BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan instrumen ekonomi tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:26). Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat

REAKSI HARGA SAHAM DENGAN ADANYA PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. portofolio yang sesuai dengan tingkat pengembalian (return) dan risiko yang akan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

I. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

I. PENDAHULUAN. Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 25

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai

Bab. I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB 3 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis

BAB I PENDAHULUAN. harga minyak yang mengakibatkan peneriman negara merosot Rp90

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternative pendanaan bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran rutin serta dengan berbagai pertimbangan yang lain, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. harus mulai mengkikis cara berpikir bahwa perusahaan berdiri semata-mata hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1. PENDAHULUAN. Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak negara.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu motivasi investor melakukan investasi di pasar modal adalah untuk UKDW

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktifitas.

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan perkembangan pasar modal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial Market), di

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP. diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi mengesahkan Undang-Undang No.11

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB I PENDAHULUAN. menggemparkan dunia. Krisis keuangan ini telah berkembang menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan informasi bagi pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return yang. pengaruh inflasi. (Eduardus Tandelilin, 2001:6)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara sebagai sarana bagi perusahaan dan para investor melakukan kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang didalamnya terdapat berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Kegiatan pasar yang aktif dapat mendorong peningkatan aktivitas perekonomian karena pasar modal menyediakan alternatif pendanaan dan pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatannya Dengan berkembangnya aktivitas dunia usaha, diharapkan dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas melalui kepemilikan saham-saham perusahaan, penyediaan lapangan kerja dan pemerataan kesempatan usaha, serta pemerataan hasil-hasil pembangunan. Tujuan penginvestasian modal oleh investor adalah untuk memperoleh keuntungan (return) yang maksimal dengan risiko tertentu. Keberadaan pasar modal memungkinkan investor dapat melakukan diversifikasi investasi dengan membentuk portofolio sesuai dengan keuntungan (return) yang diharapkan dan 1

risiko yang bersedia ditanggung. Investasi yang efisien adalah investasi yang memberikan risiko tertentu dengan tingkat keuntungan yang maksimum atau tingkat keuntungan tertentu dengan risiko yang minimal (Hartono, 2013). Aktivitas di pasar modal tidak luput dari pengaruh faktor internal, ekonomi perusahaan maupun makro dan faktor eksternal atau faktor yang tidak terkait langsung secara ekonomi dengan pelaku-pelaku di pasar modal tersebut. Secara internal, pasar modal tentu sangat dipengaruhi kondisi ekonomi mikro, seperti kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, pengumuman laporan keuangan atau dividen perusahaan. Kondisi ekonomi makro di antaranya adalah kurs valuta asing, perubahan suku bunga tabungan dan deposito, tingkat inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi dari pemerintah. Faktor eksternal, yang seringkali berkaitan dengan peristiwa politik dan kebijakan pemerintah, meskipun tidak terkait langsung namun dapat berdampak pada aktivitas di bursa saham, dan ini bergantung pada peran pasar saham tersebut terhadap perekonomian negara. Semakin penting peran bursa saham terhadap kegiatan ekonomi masyarakat suatu negara maka semakin sensitif perdagangan di dalamnya terhadap berbagai peristiwa di sekitarnya, baik dalam lingkup ekonomi maupun tidak. Peristiwa politik maupun kebijakan pemerintah tentu saja tidak dapat dipandang sebelah mata oleh para pelaku ekonomi, dikarenakan hal ini dapat mengakibatkan resiko, baik positif maupun negatif. Tidak menutup kemungkinan dengan adanya peristiwa politik, investasi ataupun modal yang ditanamkan akan 2

merugi atau bahkan hilang sebagai akibat reaksi pasar. Peristiwa-peristiwa politik, seperti adanya pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg), pergantian pemerintahan, pengumuman kabinet menteri, kerusuhan politik, peperangan, pengesahan APBN dan peristiwa lainnya sangat mempengaruhi harga dan volume perdagangan di bursa efek dikarenakan peristiwa-peristiwa politik berkaitan erat dengan kestabilan perekonomian negara. Peristiwa politik juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan para investor, sehingga adanya peristiwa politik yang mengancam kestabilan suatu negara cenderung akan mendapatkan respon yang negatif dari pasar. Pemerintahan Presiden Joko Widodo semenjak awal menekankan pada pembangunan infrastruktur. Peningkatan belanja infrastruktur diharapkan dapat membangkitkan kegiatan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi meningkat dan mengurangi jumlah pengangguran. Sektor infrastruktur yang berkaitan langsung dengan kebijakan tersebut adalah konstruksi termasuk jalan tol dan properti sebagai penunjang utama kegiatan. Untuk mendukung dan menjalankan kebijakan dan program kerja pemerintah termasuk sektor infrastruktur, pemerintah memerlukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) yang telah disetujui oleh DPR. Anggaran tersebut berupa proyeksi pendapatan dan belanja negara dalam satu tahun ke depan yang merepresentasikan arah kebijakan dan prioritas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Pada kenyataannya, APBN 2015 ternyata telah ditetapkan pada tanggal 3

29 September 2014 pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, atau kurang dari satu bulan dari pelantikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 20 Oktober 2014. Hal ini menimbulkan konsekuensi logis bahwa presiden harus menggunakan APBN 2015 yang telah ditetapkan untuk program kerja tahun 2015. Sektor sektor yang menjadi fokus dan kebijakan Presiden Jokowi, belum tentu sudah diakomodir oleh APBN tersebut. Anggaran sektor infrastruktur pada APBN 2015 dibandingkan dengan APBN 2014 tidak mengalami kenaikan yang terlalu signifikan sehingga pemerintah memerlukan pengajuan perubahan anggaran yang diusulkan. Pengajuan perubahan APBN tersebut memerlukan waktu yang cukup lama hingga beberapa bulan setelah pelantikan presiden, yakni selesai dibahas pada tanggal 2 Februari 2015 dan disetujui pada tanggal 13 Februari 2015. RAPBN-Perubahan 2015 yang diusulkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalokasikan belanja pada sektor infrastruktur sekitar 50% lebih besar dari anggaran pada sektor yang sama pada tahun sebelumnya. Informasi Pengesahan APBN-P 2015 sebagai wujud komitmen pemerintahan Joko Widodo khususnya dalam bidang infrastruktur merupakan salah peristiwa yang diduga berpengaruh terhadap investor. Besarnya perubahan yang cukup signifikan dalam hal jumlah alokasi belanja infrastruktur, kemungkinan besar dapat mempengaruhi reaksi pasar. Reaksi pasar terhadap suatu peristiwa politik dapat dilihat dari perubahan permintaan dan penawaran saham yang nantinya akan mempengaruhi market value dari saham tersebut. Kenaikan market value 4

mencerminkan peningkatan return saham yang akan membawa keuntungan bagi investor maupun emiten dan sebaliknya mempunyai resiko penurunan nilai investasi apabila terjadi penurunan market value. Pada prinsipnya, resiko investasi di pasar modal sangat berkaitan erat dengan terjadinya volatilitas harga saham yang dipengaruhi oleh informasi. Suatu informasi yang membawa kabar baik (good news) akan menyebabkan harga saham naik, dan sebaliknya informasi yang membawa kabar buruk (bad news) akan menyebabkan harga saham turun (Hartono, 2012). Reaksi pasar saham pada sub sektor konstruksi dan properti sangat menarik dicermati untuk mengetahui respons investor terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah, diharapkan dengan disahkannya APBN-P 2015 sektorsektor tesebut akan mempunyai prospek yang baik dan market value perusahaan juga meningkat. Pengesahan APBN-P 2015 selain mempunyai perbedaan dalam hal anggaran infrastruktur yang naik secara signifikan, juga menjadi unik dikarenakan potensi tidak disetujuinya proposal perubahan sangat besar. Hal ini dikarenakan mayoritas anggota dan pimpinan parlemen berasal dari partai oposisi, meskipun partai pendukung pemerintah merupakan pemenang pemilu namun dalam hal jumlah anggota yang mendukung pemerintah jumlahnya lebih kecil dibanding pihak oposisi. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian berupa event study mengenai kaitan return taknormal dan aktivitas volume perdagangan dengan peristiwa ditetapkannya APBN-P yang bertujuan menguji kekuatan 5

informasi dari suatu peristiwa terhadap aktivitas di bursa pada sektor yang spesifik dan bersentuhan langsung dengan kebijakan pemerintah, atau dengan kata lain mengamati reaksi pasar modal terhadap suatu event berupa intervensi pemilik modal menyangkut kebijakan yang harus diambil dalam mengurangi kepanikan yang terjadi di bursa. Pengamatan juga dilakukan terhadap return taknormal rata-rata dan aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa untuk melihat apakah terdapat dampak yang signifikan dari pengesahan APBN-P 2105. 1.2 Rumusan Masalah Kenaikan jumlah anggaran pemerintah pada sektor infrastruktur dalam APBN-P 2015 yang sangat signifikan diduga mempengaruhi perilaku investor pada saham-saham sektor yang terkait yakni konstruksi dan properti. Reaksi pasar pada kedua subsektor tersebut, yang diukur oleh adanya return taknormal dan perubahan aktivitas volume perdagangan pada sekitar peristiwa pengesahan APBN-P 2015 diduga cukup signifikan dan memberikan reaksi yang positif. Dari beberapa penelitian yang dilakukan mengindikasikan reaksi pasar tidak selalu signifikan dan kurang menunjukkan adanya kecepatan reaksi pasar terhadap informasi. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan dan latar belakang masalah telah disebutkan diatas, 6

maka pertanyaan penelitian antara lain : 1. Apakah terdapat return taknormal yang signifikan selama event pengesahan APBN-P 2015? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return taknormal sebelum dan sesudah pengesahan APBN-P 2015? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah pengesahan APBN-P 2015? 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain : 1. Menganalisis reaksi pasar sub sektor konstruksi dan properti yang diukur dengan return taknormal rata rata yang terjadi di seputar peristiwa pengesahan APBN-P 2015. 2. Menganalisis dampak peristiwa pengesahan APBN-P 2015 terhadap saham konstruksi dan properti yang diukur dengan perbedaan return tak normal rata rata sebelum dan sesudah peristiwa pengesahan APBN-P 2015. 3. Menganalisis dampak peristiwa pengesahan APBN-P 2015 terhadap saham konstruksi dan properti yang diukur dengan perbedaan aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa pengesahan APBN-P 2015. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain : 7

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris terhadap teori yang diuji sebagai bahan penelitian lebih lanjut mengenai reaksi pasar modal Indonesia terhadap suatu perisitiwa yang dapat berdampak pada sektor tertentu. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan yang rasional bagi investor individu maupun institusi terhadap peristiwa politik ataupun kebijakan pemerintah yang berdampak pada sektor tertentu pada Pasar Modal Indonesia ataupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. 1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Adapun ruang lingkup dan batasan penelitian ini antara lain : 1. Pengaruh pengesahan APBN-P 2015 terhadap return taknormal dan aktivitas volume perdagangan saham konstruksi dan properti. 2. Pasar modal yang diteliti adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Periode estimasi waktu yang diteliti adalah antara 25 Agustus 2014 s.d. 3 februari 2015. 4. Periode waktu yang diteliti adalah antara 4 s.d. 25 februari Maret 2015. 5. Data yang digunakan adalah data sekunder Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui ICAMEL (Indonesian Capital Market Electronic Directory) dan yahoo finance untuk saham subsektor konstruksi termasuk jalan tol dan 8

properti. 6. Peristiwa yang diteliti adalah pengesahan APBN-P pada tanggal 13 Februari 2015. 7. Obyek yang diteliti merupakan saham-saham yang terduga terdampak peristiwa pengesahan APBN-P, aktif diperdagangkan selama periode estimasi dan peristiwa dan tidak mempunyai nilai yang ekstrim yang dapat mengurangi kevalidan hasil penelitian. Perusahaan juga tidak melakukan stock split, merger dan akuisisi selama periode pengamatan. Pasar modal di BEI diasumsikan merupakan bentuk setengah kuat dan bentuk lemah. 8. Diasumsikan tidak terdapat peristiwa lain yang berpengaruh selama periode pengamatan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun secara sistematis dan berurutan yang terdiri dari beberapa bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V Simpulan dan Saran, dengan rincian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini memaparkan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan. 9

Bab II Landasan Teori Bab ini memaparkan tentang tinjauan pustaka, landasan teori/teori dasar yang mendasari penelitian dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab ini memaparkan tentang desain penelitian yang digunakan, definisi istilah/operasional, populasi dan sampel penelitian, alat analisis, sumber dan metode pengumpulan data, serta metode analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini memaparkan tentang deskripsi data, pengujian hipotesis/analisis data dan hasil penelitian serta pembahasan. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini memaparkan tentang kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan, keterbatasan penelitian, implikasi serta saran-saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian. 10