itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Agustus 2017 118,5 ribu orang atau 7,14 persen dari total penduduk bekerja. 5

Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2015-2017 (ribu orang) Jumlah Jam Kerja per Minggu 1 7 19,2 25,5 18,2 42,7 29,4 8 14 63,2 94,2 80,1 123,4 89,1 15 24 261,4 273,8 232,3 255,3 259,2 25 34 313,0 314,9 266,4 289,2 276,3 1 34 656,9 708,5 597,0 710,6 653,9 35+ *) 893,5 908,7 1 027,5 955,3 978,9 Jumlah 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6 1 657,8 *) Termasuk sementara tidak bekerja 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan 6 Penyerapan tenaga kerja sampai dengan Agustus 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD kebawah sebanyak 707 ribu orang (42,6 persen), disusul kemudian pendidikan SMA Umum sebanyak 335,5 ribu orang (20,23 persen) dan pedidikan SMP sebanyak 310,5 ribu orang (18,7 persen). Pekerja dengan pendidikan SMA Kejuruan sebanyak 114,6 ribu orang (6,9 persen), sementara itu pekerja berpendidikan tinggi sebanyak 190,2 ribu orang (11,47 persen). PendidikanTertinggi yang Ditamatkan Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015-2017 (ribu orang) SD Kebawah 701,3 662,8 691,8 750,1 707,0 SekolahMenengahPertama 299,6 309,7 306,2 309,1 310,5 SekolahMenengahAtas 291,6 310,9 328,5 339,4 335,5 SekolahMenengahKejuruan 95,7 114,5 117,6 143,6 114,6 Diploma I/II/III 33,6 46,6 42,5 46,8 47,8 Universitas 128,6 172,7 137,9 137,4 142,3 Jumlah 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6 1657,8

6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Agustus 2017 sebanyak 66,8 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,87 persen, turun dibandingkan TPT Agustus 2016 (4,00 persen) demikian juga jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2015 (4,34 persen) mengalami penurunan. Pada Agustus 2017, TPT untuk tamatan SMK menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 7,5 persen, disusul oleh TPT untuk tamatan Sekolah Menengah Umum sebesar 7,2 persen dan tamatan Universitas sebesar 4,94 persen. TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah sebesar 1,57 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2017, penurunan TPT terjadi pada jenjang pendidikan rendah (SMP, SMK serta SD ke bawah). Sebaliknya peningkatan pengangguran justru terjadi di level pendidikan tinggi serta SMU. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015-2017 (persen) PendidikanTertinggi yang Ditamatkan SD Kebawah 1,46 0,89 1,87 1,48 1,57 SekolahMenengahPertama 2,8 1,38 4,23 2,47 3,18 SekolahMenengahAtas 7,9 9,25 6,79 6,08 7,22 SekolahMenengahKejuruan 12,4 14,34 8,24 7,35 7,53 Perguruan Tinggi 7,2 7,56 4,45 6,70 4,94 Jumlah 4,34 4,66 4,00 3,67 3,87 7. Perbandingan TPT serta TPAK Jambi dan Nasional Tabel 7 menyajikan perbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) antara Provinsi Jambi dengan angka Nasional. Pada Tabel 7 tergambar bahwa TPAK Provinsi Jambi pada kurun waktu setahun terakhir selalu lebih tinggi dari TPAK Nasional, sementara TPT Provinsi Jambi selalu berada dibawah TPT Nasional. Berdasarkan indikator TPAK dan TPT dalam setahun terakhir keadaan ketenagakerjaan Provinsi Jambi lebih baik dari kenegekarrjaan nasional. Jika dilihat menurut jenis kelamin dalam kurun waktu setahun terakhir TPAK perempuan Provinsi Jambi selalu lebih rendah dari TPAK Nasional, sementara TPAK laki-laki Provinsi Jambi selalu lebih tinggi dari TPAK Nasional. Sementara untuk angka TPT Provinsi Jambi baik laki-laki 7

maupun perempuan lebih rendah dari angka TPT Nasional. Dapat disimpulkan bahwa keadaan ketenagakerjaan Provinsi Jambi dan Nasional berdasarkan jenis kelamin maka keadaan ketenagakerjaan di Provins Jambi lebih baik dilihat dari indikator ketenagakerjaan yang ada. Tabel 7 Perbandingan Angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja(TPAK) dan Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Jambi dengan Nasional Agustus 2016 - Agustus 2017 TPAK TPT Ags 16 Feb 17 Ags 17 Ags 16 Feb 17 Ags 17 (7) JAMBI 67,54 70,84 67,52 4,00 3,67 3,87 Laki-laki 85,65 86,76 84,00 3,86 3,33 3,33 Perempuan 48,60 54,19 50,28 4,26 4,23 4,82 NASIONAL 66,34 69,02 66,67 5,61 5,33 5,50 Laki-laki 81,97 83,05 82,51 5,70 5,36 5,53 Perempuan 50,77 55,04 50,89 5,45 5,27 5,44 8. Penjelasan Teknis a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. b. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (termasuk yang punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran. c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termausk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam usaha/kegiatan ekonomi. e. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapatkan pekerjaan dan kegiatannya terdiri dari ; Mencari pekerjaan. Mempersiapkan usaha. 8

Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa). Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. f. Tingkta Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai. i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri dari : Setengah penganggura adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela). Diterbitkan oleh: BPS Provinsi Jambi Jl. A.Yani No.4 Telanaipura Kota Jambi-Jambi 36122 Risyanto, S.Si, M.Si Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon: 0741-60497 E-mail: risyanto@bps.go.id Website : jambi.bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 9